Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

CORPUS ALIENUM DI REGIO ESOFAGUS

Oleh
Ni Wayan Septika Verga Bellany (H1A 013 046)

Pembimbing
dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT-KL M.Kes
Pendahuluan
 Corpus alienum atau benda asing pada telinga, hidung,
dan tenggorok (THT) adakalanya merupakan masalah
kesehatan keluarga, yang biasanya terjadi pada anak-
anak.
 Bahan-bahan asing yang sering ditemukan biasanya
merupakan makanan, mainan, dan peralatan rumah
tangga yang kecil.
 Diagnosis pada pasien sering terlambat karena penyebab
biasanya tidak terlihat, dan gejalanya tidak spesifik, dan
sering terjadi kesalahan diagnosis pada awalnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

 Corpus alienum adalah benda


asing yang berasal dari luar
atau dalam tubuh yang dalam
keadaan normal tidak ada pada
tubuh
Jenis-jenis
 Benda asing berasal dari luar tubuh  eksogen, biasanya
masuk melalui hidung atau mulut.
 Eksogen padat  zat organic seperti kacang-kacangan
(yang berasal dari tumbuhan-tumbuhan), tulang (yang
berasal dari kerangka binatang) dan zat anorganik seperti
paku, jarum, peniti, batu, dan lain-lain., cair atau gas.
 Eksogen cair  iritatif (zat kimia), non-iritatif (cairan
dengan pH 7,4)
 Benda asing dari dalam tubuh  endogen.
 Endogen dapat berupa secret kental, darah atau bekuan
darah, nanah, krusta, perkijuan, membran difteri,
bronkolit. Cairan amnion, mekonium dapat masuk ke dalam
saluran napas bayi pada saat proses persalinan.
Corpus Alienum di
Esofagus
 Esofagus merupakan struktur
berbentuk tabung sepanjang 20-25cm.
 Pasien biasanya dapat menunjukan
benda asing jika berada pada esofagus
bagian atas tapi akan sulit jika berada
pada esophagus bagiah bawah.
 Esophagus memiliki 3 tempat
penyempitan dimana biasanya benda
asing terperangkap yaitu: upper
esophageal sphincter(UES), crossover
aorta, lower esophageal
sphincter(LES).
Gejala
 Biasanya akut dengan riwayat mencerna.
 Ketidaknyamanan pada epigastrium menandakan bahwa benda
asing terperangkap pada LES.
 Disfagia biasa dikeluhkan oleh pasien dewasa dengan
ketidakmampuan mengendalikan sekresi air liur.
 Pada pasien anak biasanya tidak terdapat gejala yang khas. Orang
tua biasanya yang memberitahu kepada dokter bahwa anaknya
telah menelan sesuatu.
 Rasa tersumbat ditenggorok, muntah, dan sakit tenggorokan
biasanya muncul.
 Jika benda asing berlangsung lama maka biasanya anak menjadi
tidak ingin makan, rewel, gagal tumbuh, demam, stridor, gejala
pulmonal seperti pneumonia yang berulang yang berasal dari
aspirasi.
 Benda asing esophagus yang besar pada UES dapat mendesak trakea
sehingga menyebabkan stidor dan membahayakan pernafasan.
Diagnosis
 Foto Rontgen polos esophagus servikal
dan torakal anteroposterior dan lateral
dilakukan pada pasien yang menelan
benda asing terutama logam. Sehingga
dapat diketahui letak dari benda asing di
esophagus.
 Endoscopi dilakukan pada pasien dimana
jalan nafas ikut terlibat dan sudah
timbul komplikasi. Jika belum jelas maka
dapat dilakukan CT scan sebelum
endoskopi.(7)
Penatalaksanaan
 Benda asing di esophagus dikeluarkan dengan esofagoskopi
menggunakan cunam yang sesuai dengan benda asing
tersebut.
 Bila benda asing telah berhasil dikeluarkan harus
dilakukan esofagoskopi ulang untuk melihat adanya
kelainan-kelainan esophagus yang telah ada sebelumnya.
 Benda asing tajam yang tidak berhasil dikeluarkan dengan
esofagoskopi harus dikeluarkan dengan pembedahan yaitu
servikotomi, torakotomi, atau esofagotomi, tergantung
lokasi benda asing.
 Bila dicurigai adanya perforasi yang kecil segera dipasang
pipa nasogaster agar pasien tidak menelan makanan
ataupun ludah dan diberikan antibiotika berspektrum luas
7-10 hari untuk mencegah timbulnya sepsis.(8)
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien

 Nama : Anak RN
 Umur : 7 tahun
 Kelamin : Perempuan
 Alamat : Dompu
 IGD : 25 Oktober 2017
Anamnesis
 Keluhan Utama :
Nyeri menelan
 Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien rujukan RS Dompu dengan corpus alienum tertelan
berupa koin logam Rp.1000,- sejak 5 hari yang lalu. Pasien
mengeluh nyeri pada leher, baik saat menelan maupun saat
batuk. Dari hasil heteroanamnesis pada ibu pasien, kronologis
kejadian tidak diketahui oleh ibu pasien, ibu pasien mengaku
bahwa anaknya pada saat siang setelah bermain mengeluhkan
nyeri di bagian leher, sehingga tidak mau makan. Setelah itu
ibu pasien berusaha bertanya pada pasien namun pasien
belum mengaku bahwa telah menelan koin tersebut. Orang
tua pasien langsung membawa pasien ke RS Dompu untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut. Namun karena tidak
ada perubahan dalam 3 hari, dilakukan foto rontgen pada
pasien. Setelah itu diketahui bahwa ada benda asing di
tenggorokan pasien. Baru setelah itu pasien mengaku tak
sengaja menelan koin saat sedang bermain.
 Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa
sebelumnya
 Riwayat Penyakit Keluarga/Sosial :
Pasien tidak memiliki keluarga dengan keluhan yang
serupa.
 Riwayat Alergi :
Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan, obat-
obatan, ataupun hal lain.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis :
 Keadaan umum : sedang
 Kesadaran : compos mentis
 Berat badan : 15 kg
 Tanda vital :
 Nadi : 103 x/menit
 Respirasi : 25 x/menit
 Suhu : 37,3oC
Status Lokalis

Mukosa Mukosa berwarna merah muda,


 Pemeriksaan
Tenggorokan Bukal hiperemi (-)
 Terdapat Lidah Normal
nyeri tekan
daerah Uvula Normal
leher, tidak Palatum Ulkus (-), hiperemi (-)
tampak
mole
adanya
benjolan Faring Mukosa hiperemi (-), membran (-),
massa granul (-)
Tonsila Hiperemi (-), ukuran T1-T1, kripte
Palatina melebar (-), detritus (-)
Diagnosis Kerja

 CorpusAlienum koin logam


regio esofagus
Pemeriksaan
Penunjang

 Foto Thorax 24
Oktober 2017 di RS
Dompu
 Cor & Pulmo dbn
 Tampak gambaran
radioopak berbentuk
bulat di region
esofagus
Planning Terapi : Terapi Post Operasi
 IVFD RL 14 tpm  Cefixime sirup 2x cth I
 Paracetamol sirup 3x cth II  Paracetamol sirup 3x cth II

Tindakan Ekstraksi Corpal: KIE POST OPERASI


 Pasien posisi supine  Menjelaskan kepada keluarga
pasien bahwa koin logam
 Anastesi dengan GA
Rp.1000,- sudah diangkat.
 Saat pasien akan diintubasi
dengan laringoskop, tampak  Apabila sudah sadar dari
corpal berupa koin logam pengaruh bius, pasien
diperbolehkan makan minum.
 Corpal diambil dengan forsep
magill
Prognosis
 Terdapat perdarahan minimal,
perdarahan dijahit  Dubia at bonam
 Operasi selesai
PENUTUP
 Benda asing adalah masalah yang lazim pada
bidang THT, khususnya pada bidang THT anak,
seringkali diikuti berbagai komplikasi,
beberapa mengalami keparahan.
 Pada tahun awal kehidupan anak mengalami
penjelajahan dan interaksi dengan lingkungan.
Ketika anak mulai dapat merangkak dan
berjalan, anak mulai berrinterkasi dengan
banyak benda yang biasanya anak suka
memasukan benda-benda tersebut ke dalam
lubang mulut, telinga, hidung, dan sampai
tenggorokan.
 Pada pasien masalah benda asing terjadi
akibat ketidaksengajaan. Karena benda
asing bisa menjadi suatu keadaan yang
darurat maka perlu segera dilakukan
tindakan untuk mengangkat benda asing
tersebut. Namun terkadang terjadi
kesulitan dalam pengangkatan benda
asing dalam THT.
 Pengangkatan benda asing bergantung
pada faktor-faktor dari benda asing
sendiri, dokter yang kompeten dengan
alat-alat yang memadai, dan kerjasama
dari pasien.
Daftar Pustaka
 Medical dictionary. Corpus Alienum. http://medical-
dictionary.thefreedictionary.com/Corpus+alienum.
Diunduh pada tanggal 16 Juli 2011.
 Junizaf MH. Benda Asing di Saluran Napas. In: Soepardi EA,
Iskandar N. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorokan Kepala dan Leher edisi 6. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI. 2008. Hal. 259-65.
 Heim SW, Maughan KL. Foreign Body in the Ear, Nose, and
Throat. University of Virginia School of Medicine,
Charlottesville, Virginia. Am Fam Physician. 2007, Oct 15;
76(8): 1185-89. Diunduh dari:
http://www.aafp.org/afp/2007/1015/p1185.html pada
tanggal 16 Juli 2011.
 Cunha JP. Objects or insects in Ear.
http://www.medicinenet.com/objects_or_insects_in_ear/
article.htm. Diunduh pada 16 Juli 2011
 Hilger PA. Penyakit Hidung. Dalam: BOEIS Buku
Ajar Penyakit THT. Editor: Adams GL, Boeis LR,
Higler PA. Edisi ke-6. EGC. 1997. Hal 238-9.
 Acute Rhinitis.
http://www.wrongdiagnosis.com/a/acute_rhini
tis/book-diseases-5a.htm. Diunduh pada
tanggal 16 Juli 2011.
 Munter DW. Gastrointestinal Foreign Bodies in
Emergency medicine. Diunduh dari
http://emedicine.medscape.com/article/7765
66-overview#a0104 pada 16 juli 2011.
 Yunizaf M. Benda Asing di Esofagus. In:
Soepardi EA, Iskandar N. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala
dan Leher edisi 6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
2008. Hal. 301.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai