Anda di halaman 1dari 71

DASAR-DASAR MESIN

&
SISTEM BAHAN BAKAR

Oleh : Muhammad Yusron Rahman.SP.d


Staff Pengajar BLPT Jogja
Identitas

NAMA : Muhammad Yusron Rahman.SP.d.


TP.TGL. LAHIR : YOGYAKARTA, 28 juli 1972
ALAMAT : JL. Dagen no. 25 yogyakarta
PEKERJAAN : GURU OTOMOTIF BLPT YOGYAKARTA

PENDIDIKAN : S1 Pendidikan Universitas Negeri


Yogyakarta
Motor Bakar
 Pokok Bahasan :

 Motor bakar luar dan motor bakar dalam


 Dasar-dasar motor bakar dalam
- Prinsip Kerja Mesin 4 Langkah
- Prinsip Kerja Mesin 2 Langkah

Konstruksi mesin

 Sistem Bahan Bakar


- Fungsi Sistem Bahan Bakar
- Sistem Bahan bakar Bensin
- Sistem Bahan bakar Diesel
MOTOR BAKAR
MOTOR BAKAR LUAR
Yaitu mesin yang menghasilkan tenaga untuk diri sendiri
dan mesin lainnya dari energi pembakaran secara tidak
langsung. misal : Mesin Uap, mesin nuklir
MOTOR BAKAR DALAM
Yaitu mesin yang menghasilkan tenaga untuk diri sendiri
dan mesin lainnya dari energi pembakaran secara
langsung
Misal : Mesin Bensin, Mesin Diesel
ASAL MULA TENAGA

Tenaga Motor Bakar Tenaga


Panas (Mesin)
Gerak

Hasil Pembakaran Sarana untuk mengubah


Bahan Bakar tenaga panas menjadi
tenaga gerak.

Gerak Gerak
Udara + bbm Kompresi Bakar
bolak-balik Putar
Syarat Motor Bakar dalam Menghasilkan
Tenaga :

 Udara , bahan bakar, pembakaran/sumber


panas
 Gerak bolak balik & gerak berputar
 Kompresi pada campuran udara - bahan bakar
 Siklus mesin
KOMPONEN DASAR MESIN 4 TAK :
1
1. Kepala Silinder (Cylinder Head/
Cylinder Cop), terdiri atas :
2 Mekanisme Klep & Busi
3 2. Silinder (Cylinder Comp)
4 3. Torak (Piston/Seher)
4. Batang penghubung (Connecting
5 Rod/ Stang Seher)
5. Poros engkol (Crankshaft/ kruk as)

1 KOMPONEN DASAR MESIN 2 TAK :


2
3 1. Kepala Silinder (Cylinder Head/
Cylinder Cop)
2. Torak (Piston/Seher)
4 3. Silinder (CylinderComp)
4. Batang penghubung (Connecting Rod/
5 Stang Seher)
5. Poros engkol (Crankshaft/ kruk as)
SIKLUS MESIN

1. Mengisi silinder dengan campuran yang mudah


terbakar  Langkah Isap
2. Menekan campuran tersebut sampai pada
volume tertentu  Langkah Kompresi
3. Menyalakan campuran sehingga mengembang
dan menghasilkan tenaga  Langkah Usaha
4. Mengeluarkan gas - gas yang telah terbakar dari
dalam silinder  Langkah Buang
SIKLUS MESIN :
Proses kerja secara teratur dan terus menerus untuk
menghasilkan tenaga, yang terdiri :

Langkah Isap
(Intake)

Langkah Buang Langkah Kompresi


(Exhaust) (Compression)

Langkah Usaha
(Power)
ISTILAH MESIN

TMA
TMB

 TMA : Titik Mati Atas (TDC : Tod Dead Center)


Batas pergerakan piston paling atas
 TMB : Titik Mati Bawah (BDC : Bottom Dead Center)
Batas pergerakan piston paling bawah
 L : Langkah Piston (S: Stroke)
Langkah pergerakan piston dari TMA ke TMB atau
sebaliknya
BERDASARKAN SIKLUSNYA DIBEDAKAN :

1. MESIN 4 LANGKAH (4 TAK/FOUR STROKE)

Satu siklus terdapat 4 kali langkah


piston , 2 ke atas dan 2 ke bawah.
Sehingga dalam satu siklusnya
tercapai dalam 2 putaran poros
engkol.

2. MESIN 2 LANGKAH (2 TAK/TWO STROKE)


Satu siklus terdapat 2 kali langkah
piston , 1 ke atas dan 1 ke bawah,
dicapai dalam 1 putaran poros
engkol.
PRINSIP KERJA MESIN 4 LANGKAH

I Langkah Isap
Piston bergerak dari TMA ke TMB

K Langkah Kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA

U Langkah Usaha
Piston bergerak dari TMA ke TMB

B Langkah Buang
Piston bergerak dari TMB ke TMA
1. Langkah hisap
2. Langkah kompresi
3. Langkah tenaga
4. Langkah buang
1 LANGKAH ISAP

1. Pergerakan Piston
Bergerak dari TMA ke TMB
2. Kondisi Katup
Katup in terbuka & Katup ex tertutup
3. Proses yang terjadi
Kevakuman dalam ruang silinder
mengakibatkan udara mengalir ke
dalam silinder dan bercampur bensin
dari karburator.
2 LANGKAH KOMPRESI

1. Pergerakan Piston
Bergerak dari TMB ke TMA
2. Kondisi Katup
Katup in & ex tertutup
3. Proses yang terjadi
- Gas campuran bensin dan udara
dikompresikan hingga mencapai
tekanan dan suhu yang tinggi.
- Beberapa derajat sebelum piston
mencapai TMA busi memercikkan
bunga api.
3 LANGKAH USAHA

1. Pergerakan Piston
Bergerak dari TMA ke TMB
2. Kondisi Katup
Katup in & ex tertutup
3. Proses yang terjadi
Gerak bolak-balik piston akan
diteruskan oleh batang penghubung
(stang seher) ke poros engkol untuk
diubah menjadi gerak putar yang
digunakan untuk menggerakkan
kendaraan.
4 LANGKAH BUANG

1. Pergerakan Piston
Bergerak dari TMB ke TMA
2. Kondisi Katup
Katup in tertutup & katup ex terbuka
3. Proses yang terjadi
Gas bekas didorong piston keluar
melalui saluran buang dan muffler
menuju ke udara luar.
PRINSIP KERJA MESIN 2 LANGKAH

Proses kerja mesin hanya


diselesaikan dalam 1 putaran
engkol, sehingga setiap satu
gerakan piston melakukan 2
proses kerja.
1 LANGKAH HISAP DAN KOMPRESI

Setengah putaran pertama atau 180º ,


piston bergerak dari TMB ke TMA.
Di Atas Piston
 Terjadi Langkah Kompresi
Di Bawah Piston
 Langkah Hisap/Pengisian ruang
engkol
2 LANGKAH USAHA DAN BUANG

Setengah putaran kedua atau 360º ,


piston bergerak dari TMA ke TMB.
Di Atas Piston
 Terjadi Langkah Usaha dan
Buang
Di Bawah Piston
 Langkah Bilas
Usaha Menghemat bensin
lewat knalpot
PERBANDINGAN MESIN
4 LANGKAH DAN 2 LANGKAH

1 Mesin 4 Langkah

Keunggulan :
 Hemat bahan bakar & Ramah lingkungan, karena kerugian gas
baru yang terbuang bersama gas buang sangat kecil & sistem
pembakaran yang lebih sempurna
 Sistem pelumasan lebih sempurna
 Daya tahan mesin pada jarak jauh lebih baik
 Jangka waktu overhaul lebih lama
 Hemat pemakaian minyak pelumas
 Engine brake lebih besar

Kerugian :
 Konstruksinya lebih rumit
 Akselerasi lebih lambat
2 Mesin 2 Langkah

Keunggulan :
 Konstruksinya lebih sederhana
 Akselerasi lebih baik

Kekurangan :
 Sistem pembuangan kurang sempurna
 Motor bekerja tidak teratur pada putaran rendah
 Pelumasan relatif kurang sempurna
 Jadwal perawatan lebih singkat
Mesin sepeda motor
Mesin Mobil
Konstruksi Mesin Mobil
 Terdiri dari :
 1. sistem mekanis
 - Sistem poros engkol dan piston
 - Sistem mekanisme katup
 - Sistem Timing (penghubung Crank
 shaft dengan cam shaf)
Sistem Engkol dan Katup
Mekanisme katup

Macam Mekanisme Katup
 A. Under Head Cam (UHC)
Single OverHead Cam (SOHC)
Double OverHead Cam
(DOHC)
Mekanisme Timing
 -Timing Gear
 -Timing Chain
 -Timing Belt
Komponen Mekanisme Engine
Bentuk engine

 A. Inline ( segaris)
V Block (model V)
Model Horisontal (Boxer)
Mesin Wengkel
2. Sistem Pendingin
Ada 2 tipe
A. Sistem pendingin udara (dengan
menggunakan sirip-sirip pada mesin
untuk melepas panas
B. Pendingin Air
 Menggunakan media air sebagai
pendingin mesin
3. Sistem pelumas
4. SISTEM BAHAN BAKAR
BENSIN DAN DIESEL
FUNGSI SISTEM BAHAN BAKAR

1. Sebagai penyuplai bahan bakar


2. Membersihkan bahan bakar dari kotoran
3. Mengubah bahan bakar cair menjadi bahan
bakar berbentuk kabut agar mudah bercampur
dengan udara sehingga cepat terbakar
sempurna
4. Mengatur suplai bahan bakar sesuai kebutuhan
putaran mesin
SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

 Untuk mencampur udara dan bensin


menggunakan :
- KARBURATOR

- INJECTOR
KARBURATOR
 Prinsip kerja :
Memecah cairan bensin menjadi berbentuk
kabut berdasarkan prinsip aliran Venturi
Aliran Venturi
Yaitu udara mengalir karena hisapan
piston melalui saluran yang dipersempit
(Venturi) sehingga disekitar saluran tersebut
menjadi vakum . Akibat kevakuman itu
bensin terhisap dan bercampur dengan udara
masuk ke ruang bakar
PRINSIP KARBURATOR
Bagian-bagian :
1. Saluran masuk bensin
2. Ruang pelampung
3. Pelampung
4. Ventilasi ruang pelampung
5. Pipa pengabur ( nosel )
6. Venturi
7. Katup gas
INJECTOR
 Memecah cairan bensin menjadi kabut
agar mudah bercampur dengan udara
dengan prinsip Tekanan (Injection)
 Pada saat piston menghisap udara, ada
alat injeksi yang menyemprotkan bensin
dengan tekanan tinggi sehingga bensin
dan udara bercampur masuk ke ruang
bakar.
PRINSIP INJEKSI

Injektor
Bensin Katup
bertekanan Katup gas isap

Celah

Regulator
Intake Maniffold

Penimbang udara

Saringan udara
PERBANDINGAN KARBURATOR
DENGAN INJEKTOR
 Cairan diisap dan
dikabutkan oleh
aliran udara yang
cepat

 Cairan disemprotkan
oleh tekanan yang
berlebih
KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR

Tutup Tangki

Tangki

Kran Bensin

Saringan Bensin

Selang Bensin

Saringan Udara

Karburator
KARBURATOR

Berfungsi :
1. Merubah bahan bakar cair
menjadi gas/kabut
2. Mencampur bensin dan udara
dengan perbandingan yang tepat
sesuai kebutuhan mesin
3. Menyuplai campuran bahan
bakar + udara ke dalam ruang
bakar
Perbandingan Udara dan Bahan Bakar (Air Fuel Ratio/
AFR):
1. Perbandingan Udara dan Bahan Bakar (AFR) teoritis
= 1:15, artinya untuk membakar habis 1 gram
bensin diperlukan 15 gram (kadar Oksigen dalam
udara 35%)
2. Campuran kaya (1:13) menjadikan pemakaian bahan
bakar boros.
3. Campuran miskin (1:17) menjadikan pemakaian
bahan bakar irit
 Kebutuhan campuran bensin dan udara pada mesin
sangat bervariasi sesuai temperatur, beban dan
percepatan mesin.
 Putaran stasioner, beban berat dan percepatan tinggi
membutuhkan campuran kaya.
 Putaran menengah dan beban ringan membutuhkan
campuran miskin.
1 Prinsip Kerja Karburator

Tipe Katup Gas (Throttle Valve) :


 Piston Valve
Katup gas bentuk piston yang naik turun membentuk
venturi dan digerakkan langsung oleh kabel gas.
Digunakan pada hampir semua SMH.
 Butterfly Valve
Katup gas bentuk kupu-kupu. Besarnya venturi
ditentukan oleh kevakuman mesin.
Karburator jenis ini disebut Carburator jenis Constant
Velocity. Digunakan pada tipe Sonic dan Phantom
3 Cara Kerja Karburator

a. Sistem Pelampung
b. Sistem Choke
c. Putaran Stasioner
d. Kecepatan Menengah
e. Kecepatan Tinggi
a. Sistem Pelampung

Volume bensin diatur oleh:


1. Pelampung (Float)
2. Jarum pelampung (Float valve)

Cara kerja :
1. Jika volume bensin turun,
pelampung akan turun
membuka katup jarum
pelampung (float valve),
sehingga bensin akan
mengalir.
2. Jika volume bensin naik,
pelampung ikut naik dan
jarum pelampung menutup
aliran bensin.
c. Putaran Stasioner (Idle Speed)

SLOW
AIR  Skep (Piston Valve)
BLEED tertutup
 Udara mengalir melalui
Slow Air Bleed menuju
saluran Spuyer Kecil
JET NEEDLE
(Slow Jet)
SLOW JET
 Udara bercampur
dengan bensin dari
Spuyer Kecil (Slow Jet)
menuju ruang bakar
Bagian yang bekerja :
1. Slow Air Bleed : mensuplai udara ke slow jet
2. Air Screw : mengatur komposisi campuran udara dan
bensin
3. Slow Jet : mensuplai bensin untuk putaran stasioner
4. Trhottle Stop Screw : mengatur putaran stasioner
mesin dengan mengatur posisi skep (piston valve)

Putaran Stasioner : 1400 rpm +/- 100 rpm


d. Putaran Menengah

 Pembukaan katup gas


=¼-¾
SLOW
AIR  Udara mengalir melalui
BLEED saluran venturi, Slow Air
MAIN AIR Bleed dan Main Air
BLEED Bleed
JET NEEDLE SLOW JET  Jarum Skep (Jet Needle)
terangkat mengikuti
pergerakan skep (Piston
Valve)
Bagian yang bekerja :  Bensin mengalir melalui
1. Ventury Spuyer Utama (Main Jet)
2. Slow Air Bleed & Spuyer Kecil (Slow Jet)
3. Main Air Air Bleed
4. Piston Valve
5. Needle Valve
6. Slow Jet
7. Main Jet
e. Putaran Tinggi (High Speed)

 Pembukaan katup gas


= ¾ - Penuh
SLOW  Udara mengalir melalui
AIR
BLEED saluran venturi
MAIN AIR  Jarum Skep (Jet Needle)
terangkat mengikuti
BLEED

SLOW JET pergerakan piston valve


 Bensin mengalir melalui
Spuyer Utama (Main Jet)
 Bagian yang bekerja :
 Ventury
 Spuyer Utama (Main
Jet)
FUEL INJECTION SYSTEM
Sistim aliran bahan bakar yang mengguna injeksi dengan
menyemprotkan bensin di dekat katup atau langsung di ruang bakar
dengan sistim Control Elektronik yang menjadikan mesin irit dan
ramah lingkungan
Fuel Pump Module
Pressure Regulator
Throttle Body
Injector

Fuel Feed Hose Fuel Suction Filter


Agar campuran udara dan bensin yang
masuk ke dalam ruang bakar dan telah
di tekan oleh piston menghasilkan
pembakaran maka campuran tersebut
di bakar oleh busi melalui sistem
pengapian
DIESEL
 Ditemukan oleh seorang ahli Jeman
bernama RUDOLF DIESEL tahun 1892 -
1897
 Prinsip kerjanya sama seperti mesin
Otto yaitu 2 tak dan 4 tak
 Yang membedakannya adalah cara
membakar campuran bahan bakar dan
udara di dalam ruang bakar
Perbedaan Mesin Bensin & Diesel

 Mesin bensin
 Yang dihisap adalah campuran bahan
bakar dan udara,
 Penyalaanya dengan disengaja di
bakar dengan percikan listrik di
busi oelh sistem pengapian
 Tekanan kompresi sekitar 7 – 12 bar
 Temperatur raung bakar sekitar 300 -
600o C
Mesin Diesel
 Yang dihisap piston hanya udara
 Saat udara di ruang bakar dikompresi dengan
tekanan tinggi,kemudian disemprotkan solar
dengan tekanan tinggi terjadi
pembakaran
 Tekanan kompresi sangat tinggi sekitar 15
– 40 bar
 Temperatur ruang bakar sekitar 700-900o C
Langkah Isap
 Diesel Bensin

Injekto Karburato
r Busi
r
Nosel

udara Bb +
udara
Langkah Kompresi
 DIESEL BENSIN
Langkah Usaha

Motor Diesel
 Bahan bakar terbakar dengan
sendirinya akibat temperatur
udara yang panas.Tekanan
pembakaran  4 – 12 Mpa
( 40 – 120 bar )
Motor Otto
Bahan bakar terbakar akibat
loncatan bunga api pada busi
Tekanan pembakaran  3 – 6
Mpa ( 30 – 60 bar )
Langkah Buang

Motor Diesel

Temperatur gas buang  500 – 600o C

Motor Otto

Temperatur gas buang  700 – 1000 oC


SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL
Terimakasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai