dapat di bangunkan dengan stimulus sensorik atau lainnya. Informasi tambahan • Tidur merupakan salah satu perilaku hidup manusia, 1/3 dari hidup manusia dipergunakan untuk tidur. • Tidur merupakan proses yang diperlukan oleh otak supaya dapat berfungsi secara normal. • Mengalami gangguan tidur yang cukup lama dapat mengakibatkan gangguan fisik dan kognitif, terkadang sampai dengan kematian. • Tidur muncul melalui proses yang pasif, tetapi kenyataannya tidur merupakan hasil aktifitas dari otak. Fungsi • Maturasi neuron • Fungsi memori dan pembelajaran (learning) • Kognisi • Pembersihan produk sisa metabolik akibat aktivitas neural pada saat keadaan bangun • Konservasi energi metabolik Elektrofisiologi Tidur Tipe tidur 1. Rapid Eye Movement Terdapat pergerakan cepat pada mata pada saat tertidur. Dimana mimpi biasanya terjadi. 2. Non-rapid Eye Movement Exceedlingly restful sleep. Mimpi dapat terjadi tetapi biasanya tidak diingat. NREM Pada tahap ini aktifias fisiologis lebih rendah dari pada saat kita terjaga atau sadar NREM merupakan saat yang tenang dibandingkan dengan saat kita tersadar. Nadi, respirasi dan tekanan darah lebih rendah daripada saat kita tersadar. Secara episodik gerakan tidak disadari dari tubuh dapat muncul pada saat NREM Pada tahap 3-4 NREM, ketika 30 menit – 1 jam dari mulai tertidur, terjadi disorientasi dan disorganized thinking. Pada tahap 3-4 NREM dapat muncul gangguan seperti : 1. Enuresis 2. Night-mares 3. Somnabulisme 4. Night terror REM Pada REM ditandai dengan aktifitas otak yang sangat tinggi dan aktifitas fisiologi hampir sama seperti saat kita sadar. Terkait dengan bermimpi dan pergerakan otot-otot tubuh Lebih sulit untuk dibangunkan dengan stimulus sensorik dibanding NREM. REM disebut juga paradoxical sleep karena seseorang bisa tertidur dengan keadaan aktivitas otak yang tinggi. Nadi, respirasi, dan tekanan darah lebih tinggi atau irregular selama REM dibandingkan dengan NREM. Kebutuhan oksigen otak meningkat selama REM. Meningkatkan 20% dari metabolisme otak. Periode REM muncul setiap 90-100 menit dalam 1 malam Memendeknya fase laten muncul pada beberapa penyakit, seperti narkolepi dan depresi. Pola tidur dapat berubah sesuai dengan usia. Pada dewasa muda pola yang terjadi : - REM (25%) - NREM (75%) stage 1 : 5 % stage 2 : 45 % stage 3 : 12 % stage 4 : 13 % Distribusi pola diatas relatif konstan sampai usia tua, walaupun dapat terjadi pengurangan NREM dan REM pada usia lanjut Regulasi Tidur 1. Serotonin • Stimulation area: raphe nuclei in the lower half of the pons and in the medulla. Nerve fibers menyebar hingga ke nerve endings yang mensekresikan serotonin. • Serotonin berperan sebagai penyebab tidur. • Pelepasan dipengaruhi oleh asam amino L-tryptophan. L tryptophan yang merupakan prekursor dari serotonin, melatonin dan niasin. • Defisiensi L-tryptophan berhubungan dengan singkatnya fase di REM Regulasi Tidur 2. Norepinephrine 3. Asetilkolin Peningkatan Tetap Terjaga 4. Dopamin Peningkatan Tetap Terjaga 5. Melatonin • Suprachiasmatic nucleus di kelenjar hipotalamus berperan untuk circadian pacemaker dengan mengatur sekresi melatonin dan 24-hour sleep-wake cycle • Sekresi melatonin dari kelenjar pineal diinhibisi oleh cahaya yang terang, konsentrasi melatonin sangat rendah saat pagi sampai sore hari. Kebutuhan Ritme Tidur- Tidur Bangun • Bergantung pada kebiasaan Dipengaruhi seseorang • Eksternal: siklus terang-gelap, • Long sleeper rutinitas harian, makanan tiap • Short sleeper hari, dan lainnya • Biologis • Napping