Anda di halaman 1dari 14

Laporan Kasus

PEB + OLIGOHIDRAMNION + IUGR

M. Rizki Bachtiar

Pembimbing :
dr. Novia Fransiska Ngo, Sp.OG
Identitas
Nama : Ny. ER
Usia : 32 tahun
Pendidikan : SMP
Alamat : KUKAR
G2P1A0

Anamnesis
Keluhan dialami pasien sejak 2 hari SMRS. Nyeri kepala muncul tiba-tiba dan
dirasakan semakin memberat. Keluhan juga disertai dengan penglihatan menjadi
kabur. Nyeri kepala hilang timbul dan mereda jika istirahat. Saat ini pasien sedang
hamil anak kedua dengan usia kehamilan 34-35 minggu. Kemudian Pasien datang
kerumah sakit swasta. Di rumah sakit tersebut dilakukan pemeriksaan terhadap
pasien dan kehamilannya. Dari pemeriksaan USG bahwa cairan ketubannya
sangat sedikit serta pasien juga mengalami PEB dan pertumbuhan bayi di
kandungan terhambat. Kemudian Pasien dirujuk ke RSUD AWS karena
direncanakan terminasi kehamilan segera.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi sebelum kehamilan, namun ketika kehamilan
anak pertama, pasien juga mengalami hipertensi beberapa minggu sebelum
melahirkan.
Riwayat Menstruasi
Menarche 12 tahun, lama haid 7 hari, jumlah darah haid 2x kali ganti pembalut.
HPHT : 15-03-2015, TP: 22-12-2015.

Riwayat Pernikahan
Menikah satu kali, menikah saat usia 26 tahun dengan lama pernikahan selama 6
tahun.

Antenatal Care (ANC)


TRIMESTER I 1 kali ke bidan, TRIMESTER II 1 kali ke bidan TRIMESTER III 1 kali ke
bidan

Kontrasepsi Spiral selama 5 tahun


Riwayat Obstetrik
Jenis Keadaan
Tahun Tempat Umur Jenis Penolong
No. Penyulit Kelamin/ anak
partus Partus kehamilan Persalinan Persalinan
Berat Badan Sekarang

1. 2010 RS Preterm Spontan Dokter - L/2500 gr Sehat

2. 2015 Hamil Ini


Pemeriksaan Fisik
Berat badan (BB) : 60 kg, Tinggi badan (TB) : 155 cm.
TD 160/110 mmHg, N 88 kali/menit, RR 20 kali/menit, Suhu 36,8 ºC
Edema Tungkai (+/+)

Status Obstetrik dan Ginekologi


• Inspeksi : membesar arah memanjang, striae (+), linea (-).
• Palpasi : Tinggi fundus uteri : 28 cm.
– Leopold I : teraba bagian lunak.
– Leopold II : punggung janin terletak di kiri ibu.
– Leopold III : teraba bagian bulat keras.
– Leopold IV : belum masuk PAP
– His :-
• Auskultasi : Denyut jantung janin : 141 kali / menit
• Vaginal toucher : Tidak dilakukan
Diagnosis Kerja
G2P1A0 gravid 34-35 minggu+ janin tunggal hidup + letkep + belum inpartu
Laboratorium + PEB + Oligohidramnion + IUGR
Leu 16.200
Hb 12,7 gr/dl
Hct 38,2%
Plt 116.000
BT 3’
CT 9’ Penatalaksanaan :
GDS 87 MGSO4 40% 4 g (10 cc) diberikan iv selama 5 menit. Segera dilanjutkan
Ur 29,6 dengan drip MGSO4 40% 6 g (15cc) dalam 500 cc D 5%/ RL selama 6
Cr 0,8 jam (20 tpm). Dosis pemeliharaan : drip MGSO4 40% 6 g (15cc) dalam
SGOT 25 500 cc D5% selama 6 jam sampai 24 jam perawatan/ post partum
SGPT 30 Inj cefotaxime 3x1 g
Chol 229
Inj dexametason 3x2 amp
HbsAg NR
II2 NR
Nifedipin 3x10 mg
UL Protein +3 Bila TD masih belum turun bisa diberikan sp perdipine 0,5 meq/kgbb
Preeklampsia Berat

1.TD ≥ 160/110 mmHg


2.Proteinuria ≥ 5 g/24 jam atau ≥ +2 dipstik
3.Ada gejala sentral dan organ

Pemberian MgSO4
Antihipertensi
Pemberian glukokortikoid untuk pematangan paru

Sikap terhadap kehamilan


1.Konservatif
2.Aktif
Oligohidramnion
air ketuban kurang dari normal, yaitu kurang dari
500 cc
Etiologi
Kromosom, kongenital, IUGR, post term
Dehidrasi, insufisiensi Uteroplasenta, Preeklampsia, diabetes
ACE Inhibitor

Manifestasi Klinis
Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan
Ibu merasa nyeri perut tiap bayi bergerak
Bunyi jantung anak mulai terdengar bulan kelima dan terdengar lebih jelas
Sewaktu his akan sakit sekali dan jika air ketuban pecah, air sedikit atau tidak ada

IUGR
kondisi dimana janin berukuran lebih kecil dari standar ukuran biometri normal
pada usia kehamilan
ANAMNESIS
Kasus Teori
Pasien adalah wanita multigravida Preeklampsia adalah hipertensi disertai
dengan umur kehamilan 34-35 proteinuria yang terjadi pada umur
minggu. kehamilan di atas 20 minggu

Pasien mengeluhkan adanya nyeri Pada preeklampsia, pasien mengalami


kepala, nyeri epigastrium , pandangan nyeri kepala, penglihatan kabur, nyeri di
kabur, dan riwayat kejang. daerah epigastrium.

Riwayat hipertensi pada kelahiran Faktor risiko pada preeklampsia adalah


anak sebelumnya. riwayat preeklampsia, primigravida,
kegemukan, kehamilan ganda, riwayat
penyakit hipertensi kronik, dan diabetes
melitus
DIAGNOSIS
Kasus Teori
Tekanan darah : 160/110 mmHg Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
Proteinuria : +3 Proteinuria 5 gr atau lebih perliter dalam 24 jam
atau kualitatif 3+ atau 4+.
Gangguan serebral, gangguan Oligouri
penglihatan (+), gangguan nyeri ulu Adanya gangguan serebral, gangguan
hati (-) penglihatan, dan rasa nyeri di epigastrium.
Edema tungkai (+/+) Edema paru dan sianosis
Hemolisis mikroangiopatik
Pertumbuhan janin terhambat.
Trombosit 274.000
SGOT 30 Menggunakan USG. Metode ini dikenal dengan nama
SGPT 25 Amniotic Fluid Index (AFI). Jika ketinggian amniotic
fluid (cairan ketuban) yang di ukur kurang dari 5 cm,
calon ibu tersebut didiagnosa mengalami
oligohidramnion
PENATALAKSANAAN

Kasus Teori

MGSO4 40% 4 g (10 cc) Untuk pemberian anti kejang, yang diberikan pertama
diberikan iv selama 5 menit. adalah MgSO4. Diberikan anti hipertensi apabila tekanan
sistolik ≥ 180 mmHg dan/atau tekanan diastolic ≥ 110
Segera dilanjutkan dengan drip mmHg. Jenis obat anti hipertensi yang diberikan di
MGSO4 40% 6 g (15cc) dalam Indonesia nifedipin dengan dosis awal 10 – 20 mg, diulangi
500 cc D 5%/ RL selama 6 jam setelah 30 menit ; maksimum 120 mg dalam 24 jam.
(20 tpm). Jika didapatkan kadar trombosit < 100.000/ml atau
Inj cefotaxime 3x1 g trombosit 100.000 - 150.000/ml dengan disertai tanda-
tanda, eklampsia, hipertensi berat, nyeri epigastrium,
Inj dexametason 3x2 amp maka diberikan deksametason 10 mg i.v. tiap 12 jam.
Nifedipin 3x10 mg Indikasi perawatan aktif :
Bila TD masih belum turun bisa 1. Ibu
diberikan sp perdipine 0,5 2. Janin
meq/kgbb 3. Laboratorik
SC
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai