Anda di halaman 1dari 13

Referat Air Way

Management

Oleh :

Syahnaz M Alkatiri

Pembimbing :

Dr. dr. Syamsul Hilal Salam , Sp.An


I. Pendahuluan

Keberhasilan pertolongan terhadap penderita gawat darurat sangat


tergantung dari kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pertolongan. Kondisi
kekurangan oksigen merupakan penyebab kematian yang cepat. Apabila terjadi
kekurangan oksigen 6-8 menit akan menyebabkan kerusakan otak permanen, lebih
dari 10 menit akan menyebabkan kematian.
II. Tinjauan Pustaka

Anatomi Jalan Nafas

Ada dua gerbang untuk masuk ke jalan nafas pada manusia yaitu hidung
yang menuju nasofaring (pars nasalis), dan mulut yang menuju orofaring (pars
oralis). Kedua bagian ini di pisahkan oleh palatum pada bagian anteriornya, tapi
kemudian bergabung di bagian posterior dalam faring .

Nasofaring dipisahkan dari orofaring oleh garis imaginasi mengarah ke


posterior. Pada dasar lidah, secara fungsional epiglotis memisahkan orofaring dari
laringofaring (atau hipofaring)
Airway Management

Airway management ialah memastikan jalan napas terbuka. Tindakan


paling penting untuk keberhasilan resusitasi adalah segera melapangkan saluran
pernapasan dengan tujuan untuk menjamin jalan masuknya udara ke paru secara
normal sehingga menjamin kecukupan oksigenasi jaringan .
Macam – macam gangguan jalan nafas

Obstruksi total

Derajat sumbatan

Obstruksi parsial
Gangguan jalan
nafas
Trauma

Penyebab
Benda asing yang
tersangkut
Pengkajian Jalan Nafas

Pengkajian jalan nafas Look

Listen

Feel
a. Look
Kesadaran; “the talking patient” : pasien yang bisa bicara berarti airway bebas, namun tetap perlu
evaluasi berkala. Penurunan kesadaran memberi kesan adanya hiperkarbia

Agitasi memberi kesan adanya hipoksia

Nafas cuping hidung

Sianosis menunjukkan hipoksemia yang disebabkan oleh kurangnya oksigenasi dan dapat dilihat
dengan melihat pada kuku-kuku dan kulit sekitar mulut

Adanya retraksi dan penggunaan otot-otot napas tambahan yang merupakan bukti adanya
gangguan airway.
b. Listen
Snoring, akibat sumbatan sebagian jalan napas setinggi faring

Gurgling, (suara berkumur) menunjukkan adanya cairan/ benda asing

Stridor, dapat terjadi akibat sumbatan sebagian jalan napas jalan napas setinggi larings (Stridor
inspirasi) atau setinggi trakea (stridor ekspirasi)

Hoarseness, akibat sumbatan sebagian jalan napas setinggi faring

Afoni, pada pasien sadar merupakan petanda buruk, pasien yang membutuhkan napas pendek
untuk bicara menandakan telah terjadi gagal napas
c. Feel
Aliran udara dari mulut/ hidung

Posisi trakea terutama pada pasien trauma. Palpasi trakea untuk


menentukan apakah terjadi deviasi dari midline.

Palpasi apakah ada krepitasi


Teknik Pengelolaan Jalan Nafas/Manajemen Airway

1. Pengelolaan Jalan Nafas dengan Mengeluarkan benda asing dari jalan nafas
Teknik Mengeluarkan Benda Asing Pada Pasien Dewasa Sadar
 Manuver Heimlich/Abdominal Thrust (hentakan pada perut).
– Lingkarkan lengan anda pada perut pasien/korban dan cari pusar
– Letakkan 2 jari di atas pusar
– Kepalkan tangan yang lain
– Tempatkan sisi ibu jari kepalan tangan pada dinding abdomen di atas dua jari tadi
– Minta pasien/korban membungkuk dan genggam kepalan tangan anda dengan tangan yang
lain
– Lakukan hentakan ke arah dalam dan atas (sebanyak 5 kali )
– Periksa bilamana benda asing keluar setiap 5 kali hentakan
– Ulangi abdominal thrust sampai benda asing keluar atau pasien/korban tidak sadar.
 Chest Thrust (Hentakkan Dada)

Langkahnya sama dengan Manuver Heimlich bedanya pada peletakan sisi


ibu jari kepalan tangan pada pertengahan tulang dada pasien/korban dan hentakan
dilakukan hanya ke arah dalam serta posisi kepala pasien/korban menyandar di
bahu penolong.
2. Teknik Pertolongan Sumbatan Benda Asing Pada Pasien Dewasa Tidak Sadar

Anda mungkin juga menyukai