Andreas Hans / 406152067

Pembimbing: dr. Hadi Sulistyanto, SpPD, MHKes, FINACIM

Sumber: Joint National Commitee on the prevention, detection, evaluation
and treatment of high blood pressure (JNC) VII tahun 2003
 2–7%
Dari populasi hipertensi

60 JUTA 40-60 tahun

1%
Berobat tidak
teratur
AMERIKA
INDONESIA
INDONESIA
Sumber:Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, Braunwald E, Hauser SL, et
al.Harrison's Principles ofInternal Medicine. Seventeenth Edition.
2008.
• Anamnesis

• Pemeriksaan Fisik

• Pemeriksaan

Penunjang
• Riwayat Hipertensi

• Riwayat Pengobatan

• Gejala yang dirasakan

Pemeriksaan Fisik
• Tanda-tanda vital

• Balance cairan tubuh

• Status

kardiopulmoner

• Status neurologis
Pemeriksaan Penunjang
• Lab darah rutin dan
kimia darah
• Urinalisis
• EKG
• Foto rontgen thorax
• USG abdomen
Diagnosis Banding
• Gagal jantung kiri akut
• Stroke
• Perdarahan subarakhnoid
• Tumor otak
• Cedera kepala
• Overdosis obat simpatomimetik

• Hiperkalsemia
• Gangguan cemas akut dengan
sindrom hiperventilasi
 Tatalaksana Hipertensi Urgensi

Sumber: Vaidya CK, Ouellette JR. Hypertensive Urgency and Emergency. 2007.
 Tatalaksana Hipertensi Emergensi

Sumber: Vaidya CK, Ouellette JR. Hypertensive Urgency and Emergency. 2007.
• Serebrovaskular

• Mata

• Jantung

• Ginjal

• Kehamilan
Penyebab kematian tersering:
• Stroke (25%)
• Gagal ginjal (19%)
• Gagal jantung (13%)
1. Krisis hipertensi ditandai dengan kenaikkan
mendadak TD ≥180/120 mmHg.
2. Hipertensi krisis dibedakan menjadi
hipertensi urgensi dan hipertensi emergensi
karena terapi dan prognosis berbeda.
3. Hipertensi emergensi disertai dengan
kerusakan organ sasaran, perlu diterapi
dengan antihipertensi injeksi dan
perawatan di ICU,diturunkan 1 jam.
4. Hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran /kerusakan minimal, cukup diterapi
dengan antihipertensi oral dan observasi di
ruang perawatan biasa ,diturunkan 24 jam.
 Daftar Pustaka
1. Sudoyo AW., Setiyohadi B., Alwi I., Marcellus SK., Setiati KS, editors. 2009. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed.V. Jilid II. Jakarta: Interna Publishing.
2. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed.VI. Jilid II. 2014 Jakarta: Interna Publishing.
3. Vidt D. Hypertensive crises: emergencies and urgencies: clev clinic med. 2004
4. Infodatin: Pusat Data dan Informasi Kemerterian Kesehatan Indonesia.
Hipertensi. 2015
5. Rampengan SH. Krisis Hipertensi. Hipertensi Emergensi dan Hipertensi-
6. Urgensi. BIKBiomed. 2007. Vol.3, No.4 :163-8.
7. Madhur MS. Hypertension. Medscape Article. 2012. Vol.3, No.4 :163-8.
8. Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, Braunwald E, Hauser SL, et al.Harrison's
9. Principles ofInternal Medicine. Seventeenth Edition. 2008.
10. Saguner AM, Dur S, Perrig M, Schiemann U, Stuck AE, et al. Risk Factors
11. PromotingHypertensive Crises: Evidence From a LongitudinalStudy. Am J
Hypertensi. 2010. 23:775-780.
12. Majid A. Krisis Hipertensi Aspek Klinis dan Pengobatan. 2014. USU DigitalLibrary.
13. Vaidya CK, Ouellette JR. Hypertensive Urgency and Emergency. 2007. pp. 43-50.
14. Suryawan, Rurus. Krisis Hipertensi. 2015. Surabaya: FK UNAIR-RSU.Dr.Soetomo