Anda di halaman 1dari 51

SMK KESEHATAN TAMBUN ISLAMIC SCHOOL

 Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang


menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya
untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengan
enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris)
sampai anus.
 Pencernaan dibagi menjadi:
1. Pencernaan Mekanis : Proses mengunyah dan gerak
peristaltik.
2. Pencernaan Kimiawi : Dihancurkan oleh enzim-enzim
pencernaan yang dikeluarkan di mulut, lambung, usus
halus, kantung empedu dll.
Menerima makanan
Mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi
Menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
Membuang bagian makanan yang tidak dapat
dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari
tubuh.
 Susunan saluran pencernaan
terdiri dari :
1. Mulut (0ris). 6. Intestinum mayor (usus
besar);
2. Faring (tekak).
a) Sekum
3. Esofagus (kerongkongan). b) Kolon asendens
4. Ventrikulus (lambung). c) Kolon transversum
5. Intestinum minor (usus halus); d) Kolon Desendens
a) Duodenum (usus 12 jari) e) Kolon Sigmoid.
b) Jejunum 7. Rektum
c) Ileum
8. Anus
1. Kelenjar ludah :
a) Kelenjar (glandula) parotis
b) Kelenjar (glandula) sub maksilaris
c) Kelenjar (glandula) sub lingualis
2. Kelenjar getah lambung.
3. Kelenjar hati.
4. Kelenjar pankreas.
5. Kelenjar getah usus
 Merupakan jalan masuk menuju sistem pencernaan
yang terletak pada wajah bagian bawah.
 Secara umum mulut terdiri atas 2 bagian, yaitu :
1) Bagian luar yang sempit (vestibula) yaitu ruang
diantara gusi, gigi, bibir, dan pipi.
2) Bagian rongga mulut (bagian dalam), yaitu rongga
mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris,
palatum, dan mandibularis disebelah belakang
bersambung dengan faring.
1. Bibir
Bibir adalah lubang berotot yang membantu
memperoleh, mengarahkan, dan menampung makanan di
mulut. Bibir juga mempunyai fungsi nonpencernaan, yaitu
untuk berbicara (artikulasi berbagai bunyi bergantung
pada bentuk bibir tertentu) dan sebagai reseptor sensorik.
2. Langit – langit (Palatum)
Palatum atau langit-langit membentuk atap lengkung
rongga mulut dan memisahkan mulut dari saluran hidung.
Keberadaannya memungkinkan bernapas dan mengunyah
atau mengisap berlangsung bersamaan.
Ke arah depan mulut, palatum terdiri dari tulang yang
membentuk apa yang dikenal sebagai palatum durum (langit-
langit keras). Ke arah belakang mulut, palatum tidak memiliki
tulang dan disebut palatum mole (langit-langit lunak) yang
dapat bergerak. Di belakang dekat tenggorokan terdapat
suatu tonjolan menggantung dari palatum mole, yakni uvula
(anak lidah), yang berperan penting untuk menutup saluran
hidung ketika kita menelan.
 Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga
makanan menjadi halus. Gigi dapat di bedakan atas empat
macam yaitu, Gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan dan
gigi geraham belakang.
 Manusia memiliki 2 susunan gigi yaitu gigi primer dan
sekunder :
a) Gigi primer, disebut juga gigi sulung. Dimulai dari ruang
antara gigi depan yang terdiri dari delapan gigi seri, 4
taring, 8 geraham (molar), dan totalnya 20 gigi.
b) Gigi sekunder, disebut juga gigi tetap. Terdiri dari 8 gigi
seri, 4 taring, 8 premolar (bicuspid) dan 12 geraham
(tricuspid), totalnya 32 gigi.
 Setiap gigi memiliki bentuk mahkota gigi
yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk
seperti pahat runcing berfungsi untuk
memotong makanan, serta gigi geraham
berbentuk agak silindris dengan
permukaan lebar dan datar berlekuk-
lekuk berfungsi untuk menggiling dan
menghancurkan makanan dan gigi taring
yang berbentuk seperti pahat runcing
berfungsi untuk merobek makanan.
Sedangkan gigi geraham dengan
permukaan yang lebar dan datar
berlekuk-lekuk, berfungsi untuk
mengunyah.
 Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung
dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan
bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Tulang
gigi tersusun atas zat dentin. Sum-sum gigi (pulpa),
merupakan rongga gigi yang didalamnya terdapat
serabut saraf dan pembuluh_pembuluh darah.
 Terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir. Di bagian
belakang pangkal lidah terdapat epiglottis yang berfungsi untuk menutup
jalan napas pada waktu kita menelan makanan, agar makanan jangan masuk
ke jalan napas. Kerja otot lidah dibedakan atas 3 bagian, yaitu :
1. Radiks lingua : pangkal lidah
2. Dorsum lingua : punggung lidah, terdapat ujung saraf pengecap
3. Apeks lingua : ujung lidah
 Pada lidah terdapat indera peraba dan perasa :
a) Asin, pada lateral lidah
b) Manis, pada ujung dan anterior lidah
c) Asam, pada lateral lidah
d) Pahit, pada belakang lidah
e) Umami, tersebar di seluruh bagian lidah
 Merupakan kelenjar eksokrin, yaitu kelenjar yang mempunyai saluran sendiri,
yang menyekresi air liur (saliva) dan menyalurkannya ke mulut melalui duktus-
duktus kecil, yaitu duktus wartoni dan duktus stensoni. Kelenjar ini
mensekresi saliva kedalam rongga oral. Saliva dihasilkan didalam rongga mulut,
yang disarafi oleh saraf-saraf tak sadar.
 Disekitar mulut terdapat beberapa kelenjar ludah, yaitu :
1. Kelenjar ludah parotis, letaknya dibawah depan dari telinga diantara
prosesus mastoid kiri dan kanan os mandibular, duktusnya duktus stensoni.
2. Kelenjar sub maksilaris (sub mandibular), terletak dibawah rongga mulut
bagian belakang, duktusnya bernama duktus wartoni, bermuara dirongga
mulut dekat dengan frenulun lingua.
3. Kelenjar sub lingualis, letaknya dibawah selaput lendir dasar rongga mulut
bermuara di dasar rongga mulut.
4. Kelenjar minor, (kelenjar bukal), terdapat lebih dari 600 kelenjar liur minor
yang terletak dirongga mulut. Diameternya 1-2 mm.
Saliva terdiri dari 99,5% H2O serta 0,5% protein dan
elektrolit (natrium, klorida, bikarbonat, dan kalium).
Protein air liur terpenting adalah amilase, mukus, dan
lisozim. Secara rata-rata, sekitar 1-2 liter liur disekresikan
per hari, dengan kecepatan basal spontan yang konstan
sebesar 0,5 ml/menit sampai kecepatan maksimum
sebesar 5 ml/menit. Sekresi air liur bersifat konstan dan
kontinue bahkan tanpa adanya rangsangan yang jelas,
disebabkan oleh stimulasi konstan tingkat rendah ujung-
ujung saraf parasimpatis yang berakhir di kelenjar liur.
Sekresi basal ini penting untuk menjaga agar mulut dan
tenggorokan tetap basah setiap waktu.
1. Memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja
enzim amilase lingua yang memecah polisakarida menjadi
disakarida.
2. Mempermudah proses menelan dengan membasahi
partikel-partikel makanan, sehingga mereka saling menyatu
karena pelumasan oleh mukus yang kental dan licin.
3. Memiliki efek antibakteri melalui efek ganda, pertama oleh
lisozim, enzim yang menghancurkan atau melisiskan bakteri
tertentu dan kedua dengan membilas bahan yang mungkin
digunakan bakteri sebagai sumber makanan.
4. Sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang
papil pengecap.
5. Membantu kita berbicara dengan mempermudah gerakan
bibir dan lidah.
6. Berperan penting dalam hygiene mulut dengan
membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi. Aliran air
liur yang terus menerus membantu membilas residu
makanan, melepaskan sel epitel dan benda asing serta
mencegah kerusakan gigi.
7. Penyangga bikarbonat di air liur menetralkan asam di
makanan serta asam yang dihasilkan oleh bakteri di mulut
sehingga membantu mencegah karies (lubang) gigi.
Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut
dengan kerongkongan (esophagus). Didalam lengkung
faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar
limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan
pertahanan terhadap infeksi. Tonsil mencegah agar
infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara
menahan kuman yang masuk ke tubuh melalui mulut,
hidung, dan kerongkongan, oleh karena itu tidak jarang
tonsil mengalami peradangan. Disini terletak
bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, yang
letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung,
didepan ruas tulang belakang.
 Faring terbagi atas 3 bagian, yaitu nasofaring, orofaring,
dan laringofaring. Nasofaring terletak di belakang hidung
dan tidak termasuk ke dalam saluran pencernaan.
Orofaring adalah bagian tengah faring, terletak di
belakang mulut. Di sekitar dinding lateral daerah orofaring
terdapat tonsil. Laringofaring merupakan posisi terendah
dari faring. Pada bagian bawahnya, sistem pernapasan
menjadi terpisah dari sistem pencernaan. Makanan masuk
ke bagian belakang, esofagus, sedangkan udara
pernapasan masuk ke bagian depan, tenggorokan.
 Pada pangkal faring terdapat katup pernapasan yang
disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung
saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke
saluran pernapasan.
Motilitas yang berkaitan
dengan faring adalah
menelan. Menelan mengacu
pada keseluruhan proses
pemindahan makanan dari
mulut melalui esofagus ke
dalam lambung. Menelan
dimulai ketika bolus (bola
makanan) secara sengaja
didorong oleh lidah ke
bagian belakang mulut
menuju faring.
 Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan
lambung panjangnya sekitar 9 sampai dengan 25 cm dengan
diameter sekitar 2,54cm mulai dari faring sampai pintu masuk
kardiak dibawah lambung. Esophagus terletak dibelakang trakea
dan didepan tulang punggung setelah melalui toraks menembus
diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan
lambung.
 Esophagus terdiri dari 4 lapis yaitu mukosa, submukosa, otot
(longitudinal dan sirkuler), dan jaringan ikat renggang.
 Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung.
Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat
gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju
lambung.
 Fungsi terpenting adalah menyimpan makanan yang masuk
sampai disalurkan ke usus halus dengan kecepatan yang sesuai
untuk pencernaan dan penyerapan yang optimal. Fungsi kedua
lambung adalah untuk mensekresikan asam hidroklorida (HCL)
dan enzim-enzim yang memulai pencernaan protein.
 Fungsi motorik lambung ada tiga:
1. Menyimpan makanan hingga dapat ditampung dalam jumlah
besar pada bagian bawah saluran pencernaan.
2. Mencampur makanan dengan getah lambung hingga
membentuk campuran setelah padat yang dinamakan kimus.
3. Mengeluarkan makanan perlahan-lahan dari lambung
masuk ke usus halus dengan kecepatan yang sesuai untuk
pencernaan dan absorpsi usus halus.
Motilitas lambung bersifat kompleks dan dikontrol oleh
beberapa faktor. Terdapat 4 aspek motilitas lambung :
1. Pengisian Lambung (Gastric Filling) : Jika kosong,
lambung memiliki volume sekitar 50 ml, tetapi organ ini
dapat mengembang hingga kapasitasnya mencapai
sekitar 1 liter ketika makan.
2. Penyimpanan Lambung (Gastric Storage)
3. Pencampuran Lambung (Gastric Mixing) : Kontraksi
peristaltik lambung yang kuat merupakan penyebab
makanan bercampur dengan sekresi lambung dan
menghasilkan kimus.
4. Pengosongan Lambung (Gastric Emptying) : Derajat
keenceran (fluidity) kimus di dalam lambung
mempengaruhi pengosongan lambung. Isi lambung
harus diubah menjadi bentuk cair kental merata
sebelum dikosongkan. Semakin cepat derajat
keenceran dicapai, semakin cepat isi lambung siap
dievakuasi. Faktor di duodenum juga yang
mempengaruhi kecepatan pengosongan lambung.
Duodenum harus siap menerima kimus dan dapat
bertindak untuk memperlambat pengosongan lambung
dengan menurunkan aktivitas peristaltik di lambung
sampai duodenum siap mengakomodasi tambahan
kimus.
a) Pepsin berfungsi memecah Protein menjadi Pepton.
b) Asam garam (HCl) berfungsi mengaktifkan
Pepsinogen menjadi Pepsin.
c) Renin berfungsi untuk mengendapkan Kasein atau
Protein yang terdapat pada susu (hanya pada bayi).
d) Lapisan lambung menghasilkan adalah hormon
Gastrin yang berfungsi untuk memacu sekresi getah
lambung.
 Merupakan saluran pencernaan diantara lambung dan
usus besar, yang merupakan tuba terlilit yang merentang
dari sfingter pylorus sampai katup ileosekal, tempatnya
menyatu dengan usus besar.
 Susunan usus halus
a) Duodenum. Disebut juga usus 12 jari panjangnya 25-
30cm, berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiri,
pada lengkungan ini terdapat pankreas yang
menghasilnya amylase . Duodenum merupakan bagian
terpendek dari usus halus.
b) Jejunum, adalah bagian kelanjutan dari duodenum
yang panjangnya kurang lebih 1-1,5 m. Pada bagian
inilah pencernaan diselesaikan, pada usus ini juga
terjadi pencernaan secara kimiawi. Kelenjar-
kelenjar ususnya menghasilkan enzim pencernaan,
seperti yang dihasilkan pankreas.
c) Ileum, merentang sampai menyatu dengan usus
besar dengan panjangg 2 – 2,5 m.
1. Enterokinase 6. Maltase
2. Aminopeptidase 7. Lipase
3. Tetrapeptidase dan 8. Erepsin
peptidase 9. Lactase
4. Amylase 10.Sukrose
 Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi
pada suasana basa. Prosesnya sebagai berikut :
1) Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam
akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pankreas.
2) Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna
sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok
karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi
disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakarida
menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukosa hasil
pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke
seluruh tubuh oleh peredaran darah.
3) Makanan dari kelompok protein setelah di lambung
dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan
oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi
asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan
diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
4) Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan
dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang
dihasilkan hati menjadi butiran – butiran lemak (droplet
lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim
lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak
dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan
menuju jantung oleh pembuluh limfe.
 Merupakan organ yang paling besar ditubuh kita,
warnanya coklat dan beratnya ±1500g. Letaknya dibagian
atas dalam rongga abdomen disebelah kanan bawah
diafragma dan terlindungi oleh tulang rusuk (costae),
sehingga dalam keadaan normal (hepar yang sehat tidak
teraba). Hati menerima darah teroksigenisasi dari arteri
hepatica dan darah yang tidak teroksigenisasi tetapi kaya
akan nutrient vena porta.
Pembuluh Darah pada Hati
 Hati mempunyai 2 jenis peredaran darah yaitu :
1. Arteri hepatica yang keluar dari aorta dan memberi
80% darah pada hati, darah ini mempunyai kejenuhan
95-100% masuk ke hati akan membentuk
jaringan kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena
akhirnya keluar sebagai vena hapatika.
2. Vena porta yang terbentuk dari lienalis dan vena
mesentrika superior menghantarkan 20% darah ke hati,
darah ini mempunyai kejenuhan 70% sebab beberapa
O2 telah diambil oleh limfe dan usus, guna darah ini
membawa zat makanan ke hati yang telah diabsorpsi
oleh mukosa dan usus halus.
 Sebuah kantung berbentuk terang dan merupakan
membran berotot, letaknya dalam sebuah lobus
disebelah permukaan bawah hati sampai pinggir
depannya, panjangnya sekitar 8-12 cm.
 Getah empedu adalah suatu cairan yang disekresi
oleh sel hati dengan jumlah yang dihasilkan setiap
hari 500-1000cc, sekresinya berjalan terus menerus,
jumlah produksi meningkat sewaktu mencerna
lemak.
 Kelenjar pankreas adalah sekumpulan kelenjar yang
strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah panjangnya
kira-kira 15cm, lebar 5 cm mulai dari duodenum sampai ke
limpa dan beratnya rata-rata 60-90 gram.
 Fungsi pankreas dibagi 2 yaitu :
1) Fungsi eksokrin (asinar), menghasilkan enzim-enzim
pencernaan ke dalam lumen duodenum.
2) Fungsi endokrin (pulau langerhans) ialah menghasilkan
hormon. Pulau langerhans berbentuk oval dan tersebar di
seluruh pankreas. Fungsi pulau langerhans sebagai unit
sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi,
menghambat sekresi insulin, glikogen dan polipeptida.
 Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam
duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah.
Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan
mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim
proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang
dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam
bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah
mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga
melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang
berfungsi melindungi duodenum dengan cara
menetralkan asam lambung.
 Merupakan bagian akhir dari proses pencernaan, karena sebagai
tempat pembuangan, maka di usus besar sebagian nutrient telah
dicerna dan diabsorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak
tercerna. Makanan biasanya memerlukan waktu 2 – 5 hari untuk
menempuh ujung saluran pencernaan. 2 – 6 jam di lambung, 6
sampai delapan jam di usus halus, dan sisa waktunya berada di
usus besar. Panjangnya ±1,5 m, lebarnya 5-6 cm.
 Lapisan-lapisan usus besar dari dalam keluar adalah selaput
lendir, lapisan otot memanjang, dan jaringan ikat. Usus besar
terdiri dari caecum, colon ascendens, colon transversum, colon
descendens, colon sigmoid, rectum dan canalis ani serta spinkter
ani.
1. Sekum (usus buntu). Di bawah sekum terdapat appendiks
Vermiformis yang seluruhnya ditutupi oleh peritonium mudah
bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat
diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup.
2. Kolon Asendens Panjangnya 13 cm, terletak di bawah abdomen
sebelah kanan membujur ke atas dan ileum ke bawah hati. Di
bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura
hepatika, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
3. Appendiks (umbai cacing). Bagian dari usus besar yang muncul
seperti corong dari akhir sekum mempunyai pintu keluar yang
sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh beberapa
isi usus. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi kadang
appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa
menimbulkan perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.
 Kolon Transversum. Panjangnya sekitar 38 cm,
membujur dan kolon asendens sampai ke kolon
desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan
terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kiri terdapat
Fleksura Lienalis.
 Kolon Desendens. Panjangnya ± 25 cm, terletak di bawah
abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan
Fleksura Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung
dengan kolon sigmoid.
 Kolon Sigmoid. Merupakan lanjutan dari kolon
desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah
kiri bentuknya menyerupai huruf S. Ujung bawahnya
berhubungan dengan rektum.
 Rektum. Terletak dibawah kolon sigmoid yang
menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak
dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis.
 Anus. Bagian saluran pencernaan yang menghubungkan
rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar
pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3 spinter;
1) Spinkter Ani internus, bekerja tidak menurut kehendak.
2) Spinkter Levator Ani, bekerja juga tidak menurut
kehendak.
3) Spinkter Ani Eksternus, bekerja menurut kehendak.
 Defekasi sebagian merupakan reflex, sebagian lagi
merupakan aktivitas volunteer (yaitu dengan mengejan
terjadi kontraksi diafragma dan otot abdominal untuk
meningkatkan tekanan intra abdominal).
 Komposisi feses mengandung :
a) Air 70-80%
b) Sepertiga materi padatnya adalah bakteri
c) 2 – 3% adalah nitrogen, zat sisa organik dan anorganik
dari sekresi pencernaan, serta mukus dan lemak.
d) Bakteri kasar atau serat dan selulosa yang tidak tercerna
e) Warna coklat berasal dari pigmen empedu
f) Bau berasal dari kerja bakteri

Anda mungkin juga menyukai