Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Pengkajian Perilaku
• “Faktor yang yang mempengaruhi respon adaptif meliputi: genetic, jenis
kelamin, tahap perkembangan, obat-obatan, alcohol, merokok, konsep diri,
fungsi peran, ketergantungan, pola interaksi social, mekanisme koping dan
gaya hidup, stress fifik dan emosi, budaya, lingkungan fisik” (Martinez yang
dikutip oleh Nursalam, 2003)
a) Pengakajian Fisiologis.
• Oksigenasi
• Nutrsisi
• Eliminasi
• Aktivitas dan istirahat
• Intergritas kulit:
• Rasa/senses
• Cairan dan elektrolit
• Fungsi NeurologisFungsi endokrin
b) Pengkajian Konsep diri.
c) Pengkajian Fungsi Peran.
d) Pengkajian Interdpendensi
Table 1: Indikasi Kesulitan Adaptasi
Gejala berat dari aktivitas Gejala Inefektiv dari Kognator
Regulator
- Peingkatan denyut jantung dan - Gangguan persepsi / proses
tekanan darah informasi
- Tegang - Pembelajaran inefektive
- Hilang napsu makan - Tidak mampu membuat
- Peningkatan kortisol serum justifikasi
- Afektive tidak sesuai
2. Pengkajian Stimulus.
(Julia B.George; 1995)
• Budaya : Status sosial ekonomi, Ektnis (suku/Ras), sistim
kepercayaan.
• Keluarga : Struktur keluarga, tugas keluarga.
• Fase perkembangan : Usia, jenis kelamin, tugas, keturunan dan factor
keturunan.
• Intergritas dari cara-cara penyesuaian (modes Adaptive) : Fisiologis (termasuk
patologi penyakit), konsep diri, fungsi peran, interdependensi.
• Efektivefitas Kognator : Persepsi, pengatahuan, skill.
• Pertimbangan lingkungan : Perubahan lingkungan internal dan ekternal,
menajemen pengobatan, penggunaan obat-obatan. Alkohol, dan merokok
3. Diagnosa Keperawatan.
Ada 3 metoda :
• Metode Pertama
Menggunakan satu tipologi diagnosa yang berhubungandengan 4 (empat) cara
penyesuaian diri (adaptasi) dengan mengidentifikasi perilaku empat model
adaptasi, perilaku adaptasi yang ditemukan disimpulkan menjadi respon adaptasi
kemudian respon tersebut digunakan sebagai pernyataan Masalah keperawatan.
Misalnya: inadekuat pertukuran gas.(masalah fisiologis) datanya ialah; sesak
kalau beraktivitas, bingung/agitasi, bernafas dengan bibir dimoncongkan,
sianosis. Konstipasi (masalah fisiplogis eliminasi) datanya: sakit perut, nyeri waktu
defikasi, perubahan pola BAB. Kehilangan (masalah konsep diri) datanya: diam,
kadan-kadang menangis, kegagalan peran(masalah fungsi peran).
• Metode Kedua
Membuat diagnosa keperawatan berdasarkan hasil observasi respon dalam satu
cara penyesuaian diri dengan memperhatikan stimulus yang sangat berpengaruh
dengan menilai respon perilaku dari satu cara penyesuaian diri yang dinyatakan
sebagai statemen masalah. Sedangkan penyebab adalah hasil pengkajian tentang
stimulus. Stimulus tersebut dinyakatan sebagai penyebab masalah.
Misalnya: Nyeri dada yang disebabkan oleh kurannyag suplay oksigen ke otot
jantung
• Metode Ketiga
Kumpulan respon-respon dari satu atau lebih cara (mode Adaptive) berhubungan
dengan beberapa stimulus yang sama.
Misalnya pasien mengeluh nyeri dada sangat beraktivitas (olah raga) sedangkan
pasien adalah atlit senam. Sebagai pesenam tidak mampu melakukan senam.
Kadaan ini disimpulkan diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Kegagalan
peran berkaitan dengan keterbatan fisik. Pasien tidak mampu untuk bekerja
melaksnakan perannya.
4. Merumuskan Tujuan
• Tujuan adalah harapan perilaku akhir dari manusia yang dicapai.
Pernyataan tujuan meliputi: perilaku, perubahan yang diharapkan dan
waktu.
• Tujuan jangka panjang menggambarkan perkembangan individu, dan
proses adaptasi terhadap masalah dan tersedianya energi untuk tujuan
lain.
• Tujuan jangka pendek mengidentifikasi hasil perilaku pasien setelah
managemen stimulus fokal dan kontektual, dan keadaan perilaku pasien
itu indikasi koping dari sub sistim regulator dan kognator.
5. Rencana Tindakan
• Rencana tindakan merupakan perencanaan yang bertujuan untuk
mengatasi/memanipulasi stimulus fokal kontektual dan residual
• Tujuan intervensi keperawatan adalah pencapaian kondisi yang optimal,
dengan menggunakan koping yang konstruktif (Julia B.George; 1995).
6. Evaluasi
• Perilaku tujuan dibandingkan dengan respon-respon perilaku yang
dihasilkan, dan bagaimana pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Penetapan keberhasilan suatu asuhan keperaweatan didasarkan pada
perubahan perilaku dari kriteria hasil yang ditetapkan.
• Dalam karya awal Roy (1976), keluarga dipandang
sebagai ruang lingkup individu
APLIKASI TEORI • Roy dan Roberts (1981) mengubah penjabaran konsep
ADAPTASI ROY keluarga menjadi “keluarga sebagai suatu system
adaptif yang seperti individu, memiliki input, kendali
DALAM interna dan proses umpan balik, dan output” (Whall &
KEPERAWATAN Fawcett, 1991a, hlm. 23).
KELUARGA • Roy menjelaskan bahwa keluarga, individu, kelompok,
organisasi social, dan komunitas, dapat menjadi unit
analisis dan fokus praktik keperawatan
TERIMAKASIH