Komprehensif Ilham
Komprehensif Ilham
PERENCANAAN WELL
COMPLETION UNTUK
SUMUR HORIZONTAL
PADA LAPANGAN
BAKTIMINYAK
ILHAM AKBAR
113140055
Latar Belakang
Maksud dan Tujuan
Karakteristik Reservoir
Karakterisasi Reservoir Sumur
Horizontal
Perkiraan Produktivitas Sumur
Horizontal
Faktor Pemilihan dan
Perencanaan Well Completion
Sumur Horizontal
Case Study
Kesimpulan
Latar Belakang
Kesuksesan pengembangan
lapangan dapat dilihat dari well
completion di lapangan tersebut
apakah sudah tepat ataukah belum.
Sehingga well completion harus
sesuai dengan karekteristik
reservoir lapangan itu sendiri yang
dalam kasus ini di sumur-sumur
horizontal.
Sifat fisik batuan reservoir
Tekana
Saturas Kompre
n
i sibilitas
Kapiler
Karakterisasi Sumur Horizontal
Kenapa sumur
jadi horizontal?
Alasan Teknis
Alasan Ekonomis
Kondisi
Tubing Wellhead
Jenis Well saat Well
Perforasi Completi Completi
Completion Completi
on on
on
m > 1.7
Vsh < 0.25
Ope G/Cb > Case
n 0.8x1012 d
Hole psi2 Hole
Gravel
Pack
Kondisi
Kerja Tubing Wellhead
Jenis Well
Well Perforasi Completi Completi
Completion
Completi on on
on
P> P<
Overbalance Underbalance
Kondisi
Kerja Tubing Wellhead
Jenis Well
Well Perforasi Completi Completi
Completion
Completi on on
on
Tekniknya
Perfora
si
Jenisnya
• Jet Perforator
• Bullet Perforator
Kondisi
Kerja Tubing Wellhead
Jenis Well
Well Perforasi Completi Completi
Completion
Completi on on
on
Tubing
Completion
Single Multiple
Completio Completio
n n
Kondisi
Kerja Tubing Wellhead
Jenis Well
Well Perforasi Completi Completi
Completion
Completi on on
on
Working
Pressure 960-
Wellhead
15000 psi
Completion
Temperatur
–50 0F -+250 0F
Tubing Cristmas
Head Tree
Single Multiple
Completion Completion
Case Study
Asumsi:
- aliran yang steady state
- tidak dipengaruhi oleh
gaya gravitasi, tekanan
kapiler, partial
completion, perubahan
fluida di setiap fasa,
friksi yang timbul
karena lubang sumur.
Pada saat minyak
diproduksikan, ketebalan
rata-rata dari invaded
zone hwBT bisa diketahui
menggunakan rumus
Lanjutan Case Study
Asumsi:
• Terjadi fully penetrates
L=Ye
• Satu Fasa (Minyak)
• Tinggi dari drainage Xe
lebih besar dari tinggi
water crest dan radial flow
dari keduanya yang
mengelilingi lubang sumur
diabaikan
• Perbedaan tekanan antara
reservoir dengan lubang
sumur sama untuk dua
zona yang ada minyak dan
air yang mengalir di
irreducible water
saturation dan residual oil
Data yang digunakan untuk Simulasi
Koreksi Fe
Lanjutan Koreksi Fe
Saat water-oil ratio bisa dicaari maka rumus dibawah ini dapat
digunakan untuk pengukuran water cut di permukaan.
Data Lapangan yang digunakan
Perbandingan Prediksi dan Hasil di
Lapangan
Terimakas
ih!
Ada pertanyaan?
Credits
Faktor-Faktornya Batasnya
Kekompakan Kompak/
Batuan
Tidak
Jumlah Lapisan
Produktif >2/1
Permeabilitas Kv>kh
Non Teknis
>1.7
m
<0.25
Vsh
>0.8x10
G/Cb
12
psi 2
Open Hole
Digunakan pada formasi
yang kompak.
Perforated
Casing
Dapat memproduksi
beberapa layer dengan
tekanan berbeda
Memudahkan stimulasi
Dapat mengontrol
produksi pasir
Kemungkinan formasi
rusak besar
Liner Perforation
Completion
Mengurangi beban
casing string dan volume
cement slurry
Bisa digunakan untuk Place your screenshot here
underbalance
Fluida tidak mengalir
pada diameter penuh
Stimulasi tidak dapat
selektif
Liner Tieback
Perforation
Completion
Stimulasi dapat selektif
Dapat digunakan pada
tekanan tinggi Place your screenshot here
Di mana :
= Faktor permeabilitas anisotrop
(L/2) = Faktor penetrasi
re= jari-jari pengurasan, ft
rw = jari-jari sumur, ft
Disempurnakan oleh Kuchuk
dimana:
q = rate produksi, BPD.
k = permebilitas efektif minyak, Fully penetration well
md. umumnya diterapkan pada
h = ketebalan formasi produksi, ft. sumur dengan mekanisme
Pe = tekanan formasi pada jarak pendorong reservoir berupa
re dari sumur, psi. depletion drive dimana tidak
ada akumulasi air ataupun gas.
Pwf = tekanan dasar sumur, psi.
μo = viscositas minyak, cp.
Bo = faktor volume formasi
minyak, STB/bbl.
Partially Penetration
dimana :
f = fraksi penetrasi, tanpa satuan.
untuk harga f = D/h
D = jarak kedalaman penetrasi/lubang bor, ft.
Pw = Pwf
Teknik Perforasi
dimana :
= geometri perforasi skin =kspermeabilitas di damage zone
faktor = faktor turbulensi di damage zone
= faktor turbulensi scale = faktor turbulensi
= Forchheimer Number
k = formation damage skin
faktor
Untuk perforasi yang
= permeabilitas Untuk perforasi yang berhenti di
melebihi damaged zone damaged zone
=
dimana :
Bo= faktor volume formasi, bbl/STB
ρo= densitas minyak, lb/cuft
Lp= perforation length, ft
Kp= permeabilitas compact zone, md (kp = 0.1 k formasi, jika
overbalance dan kp = 0,4 k formasi, jika kondisi underbalanced)
rp = jari-jari lubang perforasi, ft
re = jari-jari compact zone, ft (re = rp + 0,5 inch)
μo = viscositas minyak, cp
Penyempurnaan Perhitungan Perforasi
Underbalance
Rumus Tariq
Behrmann menyempurnakan
Dimana:
= porositas (%)
D = diameter perforasi (in)
k = permeabilitas (mD)
Wellhead Completion
10000* 15000
15000 22500
Cristmast Tree
Perhitungan Wellhead Menurut Gilbert
ISIP
(Instataneo
us Shut-In
Pressure) =
Final Flow
Pressure-
Final Flow
Friction