Anda di halaman 1dari 43

Isnar Nurul Alfiyah

GOUT : ??????
Thn 1679 : Kristal pada tofi pirai
Pengertian secara ilmiah : Abad ke-19 Sir
Alfred Garrod : Menemukan Kadar asam
urat yang tinggi dlm darah
Gout :
Penyakit Metabolisme Purin
Peradangan sendi, kristal asam urat ;
Ginjal, Tulang rawan, jaringan lain

penderita banyak usia ; 30-50 thn


GOUT (ARTHRITIS PIRAI) ≠ REMATIK
Rematik : Karena peradangan sendi
Gout : Kelainan metabolisme , dalam
perklembangan penyakit bermanifestasi

konsentrasi asam urat dalam serum


Artritis Reumatoid :
Penyakit Autoimun mengenai
jaringan persendian namun
juga bisa melibatkan organ
lain.
Hiperurisemia
(Asam Urat Berlebih)
Asam Urat, Hiperurisemia
 Asam urat (urat) adalah produk akhir dari
metabolisme protein (purin)
 Hiperurisemia : konsentrasi asam urat yang
larut dalam darah berlebih ( > 6.8 mg/dl)
 Akibat overproduksi asam urat atau ekskresi
(pengeluaran) yang berkurang
 Kelainan konsentrasi zat dalam serum yang
cukup sering ditemukan
Distribusi kadar asam urat
Kaskade Hiperurisemia
Produksi dan Eliminasi A.Urat
Sebab Hiperurisemia
 Overproduksi
 Primer / idiopatik
 Sekunder
 Intake tinggi
 Peningkatan turnover purin
 Peningkatan degradasi protein
 Hipoekskresi
 Primer / idiopatik
 Sekunder
 Gangguan fungsi ginjal
 Hipertensi, hiperparatiroid
Silent Tissue Deposition
 Akibat kadar yang tinggi di cairan
ekstraseluler terbentuk kristal urat
monosodium
 Sendi dan jaringan lunak
Kristal Urat Monosodium
Dipengaruhi oleh
 Turunnya kelarutan asam urat
 Suhu, pH rendah
 Gangguan pada sendi dan jar. ikat
 Trauma / injury
 Reabsorpsi air  supersaturasi
 Kurang gerak sendi (mis. saat tidur)
Gout
 Kondisi yang diakibatkan pengendapan
kristal asam urat pada sendi
 Ditandai peningkatan asam urat dalam darah
& peradangan sendi berulang (artritis)
 Terbanyak menyerang orang dewasa (Pria : 9x
dibanding wanita)
Faktor Resiko
 Usia & Jenis kelamin
 Obesitas
 Alkohol
 Hipertensi
 Gangguan Fungsi Ginjal
 Penyakit-penyakit metabolik
 Pola diet
 Obat: Aspirin dosis rendah, Diuretik, obat-obat
TBC
Faktor yang mempengaruhi :
-Obat Anti Hipertensi
-Gagal Ginjal
- NIDDM
-Obesitas
- Konsumsi Alkohol
-Obesitas
-Dislipidemia
Faktor Pencetus
 Dehidrasi
 Alkohol
 Overeating
 Trauma / injury pada sendi
 Demam
 Tindakan pembedahan
Diagnosis
 Gejala
 Inflamasi dan nyeri sendi yang mendadak,
biasanya timbul pada malam hari
 Nyeri hebat, bengkak, kemerahan, panas
 Demam, menggigil, nyeri badan
 Hilang dalam 3-10 hari walau tanpa
pengobatan
 90% serangan pertama menyerang 1 sendi saja
Diagnosa
 Laboratorium
 Kadar asam urat  bisa normal / tinggi
 Pemeriksaan cairan sendi  Gold Standard
 Ditemukan kristal yang mengendap pada sendi
Gangguan metabolik yang
mendasari Gout :
Pria : > 7 mg /dl
Wanita : > 6 mg/dl
Prevalensi : Pria > Wanita
Wanita : Setelah menopause(
soegih,1991)
Perjalanan Penyakit

Hiperurisemia Gout Fase


Gout Kronis
tanpa gejala Serangan Akut Interstisial

Hiperurisemia tidak terkontrol


Perjalanan Penyakit
Gout Kronis
 Terjadi dalam beberapa tahun pasca serangan
pertama
 Disebabkan hiperurisemia yang tidak
terkontrol pasca serangan & tidak mendapat
pengobatan adekuat
 endapan kristal bertambah  artritis
kronis
Gout kronis
 Sendi bengkak, kaku, tidak nyaman 
persisten
 Intensitas nyeri lebih kurang daripada
serangan awal
 Kadang-kadang diselingi serangan akut
 Perubahan bentuk sendi
 Timbul benjolan berisi endapan asam urat
pada jaringat ikat (TOPHI)
CLINICAL PRESENTATION:

Tophi

Podagra
Tophi
Faktor Resiko :

 Hiperurisemia yang lama dan persisten


 Gout aktif yang tidak mendapat pengobatan
adekuat
 Serangan gout berulang (4x/tahun)
Tanda –Tanda
1. Hiperurisemia
2. Tofi dibuktikan pemeriksaan Kimiaawi
3. Serangan sendi sendi ibu jari kaki,
4. Sendi kemerahan
5. Pembekaan pada sendi
Batu asam urat pada ginjal
Faktor Resiko
 Urin: pH asam (rendah), volume kurang
 Kadar asam urat yang tinggi
 Obat-obatan
Osteo Artritis (OA) :
Keluhan nyeri
ringan,kekakuan sendi,
bengkak,dan berbunyi,
sampai bisa terjadi hilangnya
fungsi pada sendi.
Terapi
 Mengatasi serangan akut dengan segera
 Obat: analgetik, colcichine, kortikosteroid
 Program pengobatan untuk mencegah serangan
berulang
 Obat: analgetik, colcichine dosis rendah
 Mengelola hiperurisemia (menurunkan kadar
as.urat) & mencegah komplikasi lain
 Obat-obat penurun asam urat
 Lifestyle
Penyakit lain akibat
Hiperurisemia
 Ginjal
 Batu ginjal
 Gagal ginjal akut / kronis
 Kardiovaskuler
 Hipertensi
 Payah jantung
 Penyakit metabolik lain
 Diabetes
 Hiperlipidemia
Pencegahan
 Minum cukup (8-10 gelas / hari)
 Mengelola Obesitas  BB Ideal
 Kurangi konsumsi alkohol
 Kurangi merokok
 Pola diet sehat
 Bila kadar asam urat darah >7mg/dL dilarang
mengkonsumsi bahan makanan gol.A, sedangkan
konsumsi gol.B dibatasi
 Batasi konsumsi lemak
Pola Diet
 Golongan A ( 150 - 1000 mg purin/ 100g ) :
Hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jerohan, udang, remis, kerang, sardin, herring,
ekstrak daging, ragi (tape), alkohol, makanan dalam kaleng

 Golongan B ( 50 - 100 mg purin/ 100g ) :


Ikan-ikanan, daging sapi, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus,
buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung

 Golongan C ( < 50mg purin/ 100g ) :


Keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan

 Bahan makanan yang diperbolehkan :


 Semua bahan makanan sumber karbohidrat, kecuali havermout (dalam jumlah
terbatas)
 Semua jenis buah-buahan
 Semua jenis minuman, kecuali yang mengandung alkohol
 Semua macam bumbu
Penatalaksaan diit
Tujuan diit : Memperbaiki status gizi optimal dan
menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin.

Syarat diit :
1. Energi disesuaikan kebutuhan tubuh
2.Protein Diberikan cukup ; 0,8-1 g/Kg BB
3.Lemak 10-20 %
4. Karbohidrat cukup
5.Vitamin Dan mineral cukup
6.Hindari konsumsi Alkohol
7.Cairan Tinggi 2-2,5 l/ Hari
8.Rendah Purin
• Lemak diberikan rendah
• Tinggi serat ( serealia)
• Rendah Garam
• Gula Dibatasi
• Kurangi Konsumsi daging
Merah
• Banyak buah dan sayuran
• Mineral dan vitamin Cukup
Penatalaksanaan vitamin, D,E,C
Diit • Hindari, Akohol, Kopi , Teh
Kental
• Ikan Salmon, Macarel 3x
seminggu
• Konsumsi ikan laut, juga
gandum karena kaya
Proteoglikan.
Contoh:
Pagi : Roti dengan margarin dan selai, Susu/
kopi/ teh manis
Jam 10 : Buah pepaya
Siang : Nasi putih, pepes ikan, sayur asam, jeruk
Jam 16 : Buah pisang
Malam: Nasi putih,telur bumbu bali, cah tahu,
sayur bening gambas wortel, apel

Anda mungkin juga menyukai