Kasus
Kasus
S DENGAN GANGGUAN
SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG
MURAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. Hi. ABDUL MOELOEK
PROPINSI LAMPUNG
Tanggal 13-15 Juni 2011
Oleh:
Jadoras Putra Buah Hati Pohan
Data objektif:
•Edema pada ekstrimitas bawah
•Derajat edema 2
•Tekanan darah: 140/100mmHg
•Ureum: 240mg/dl
•Kreatinin: 11,9mg/dl
•Balance cairan +240cc/hari
•Lingkar perut 65 cm
•Nyeri ketuk pada Costa Vertebra
Angel kanan dan kiri
No Data Masalah Etiologi
Data Objektif:
•Konjungtiva anemis
•CRT > 3 detik
•Kulit pucat
•Akral teraba dingin
•Nadi lemah
•Hb: 7,4 gr/dl
No Data Masalah Etiologi
Data Objektif:
•Klien sering bertanya-tanya akan
penyakitnya
•Klien tampak gelisah
•Tekanan darah: 140/100mmHg
•Akral teraba dingin
No Data Masalah Etiologi
Data Objektif:
•Nyeri tekan pada kuadran 1 dan 2
•Klien tampak meringis menahan
nyeri
•Klien tampak sering mengelus
ngelus perutnya
•Terdapat distensi abdomen
No Data Masalah Etiologi
Data Objektif:
•Mual/muntah
•Kembung
•Bising usus 14×/menit
•Kulit pucat
•Nyeri tekan abdomen pada kuadran
1 dan 2
•SGOT: 46mg/dl
•SGPT: 108mg/dl
1. Kelebihan volume cairan
berhubungan dengan
penurunan filtrasi glomerulus
2. Gangguan perfusi jaringan
perifer berhubungan dengan
penurunan kadar Hb
3. Cemas berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan
tentang penyakit
A. Pengkajian
Dari tinjauan kasus dan landasan teori
ditemukan kesamaan salah satu penyebab
gagal ginjal kronik adalah hipertensi yang tidak
terkontrol.
Bab VI
Pengkajian pada tinjauan kasus ditemukan
hasil yang sama dengan landasan teori yaitu
pembahasan
edema pada ekstrimitas, derajat edema 2,
tekanan darah 140/100mmHg, nadi kuat,
gelisah, mual/muntah, terdapat distensi
abdomen, lingkar perut 65cm, nyeri ketuk pada
CVA, ureum: 240 mg/dl, kreatinin: 11,9 mg/dl,
kulit pucat, konjungtiva anemis, terjadi anemia
(Hb: 7,4 gr/dl).
Data yang tidak muncul pada tinjauan kasus
yaitu:
Hipotensi
Hipotensi terjadi bila pasien kehilangan
banyak natrium.
Gatal pada Kulit
Adanya penumpukan kristal urea yang
mengikuti aliran darah pada kulit
Nyeri pada kaki
akibat penurunan filtrasi glomerulus sehingga
terjadi peningkatan kadar fosfat serum dan
penurunan kadar kalsium.
B. Diagnosa
Antara tinjauan teori dan tinjauan kasus terdapat
kesenjangan yaitu pada diagnosa Intoleransi
aktifitas berhubungan dengan keletihan, anemia,
retensi produk sampah, dan prosedur dialisis
tidak diangkat karena klien dapat melakukan
aktivitas seperti biasa seperti kekamar mandi.
Gangguan harga diri berhubungan dengan
ketergantungan, perubahan peran, perubahan
citra diri dan disfungsi seksual tidak penulis
angkat karena tidak didapatkan data-data yang
aktual untuk menegakan diagnosa tersebut, klien
tidak merasa malu dengan kondisinya
C. Intervensi
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan filtrasi
glomerulus yaitu: Ukur tanda-tanda vital, Kaji status cairan tubuh
seperti: (kulit, area edemadan derajat edema) Catat intake dan
output cairan klien, Hitung balance cairan /24jam, Timbang
berat badan setiap hari, Anjurkan klien untuk membatasi intake
cairan, Libatkan keluarga dalam membatasi intake cairan,
Kolaborasi pemeriksaan laboratorium seperti: ureum, creatinin,
dan elektrolit, Kolaborasi dalam pemberian obat diuretik sesuai
indikasi, Kolaborasi tindakan hemodialisa
Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan
kadar Hb yaitu: Awasi tanda-tanda vital, Kaji pengisian kapiler
dan warna kulit, Pertahankan tirah baring, Catat keluhan rasa
dingin, Anjurkan keluarga untuk mempertahankan suhu
lingkungan yang hangat dan nyaman, Pasang akses vaskuler
dan beri tambahan sel darah merah sesuai indikasi, Awasi ketat
untuk komplikasi transfusi, Kolaborasi dalampemeriksaan
laboratorium seperti pemeriksaan Hb
Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
penyakit yaitu: Kaji tingkat rasa takut pada pasien dan
orang terdekat, Jelaskan selalu tentang prosedur asuhan
keperawatan yang akan diberikan, Beri kesempatan
kepada klien dan keluarga untuk bertanya dan menyatakan
masalah kesehatan, Libatkan keluarga dalam asuhan
keperawatan sesuai indikasi, Beri informasi/ penkes kepada
klien/keluarga tentang penyakit yang dialaminya, Tunjukan
indikator positif pengobatan seperti nilai laboratorium,
tekanan darah stabil, dan berkurangnya kelelahan
D. Implementasi
Implementasi dibuat sesuai intervensi yang telah dibuat.
E. Evaluasi
Diagnosa Kelebihan volume cairan
berhubungan dengan penurunan filtrasi
glomerulus, masalah belum teratasi
Diagnosa Gangguan perfusi jaringan perifer
berhubungan dengan penurunan kadar Hb,
masalah teratasi sebagian
Diagnosa Cemas berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang penyakit,
masalah teratasi sebagian
Kesimpulan
1. Penulis telah melakukan pengkajian dengan hasil yang
mengarah sesuai dengan kondisi klien dengan gagal
ginjal
Bab v
2. Penulis dapat menegakan diagnosa yang sesuai dengan
kondisi klien saat ini
penutup
3. Penulis dapat membuat perencanaan yang sesuai
dengan kebutuhan klien
4. Penulis dapat melakukan implementasi keperawatan
sesuai dengan intervensi
5. Penulis dapat melakukan evaluasi yang dilaksanakan
selama tiga hari untuk memberikan asuhan
keperawatan pada klien