Anda di halaman 1dari 20

RANCANG BANGUN ALAT PENGOLAHAN AIR PAYAU SUMUR

POLITEKNIK NEGERI MADURA MENGGUNAKAN ALAT


DESALINASI

ILHAM PRADANA
D3 TEKNIK MESIN ALAT BERAT
POLITEKNIK NEGERI MADURA
Latar Belakang

Air Makhluk Hidup POLTERA

RANCANG BANGUN
Rumusan Masalah
 Bagaimana memilih dan menentukan jenis
material dari alat desalinasi?

 Bagaimana mengetahui langkah-langkah proses


dari pemasangan komponen alat desalinasi?

 Bagaimana cara mendesain alat desalinasi air


payau yang sederhana?

RANCANG BANGUN
Tujuan

Mampu memilih dan menentukan jenis material dari alat


desalinasi.

Mampu mengetahui langkah-langkah dari proses pemasangan komponen


alat desalinasi.

Mampu mendesain alat desalinasi air payau yang sederhana.

RANCANG BANGUN
Pengertian Desalinasi Air Laut
◦ Desalinasi adalah proses yang menghilangkan kadar garam berlebih dalam air
untuk mendapatkan air yang dapat dikonsumsi binatang, tanaman dan
manusia.

Binatang

Tanaman

Manusia

RANCANG BANGUN
Metodologi

RANCANG BANGUN
Desain Alat Desalinasi Air Laut
1 4
Pipa
Besi plat L
5
klemp

6
2
Penutup
Tanki Pipa

7
3
Booster
Besi hollow

RANCANG BANGUN
Sistem Kerja Alat Desalinasi Air Laut
Menggunakan Reverse Osmosis

Berfungsi untuk
menghilangkan
warna pada air

Menyaring kotoran Berfungsi untuk


besar. menyerap bau pada
air
Menghilangkan rasa
bau, warna pada air Sebagai pemisah
sebelum digunakan antara air bersih dan
keruh

RANCANG BANGUN
ALAT YANG DIGUNAKAN

RANCANG BANGUN
PROSES PEMBUATAN

RANCANG BANGUN
HASIL PENGUJIAN ALAT
Pengujian alat dilakukan dengan 2 percobaan yaitu menggunakan air payau dan tawar
Hasil pada air tawar sangat bersih dan tidak berbau. Sehingga dapat digunakan untuk keperluan
sehari-hari
Hasil pada sumur POLTERA yang diambil dari sumur depan POLTERA yang rasanya payau dan
kotor. Sehingga air setelah masuk alat desalinasi rasanya payau tapi bersih.

RANCANG BANGUN
KESIMPULAN
 Alat pengolahan air sumur Politeknik Negeri Madura menggunakan 5 filter yaitu, Filter spun
sedimen > 5 mikron, Filter Granular Active Carbon, Filter block active carbon, Filter membran
reverse osmosis, Filter post carbon, sehingga menghasilkan air yang layak pakai. Sedangkan
booster memiliki pressure 100 psi. Untuk kerangka menggunakan besi hollow dengan tebal 2
mm lalu di las dengan besi L untuk tempat filter.
 Filter disusun berdasarkan ukuran partikel partikel penyaringan. Hal ini bertujuan untuk
memperpanjang umur filter selanjutnya. Filter dipasang pada besi plat L dengan cara dibaut.
Sedangkan Booster dipasang pada kerangka bawah.
 Alat desalinasi air payau didesain dengan menggunakan besi hollow sebagai rangka yang dilas
dengan plat L dan sangat aman untuk menopang filter & booster pada saat alat bekerja.

RANCANG BANGUN
SARAN
 Pompa booster tidak ada saklar on/off. Sehingga pompa booster menyala terus menerus.
 Sambungan pipa banyak yang bocor. Dikarenakan sambungan tidak dipatenkan
 Kurangnya dudukan pada tangki alat desalinasi, yang menbuat tangki tidak bisa diam.

RANCANG BANGUN
TERIMA KASIH

RANCANG BANGUN
1. Berat filter 1 = 0,97 kg
2. Berat filter 2 = 1,07 kg
3. Berat filter 3 = 1,09 kg 33
𝑁
𝑚
4. Berat filter 4 = 0,75 kg A B

5. Berat filter 5 = 0,67 kg b. Mencari reaksi tumpuan


RAy RBy
6. Berat boster = 1,63 kg 0,5 m ∑𝑀𝐴 = 0
7. Berat pompa = 6,67 kg (0,5 𝑚)
𝑅𝑉𝐵 . 0,5 𝑚 − 𝑄 . 0,5 𝑚 =0
2
a. Mencari beban merata (q)
𝑁
𝐹 𝑅𝑉𝐵 . 0,5 𝑚 − 33 . 0,5 𝑚 . 0,25 𝑚 = 0
q= 𝑚
𝐿
𝑁
16,5 𝑁 𝑅𝑉𝐵 . 0,5 𝑚 − 4,125 =0
= 𝑚
0,5 𝑚
4,125 𝑁. 𝑚
= 33
𝑁 𝑅𝑉𝐵 = = 8,25 𝑁
𝑚 0,5 𝑚
a. Mencari momen
∑𝑀𝐵 = 0
Gambar potongan untuk mencari persamaan yang
(0,5 𝑚)
𝑅𝑉𝐴 . 0,5 𝑚 − 𝑄 . 0,5 𝑚 =0 digunakan untuk menggambar diagram momen. Jarak pada
2
gambar potongan ini dinyatakan sebesar x dan terdapat
𝑁
𝑅𝑉𝐴 . 0,5 𝑚 − 33 . 0,5 𝑚 . 0,25 𝑚 = 0 gaya reaksi 𝑅𝐴 ..,
𝑚
𝑁
𝑁
33
𝑚  Missal 𝑥 = 0 𝑚
𝑅𝑉𝐴 . 0,5 𝑚 − 4,125 =0
𝑚 A 𝑁 2
8,25 𝑘𝑁 . 0 − 4,125 .0 = 0
4,125 𝑁. 𝑚 𝑚
𝑅𝑉𝐴 = = 8,25 𝑁 RAy
0,5 𝑚  Missal 𝑥 = 0,5 𝑚
𝑁
8,25 𝑁 . 0,5 𝑚 − 16,5 . (0,5𝑚)2 = 0
𝑚
𝑁
8,25 𝑁. 0,5 𝑚 − 16,5 . 0,25 𝑚2 = 0
𝑚
4,125 𝑁. 𝑚 − 4,125 𝑁. 𝑚 = 0 𝑁. 𝑚
 Missal 𝑥 = 0,25 𝑚
𝑁
8,25 𝑁 . 0,25 𝑚 − 16,5 . (0,25 𝑚)2 = 0
𝑚
𝑁
8,25 𝑁 .0,25 𝑚 − 16.5 . 0,062 𝑚2 = 0
𝑚
4,125𝑁. 𝑚 − 1,023 𝑘𝑁 . 𝑚 = 2,895 𝑁 . 𝑚

Berdasarkan hasil perhitungan diatas


maka besarnya momen maksimal pada
jarak 0,25 m
Debit Air
Diketahui V = 600 ml
t = 155 s

𝑉
𝑄=
t
600 ml
𝑄=
155 s

0,6 L
𝑄=
0,031 𝑗𝑎𝑚

L
= 19,31
jam
1. Menghitungan kekuatan sambungan las pada rangka alat 1. Mengetahui kekuatan sambungan las pada rangka bawah
Diketahui: Tebal hollow (b) : 2 mm = 0,2 cm dengan besi L
Tebal las (t) : 2 mm = 0,2 cm (asumsi) Diketahui:
Panjang las (L) : 5,65 cm Tebal L (b) : 2 mm = 0,2 cm

N Tebal las (t) : 2 mm = 0,2 cm (asumsi)


Tegangan tarik ijin bahan (σt ) : 5000 (asumsi)
cm2 Panjang las (L) : 4 cm
Tipe sambungan las yang digunakan yaitu sambungan las single
N
V butt joint. Perhitungan sambungan las menggunakan Tegangan tarik ijin bahan (σt ) : 5000 (asumsi)
persamaan cm2
Tipe sambungan las yang digunakan yaitu sambungan las
Ft = t × L × σഥt
N single V butt joint. Perhitungan sambungan las
= 0,2 cm x 5,65 cm x 5000
cm2 menggunakan persamaan (Fikri, 2014):
= 5650 N
Ft = t × L × σഥt

N
= 0,2 cm x 4 cm x 5000 = 4000 N
cm2
Perhitungan Laju Massa Aliran

Diketahui: ρ air = 1000 kg/s


Q = 5,2 x 10−6 𝑚3 /s

m = ρ air × Q

= 1000 kg/𝑚3 . 5,2 x 10−6 𝑚3 /s

= 5,2 . 10−3 kg/s

Anda mungkin juga menyukai