Anda di halaman 1dari 15

DIFTERI PADA

DEWASA
Disajikan oleh:

Perseptor:
Dr. Suhaemi, Sp.PD, FINASIN
APAKAH
DIFTERIDIFTERI ..?
• Penyakit infeksi toksik akut, menular
• Penyebab : Corynebacterium diphtheriae
• Tanda : pseudomembran pada kulit
dan/atau mukosa
EPIDEMIOLOGI
Sejak diperkenalkan dan digunakan secara luas toksoid difteri tahun
1920, difteri telah terkontrol dengan baik, dengan kejadian sekitar
1.000 kasus setiap tahunnya

Sebelum vaksinasi, kematian pada


setidaknya 200.000 >40 tahun,
kasus terjadi setiap 5.000 kematian
tahun di AS

Epidemi
terbesar tahun
1990-1995

Epidemi ini menyebabkan lebih dari 157.000 kasus dan


5000 kematian menurut laporan WHO 3
KASUS DIPHTERI NASIONAL 2011
BAGAIMANA SITUASI
KASUS DIPHTERI NASIONAL 2012
PROVINSI
( 12 Sept 2012 )
KASUS % MATI CFR (%)

DIFTERI
NO
NO PROVINSI KASUS % MATI CFR (%)
1 JATIM 665 82% 20 3%
12 JATIM
KALTIM 661
52 76.% 28 4,2%

23 KALSEL
JABAR 61
45 13
6 21%
43 BANTEN
SULSEL 12
45 77 50%

DI
5 KALBAR 6 1
4 JATENG 32 7
6 SULTRA 4 1 33.3%
57 JABAR
DKI 28
1 51 100%
68 KALBAR
SUMBAR 11
1 4
97 BANTEN
SUMSEL 11
2 3

INDONESIA
10
8 KALTIM
LAMPUNG 61
11
9
JATENG
RIAU 44
12. KALSEL 1
10
13
SUMSEL
SULSEL
36 1
11
14 SULBAR
SUMUT 32

SAAT INI ...?


12.
15 SUMBAR
BENGKULU 21 21
13
16 BABEL
BALI 11 1
17
14 YOGYA
BENGKULU 11
18
15 BABEL
BALI 11
bwk keren
T O T A L 808
TO T A L 870 58
PATOGENESIS
• C diphtheriae masuk melalui hidung & mulut
• Tipe : GRAVIS, MITIS, INTERMEDIUS, BELFANTI
• Basil tetap pada permukaan mukosa saluran nafas, kadang
mukosa mata/genitalia
• Setelah masa tunas 2 - 4 hari strain lysogenized
menghasilkan toksin
• Bakteri membuat toxin (racun) bila
terinfeksi oleh virus (pembawa tox
gen)
GEJALA KLINIS
Bervariasi dari tanpa gejala  fatal

• Demam < 38 C (tidak tinggi)


• Nyeri telan, Tenggorokan sakit , Kelenjar limfe membesar &
melunak. penyumbatan jalan nafas / sesak nafas
• PSEUDOMEMBRAN , Lesi khas sebagai suatu membran asimetrik
keabu-abuan dikelilingi oleh daerah inflamasi
• BULLNECK : Oedema & pembengkakan di leher pd kasus sedang
& berat
GEJALA KLINIS
Faktor-faktor :
- PRIMER : imunitas, virulensi
- TOXIGENESITAS : lokasi anatomis
- LAIN2X : umur, penyakit sistemik penyerta,
kepadatan hunian, penyakit pd nasofaring
GEJALA KLINIS
 Keluhan dan gejala tergantung :

 tempat infeksi
 status imunitas penjamu
 distribusi toksin kedalam sirkulasi
PENULARAN
• Penyakit “ re emerging “ (meningkat kembali)

• Masa penularan beragam, tetap menular sampai


hilangnya bakteri di lesi (2 minggu atau kurang).

• Carrier kronis ( pengidap tapi tak sakit )


dapat menularkan penyakit sampai 6 bulan
KOMPLIKASI
- PARALISA SYARAF LOKAL (pallatum molle paralisis)
- PARALISA NERVE CRANIALIS (Strabismus, diplopia)

PARALISA NERVE PERIFER


- Myocarditis (parese tangan & kaki,)
- BLOCK
Mggu
ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

SUMBATAN AKUT KIDNEY INJURI KOMPLIKASI YG LAIN :


JALAN NAFAS • Endocarditis
• Arthritis
• osteomyelitis
DEFINISI OPERASIONAL

KONFIRM
PROBABLE
probable
Adalah
• orangorang
kasus
daripositiv
: SUSPEK
dengan suspekyang
difterihasil
ditambah
isolasi salah
C difteriae yang toxigenic (dari usap
satu
ternyata

 Pernahhidung,
kontak tenggorok,
dengan kasus (<2 minggu)
ulcus kulit, jaringan,
•Ada
adalahdidaerah
orang endemis
conjunctiva,
dengan difteria
telinga,Laringitis,
gejala vagina)
 Stridor , Bullneck
Nasofaringitis atau•Tonsilitis
atau ditambah
 Pendarahan Submucusa atau petechiae pada kulit
• pseudomembrane
serum antitoxin meningkat 4 kali lipatkeabuan
putih atau lebihyang
(hanya
 Gagal jantung toxic,
bila mudah
tak kedua sampel
lepas serum
dan diperolehberdarah
mudah sebelum pemberian
di
 Gagal ginjal akut
faring, toxoid
laring, difteri
tonsil. atau antitoxin)
 Myocarditis and/or kelumpuhan motorik 1 s/d 6
minggu setelah onset
 Mati bwk keren
BAGAIMANA SITUASI

DIFTERI
SAAT INI ...?
bwk keren
Diagnosis penderita & deteksi KLB

• Hanya 10% penderita dgn kultur positiv akibat:

– Mendapat antibiotika
– Salah cara pengambilan ( swab ), misal : ditengah beslag
– Salah media pertumbuhan
– Salah tatacara kirim
– Adanya kuman GAS

• Adanya kasus yg terlambat, sudah dengan komplikasi


(miokarditis), beslag sudah hilang
• Culture proven dan toxigenicity test
• PCR toksin dengan swab
• Makin langkanya expertise
• Overdiagnosis kasus terutama kasus dewasa
Tatalaksana
Isolasi . Antitoksin : Anti Diphtheria
Non Farmakologi

Farmakologi
Penderita diawasi ketat Serum (ADS)
atas kemungkinan Antibiotik
terjadinya komplikasi Kortikosteroid
antara lain dengan
pemeriksaan EKG
Khusus pada difteri laring
di jaga agar nafas tetap
bebas
Pengobatan Penyulit
Pengobatan Karier

14
PROGNOSIS

Komplikasi difteria dapat terjadi sebagai


akibat inflamasi lokal atau akibat aktivitas
eksotoksin, maka komplikasi difteria dapat
dikelompokkan dalam infeksi tumpangan
oleh kuman lain, obstruksi jalan nafas
akibat membrane atau adema jalan nafas,
sistemik; karena efek eksotoksin terutama
ke otot jantung, syaraf, dan ginjal

Anda mungkin juga menyukai