Anda di halaman 1dari 11

Gejala Klinis

1. Gejala Minor (Ringan)


• Asimptomatik
• Nyeri tenggorokan, demam ringan, malaise,
anoreksia, nausea, muntah, nyeri kepala
ringan, konstipasi dan nyeri abdomen.

2. Gejala Major (Berat)


•Demam, nyeri dan lemah pada otot, nyeri
kepala dan muntah, kaku pada leher dan
punggung, tubuh dan tungkai hipertoni.
Gejala Klinis
1. Gejala Minor (Ringan)
• Asimptomatik
• Poliomyelitis Abortif
Timbul mendadak, berlangsung beberapa
jam sampai beberapa hari. Gejala berupa
demam, malaise, anoreksia, nausea,
muntah, nyeri kepala, hiperemis orofaring,
konstipasi dan nyeri abdomen.
2. Gejala Major (Berat)
• Poliomyelitis non-paralitik

Nausea, nyeri kepala dan muntah yang lebih


berat. Gejala-gejala ini timbul 1-2 hari, kadang-
kadang diikuti penyembuhan sementara untuk
masuk dalam fase kedua dengan nyeri otot,
nyeri atau kaku otot belakang leher, tubuh dan
tungkai dengan hipertonia.
• Poliomyelitis paralitik
kelemahan 1/>otot skelet atau cranial,
• Bentuk spinal
Paralisis otot leher, abdomen, punggung,
diafragma, toraks dan terbanyak ekstremitas bawah.
Tersering otot besar, pada tungkai bawah m.
kuadriceps femoris, pada lengan m. deltoideus. Sifat
paralisis asimetris. Reflex tendon berkurang atau
biasanya menghilang. Tidak terdapat gangguan
sensibilitas.
• Bentuk Bulbar
Terjadi akibat kerusakan motor neuron pada
batang otak sehingga terjadi insufisiensi
pernafasan, kesulitan menelan, tersedak,
kesulitan makan, kelumpuhan pita suara dan
kesulitan bicara.
• Bentuk Bulbospinal
gejala campuran bentuk spinal dan bentuk
bulbar
• Bentuk ensefalitis
Dapat disertai gejala delirium, kesadaran
menurun, tremor dan kadang-kadang kejang.
Diagnosis
• Lumpuh layuh
• Asimetris
• Atrofi
• Refleks fisiologis dan patologis (-)
Pemeriksaan Penunjang
• Leukosit normal/sedikit meningkat
• Peningkatan titer IgG 4x lipat atau titer anti-IgM
(+) pada stadium akut
• Kultur : dilakukan pemeriksaan kultur virus dari
feses dan apus tenggorok pada pasien yang
dicurigai infeksi poliomyelitis
Penatalaksanaan
• Tidak ada pengobatan spesifik untuk
poliomyelitis

• Pengobatan sesuai dengan gejalanya


(simptomatik dan Suportif)

• Fisioterapi
Prognosis
• Pada poliomyelitis abortif biasanya bisa sembuh
sepenuhnya dan pada non-paralitik gejala bisa
menetap selama 2-10 hari, lalu sembuh total.
• Pada bentuk paralitik bergantung pada bagian
yang terkena. Pada polio spinal, sel saraf yang
terinfeksi akan hancur sepenuhnya, paralisis akan
permanent
• Tipe bulbar prognosisnya buruk, kematian
biasanya karena kegagalan fungsi pusat
pernafasan atau infeksi sekunder jalan nafas,
biasanya karena alat bantu nafas tidak tersedia
Pencegahan
• Dengan vaksin polio dapat memberikan
kekebalan terhadap host. Vaksin polio terdiri
atas 2 macam yaitu :
1. OPV (Oral Polio Vaccine)
• Virus hidup yang dilemahkan
• Memacu pembentukan antibody baik dalam
darah maupun epithelium usus
• Menghambat transmisi virus polio liar
2. IPV (Innactivated Polio Vaccine)
• Virus polio yang telah dimatikan

• Kekebalan dimukosa usus rendah

• Tidak boleh diberikan bila belum yakin bebas


virus polio liar.
Terapi dan Pengobatan
• Antibiotic untuk mencegah infeksi pada otot yang
flaccid
• Analgetik untuk mengurangi nyeri kepala, mialgia
dan spasme
• Antipiretik untuk menurunkan suhu
• Foot board, papan penahan pada telapak kaki,
agar kaki terletak pada sudut yang tetap terhadap
tungkai
• Bila terjadi paralisis pernafasan seharusnya
dirawat di unit pera watan khusus karena
penderita memerlukan bantuan pernafasan
mekanis

Anda mungkin juga menyukai