Anda di halaman 1dari 13

Fit and Proper Test

Calon Kepala Teknik Tambang


PT. GANESHA MINERALS JAYA
Site Rangkiling

Jondriawan, S.T.,M.T.
Profil Calon Kepala Teknik
Tambang PT. Ganesha
Minerals Jaya
• Nama Lengkap : Jondriawan, S.T.,M.T.
• Tempat/Tgl Lahir : Belalo/ 6 Juni 1986
• Alamat : Jl. Sunan Gunung Jati RT 25 Kel. Kenali Asam Bawah Kec. Kota
Baru, Jambi
• Pendidikan : S1 Teknik Pertambangan UVRI Makassar
S2 Magister Teknik Pertambangn UPN “Veteran” Yogyakarta
Diklat Kompetensi : POP (Pengawas Operasional Pertama) Februari 2018

Nomor Seluler : 085242039177

E-mail : joni.mining1986@gmail.com
Overview

Profil Perusahaan

Program Kerja

Kesimpulan
Profil Perusahaan
Adapun Izin Usaha Pertambangan yang dimiliki oleh PT. Ganesha Minerals
Jaya adalah sebagai berikut :
a. Keputusan Bupati Sarolangun Nomor 25 Tahun 2010 tanggal 26 Juli 2010 tentang
persetujuan peningkatan izin usaha pertambangan eksplorasi menjadi izin usaha
pertambangan operasi produksi kepada PT. Ganesha Minerals Jaya (KW.38 KP.
180308) dengan jangka waktu 10 tahun (26 Juli 2010 s/d 25 Juli 2020) untuk
komoditas Batubara.
b. Keputusan Bupati Sarolangun Nomor 397/ESDM/2013 tanggal 10 September 2013
tentang penetapan perubahan pemegang saham dan perubahan susunan direksi dan
komisaris dalam Keputusan Bupati Nomor 30 tahun 2010 tentang persetujuan
peningkatan izin usaha pertambangan eksplorasi menjadi izin usaha pertambangan
operasi produksi kepada PT. Ganesha Minerals Jaya (KW.38 KP. 180308).
Lokasi Kesampaian Daerah

Jarak tempuh lokasi


dari Kota Jambi ke
Site sejauh 130 KM
atau 2.5 jam
perjalanan darat

Desa Rangkiling, Kecamatan


Mandiangin, Kab.Sarolangun, Prov.
Jambi
Peta IUP Operasi Produksi PT. GMJ
PROGRAM KERJA KTT
I. Teknis Pertambangan

Metode Penambangan Batubara yang digunakan dengan sistem


penambangan terbuka ( Open Pit ), dimana tanah penutup
dipindahkan dari Pit ke Disposal ( Top Soil di tempatkan terpisah
dengan Overburden) sampai batubara terbuka dan siap digali-
angkut ke ROM & Stock Pile. Sedangkan parameter Pit mengikuti
hasil kajian geotek, agar kestabilan lereng di semua bagian lebih
aman, baik bagi pekerja maupun alat yang bekerja.

Adapun arah penambangan mengikuti Strike batubara kearah


Highwall ( Strip mining ), agar kemajuan tambang mengikuti
kemiringan batubara ( down dip ) secara per blok-strip. Tujuannya
agar luas area terganggu tidak langsung terbuka lebar untuk
menghindari tingkat erosi tinggi dan backfilling cepat dilakukan.
Back filling merupakan target akhir penambangan, untuk
mempersempit lubang bukaan akhir ( void ).

Alat –alat mekanis yang digunakan disesuaikan dengan kekuatan


daya dukung tanah, struktur geologi sehingga dapat menentukan
rencana produksi yang ditetapkan. Serta performance alat dijaga
untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan
PROGRAM KERJA KTT
II. Konservasi Sumber Daya Mineral dan Batubara

Dasar Hukum Pelaksanaan Konservasi mengikuti UU No.04 Tahun 2009


tentang Pertambangan Mineral dan Batubara beserta Peraturan Pemerintah
pendukungnya. Dengan tujuan untuk pemanfaatan sumber daya mineral
dan batubara secara optimal
Cara yang dilakukan dalam kegiatan penambangan, meliputi :
1. Pembuatan Mine Plan dengan data bor dan update kemajuan tambang
untuk dapat dimodelkan secara akurat, sehingga nilai cadangan optimal
2. Penambangan dilakukan mengikuti Mine Plan dan kegiatan Coal Getting
dibuatkan sistem operasional untuk menghindari Coal Looses
3. Melakukan back filling material, setelah semua data-data batubara telah
terambil sesuai design
4. Pembersihan dan Penggalian Batubara menggunakan alat excavator
yang sesuai dengan karakter batubara maupun alat angkutnya
Dan Jarak angkut yang pendek ke ROM & Stock pile akan mengurangi Coal
Looses di proses angkutnya termasuk pemilihan Alat Angkut dan Muat yang
sesuai.
Sehingga diharapkan nilai dari konsep Konservasi Sumber Daya Mineral dan
Batubara bisa terlaksana dilapangan dan dipahami oleh semua pekerja.
PROGRAM KERJA KTT
III. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan

Dasar Hukum Pelaksanaan K3 Pertambangan mengikuti Kepmen Tamben


No.555.K/26/M.PE/ 1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pertambangan. Dengan tujuan untuk menjadikan dasar pembuatan prosedure
kerja / instruksi kerja dalam pekerjaan di lingkungan tambang

Adapun Program kerja yang dilakukan, meliputi :


1. Melakukan Internal Training kepada pengawas operasional tentang K3 dan
pelaksanaannya
2. Melakukan induksi terhadap karyawan baru / tamu yang akan masuk ke area
tambang/ROM & Crusher/Work Shop
3. Melakukan pemeriksaan dan melengkapi rambu-rambu K3
4. Melakukan Program Safety Talk secara rutin, minimal 1 x seminggu dan
sekaligus media sosialisasi prosedur maupun info kesehatan
5. Melakukan Program IBPR ( Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko ) terhadap
area kerja
6. Melakukan Safety Campaign di masing-masing area kerja, berupa
poster/baliho dan lainnya
7. Melaksanakan Safety Patrol di semua lingkungan kerja secara random

Sehingga diharapkan angka kecelakaan yang akan terjadi dapat ditekan


seminimal mungkin dengan target zero accident.
PROGRAM KERJA KTT
IV. Program Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Dasar Hukum Pelaksanaan Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan adalah Kepmen Tamben No.1211.K/008/M.PE/1995
dimana KTT menyampaikan laporan kepada KAIT dengan
tembusan KAIT Daerah perihal program perlindungan lingkungan.

Adapun program kerja perlindungan lingkungan dan pengelolaan


lingkungan diantaranya :
1. Penata-gunaan lahan terhadap area yang akan di reklamasi
2.Pengamanan lereng ( HW, LW, Disposal, Area Reklamasi /
Revegetasi )
3. Penataan Drainase, pengendalian erosi dan perawatan kolam
pengendapan serta penyiraman jalan tambang
4. Pembuatan dan perawatan kolam pengelolaan limbah ( LB3 )
pada bengkel dan sarana penunjang
Sedangkan pemantauan lingkungan dilakukan rutin tetap
dilaksanakan meliputi, Pemantauan kestabilan lereng, kualitas air,
kualitas udara, tingkat kebisingan dari alat dan mesin tambang.

Sehingga diharapkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan


akibat kegiatan penambangan tidak signifikan dan masih dapat
dikendalikan dengan program diatas.
PROGRAM KERJA KTT
V. Reklamasi dan Pasca Tambang
Dasar Hukum Pelaksanaan Reklamasi dan Pasca Tambang adalah
PP No.78 tahun 2010, dimana prinsip reklamasi adalah penanaman
kembali lahan bekas tambang sesuai dengan peruntukannya
dengan mempertahankan material top soil sebagai covering
revegetasi ( media tanam dan tumbuh tanaman ), sehingga
terciptanya lahan bekas tambang yang kondisinya aman, stabil dan
tidak mudah tererosi ( dapat dimanfaatkan kembali sesuai
peruntukannya )

Adapun program kerja reklamasi dan pasca tambang diantaranya :


1. Penata-gunaan lahan terhadap area yang akan di reklamasi
2. Penanaman pada lahan yang sudah ditata dan dilapisi top soil
dengan pohon perintis sesuai dokumen PLH ( DPLH )
3. Pembuatan saluran pengendali erosi baik di tambang, jalan
angkut sampai disposal
4. Pengelolaan dan penanganan Air Asam Tambang, sebelum
dilepas ke perairan umum melewati titik penaatan

Sehingga diharapkan pada tahap kegiatan penambangan berjalan


selalu diiringi kegiatan reklamasi dan pada akhir tambang fungsi
lingkungan dapat dipertahankan dalam mendukung fungsi
peruntukannya.
KESIMPULAN
Kegiatan usaha pertambangan pada umumnya mendatangkan dampak
positif dan negatif bagi manusia dan lingkungan, sehingga diperlukan
keseimbangan dalam pelaksanaan tanpa mengurangi kaidah K3 dan
Lingkungan yang tercantum dalam Perundang-undangan.

Program K3 dan Lindungan Lingkungan bertujuan untuk melindungi


pekerja dan fungsi lingkungan agar pekerjaan di area resiko tinggi
dapat berjalan aman dan selamat.

Dengan berjalannya program diatas, akan tercipta peningkatan


produktivitas kerja, keselamatan dan kesehatan pekerja serta fungsi
lingkungan yang terjaga, sehingga konsep konservasi sumber daya
mineral dan batubara untuk generasi mendatang dapat tercapai sesuai
harapan pemerintah, masyarakat dan perusahaan sendiri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai