Anda di halaman 1dari 26

REFERAT

GAGAL JANTUNG KONGESTIF


PEMBIMBING:
dr. M. Arzan Al-Farish, Sp.PD

Ahmad Rizky Ferdina Kevin


2013730003

KEPANITERAAN KLINIK
STASE ILMU PENYAKIT DALAM
RSUD R. SYAMSUDIN SH SUKABUMI- FK UMJ
LATAR BELAKANG
• Gagal jantung kongestif adalah keadaan saat terjadi bendungan sirkulasi
dan mekanisme kompensatoriknya
• Komplikasi tersering dari segala jenis penyakit jantung kongenital maupun
didapat
• Dapat berupa gangguan fungsi diastolik/sistolik, aritmia, atau
ketidaksesuaian preload dan afterload
• Perkembangan terkini memungkinkan untuk mengenali gagal jantung
secara dini serta memperbaiki kualitas hidup, penurunan angka perawatan,
memperlambat progresivitas penyakit dan meningkatkan kelangsungan
hidup.
DEFINISI
• Gagal Jantung adalah sindrom klinis (sekumpulan tanda dan gejala)
yang ditandai oleh kelelahan dan sesak napas yang terjadi baik pada
saat beraktivitas maupun saat beristirahat yang disebabkan oleh
kelainan struktur atau fungsi jantung (Marulan M Panggabean, 2014)
DEFINISI
• American Heart Association (AHA) mendefinisikan Gagal Jantung
sebagai sindrom klinis kompleks yang dihasilkan dari gangguan
structural atau fungsional dari pengisian ventrikel atau pengeluaran
darah yang kemudian memunculkan tanda dan gejala seperti sesak
napas dan kelelahan dan tanda-tanda gagal jantung lainnya seperti
edema dan ronkhi. Karena banyak pasien yang datang tanpa tanda
dan gejala volume overload, istilah “Gagal Jantung” lebih sering
digunakan daripada istilah “Gagal Jantung Kongestif” (Harrison's
Principles of Internal Medicine, 19th Ed, 2015)
DEFINISI
• Gagal jantung dapat didefinisikan sebagai abnormalitas dari fungsi
struktural jantung atau sebagai kegagalan jantung dalam
mendistribusikan oksigen sesuai dengan yang dibutuhkan pada
metabolisme jaringan, meskipun tekanan pengisian normal atau
adanya peningkatan tekanan pengisian (Mc Murray et al., 2012).
EPIDEMIOLOGI
• Angka kejadian gagal jantung di Amerika Serikat selama beberapa
dekade terakhir yaitu >650.000 pada kasus baru setiap tahunnya,
sekitar 50% di antaranya dalam waktu 5 tahun memiliki angka
kematian yang mutlak
• Di Eropa kejadian gagal jantung berkisar 0.4 – 2% dan meningkat
pada usia yang lebih lanjut, dengan rata-rata umur 74 tahun, ½ di
antaranya akan meninggal dalam 4 tahun sejak diagnosis ditegakkan
EPIDEMIOLOGI
• Prevalensi gagal jantung di negara berkembang cukup tinggi dan
makin meningkat, ½ di antaranya masih punya harapan hidup hingga
5 tahun. Penelitian Framingham menunjukkan mortalitas 5 tahun
sebesar 62% pada pria dan 42% wanita.
FAKTOR RISIKO
MAYOR MINOR
• Usia • Merokok
• Jenis kelamin • Dislipidemia
• Hipertensi • CKD
• Hipertrofi pada LV • Albuminuria
• Infark miokard • Anemia
• Obesitas • Stress
• Diabetes • Lifestyle yang buruk
FAKTOR RISIKO
LAINNYA
• Sistem imun
• Infeksi
• Toksik yang disebabkan karena pemberian agen kemoterapi, terapi
target kanker, NSAID, kokain, alkohol
• Faktor genetik seperti riwayat dari keluarga.

(Ford et al., 2015)


ETIOLOGI
Mekanisme fisiologis yang menjadi penyebab gagal jantung dapat
berupa :
• Meningkatnya beban awal karena regurgitasi aorta dan adanya cacat
septum ventrikel. (Beban Preload)
• Meningkatnya beban akhir karena stenosis aorta serta hipertensi
sistemik. (Beban Afterload)
• Penurunan kontraktibilitas miokardium karena infark miokard,
ataupun kardiomiopati. (Kontraktilitas)
ETIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Menurut NHFA (2011) gejala yang dapat terjadi pada pasien dengan CHF sebagai
berikut :
– Sesak nafas
– Ortopnea
– Paroksimal Nokturnal Dispnea (PND)
– Batuk kering dapat terjadi, terutama pada malam hari.
– Kelelahan dan kelemahan mungkin jelas terlihat, tetapi umum pada kondisi yang
lain.
– Pusing atau palpitasi dapat menginduksi aritmia.
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
DIAGNOSIS
Kriteria diagnosis gagal jantung menurut Framingham Heart Study :

Kriteria mayor : Kriteria minor :


• Paroksismal nokturnal dispneu • Edema ekstremitas
• Ronki paru • Batuk malam hari
• Edema akut paru • Hepatomegali
• Kardiomegali • Dispnea d’effort
• Gallop S3 • Efusi pleura
• Distensi vena leher • Takikardi (120x/menit)
• Refluks hepatojugular • Kapasitas vital berkurang 1/3 dari
• Peningkatan tekanan vena jugularis normal
DIAGNOSIS

• Kriteria mayor dan minor : Penurunan berat badan ≥ 4,5 kg dalam 5 hari
pengobatan
• Diagnosis gagal jantung ditegakkan dengan dua kriteria mayor atau 1 kriteria
mayor dan 2 kriteria minor.
DIAGNOSIS
TATALAKSANA
Tujuan terapi pada pasien gagal jantung kongestif (CHF) berdasarkan American Heart
Association (Yancy et al., 2013) antara lain sebagai berikut :
• Mencegah terjadinya CHF pada orang yang telah mempunyai faktor resiko.
• Deteksi dini asimptomatik disfungsi LV.
• Meringankan gejala dan memperbaiki kualitas hidup.
• Progresifitas penyakit berjalan dengan lambat.
TATALAKSANA
Bagan tempat aksi
obat-obat CHF
TATALAKSANA
Terapi Non Farmakologi
Menurut National Heart Foundation of Australia (NHFA) 2011, terapi non-farmakologi
gagal jantung sebagai berikut :
a. Aktivitas Fisik
b. Nutrisi
c. Aktivitas Seksual
d. Asupan Cairan
e. Pengurangan Berat Badan
PROGNOSIS
Prognosis gagal jantung yang tidak mendapat terapi tidak diketahui. Sedangkan
prognosis pada penderita gagal jantung yang mendapat terapi yaitu:
• Kelas NYHA I : mortalitas 5 tahun 10-20%
• Kelas NYHA II : mortalitas 5 tahun 10-20%
• Kelas NYHA III : mortalitas 5 tahun 50-70%
• Kelas NYHA IV : mortalitas 5 tahun 70-90%
PROGNOSIS
Ada beberapa faktor yang menentukan prognosis, yaitu :
• Waktu timbulnya gagal jantung
• Timbul serangan akut atau menahun
• Derajat beratnya gagal jantung
• Penyebab primer
• Kelainan atau besarnya jantung yang menetap
• Keadaan paru
• Cepatnya pertolongan pertama
• Respons dan lamanya pemberian digitalisasi
• Seringnya gagal jantung kambuh.
TERIMA KASIH
ِ ‫ع ْز ِم األ ُ ُم‬
‫ور‬ َ ‫غفَ َر ِإ َّن َذ ِل َك لَ ِم ْن‬ َ ‫َولَ َم ْن‬
َ ‫صبَ َر َو‬
“Tetapi orang yang bersabar dan mema`afkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diutamakan.” (Asy-Syuuraa:43)

Anda mungkin juga menyukai