Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

S DENGAN GANGGUAN
SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG
MURAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. Hi. ABDUL MOELOEK
PROPINSI LAMPUNG
Tanggal 13-15 Juni 2011

Oleh:
Jadoras Putra Buah Hati Pohan

AKADEMI KEPERAWATAN PANCA BHAKTI BANDAR LAMPUNG


2011
1. LATAR BELAKANG
Dunia kini menghadapi epidemi global penyakit ginjal kronik,
Survei Perhimpunan Nefrologi Indonesia menunjukkan,
12,5% dari populasi mengalami penurunan fungsi ginjal dan
diperkirakan terus meningkat dengan angka pertumbuhan
Bab 1
sekitar 10% setiap tahunnya (The Indonesian Diatrans
Kidney Foundation, 2009).
pendahuluan
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan penulis di Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Hi. Abdul Moeloek Propinsi Lampung,
diruang murai ditemukan bahwa kasus gagal ginjal kronik
pada bulan Febuari 2011 sampai bulan April 2011 sebanyak
77 kasus dari 453 kasus yang ada (Data Mobilitas Ruang
Murai Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hi. Abdul Moeloek
Propinsi Lampung).
1.Definisi Gagal Ginjal Kronik
Gagal Ginjal Kronik merupakan gangguan
fungsi renal yang progresif dan
irreversible dimana kemampuan tubuh
Bab 11
gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan
Tinjauan teori
dan elektrolit (Smeltzer & Bare,
2002;1448).
2. Etiologi
Menurut Smeltzer dan Bare (2002;1448)
 Diabetes Melitus,
 Lesi Herediter Seperti Penyakit Ginjal
Polikistik,
 Hipertensi Yang Tidak Terkontrol,
 Obtruksi Traktus Urinarius,
 Infeksi (Glomerulonefritis Kronis, Pielonefritis)
 Medikasi,
 Agen Toksik.
1. DATA DEMOGRAFI
Identitas Klien:
Nama klien Tn. S, umur 42 tahun, jenis
kelamin laki-laki, sudah menikah, berkerja
Bab 111
sebagai buruh tani, agama islam, pendidikan
terakhirnya SD, suku jawa, bahasa yang
Tinjauan kasus
digunakan sehari-hari yaitu jawa, klien
tinggal di Kedondong, Pesawaran. Sumber
biaya jamkesmas, klien masuk RS tanggal 11
Juni 2011 dengan diagnosa medis CRF +
Melena.
Riwayat kesehatan saat pengkajian

Keluhan utama: nyeri


Pada saat pengkajian tanggal 13 juni 2011 pukul
09.00 WIB, klien mengeluh nyeri pada ulu
hatinya sejak 2 hari yang lalu. Terdapat nyeri
tekan pada abdomen di kuadran 1 dan 2. Nyeri
timbul jika klien duduk dan beraktifitas dan
berkurang jika istirahat dan berbaring. Klien
mengatakan nyeri dirasakan seperi ditusuk
jarum, skala nyeri sedang yaitu 4, frekuensi nyeri
3-4×/hari, durasi nyeri ± 2 menit.
Keluhan penyerta:
Klien mengatakan mual/muntah dan tidak bisa
tidur.
Pengkajian Fisik Secara Umum:
Hasil pemeriksaan fisik tanda-tanda vital TD:
140/100mmHg. Terdapat edema pada ekstrimitas
bawah, derajat edema 2, terdapat nyeri ketuk
pada CVA, balance cairan: +240cc/hari.
Konjungtiva anemis, akral teraba dingin, CRT > 3
detik. Klien mengatakan mual/muntah dan sulit
tidur.
Dari hasil laboratorium Hb: 7,4 gr/dl, Ureum: 240
mg/dl, Creatinin: 11,9 mg/dl.
No Data Masalah Etiologi

1 Data subjektif: Kelebihan Penurunan


•Klien mengatakan kakinya bengkak Volume Filtrasi
•Klien mengatakan minum 3-4 Cairan Glomerolus
gelas/hari (1000cc/hari)

Data objektif:
•Edema pada ekstrimitas bawah
•Derajat edema 2
•Tekanan darah: 140/100mmHg
•Ureum: 240mg/dl
•Kreatinin: 11,9mg/dl
•Balance cairan +240cc/hari
•Lingkar perut 65 cm
•Nyeri ketuk pada Costa Vertebra
Angel kanan dan kiri
No Data Masalah Etiologi

2 Data Subjektif: Gangguan Penurunan


•Klien mengatakan badannya Perfusi Kadar Hb
Jaringan
lemas
Perifer
•Klien mengatakan terkadang
sering pusing

Data Objektif:
•Konjungtiva anemis
•CRT > 3 detik
•Kulit pucat
•Akral teraba dingin
•Nadi lemah
•Hb: 7,4 gr/dl
No Data Masalah Etiologi

3 Data Subjektif: Cemas Kurangnya


•Klien mengatakan takut akan Pengetahuan
penyakitnya tidak bisa sembuh tentang
•Klien mengatakan sulit tidur dan penyakit
tidurnya tidak nyenyak
•Klien mengatakan hanya tidur 2-4
jam/hari
•Klien mengatakan gagal ginjal
adalah gangguan pada ginjal

Data Objektif:
•Klien sering bertanya-tanya akan
penyakitnya
•Klien tampak gelisah
•Tekanan darah: 140/100mmHg
•Akral teraba dingin
No Data Masalah Etiologi

4 Data Subjektif: Nyeri Reflek


•Klien mengatakan nyeri pada ulu Spasme
hatinya Abdomen
•Klien mengatakan nyeri timbul jika
klien duduk dan beraktivitas dan
berkurang jika klien istirahat/tidur
•Klien mengatakan nyeri dirasakan
seperti ditusuk jarum, skala nyeri
sedang yaitu 4, frekuensi 3-
4×/menit, durasi ±2 menit

Data Objektif:
•Nyeri tekan pada kuadran 1 dan 2
•Klien tampak meringis menahan
nyeri
•Klien tampak sering mengelus
ngelus perutnya
•Terdapat distensi abdomen
No Data Masalah Etiologi

5 Data Subjektif: Resiko Mual/Muntah


•Klien mengatakan mual/muntah Nutrisi
•Klien mengatakan hanya Kurang dari
menghabiskan makan ½ porsi Keb. Tubuh
makan yang disediakan RS

Data Objektif:
•Mual/muntah
•Kembung
•Bising usus 14×/menit
•Kulit pucat
•Nyeri tekan abdomen pada kuadran
1 dan 2
•SGOT: 46mg/dl
•SGPT: 108mg/dl
1. Kelebihan volume cairan
berhubungan dengan
penurunan filtrasi glomerulus
2. Gangguan perfusi jaringan
perifer berhubungan dengan
penurunan kadar Hb
3. Cemas berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan
tentang penyakit
A. Pengkajian
Dari tinjauan kasus dan landasan teori
ditemukan kesamaan salah satu penyebab
gagal ginjal kronik adalah hipertensi yang tidak
terkontrol.
Bab VI
Pengkajian pada tinjauan kasus ditemukan
hasil yang sama dengan landasan teori yaitu
pembahasan
edema pada ekstrimitas, derajat edema 2,
tekanan darah 140/100mmHg, nadi kuat,
gelisah, mual/muntah, terdapat distensi
abdomen, lingkar perut 65cm, nyeri ketuk pada
CVA, ureum: 240 mg/dl, kreatinin: 11,9 mg/dl,
kulit pucat, konjungtiva anemis, terjadi anemia
(Hb: 7,4 gr/dl).
Data yang tidak muncul pada tinjauan kasus
yaitu:
 Hipotensi
Hipotensi terjadi bila pasien kehilangan
banyak natrium.
 Gatal pada Kulit
Adanya penumpukan kristal urea yang
mengikuti aliran darah pada kulit
 Nyeri pada kaki
akibat penurunan filtrasi glomerulus sehingga
terjadi peningkatan kadar fosfat serum dan
penurunan kadar kalsium.
B. Diagnosa
Antara tinjauan teori dan tinjauan kasus terdapat
kesenjangan yaitu pada diagnosa Intoleransi
aktifitas berhubungan dengan keletihan, anemia,
retensi produk sampah, dan prosedur dialisis
tidak diangkat karena klien dapat melakukan
aktivitas seperti biasa seperti kekamar mandi.
Gangguan harga diri berhubungan dengan
ketergantungan, perubahan peran, perubahan
citra diri dan disfungsi seksual tidak penulis
angkat karena tidak didapatkan data-data yang
aktual untuk menegakan diagnosa tersebut, klien
tidak merasa malu dengan kondisinya
C. Intervensi
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan filtrasi
glomerulus yaitu: Ukur tanda-tanda vital, Kaji status cairan tubuh
seperti: (kulit, area edemadan derajat edema) Catat intake dan
output cairan klien, Hitung balance cairan /24jam, Timbang
berat badan setiap hari, Anjurkan klien untuk membatasi intake
cairan, Libatkan keluarga dalam membatasi intake cairan,
Kolaborasi pemeriksaan laboratorium seperti: ureum, creatinin,
dan elektrolit, Kolaborasi dalam pemberian obat diuretik sesuai
indikasi, Kolaborasi tindakan hemodialisa
Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan
kadar Hb yaitu: Awasi tanda-tanda vital, Kaji pengisian kapiler
dan warna kulit, Pertahankan tirah baring, Catat keluhan rasa
dingin, Anjurkan keluarga untuk mempertahankan suhu
lingkungan yang hangat dan nyaman, Pasang akses vaskuler
dan beri tambahan sel darah merah sesuai indikasi, Awasi ketat
untuk komplikasi transfusi, Kolaborasi dalampemeriksaan
laboratorium seperti pemeriksaan Hb
Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
penyakit yaitu: Kaji tingkat rasa takut pada pasien dan
orang terdekat, Jelaskan selalu tentang prosedur asuhan
keperawatan yang akan diberikan, Beri kesempatan
kepada klien dan keluarga untuk bertanya dan menyatakan
masalah kesehatan, Libatkan keluarga dalam asuhan
keperawatan sesuai indikasi, Beri informasi/ penkes kepada
klien/keluarga tentang penyakit yang dialaminya, Tunjukan
indikator positif pengobatan seperti nilai laboratorium,
tekanan darah stabil, dan berkurangnya kelelahan

D. Implementasi
Implementasi dibuat sesuai intervensi yang telah dibuat.
E. Evaluasi
Diagnosa Kelebihan volume cairan
berhubungan dengan penurunan filtrasi
glomerulus, masalah belum teratasi
Diagnosa Gangguan perfusi jaringan perifer
berhubungan dengan penurunan kadar Hb,
masalah teratasi sebagian
Diagnosa Cemas berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang penyakit,
masalah teratasi sebagian
Kesimpulan
1. Penulis telah melakukan pengkajian dengan hasil yang
mengarah sesuai dengan kondisi klien dengan gagal
ginjal
Bab v
2. Penulis dapat menegakan diagnosa yang sesuai dengan
kondisi klien saat ini
penutup
3. Penulis dapat membuat perencanaan yang sesuai
dengan kebutuhan klien
4. Penulis dapat melakukan implementasi keperawatan
sesuai dengan intervensi
5. Penulis dapat melakukan evaluasi yang dilaksanakan
selama tiga hari untuk memberikan asuhan
keperawatan pada klien

Anda mungkin juga menyukai