Anda di halaman 1dari 26

Peraturan Organisasi PAFI Tahun 2014

Disampaikan dalam acara Rakernas PAFI 2014


Di Makassar, 14 – 16 Nopember 2014
Departemen Organisasi PP PAFI
SK NO: 001 /PO/PP-PAFI/IX/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
REGISTRASI DAN HER REGISTRASI
 A. HEREGISTRASI
1) Ditujukan bagi Tenaga Teknis Kefarmasian yang sudah
terdaftar sebagai anggota Persatuan Ahli Farmasi
Indonesia (PAFI)
2) Bagi semua Tenaga Teknis Kefarmasian yang dimaksud
pada ayat (1) diatas diwajibkan untuk segera melakukan
heregistrasi dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah
peraturan ini ditetapkan.
3) Pemohon mengajukan permohonan kepada Pengurus
Cabang setempat atau Pengurus Daerah jika Pengurus
Cabang belum terbentuk/aktif dengan melampirkan :
SK NO: 001 /PO/PP-PAFI/IX/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
REGISTRASI DAN HER REGISTRASI

a. Fotocopy Ijazah Pendidikan Program Profesi Tenaga


Teknis Kefarmasian yang dilegalisir
b. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk
c. Pas Photo berwarna ukuran 2x3 sebanyak 3 lembar
d. Surat Pernyataan Kesediaan untuk melaksanakan
Sumpah / Janji Tenaga Teknis Kefarmasian, Kode
Etik Profesi , Peraturan Perundang-undangan di
bidang farmasi dan Peraturan Organisasi
SK NO: 001 /PO/PP-PAFI/IX/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
REGISTRASI DAN HER REGISTRASI
4). Pemohon membayar uang iuran Bulanan anggota
sebagaimana diatur dalam Peraturan Organisasi
tentang Iuran Anggota .
5). Heregistrasi ini tidak berlaku bagi Tenaga Teknis
Kefarmasian yang sedang terkena sanksi oleh
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI)
SK NO: 001 /PO/PP-PAFI/IX/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
REGISTRASI DAN HER REGISTRASI
B. REGISTRASI BARU
1. Registrasi ini ditujukan bagi Tenaga Teknis Kefarmasian
yang baru lulus dan yang belum terdaftar sebagai
anggota Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI)
2. Pemohon Mengajukan permohonan secara perorangan
atau kolektif kepada Pengurus Cabang setempat
atau Pengurus Daerah jika Pengurus Cabang belum
terbentuk/aktif setempat dimana Perguruan Tinggi
Farmasi berada, dengan melampirkan :
a) Fotocopy Ijazah Pendidikan Tenaga Teknis Kefarmasian
yang dilegalisir
b) Fotocopy Surat Sumpah Tenaga Teknis Kefarmasian
yang dilegalisir
c) FC Kartu Tanda Penduduk
d) Pas Photo berwarna ukuran 2x3 sebanyak 3 lembar
SK NO: 001 /PO/PP-PAFI/IX/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
REGISTRASI DAN HER REGISTRASI
3) Pemohon membayar uang pangkal pendaftaran
sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah), PC/PD
mendistribusikan penerimaan uang pangkal sesuai
ketentuan tentang iuran anggota.
4) Pemohon membayar uang iuran Bulanan anggota
sebagaimana diatur dalam Peraturan Organisasi
tentang Iuran Bulanan Anggota
5) Pemohon mengikuti pembinaan organisasi yang
dilakukan oleh Pengurus Cabang dan Pengurus
Daerah setempat sesuai dengan Peraturan
Organisasi tentang Pembinaan Organisasi
SK NO: 002 /PO/PP-PAFI/IX/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
IURAN BULANAN ANGGOTA

1. Penarikan iuran Bulanan anggota dilakukan oleh Pengurus


Cabang
2. Iuran Bulanan Anggota bersifat wajib bagi setiap anggota
3. Besarnya iuran Bulanan anggota adalah Rp. 10.000,00 ( sepuluh ribu
rupiah) dan akan ditinjau lagi secara periodik
4. Besaran alokasi iuran anggota untuk masing-masing pengurus adalah
sebagai berikut :
a. Pengurus Pusat sebesar 15% ( lima belas persen )
b. Pengurus Daerah sebesar 35% ( tiga puluh persen )
c. Pengurus Cabang sebesar 50% ( lima puluh persen )
5. Pengalokasian iuran Bulanan anggota kepada masing-masing pengurus
dilakukan oleh Pengurus Cabang
SK NO: 002 /PO/PP-PAFI/IX/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
IURAN BULANAN ANGGOTA
6. Pengurus Cabang memberikan laporan penarikan dan
pendistribusian iuran Bulanan anggota setiap 6
(enam) bulan sekali kepada Pengurus Pusat dan
Pengurus Daerah
7. Bagi anggota yang lalai dalam membayar iuran
Bulanan anggota akan diberikan sanksi sesuai
dengan Peraturan Organisasi
8.Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah berkewajiban
mengingatkan kepada pengurus cabang tentang
pembayaran iuran yang belum disetorkan baik ke
Pengurus Pusat dan Daerah
SK NO: 003 /PO/PP-PAFI/IX/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
KARTU TANDA ANGGOTA

1. Kartu Tanda Anggota diberikan kepada anggota yang telah


melakukan heregistrasi atau registrasi
2. Kartu Tanda Anggota dikeluarkan oleh Pengurus Pusat
dengan Operator Pengurus Cabang atau Pengurus Daerah
dengan masa berlaku 5 (lima) tahun dan melakukan
registrasi ulang setiap terjadi perubahan data anggota
3. Format Kartu Tanda Anggota dan Nomor Registrasi
ditetapkan oleh Pengurus Pusat
4. Kartu Tanda Anggota harus dikembalikan kepada
Pengurus Pusat melalui Pengurus Cabang atau Pengurus
Daerah apabila :
a. Mengajukan Surat Keterangan Lolos Butuh
b. Mengundurkan diri.
SK NO: 004 /PO/PP-PAFI/IX/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
PENETAPAN SATUAN KREDIT PARTISIPASI

1. Penyelanggara Simposium , Seminar, Workshop dan Pelatihan


diatur sebagai berikut :
a. Bagi Pengurus Daerah selaku Penyelanggara mengajukan
permohonan penetapan Angka Satuan Kredit Partisipasi (
SKP ) ke Pengurus PAFI Pusat
b. Bagi Pengurus Cabang selaku Penyelanggara mengajukan
permohonan penetapan Angka Satuan Kredit Partisipasi (
SKP ) ke Pengurus PAFI Pusat dengan tembusan ke Pengurus
Daerah PAFI setempat
c. Permohonan penetapan Angka Satuan Kredit Partisipasi (
SKP ) paling lambat 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan
Seminar
2. Pengurus Pusat menerbitkan surat keputusaan penetapan
Angka Satuan Kredit Partisipasi ( SKP ) yang besarannya seperti
tabel berikut :
PERHITUNGAN BATASAN SATUAN KREDIT PARTISIPASI KEGIATAN
SIMPOSIUM DAN WORKSHOP
SKALA

KEGIATAN PENDIDIKAN LOKAL/ WILAYAH NASIONAL INTERNASIONAL


WAKTU (JAM) <8 8 -16 > 16 <8 8 -16 > 16 <8 8 -16 > 16

Peserta 3-6 8 10 4 -8 10 12 6 - 10 12 14

Pembicara per
SIMPOSIUM/ makalah 2 -8 2-8 2-8 4 -12 4 -12 4 -12 8 -14 8 -14 8 -14

SEMINAR Moderator 2 3 3 4 4 4 6 6 6

Panitia 2 3 3 4 4 4 5 5 5

JUMLAH 9 - 18 16-22 18-24 18 - 28 22-30 24-32 25 - 35 31-37 33-39

Peserta 4 -8 10 12 6 - 10 12 14 8 - 14 16 18

Pembicara per
WORKSHOP/ makalah 2 -8 2-8 2-8 4 -12 4 -12 4 -12 8 -14 8 -14 8 -14

KURSUS Moderator - - - - - - - - -

Panitia 2 3 3 4 4 4 5 5 5

JUMLAH 8 - 18 15-21 17-23 14 - 26 20-28 22-30 21 - 33 29-35 31-37


SK NO: 004 /PO/PP-PAFI/IX/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
PENETAPAN SATUAN KREDIT PARTISIPASI
3. Penyelenggara Seminar dibebenai biaya iuran Angka Satuan
Kredit Partisipasi adalah sebagai berikut :
a. Wilayah Lokal sebesar Rp 250.000,-
b. Wilayah Nasional sebesar Rp 500.000.-
c. Wilayah Internasional sebesar Rp 1.000.000,-
4 Besaran alokasi iuran Angka Satuan Kredit Partisipasi adalah
sebagai berikut :
4.1. Untuk Penyelenggara Pengurus Cabang distribusinya adalah
sebagai berikut :
a. Pengurus Pusat sebesar 30% ( lima belas persen )
b. Pengurus Daerah sebesar 70% ( tiga puluh persen )
4.2. Untuk Penyelenggara Pengurus Daerah dikenakan biaya
sesuai dengan ketentuan point 3 diatas
5. Pengajuan surat seperti pada point 1 , dapat dilaukan melalui
email pafipusat@gmail.com
SK NO: 005 /PO/PP-PAFI/IX/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
PERATURAN ORGANISASI GUGURNYA KEANGGOTAAN
1. Keanggotaan seorang Tenaga Teknis Kefarmasian dalam
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) dinyatakan gugur
apabila:
a. Meninggal dunia
b. Mengajukan pengunduran diri
c. Melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) atau Kode Etik
Profesi Tenaga Teknis Kefarmasian
2. Kewenangan menghentikan keanggotaan seorang Tenaga Teknis
Kefarmasian dalam Persatuan Ahli Farmasi Indonesia
(PAFI) sebagaimana pada poin c adalah Pengurus Pusat
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) setelah
mendapatkan pertimbangan dari Majelis Pembina Etik Tenaga
Teknis Kefarmasian Pusat atas usulan dari Pengurus
Cabang/Daerah setelah mendapat pertimbangan dari Majelis
Pembina Etik Tenaga Teknis Kefarmasian Daerah
SK NO: 006 /PO/PP-PAFI/IX/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
STATUS DAN KEWENANGAN PENGURUS DAERAH
1. Status Pengurus Daerah dibentuk berdasarkan keberadaan provinsi yang ada di wilayah
NKRI.
2. Sekretariat Pengurus Daerah berada di Ibukota propinsi atau atas pertimbangan tertentu
selain di ibukota propinsi setempat
3. Pengurus Daerah memiliki kewenangan untuk :
a) Mencetak / Mengeluarkan Kartu Tanda Anggota
b) Menarik Iuran Kartu Tanda Anggota dan mendistribusikan sesuai Peraturan Tentang
Kartu Anggota
c) Mengusulkan pemberhentian Keanggotaan berdasarkan laporan Pengurus Cabang
d) Mengkoordinasikan kegiatan Pengurus Cabang yang berada di wilayahnya dengan
Pengurus Pusat
e) Menindaklanjuti Surat Kesepakatan Bersama (SKB) Persatuan Ahli Farmasi Indonesia
(PAFI) dengan Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) pada tingkat
daerah.
f) Membina Anggota, Pengurus Cabang dan Himpunan Seminat yang berada di wilayah
kerjanya
g) Mengeluarkan Surat Keterangan Lolos Butuh antar propinsi
h) Menandatangani Surat Sumpah Tenaga Teknis Kefarmasian lulusan Perguruan Tinggi
Farmasi di wilayah kerjanya
SK NO: 006 /PO/PP-PAFI/IX/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
STATUS DAN KEWENANGAN PENGURUS DAERAH
4. Pengurus Daerah Berhak :
a. Bertindak atas nama organisasi PAFI di tingkat daerah di
dalam dan di luar pengadilan
b. Menerima dan mengelola iuran anggota untuk
kepentingan organisasi dan anggota.
c. Mengikuti kegiatan Musyawarah Nasional PERSATUAN
AHLI FARMASI INDONESIA (PAFI)
d. Mengikuti kegiatan Rapat Kerja Nasional PERSATUAN
AHLI FARMASI INDONESIA (PAFI) i) mengikuti
kegiatan lain dalam lingkup organisasi Persatuan Ahli
Farmasi Indonesia (PAFI) sesuai dengan AD/ART dan
Peraturan Organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia
(PAFI).
SK NO: 007 /PO/PP-PAFI/IX/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
STATUS DAN KEWENANGAN PENGURUS CABANG

1. Kabupaten atau Kota dapat membentuk Kepengurusan


Cabang PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA
(PAFI) apabila memiliki minimal 6 (enam) orang Tenaga
Teknis Kefarmasian atas persetujuan Pengurus Daerah
PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA (PAFI)
setempat.
2. Kabupaten atau Kota yang memiliki kurang dari 6
(enam) orang Tenaga Teknis Kefarmasian dapat
bergabung dengan Pengurus Cabang di Kabupaten/Kota
terdekat
3. Sekretariat Pengurus Cabang berada di Ibukota
Kabupaten atau Kota setempat
SK NO: 007 /PO/PP-PAFI/IX/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
STATUS DAN KEWENANGAN PENGURUS CABANG
4. Pengurus cabang memiliki kewenangan untuk :
a) Membina anggota
b) Mengikuti kegiatan , Rakerda, Musyawarah Nasional
dan Rakernas PERSATUAN AHLI FARMASI
INDONESIA (PAFI)
c) Mengeluarkan Surat Keterangan Lolos Butuh antar
Kabupaten/Kota dalam satu provinsi
d) Mengeluarkan Rekomendasi untuk Surat Ijin Praktek
atau Kerja
e) Melakukan advokasi ke instansi terkait dan
mengkoordinasikannya dengan Pengurus Daerah
sesuai kebutuhannya
SK NO: 007 /PO/PP-PAFI/IX/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
STATUS DAN KEWENANGAN PENGURUS CABANG
5. Pengurus Cabang berhak mengikuti kegiatan :
a) Musda Pengurus Daerah Setempat
b) Rakerda Pengurus Daerah Setempat
c) Munas PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA
(PAFI)
d) Rapat Kerja Nasional PERSATUAN AHLI FARMASI
INDONESIA (PAFI)
SK NO: 008 /PO/PP-PAFI/V/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
REKOMENDASI IJIN PRAKTEK ATAU KERJA

1. Pemohon mengajukan permohonan kepada Pengurus Cabang setempat dengan


melampirkan :
a) Fotokopi Kartu Tanda Anggota
b) Fotokopi Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian
c) Surat Ijin Kerja
d) Surat Keterangan dari tempat praktek / bekerja
e) Fotokopi Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknis Kefarmasian
g) Untuk Tenaga Teknis Kefarmasian yang berasal dari Cabang / Daerah lain
harus melampirkan Surat Lolos Butuh
h) Surat Keterangan Domisili
i) Untuk daerah-daerah perbatasan antar Kabupaten / Kota atau Propinsi maka
ketentuan lebih lanjut diatur dengan Peraturan Pengurus Cabang dan
Pengurus Daerah setempat
2. Surat Rekomendasi dikeluarkan oleh Pengurus Cabang dan memberikan
tembusan kepada Pengurus Daerah sebagai laporan
SK NO: 009 /PO/PP-PAFI/V/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
LOLOS BUTUH
A. LOLOS BUTUH BAGI LULUSAN BARU
1) Pemohon melakukan registrasi keanggotaan melalui Pengurus
Cabang atau Pengurus Daerah setempat dimana Perguruan
Tinggi tersebut berada sesuai dengan Peraturan Organisasi
tentang Registrasi Anggota.
2) Pemohon mengajukan permohonan kepada Pengurus
Cabang atau Pengurus Daerah setempat dimana Perguruan
Tinggi tersebut berada dengan melampirkan :
a) Fotokopi Ijazah Pendidikan Profesi Tenaga Teknis
Kefarmasian dan Surat Sumpah
b) Surat Pernyataan Kesanggupan Mematuhi Kode Etik Tenaga
Teknis Kefarmasian
c) Fotokopi bukti lapor ke Dinas Kesehatan Propinsi Setempat
d) Surat Keterangan dari calon tempat kerja
SK NO: 009 /PO/PP-PAFI/V/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
LOLOS BUTUH
B. LOLOS BUTUH ANTAR PROPINSI
1) Pemohon mengajukan permohonan ke Pengurus Daerah
melalui Pengurus Cabang setempat , dengan
melampirkan :
a) Surat Keterangan dari tempat kerja lama
b) Surat Keterangan dari tempat kerja baru
c) Kartu Tanda Anggota
2) Pengurus cabang memberikan Surat Pengantar yang
ditujukan kepada Pengurus Daerah setempat
SK NO: 009 /PO/PP-PAFI/V/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
LOLOS BUTUH
C. SURAT KETERANGAN LOLOS BUTUH ANTAR KABUPATEN /
KOTA DALAM SATU PROPINSI
1) Surat Keterangan Lolos Butuh adalah surat yang dikeluarkan oleh
suatu Pengurus Cabang Kabupaten/Kota Kepada Pengurus
Cabang lain dalam satu Daerah Propinsi yang intinya menerangkan
bahwa Tenaga Teknis Kefarmasian yang bersangkutan telah
menyelesaikan semua hak dan kewajiban profesi di tempat
praktek/kerja yang lama.
2) Pemohon mengajukan permohonan ke Pengurus Cabang setempat ,
dengan melampirkan :
a) Surat Keterangan dari tempat kerja lama
b) Surat Keterangan dari tempat kerja baru
3) Pengurus Cabang memberikan Surat Keterangan Lolos Butuh yang
ditujukan kepada Pengurus Cabang yang dituju dan membuat
tembusan kepada Pengurus Daerah sebagai laporan.



SK NO: 010 /PO/PP-PAFI/V/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
HIMPUNAN SEMINAT
1. Himpunan seminat dibentuk di tingkat Pengurus Pusat
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) (PP PAFI) dan
Pengurus Daerah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia
(PAFI) (PD PAFI), melalui musyawarah himpunan seminat
di tingkat pusat dan daerah
2. Himpunan seminat mempunyai tugas untuk menjaga
,meningkatkan dan mengembangkan kompetensi anggotanya.
3. Penyebutan nama Himpunan seminat adalah Nama Himpunan
Seminat diikuti nama Pengurus Pusat PAFI atau Pengurus
Daerah PAFI dan nama Propinsinya. Contohnya untuk
Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit penyebutannya adalah
Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Pengurus Pusat
Persatuan Ahli FarmasiIndonesia(PAFI)disingkat HISFARSI PP
PAFI dan untuk daerah misalnya Jawa Tengah HISFARSI PD
PAFI Jawa Tengah.
SK NO: 010 /PO/PP-PAFI/V/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
HIMPUNAN SEMINAT
4. Untuk sementara Himpunan Seminat dibentuk untuk
a) Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit (HISFARSI)
b) Himpunan Seminat Farmasi Masyarakat (HISFARMA)
c) Himpunan Seminat Farmasi Distribusi (HISFARDIS)
d) Himpunan Seminat Farmasi Industri (HISFARIN)
Dan selanjutnya dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan
namun pembinaan dan pengembangannya menjadi
bagian dari salah satu himpunan seminat tersebut.
Misalnya Himpunan Seminat Farmasi Industri Obat
Tradisional (HIS-FARINOT) menjadi bagian dari
Himpunan seminat Farmasi Industri dan Himpunan
Seminat Farmasi Klinik (HISFARKLIN) menjadi bagian
dari Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit (HISFARSI).
SK NO: 010 /PO/PP-PAFI/V/2014
TENTANG
PERATURAN ORGANISASI
HIMPUNAN SEMINAT
5. Surat Keputusan Penetapan Susunan Pengurus Himpunan Seminat di tingkat
pusatdikeluarkan oleh Pengurus Pusat Persatuan Ahli Farmasi Indonesia
(PAFI) (PAFI)
6. Surat Keputusan Penetapan Susunan Pengurus Himpunan Seminat di
tingkatdaerah dikeluarkan oleh Pengurus Daerah Persatuan Ahli
Farmasi Indonesia (PAFI) (PAFI)
7. Himpunan Seminat merupakan bagian integral dari struktur kepengurusan di
tingkat Pengurus Pusat Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI)
(PPPAFI) dan Pengurus Daerah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia
(PAFI) (PD PAFI)
8. Hubungan antara Himpunan Seminat di tingkat pusat dengan Himpunan
Seminat di tingkat daerah merupakan hubungan koordinatif
9. Pengurus Himpunan Seminat di tingkat pusat memberikan laporan secara
berkala kepada Pengurus Pusat Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI)
10. Pengurus Himpunan Seminat di tingkat daerah memberikan laporan secara
berkala kepada Pengurus Daerah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia
(PAFI)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai