Arif Lapkas Cedera Otak
Arif Lapkas Cedera Otak
Disusun oleh :
dr. Arif Susilo Rahadi
Pembimbing : dr. Wimba, Sp.BS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. SA
Tanggal Lahir: 01-06-1994 (23 tahun)
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Singkalan 11/05, Kelurahan Singkalan
Pekerjaan : Pekerja Lapangan (Swasta)
Pendidikan : SMK
Status : Belum menikah
No RM : 0302XX
Tanggal MRS: 17 Mei 2018, Pukul 16:15 WIB
Anamnesis dilakukan secara heteroanamnesis
dengan pengantar pasien (rekan kerja) pada
pukul 16:15 WIB
KELUHAN UTAMA
Penurunan kesadaran dan keluar darah dari hidung post
jatuh dari ketinggian di tempat kerja.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Sistem Gastrointestinal • Mual (+), muntah (-), BAB tidak ada keluhan
:
Sistem Muskuloskeletal • Kelemahan anggota gerak (-)
:
• Terasa nyeri pada dahi kiri (tampak hematom
Sistem Integumen : ad regio frontalis sinistra)
Ukuran pupil 3 mm 3 mm
Bentuk pupil Bulat Bulat
Refleks cahaya + +
langsung
Refleks cahaya + +
konsensual
Pemeriksaan Motorik
Reflek Fisiologis
Refleks Patologis
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium (17 May 2018)
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Hematologi
Hemoglobin 14.5 g/dl 13.0 – 18.0 g/dl
Leukosit 12.200 4.000 – 11.000
Eritrosit 5.06 juta 4.5 – 5.5 juta
Hematokrit 42.4 % 40 – 50
Trombosit 249 ribu 150 – 450 ribu
Golongan Darah B
Rhesus Positif
APTT 30 25 – 35 detik
PTT 10 11 – 14 detik
Serologi
HBsAg Tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang Radiologi (17 May 2018)
Head CT-Scan
(17 May
2018)
Hasil Rontgen Skull
AP/LAT
Tampak garis fraktur os parietal kiri.
Calvaria normal. Trabeculasi tulang normal.
Besar dan bentuk sella normal, sinus paranasal
normal.
Tak tampak dislokasi.
Tampak soft tissue swelling regio parietal kiri.
Head CT-Scan
(17 May
2018)
Hasil Rontgen Thorax
Cor : besar dan bentuk normal.
Pulmo : Tak tampak infiltrat / nodul
Sinus costophrenicus kanan kiri tajam
Tulang-tulang tampak normal
Head CT-Scan
(17 May
2018)
Hasil Rontgen Waters
Sinus maksilaris kanan kiri normal.
Sinus frontalis dan ethmoidalis kanan-kiri
normal.
Sinus sphenoidalis normal.
Tak tampak deviasi septum nasi.
Tak tampak garis fraktur atau dislokasi.
Head CT-Scan
(17 May
2018)
Pemeriksaan Penunjang Radiologi (17 May 2018)
Head CT-Scan
(17 May
2018)
Hasil CT-Scan
Terdapat soft tissue swelling pada regio frontalis
sinistra.
Tidak tampak diskontinuitas pada Os. Kalvaria.
Terdapat gambaran hiperdens berbentuk
bikonkaf pada hemisfer sinistra lateral (Epidural
Hematom) dalam 11 slice.
Gambaran jejas hiperdens dimensi terpanjang
8.8cm dan terlebar 2.5cm.
Perkiraan volume perdarahan ± 240ml.
Sistem ventrikel dalam batas normal.
Terdapat midline shift ± 3-5 mm kearah hemisfer
kanan.
Diagnosis Akhir
Motorik 5 5
5 5
Sensorik : tidak dilakukan
Reflek Patologis : Negatif
Infus dilepas
Follow Up (23/05/2018)
No S O A P
Motorik 5 5
5 5
Sensorik : tidak dilakukan
Reflek Patologis : Negatif
Prognosis
Quo ad Vitam : bonam
Quo ad Sanactionam : bonam
Quo ad Functionam : bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi CEDERA OTAK
A. Carotis
Interna (80%)
ARTERI
A. Vertebralis
(20%)
Vaskularisasi Otak - Arteri
VASKULARISASI OTAK
(VENA)
SARAF KRANIAL
FISIOLOGI
Tekanan Intrakranial N : ± 10 mm Hg
Volume Otak
Volume LCS
Volume Vaskular
Fraktur kranium
Cedera difus
Morfologi
Perdarahan
Kontusio
MEKANISME CEDERA
Fraktur
Fraktur tertutup
Depressed
Fraktur Konveksitas
Berdasarkan
lokasi fraktur
Fraktur Basis Kranii
TANDA & GEJALA
ekimosis periorbital (Raccoon
eyes sign)
ekimosis retroaurikuler
(Battle sign)
rhinorrhea dan otorrhea
gangguan nervus kranialis VII
dan VIII (paresis otot wajah
dan gangguan pendengaran)
PERDARAHAN
INTRAKRANIAL
PERDARAHAN
PERDARAHAN PERDARAHAN
INTRASEREBRA
EPIDURAL SUBDURAL
L
PERDARAHAN EPIDURAL
• Pengumpulan darah
diantara tabula interna dan
duramater (ruang epidural)
• Fraktur linier laserasi
A. meningea media
(tersering) atau vena
• Bikonveks atau cembung
• Gejala klinis khas :
interval lucid
• Gejala sakit kepala,
mual, muntah, penurunan
kesadaran, pupil mata
anisokor, yaitu pupil
ipsilateral melebar,
hemiparesa kontralateral.
PERDARAHAN SUBDURAL
• Perdarahan yang
mengumpul diantara
duramater dan
arachnoid (ruang
subdural)
• Robekan pembuluh
darah/ vena-vena kecil
di permukaan korteks
serebri.
• Biasanya mengikuti
dan menutupi hemisfer
otak
• Gejala: sakit kepala,
mual, muntah,
papiledema, pupil
anisokor, sampai
penurunan kesadaran.
PERDARAHAN INTRASEREBRAL
• Pengumpulan darah
fokal diakibatkan oleh
cedera regangan atau
robekan pembuluh-
pembuluh darah
intraparenkimal otak.
• Kebanyakan
dihubungkan dengan
kontusio serebri
• Gejala defisit
neurologis, sakit
kepala, muntah,
papiledema
BERATNYA CEDERA
GCS SCORE
• Sering, ± 80%
• Dintandai sadar
• ± 10%
penuh & dapat berbicara, • Ditandai masih • ± 10 %
namun riwayat • Ditandai tidak
mampu menuruti
disorientasi, amnesia,
perintah sederhana, mampu melakukan
atau kehilangan
namun tampak bingung perintah sederhana
kesadaran sesaat.
atau mengantuk. walaupun status
• ± 90% pulih
• Defisit neurologis kardiopulmonernya
sempurna.
fokal seperti telah stabil.
• ± 3% perburukan
hemiparesis. • Memiliki resiko
dengan hasil gangguan • 10-20% morbiditas dan
neurologis hebat.
perburukan dan jatuh mortalitas paling besar.
• Gejala sisa yang
dalam koma.
menetap nyeri kepala
kronik, gangguan tidur,
dan ingatan.
DIAGNOSTIK
Faktor resiko tinggi perlu tindakan bedah Faktor resiko sedang perlu tindakan bedah
saraf saraf
Nilai GCS < 15 selama 2 jam setelah Amnesia sesudah cedera (> 30menit)
cedera
Dicurigai ada fraktur depress atau terbuka Mekanisme cedera berbahaya (mis :
pejalan kaki tertabrak kendaraan bermotor,
penumpang terlempar dari kendaraannya,
jatuh dari ketinggian >3 kaki atau 5 anak
tangga
BREATHING
B
•Perhatikan laju dan dalam respirasinya, bila tidak mampu
respirasi normal berikan oksigen
CIRCULATION
C •Periksa warna kulit, capillary refill time, tekanan darah dan denyut
nadi
DISABILITY
D
•Periksa GCS dan refleks pupil
EXPOSURE
•Lepaskan pakaian mencari cedera lain yang mungkin ada,
E dengan log roll
SECONDARY SURVEY
RIWAYAT
•Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan
·Mekanisme cedera
·Waktu cedera
·Tidak sadar segera setelah cedera
·Tingkat kewaspadaan
·Amnesia : Retrograde, Antegrade
·Sakit kepala : ringan, sedang, berat
Pemeriksaan umum untuk menyingkirkan cedera sistemik
Pemeriksaan inisial
• Sama dengan pasien cedera kepala ringan ditambah
pemeriksaan darah sederhana
• Pemeriksaan CT Scan kepala pada semua kasus
• Duirujuk ke RS yang memiliki fasilitas bedah saraf
Manitol
Antikonvulsan Fenitoin atau fenobarbital
Steroid
Antibiotik
KRANIOTOMI
Pembukaan tengkorak
melalui pembedahan
untuk meningkatkan
akses pada struktur
intrakranial.
Biasanya dilakukan
untuk menghilangkan
tumor, mengevakuasi
bekuan darah, atau
mengontrol hemoragi.
INDIKASI KRANIOTOMI