Anda di halaman 1dari 10

A.

PENDAHULUAN
Menurut para ahli pengertian komunkasi antar budaya antara
lain :
Dikemukakan didalam buku “Intercultural Communication
Reader” dimana dinyatakan bahwa komunikasi antar budaya
(intercultural communication) terjadi apa bila sebuah pesan
(messege) yang harus dimengerti dihasilkan oleh anggota dari
budaya tertentu untuk konsumsi anggota dari budaya yang lain
(Samovar & Porter 1994, p. 19).
definisi lain diberikan oleh Liliweri bahwa proses komunikasi
antar budaya merupakan interaksi antarpribadi dan
komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa orang
yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda (2003,
p. 13)
1. Komunikasi yang dilakukan oleh dua kebudayaan atau lebih
2. Komunikasi yang dilakukan sebagi berikut akibat dari
terjalinnya komuniksi antar unsur kebudayaan itu sendiri,
seperti komunikasi antar masyarakatnya.
3. Komunikasi lintas budaya adalah proses dimana dialihkan ade
atau gagasan suatu budaya yang satu kepada budaya yang
lainnya atau sebaliknya, dan hal ini bisa antar dua kebudayaan
yang terkait ataupun lebih, tujuannya untuk saling
mempengaruhi satu sama lainnya, baik itu untuk kebaikan
sebuah kebudayaan maupun untuk menghancurkan suatu
kebudayaan, atau bisa jadi sebagai tahap awal dari proses
akulturasi (penggabungan dua kebudayaan atau lebih yang
menghasilkan kebudayaan yang baru).
4. Komunikasi antar budaya (intercultural communication)
menyatakan bahwa komunikasi antar budaya terjadi apabila
terdapat 2 (dua) budaya yang berbeda dan kedua budaya
tersebut sedang melaksanakan proses komunikasi.
5. Suatu proses pengiriman pesan yang dilakukan oleh anggota
dari suatu budaya terhenti kepada anggota lainnya dari budaya
lainnya.
6. Komunikasi berhubungan dengan perilaku manusia dan
kepuasan terpenuhinya kebutuhan berinterkasi dengan
manusia-manusia lainnya.
7. Komunikasi lintas budaya (intercultural communication)
adaah proses pertukaran pikiran dan makna antara orang-
orang yang berbeda budaya
Kebudayaan adalah keeluruhan yang komplek, yang di
dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan yang
lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai
anggota masyarakat (E.B Taylor).
Komunikasi antar budaya (intercultural communication)
adalah proses pertukaran pikiran dan makna antara orang-
orang yang berdeda budaya.
Simbol dan bahasa memiliki peran yang amat
penting dalam komunikasi antar budaya yakni
sebagai cerminan budaya itu sendiri dan dapat
kita jadikan sebagai karakteristik budaya tersebut.
Dengan simbol dan bahasa juga dapat memahami
budaya tersebut dan kita dapat berkomunikasi
antar budaya dengan tepat.
Etnosentrisme adalah persepsi yang dimiliki oleh
individu yang menganggap bahwa budayanya
adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang
dimiliki oleh orang lain.

Contoh etnosentrisme di Indonesia salah satunya


adalah perilaku carok dalam masyarakat Madura.
Menurut Latief Wiyata, carok adalah tindakan upaya
pembunuhan yang dilakukan oleh seorang laki-laki
apabila harga dirinya merasa tersuaik. Secara
sepintas, konsep carok dianggap sebagai perilaku
yang brutal dan tidak masuk akal.
Contoh yang lain Etnosentrisme adalah kebiasaan
memakai koteka bagi masyarakat papua pedalaman.
Jika dipandang dari sudut masyarakat yang bukan
warga papua pedalaman, memakai koteka mungkin
adalah hal yang sangat memalukan. Tapi oleh warga
pedalaman papua, memakai koteka dianggap sebagai
suatu kewajaran, bahkan dianggap sebagai suatu
kebanggaan.
Komunikasi konteks tinggi merupakan di mana sebagian
besar informasi diketahui orang tersebut, dan hanya sedikit
yang dibagikan sebagai bagian dari pesan (Samovar, Porter
and McDaniel, 2010, p.257). Dengan kata lain, arti dari
informasi yang dipertukarkan selama interaksi tidak harus
dikomunikasikan dengan kata-kata. Dalam budaya tingkat
tinggi, komunikasi difokuskan lebih kepada bagaimana
pesan tersebut disampaikan daripada apa yang dikatakan
serta waspada terhadap isyarat nonverbal.
Beberapa negara yang tergolong menganut budaya ini adalah
Amerika Indian, Amerika Latin, Jepang, China, Afrika-
Amerika, Korea dan Indonesia (Samovar, Porter and
McDaniel, 2010, p.258).
Sedangkan komunikasi konteks rendah adalah merupakan
komunikasi yang mana jumlah informasi lebih besar dari apa
yang disampaikan atau, dalam komunikasi konteks rendah,
pesan verbal mengandung banyak informasi dan hanya sedikit
yang tertanam dalam konteks atau peserta
(Samovar & Porter, 2010 p.257).

Contoh masyarakat konteks rendah adalah masyarakat Amerika


yang lebih bergantung pada perkataan yang diucapkan
dibanding perilaku nonverbal untuk menyatakan pesan. Dan
beberapa negara yang menganut budaya konteks rendah
adalah Jerman, Swiss, Skandinavia dan Amerika Utara
(Samovar & Porter, 2010 p.258).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai