Anda di halaman 1dari 48

PEMERIKSAAN THORAX

PARU- JANTUNG

Dhani Redhono H., dr., Sp.PD-KPTI., FINASIM.


ANATOMI & FISIOLOGI THORAX-
PARU midaxil midclv
Procc spin
th 4
 Anatomi dinding dada :DEPAN
 (kulit,subkutis,otot,tulang, p d, dan
saraf)
 Manubrium sterni
 Corpus sternum
 Processus Xiphoideus
 Oss costales (1-12)
 Os claviculae
 cartilago costales (1-7 berarticulasio
dgn sternum,8-10 saling Ct6
berarticulasio diatasnya, 11-12
costae floating) Ct 8
 Os scapulae
 Terbagi garis2
:midsternal,parasternal,sternalis,mid
clavucular,axillaris ant(lipatan depan
axilla)-med(vertikal dr apex axilla)-
post(lipatan belakang)
Din Anterior
Proc spin Th 3

 ANATOMI DADA
BELAKANG=

 SIC 7
Proc spin thx 10
Peranjakan
Proc spin thx 12 5-6 cm

Dg insp dlm

Vert line Scapula


line
Garis2 axiler
 Lobus Paru
Tampak Fiss Horisontalis
anterior

LSD
LSS costa4
Costa 5
LMD
Costa 6 LID

Fis oblique
dext Pos Med Ant
Tampak Axillaris line
Lateral
lsd Ant lss

lmd
lid lis
Fis oblique
sin
 PEMERIKSAAN FISIS PARU
 Tujuan :menemukan keln pd organ paru,
 Berdasar pada keluhan :
 Sesak nafas/gangguan pernafasan
 Gangguan sistem pernafasan
 Gangguan sistem kardiovaskuler
 Batuk-batuk (kering/berdahak)
 Iritasi jl nafas (terisap/aspirasi/post nasal drip), peny jalan nafas
(ISPA,bronkitis akut/kr, bronkiektasis, neoplasma, kompresi
eksternal,asma bronkial)
 Nyeri dada (pleura parietal,diafragma,peny paru,med)
 Batuk darah (pada jalan nafas,parenkim paru,vask, ggn
koagulasi)
 Keluhan umum lainnya (demam/nafsu makan
menurun,berat badan menurun, keringat malam)
 CARA PEMERIKSAAN PARU ;
 Persiapan :
1. Pemeriksa sikap tenang sabar, berdiri di samping kanan
bed periksa
2. Bed periksa sebaiknya datar dan dilapis kasur tipis saja +
penerangan cukup baik
3. Pasien sebaiknya berbaring lurus telentang, bila tidak
dapat----sambil duduk dengan kaki tergantung ke
bawah dipinggir bangku, kalau bisa lengan bawah bisa
menyilang secara rileks dibawah, karena posisi ini bisa
membuat kedua scapula terpisah sedikit lebih jauh lagi,
shg dapat meningkatkan mutu pemeriksaan lapangan
paru
4. Pasien sebaiknya telanjang dari bag atas tubuh sampai
batas pinggang (pada wanita perlu lebih diterangkan
untuk pemeriksaan ini)
 TEKNIS PEMERIKSAAN FISIK PARU:
 Terbagi menjadi Paru Anterior dan Posterior

 1. INSPEKSI PARU
 Perhatikan :
A.Bentuk dada/thorax keadaan tak bergerak/STATIS
 Bentuk dada = Normal, Paralitikum (TBC), Emfisematus (Barrel-
shape/Bronkitis Kronis/PPOK)
 Kelainan Bentuk = Kifosis,Skoliosis (Pemk dada post)/ Pectus
Ekscavatum, Pectus Carinatum (pemks dada anterior)
 Kelainan dada lain =
 Kulit :warna,bintik2,spider naevi, tumor,bekas jar parut,bks op
 Bendungan2 vena
 Emfisema subkutis
 Ginekomastia
 Penyemptan atau pelebaran sela iga
 B. Dada dalam keadaan bergerak

1. Frekuensi Nafas
Normal keadaan rileks,istirahat= 8-16 x/mnt (Bates); 12-18
x/mnt, Jenis :
Bradipnea =Nafas < dari 8 x/mnt—Narkotik, keln otak
Takipnea =Nafas > dari 16 x/m—pn, ansietas,asidosis
Hiperpneu =Nafas yang dalam
Ortopneu =Sesak nafas pada posisi tidur
Platipneu =Sesak nafas posisi berdiri
Trepopneu =Sesak nafas pada posisi berbaring kekanan
 2. Sifat Pernafasan :

Torakal = mis Tumor Abdomen


 Abdominal = mis PPOK lanjut
 Kombinasi = jenis ini yang terbanyak
 Wanita sehat ; pernafasan torakal lbh dominan maka di
sebut nafas torako-abdominal
 Pria sehat ; pernafasan abd lebih dominan maka disebut
nafas abdomino-torakal
 Jenis Pernafasan lain:
 Pernafasan pursed lips = PPOK
 Pernafasan cuping hidung = pnemonia
 3 Irama Pernafasan =
>Nafas Cheyne Stokes=periode apnu disusul periode
hiperpneu yg cepat membesar dan mengecil
pada brain damage dan hipoksia kronik
>Nafas BIOT/Ataxic =Nafas tak teratur mengenai cepat dan
dalamnya----pada cedera otak

>Suara batuk=gg pada saluran bronkus/bronkiolus


>Suara mengi/wheezing
>Stridor = penyumbatan daerah laring
>Suara serak(hoarseness) = Kelumpuhan saraf laring /
peradangan pita suara
 2. PALPASI PARU

a. Palpasi dalam keadaan statis ;


> Periksa daerah leher=pemk KGB supraklavikula,
submandibula dan kedua aksila-----proses paru+
TB/kanker paru
> Periksa trakeal = N di tengah, bila kekiri/kekanan----
apakah karena pendorongan (tumor) atau tertarik ke
sakit (scwharte/fibrosis apeks paru oleh TBC)
> Dada depan = Keln dd dada (tumor dd
dada/payudara), Letak apeks jantung (N=sela iga 5 kiri 1
jari medial mid clav sinistra)
b. Palpasi dalam keadaan Dinamis ;
> Cek Fremitus = Pasien –tarik nafas dalam
sekuatnya dan kemudian melepaskan—meletakkan
kedua telapak tangan pada perm dd dada=teliti
getaran suara nafas yang ditimbulkan
> Cek Tactile Vocal Fremitus(TVF) = Pasien
menyebutkan angka 77 atau 99 sehingga getaran
suara makin jelas, bandingkan TvF bertingkat dari
ats, tengah dan bawah hasil TVF= Normal,
mengeras (peny infiltrat/pn,TB dan kavitas),
melemah (empiema, hidrotorak,atelektasis)
hasil = bronkofoni,egofoni dan bisikan pektoriloquy
 3. PERKUSI PARU
 > Dilakukan dengan =
meletakkan jari tengah ke dd thx, jari tengah tgn yg satu
memukul pada regio interfalang, dengan sendi
pergelangan tangan sbg penggerak.dilakukan berurutan
kanan dan kiri, kemudian ZIG ZAG untuk banding
- > Hasil :
a. Sonor (resonan)=udara byk dlm alveolus/N
b. Pekak (dull)=jar tanpa udara didlmnya mis
tumor paru/penebalan pleura
c. Redup (stony-dull)jar tdpt jaringan padat >
banyak dr udara mis inflilt,konsolidasi,
cairan rongga pleura
d. Hipersonor=udara lbh banyak dari jar padat, mis
pada emfisema paru, kavitas besar yang
letaknya di tepi pnemotoraks,bula yang besar
e. Bunyi timpani = pd perkusi batas lambung/
jaringan dengan keln patologi ditorak
>Tentukan Batas Paru-Jantung (pmx fisis jtg)
>Batas paru-hati :
Bunyi sonor-redup pd midklavikula yi pd sela iga 6
Peranjakan antara eksp dan insp n 2 jari
>Batas paru lambung :
Sonor---timpani ;pd garis aksilaris anterior sela iga 8,
batas ini sangat tergantung ada ndaknya isi lambung
>Batas paru belakang bawah :
ditentukan pada garis skapula , setinggi vert torax 10
untuk paru kiri dan 1 jari lebih tinggi pada paru kanan
 >Pemeriksaan Perkusi Paru khusus :
1. Daerah Kronig=Suprascpula seluas 3-4 jari 1
1
dipundak----- sonor.bila ada bunyi
lain tjd kln apeks paru = tumor
paru,TBC
2. garis Ellis Damoisseau= grs lengkung konveks
(keatas) dg puncak grs aksilaris tengah =
cairan pleura yang cukup banyak
3. Segitiga Garland = daerah timpani yang
dibatasi
oleh vertebra torakalis, g elis damoisseau,
dan garis horisontal yg melalui puncak cairan
4. Segitiga Grocco= daerah redup kontralat dibtsi
oleh garis vertb, perpjgan garis ellis D 3
kekontralat dan batas paru 4
belakang bwh

2 G Ellis
Damoisseau

Cairan
Cairan
pleura
pleura
 4.AUSKULTASI

 Auskultasi terdapat 2 bunyi yi :


 1. Bunyi Nafas Pokok (Suara Dasar)
 2. Bunyi Nafas Tambahan
 A.Bunyi nafas pokok/suara dasar (4)
1. Vesikuler
paru N: insp lbh keras, tinggi nadanya, 3 x > pjg
dari ekspirasi,asal;udara jln nafas di alveoli,serupa
tiupan angin didaun,bila vesikler tp eksp
memanjang---emfisema paru
2. Bronkial
alveoli terisi eksudat/konsolidasi tp lumen
bronkus/bronkial masih terbuka.suara eks dan
ins sama pjg, N terdengar di interskapular, abnormal
pada daerah konsolidasi,atau ada dibagian atas daerah
efusi pleura
3. Bronkovesikular
Bunyi yg terdengar antara ves dan bronkial,
ekspirasi > keras ,> tinggi nadanya dan lebih
memanjang hampir menyamai inspirasi. Tdpt
pd peny paru dgn infiltrat mis ;
bronkopnemoni dan TBC paru

4. Amforik,
Didapatkan bl ada cavitas besar yg letaknya
perifer dan berhub terbuka dgn bronkus,
terdengar spt tiupan dlm botol kosong
 B. Bunyi Nafas Tambahan
Suara getaran (vibrasi) dari jaringan paru yg
sakit.pd paru sehat tak ada :
1. Ronki Kering
bunyi yg terputus, sebab;getaran dlm lumen sal nafas
akibat penyempitan.terdapat pd;sekret kental dan
lengket,terdengar wkt ekspirasi,pd semua bag
bronkus, mkn kecil diameter lumen mkn tinggi nadanya
Wheezing=ronki kering yg tinggi nadanya dan panjang ---asma
2. Ronki Basah(rales)
suara yg berisik dan terputus akibat al udara yg melewt cairan.
RBH,S/K tergantung besar bronkus yg terkena, terdengar fase
inspirasi. RBH tdpt pd bronkiale,halus lagi ----krepitasi asal;
alveoli, akibat terbukanya alveoli pd fase akhir
inspirasi.Krepitasi terdapat pada fibrosis paru, emfisema dan usila
geriatri. Sifat R bsh dpt nyaring =infiltrat, atau tak nyaring pd
edema paru
3. Bunyi gesekan pleura (p viseral dan parietal)
yg menebal/menjadi kasar karena
peradangan,pada; peradangan dan terdengar pd
akhir inspirasi dan awal ekspirasi

4. Hippocrates succution
suara cairan pada hidro pnemotorak yang
terdengar bila pasien digoyang2 kan
 RINGKASAN :
 Abnormalitas daripada Rate dan ritme Pernafasan :
 1. Normal
 2. Rapid Shallow Breathing (takipnea)
 3. Rapid deep brething (hiperpnea,hiperventilasi)
 4. Slow Breathing (Bradipnea)
 5. Chyne stokes Breathing
 6. Ataxic/Biots breathing
 7. Sighing Respiration
 8. Obstructive Breathing
 Deformitas Thorax :
 1. Thorax Normal
 2. Barrel Chest
 3. Funnel Chest (Pectus Excavatum)
 4. Pigeon Chest (Pectus Carinatum)
 5. Thoraxic Kyphoscoliosis
 Suara Pernafasan ;
 1. Broncial Breath Sound
 2. Egophony
 3. Bronchofony
 4. Whispered Pectoriloqy
 Suara Tambahan Paru
1.Discrete (Non continuous sound)=
- Crackles (Ronchi)
2.Continuous musical sound of greter duratiion =
- wheezes
- pleural rubs
3. Mediastinal crunch
 Tanda2 fisik/ Abnormalitas bronkus dan paru
 1. Normal
 2. Left-sided heart failure (gagal jtng kiri)
 3. Pleural fluid/thickening (efusi pleura)
 4. Pulmonary consolidation (lobar pnemonia)
 5. Bronchitis
 6. Emphysema
 7. Pneumothorax
 8. Atelectase
Payudara dan axilla

 Payudara Wanita :
 INSPEKSI :
1. Ukuran dan asimetri= Perkembangan dan asimetri
2. Kontur = pendataran, membentuk lesung
3. Penampilan Kulit = Edema (Peau d orange),pd Ca mamae
4. Inspeksi Putting/areola=
bandingkan ukuran,bentuk,dan arah putting=inversi,
retraksi ,penyimpangan
5. Mengangkat kedua tangannya= kontur spt lesung dan
abnormalitas, Tekankan kedua tangannya pada kedua
pinggulnya
 PALPASI PAYUDARA WANITA =
1. Konsistensi = nodularitas fisiologis
2. Nyeri tekan = infeksi/nyeri tekan premens
3. Nodulus =Kista,fibroadenoma,kanker,perhatikan;
-
letak,ukuran,bentuk,konsistensi,delimitasi(batas2),ny
eritekan, mobilitas
Palpasi tiap putting (mengalami penebalan pada kanker)
Tekan areola dalam pola spokelike disekitar putting jika
pasien melaporkan adanya rabas putting secara
spontan= Jenis dan sumber rabas dapat diidentifikasi
 PAYUDARA PRIA =
 INSPEKSI, Putting dan areola= ginekomasti,kanker
 PALPASI, Areola dan area sekitar = ginekomasti,
kanker,lemak

 AKSILA =
 INSPEKSI, Kemerahan,infeksi,pigmentasi =
hidradenitis supurativ
akantosis nigrikan
PALPASI, kelenjar aksila sentralis =
Limfadenopati
jika ada indikasi palpasi nodus aksilaris
lainnya=kelompok
pectoralis,lateral,subscapularis
 CARDIOVASKULER SISTEM ;
 -Anatomi Jantung
 Bayangkan proyeksi jantung ke dinding torak
 Sbgan besar jantung 2/3nya terletak pd sblh kiri sternum, 1/3
bagian disisi kanan sternum
 Permukaan depan (ant) Jantung terdiri atas= vent kanan dan arteri
pulmonalis yang berdekatan langsung dg dinding toraks depan
 Sedang vent kiri yg terletak di kiri dibelakang vent kanan hy
menempati bg kecil dari perm jantung anterior, tetapi bag ini
penting krn inilah yg timbulkan impuls apeks,merup denyut sistolik
singkat, yg terdapat pd sela iga 5, 2cm med LMCS/7-9cm dari garis
midsternum
 Sisi kanan jantung asal dari atrium kanan, seang atrium kiri di post,
tak dpt deteksi langsung
 Bag atas jantung td aorta dan arteri pulmonalis
 Saat akan melakukan pemx fisik sudah dpt membayangkan aliran
darah dikeempat rongga jantung,kapan membuka dan
menutupnya katup2 tersebut, dengan :
Inspeksi-Palpasi-Perkusi dan Auskultasi
aorta

Vena kava
superior A pulmonalis

Vent kiri
Atrium kanan

Vent kanan
Impuls apeks
 Inspeksi Jantung:
1. Bentuk Dada ;
N = diameter tranversal : posterior =2:1
simetris
2. Bentuk kelainan dada akibat abnormalitas paru
=mis vossure cardiac (pectus carinatum)
3. Pulsasi
tampak iktus kordis pada dewasa yang kurus
sesuai dg letak apeks kordis,diameter 2 cm dg
pungtum maks kira2 ditengah daerah itu. Pulsasi
bersamaan dengan denyut sistolik, pada arteri karotis
(diraba dibwh leher)
IKtus kordis tjd krn=kontraksi vent wkt sistolik disertai
putaran kearah depan dan sedikit medial
 Jika iktus tampak geser kekiri=dugaan LVH lateral
 Pericarditis adesiva = iktus cordis yang negatif artinya saat sistolik
malah retraksi ke dalam, diastolik tjd pulsasi keluar
 Retraksi sistolik = retraksi sela iga sesuai dgn sistlk jtg= tampak pd
orang kurus
 Aneurisma aorta = pelebaran aorta torakalis dlm ronga dada,
tpk=pulsasi tampak di kiri/kanan bag atas sternum
 Pulsasi manubrium sterni= kuat didaerah sela iga 3 kiri= dilatasi ar
pulmonalis (duct botali persisten/aneurisma a pulm)
 Hipertrofi vent ka=pulsasi kuat sela iga 4 di garis
sternum/epigastrium
 Tanda broadmen =retraksi sist pd bbrp sela iga terbawah dan dpt
dilihat dibag samping dan dibelakang dd torak sampai sekitar
selaiga 11 pd grs aksilaris post dan kadang disertai retraksi sistolik
diujung sternum---Perikarditis Adesiv
 Stenosis ismus aorta =tdp pulsasi a intercostalis pd dd torak
 PALPASI JANTUNG ;
 Cara=melekatkan seluruh telapak tgn pada dinding torak
dg tekanan lembut
 Tentukan lokasi pungtum maks=nilai kuat
angkat/tidak,luas,frekuensi,kualitas pulsasi
 Jenis pulsasi palpasi ;
1.Ventrikular heaving =sifat menggelombang dibwh telapak tangan—
diastolik overload—mis; Ins mit– didaerah vent kiri
2.Ventrikular Lift = sifat spt pukulan2 –mis pd naiknya beban sist vent
kanan ps SMit + hipertensi pulmonal teraba di vent kanan
3.Perikardial Friksion rub =di prekordium (gesekan/fremitus yang
sinkron dg denyut jantung)mis perikarditis fibrinosa
4 Thrill =adanya vibrasi disamping pulsasi –krn kelainan katup –
tentukan apakah tjdnya waktu sist atau diast
 PERKUSI JANTUNG ;
 Tujuan=menentukan besar dan btk jtng secara
kasar
 Cara spt perkusi paru,patokan2 tertentu : batas2
sisi kanan dan kiri perkusi dari arah lat ke
medial,batas atas : perkusi dari atas ke bwh atau
dari lateral atas ke medial bawah
 Cara tentukan =
1. Batas jantung kanan
2. Batas jantung kiri
3. Pinggang jantung
1. Batas jantung kanan =
>tentukan batas paru hati pd grs midklav kanan
>2 jari diatas tempt tsb perkusi lagi kearah kanan
Sampai suara sonor menjadi redup (tjd pd grs midsternum dan
sternum ka)—patologis :tanda pembesaran vent kanan atau atrium
kanan
2.Batas Jantung Kiri =
>tentukan batas bawah paru kiri pd grs aksilaris anterior kiri—2 jari
diatasnya perkusi kearah sternum sampai bunyi sonor-
rdup.N=lokasi sedikit sebelah medial garis midklav kiri.bila sulit
menentukan batas bawah paru kiri, mk batas paru hepar kanan bs
dipakai dasar patokan perkusi
3.Pinggang jantung
>Perkusi dari ats ke bawah pada garis parasternum kiri .N = spatium
intercostal 3 kiri, bila letaknya lebih naik mungkin ad pembesaran
atrium kiri karena stenosis mitral
Cara diatas dapat menentukan batas jantung relatif dan juga batas
jantung absolut (bg jtng yg langsung berhub dg dd thorak
Setelah menentukan konfigurasi jantung dilanjut
Lakukan perkusi thd PD besar dibag basal jantung
Cara---interct 2—lat ke medial menuju manub sterni
diantara garis sternum kiri dan kanan---- normal redup.
Abnormal bila ada tracheal tug pd aneurisma aorta
(tarikan2 yg teraba sesuai dg sistolik dg sedikit
dorongan keatas pd tulang krikoid, yg jelas pd sikap
duduk atau tengadah)
 AUSKULTASI JANTUNG :
 Dasar = alat stetoskop untuk badakan BJ 1,2,3,4, kardiak
murmur (kelainan katup/ sekat jantung)
 Thrill saat palpasi diperjelas dg adanya murmur (bising
jantung) ini
 Posisi pasien, kepala ditinggikan dengan membentuk
sudut 30 drj/lateral kiri decubitus
 Untuk memperjelas bunyi jantung saat auskultasi, pasien
diminta untuk menahan nafas sebentar (cegah intervensi
by jantung dan suara nafas)
 Stetoskop ada 2 jenis :sungkup (open bell type) untuk
bunyi2 nada rendah ---cara ditekan agak keras
 Stetoskop piring diafragma (Bowl tipe)untuk bunyi2 nada
tinggi
 Bunyi Jantung

 Yang harus diperhatikan :


 1.Lokalisasi dan asal bunyi jantung
 2.Menentukan BJ1 dan BJ 2
 3.Ada tidaknya BJ III dan BJ IV
 Intensitas dan kualitas bunyi
 Irama dan frekuensi BJ
 Bunyi2 jantung yang lain yang menyertai BJ utama
 1. Lokalisasi BJ
 IC BJ1 asal dari katup mitral
 Sela iga 2 tepi kiri sternum untukBJ katup pulmonal
 Sela iga 2 tepi kanan sternum untuk BJ asal dari katup
aorta
 Ruang sela iga 4 & % tepi kanan dan kiri sternum /
bag ujung sternum untuk katup trikuspidal
 2. Bunyi Jantung Sistolik 1 dan Bunyi Jantung
Diastolik 2
 BJ 1-sistolik =katup mitral & Trikuspid tertutup
serentak
 BJ 2 –diastolik =katup aorta &pulmonal menutup
serentak
 Fase sistolik =fase antara BJ 1 dan 2 terjadi
pemompaan kedua vent keseluruh tubuh dan paru
 Fase diastolik =fase dari BJ 2ke BJ 1tjd pengisian
kedua ventrikel
 Intensitas dan Kualitas Bunyi :
 Di apkes BJ 1 > keras BJ 2
 Di basal jantung BJ 2 > B 1
 Bandingkan A2 dan P2 =
 Hipertensi pulmonal P2 mengeras
 Hipertensi sistemik A2 mengeras
 Stenosis mitral BJ 1 di apek (M1) mengeras
 Stenosis trikspid BJ trikuspid 1 (T1) mengeras
 Infark miokard, tamponade/perikarditis dan
emfisema=bunyi jantung semua pelan
 Dengarkan splitting/reduplication :
 BJ 1 spliting krn ;penutupan katup T dan M tidak bersamaan
(normal duluan mitral 0,02-0,03 detikdari Trikus
 BJ 2 spliting krn ; normal =dlm fase inspirasi BJ P2 lebih lambat
0,02-0,03 det dibanding BJ A2
 RBBB & Atrial septal defek =BJ 2 tak berubah dg respirasi (fixed
splitting)
 Bunyi Jantung III dan IV :
 BJ 3 intens rendah N pd dws muda
 BJ 3 0,015-0,0017 det setelah BJ 2
 BJ 3 disebut Gallop rhythm
 Protodiasttolik galllop=jantung buruk BJ 3 mengeras
pada ortu/di apeks += gagal jantung vent kiri/bila di
ujung sternum=gagal jantung kanan
 BJ 4 kontraksi atrium yg lebih kuat=Atrial
gallop=kadang N dws muda,0,08 dt sblm BJ 1
 Blok AV,hipertensi sistemik,infark miokard =BJ 4 pd
ortu
 Irama dan Frekuensi Jantung =
 Banding BJ dan Nadi > 100 x/m=takikardi
 BJ dan nadi < 60 x/m =bradikardi
 Aritmia sinus =irama BJ saat ekspirasi lbh lambat
 Compensatoir pause =irama jantung N kadang
diselangi ektrasistolik cepat
 Fibrilasi = irama bunyi yang sama sekali tak teratur
 Opening snap= dari katup mitral awal diastolik0,07
det setelah BJ 3 pada stenosis mitral/trikuspid
 Sistolik clik =stenosis aorta/pulmonal
 Bunyi Jantung lain =
 1 Bising Jantung (cardiac Murmur)
 Perhatikan ;fase,intens dan nada bising, bentuk,
lama, lokasi bising (punktum maks, arah bising yang
paling keras,apakah posisi bising berubah ubah
berdasar posisi badan/pernafasan
 Bising sistolik inocent=pd anak2=N
 Hemic murmur=pd keadaan anemia /demam, tanpa
kelainan jtg organik/bising jantung faali
 Dibagi bising sistolik dan diastolik
 Bising Sistolik ;
 Dengar diantara BJ 1 dan 2 ;
 2 macam ;
 1. Tipe Ejection =stenosis aorta
 Akibat darah yg dipompa melalui bag yg menyempit
 2. Tipe Pansistolik =insufisiensi mitral
 Aliran balik yg melalui bagian jantung yang masih
terbuka (harusnya tertutppd kntraksi jt)
 Bising Diastolik :
 Terdengar dlm fase diastolik antara BJ 2 dan Bj
1,setelah BJ 2 macam
 1 Mid diastolik
 Pertengahan fase sistolik,PM di apeks—stenosis mitral
 2 Early diastolik
 Segera setelah BJ 2=insufisiensi aorta
 3 Pre sistolik
 Akhir fase diastolik, tepat sebelum BJ 1-stenosis mitral
Bunyi lain =
Rumbling quality,High pitched,sea gull murmur
 Derajat intensitas bising jantung ada 6 (AHA);
 Derajat 1 bising sangat pelan
 Derajat 1 bising cukup pelan
 Derajat 1 bising agak keras
 Derajat 1 bising cukup keras
 Derajat 1 bising sangat keras
 Derajat 1 bising sekeras kerasnya
 Gesekan Perikardium :
 Bunyi yg timbul akibat gesekan pericardium viseral
dan parietal yg permukaannya kasar menebal akibat
perikarditis

Bising Kardio-Pulmonal :
-Bising sebagai akibat dari luar jantung (extra
cardiac),tjd akibat aliran udara ke dlm bag pru2 yg
mengembang bila tjd kontraksi ventrikel,jelas
waktu inspirai, tak menuntukan keln jantung

Anda mungkin juga menyukai