Anda di halaman 1dari 33

PT.

Solusi Balad Lumampah


WISMA BUMIPUTERA 6’th Floor, Suite 602A
Jl. Asia Afrika No.141-149 Bandung

www.solusibaladlumampah.com
LANDASAN
“Dan Kalian sempurnakanlah Ibadah Haji dan Umrah
semata-mata karena Allah”
(Al Baqarah : 196)
Rasulullah bersabda :
“Diantara Umrah satu ke Umrah yang lain adalah pemutihan
dosa, dan Haji yang mabrur tiada lain balasannya kecuali surga”
(Riwayat: Imam Darul Hijrah Syaikhan dan Ibnu Majah)

“Ikutilah ibadah Haji dengan Umrah, maka sesungguhnya


mengikuti diantara keduanya dapat menambah umur, rejeki,
dan memutihkan dosa dari anak Adam, sebagaimana bara api
yang dapat membersihkan kotoran yang ada pada besi”
(Riwayat: Dar Qutni dan Tabrani)
HAJI & UMRAH
PENGERTIAN HAJI
DATANG KE MEKAH MENGUNJUNGI KA’BAH DAN TEMPAT-
TEMPAT LAINNYA UNTUK MELAKUKAN SERANGKAIAN IBADAH
TERTENTU DENGAN NIAT TERTENTU, DALAM WAKTU TERTENTU,
DAN DENGAN CARA-CARA YANG TELAH DITETAPKAN.

PENGERTIAN UMRAH
MENZIARAHI KA’BAH UNTUK MELAKUKAN SERANGKAIAN
IBADAH TERTENTU DENGAN NIAT TERTENTU, DALAM WAKTU
TERTENTU , DAN DENGAN CARA-CARA YANG TELAH
DITETAPKAN.
KEUTAMAAN HAJI/UMRAH
 Untuk membersihkan jiwa
 Diampuni Dosa
 Menerima kemuliaan Allah di akhirat
 Sabda Rosul : “Orang yang melaksanakan Haji ke
Baitullah ini , dan ia tidak bersenggama dan tidak pula
berbuat kefasikan, maka ia terbebas dari dosa-
dosanya seperti pada ia dilahirkan oleh ibunya “(Al
Bukhari 1891 , Muslim 1350)
HUKUM HAJI/UMRAH
Mengerjakan Umrah adalah kewajiban manusia
terhadap Allah yaitu bagi orang yang sanggup
mengadakan perjalan ke Baitullah
(Q.S. Al Imron: 97)
SYARAT WAJIB HAJI/UMRAH
ISLAM
BERAKAL
BALIGH
MERDEKA
MAMPU
PERBEDAAN HAJI/UMRAH
WAKTU TEMPAT PELAKSANAA
N
UMRAH
Setiap saat Miqot Ihram, Thawaf,
Masjidil Haram Sa’i, Tahallul
1 Syawal s.d. Miqot Ihram, Thawaf,
13 Dzulhijjah Masjidil Haram Sa’i, Tahallul,
HAJI
Mina, Arafah, Mabit, Wukuf,
Muzdalifah Jumroh
RUKUN DAN WAJIB HAJI

RUKUN WAJIB
Ihram Ihram
Wukuf di Arafah Mabit di Muzdalifah
Thawaf Mabit di Mina
Melontar Jamrah Ula,
Sa’i
Wustha, dan Aqabah
Tahallul Thawaf Wada’
(Bagi yang akan meninggalkan
Tertib Makkah)
RUKUN DAN WAJIB UMRAH

RUKUN WAJIB
Ihram Berihram dari
Miqat.
Thawaf Apabila dilanggar,
Sa’i maka ibadah
Tahallul Umrahnya tetap sah
tetapi harus
Tertib
membayar DAM.
MIQAT
Adalah tempat atau waktu untuk memulai beriat IHRAM.
Ada 2 macam :
1. Miqat Zamani
Waktu/bulan-bulan Haji, yaitu; Syawal, Dzulqaidah, dan Dzulhijjah
s.d. tgl 9 Dzulhijjah.
2. Miqat Makani
Tempat yg ditentukan utk berniat melaksanakan Haji/ Umrah.

TEMPAT-TEMPAT BERIHRAM
 Penduduk madinah = Dzulhulaifah (Bir Ali)
 Penduduk Syam = Al Juhfah
 Penduduk Najd = Qarnul Manazil (Sail Kabir)
 Penduduk Yaman = Yalamlam
 Penduduk Irak = Dzatu ‘Irq
MIQAT
Untuk jama’ah dari Indonesia, MIQAT dilakukan di:
 Dzul hulaifah / Bir’ali, yaitu bagi jemaah yang langsung
berziarah ke madinah.
 Di atas pesawat terbang, saat melintasi qarnul manazil,
sekitar setengah jam sebelum pesawat mendarat.
 Bandara King Abdul Aziz, jeddah, berdasarkan pada
hadwa miqat (searah dengan miqat) , sebagaimana
dicontohkan oleh umar bin khaththab dalam menetapkan
dzatu ‘irqin
 Makkah, adalah miqat haji bagi mereka yang
melaksanakan haji tamattu (mereka yang sudah dianggap
tinggal di makkah)
1. IHRAM & NIAT
Bacaan niat umrah:
‫نويت العمرة وأحرمت بها هلل تعالى‬
.‫لبيك اللهم عمرة وأحرمت بها هلل تعالى‬
Nawaitul umrata wa ahramtu biha lillahi ta’ala /
labbaikallahumma umratan wa ahramtu biha lillahi ta’la

Niat Umrah harus dilakukan di miqat yang telah ditentukan dan


dibacakan setelah memakai dua helai pakaian ihram yang tanpa jahiatan
bagi laki-laki, adapun bagi wanita tidak ada ketentuan jenis pakaian
yang harus dipakai. Akan tetapi wajib menutupi semua auratnya kecuali
muka dan kedua tepalak tangan.
SEBELUM BERIHRAM
1. Disunnahkan untuk Mandi .
2. Membersihkan badan; memotong kuku,
menipiskan kumis, mencukur bulu ketiak,
mencukur bulu kemaluan.
3. Memakai minyak wangi di badan.
4. Kemudian pakailah dua kain ihram,
diutamakan berwarna putih. Sedang bagi
wanita tidak ada pakaian khusus, selama
itu menutupi aurat dan tidak memancing
fitnah.
Rida’
(selendang)

Setelah menggunakan
kain IHRAM, baru
membacakan NIAT sambil
Izar menghadap ke kiblat.
(sarung) Kemudian menuju
Masjidil Haram sambil
membacakan talbiyah
dengan suara keras
(kecuali wanita)
Cara Menggunakan
Kain IHRAM
pada saat
melaksanakan
THAWAF
LARANGAN BERIHRAM
1. Mengambil rambut baik dengan mencukur atau mencabut.
2. Memotong kuku.
3. Menutup kepala bagi laki-laki.
4. Memakai cadar atau kaos tangan bagi wanita.
5. Memakai pakaian berjahit bagi laki-laki.
6. Memakai wewangian.
7. Berburu binatang darat.
8. Meminang dan melakukan akad nikah.
9. Bersetubuh sebelum tahallul
10. Bercumbu.
TALBIYAH
َ‫ ا َّن ْال َح ْمد‬,‫ َل َّب ْي َك َال َشرْي َك َل َك َل َّب ْي َك‬,‫َل َّب ْي َك َّالل ُه َّم َل َّب ْي َك‬
ِ َِ
َ‫َو ِالن ْع َم َة َل َك َو ْال ُم ْل َك َال َشرْي َك لك‬
ِ
“Labbaikallahumma labbaik,
labbaika laa syariika laka labbaik,
Innalhamda wanni’mata laka walmulka laa
syarikalak”
Bacaan talbiyah dibacakan sampai Masjidil Haram.
Mulai dari sini sudah diharamkan larangan-
larangan berihram baginya.
MEMASUKI MASJIDIL HARAM
Saat memasuki Masjidil Haram membaca:
ْ َ ْ ُ ْ ُ َ ْ َ َ َ ُ َ َ ُ َ َّ َ
‫اهلل الع ِظي ِم‬ ِ ‫ِ ِ اعوذ ِب‬ , ‫للا‬ ‫ل‬‫و‬ ُ
‫س‬ ‫ر‬ ‫ى‬ َّ
‫ والصالة والسالم عل‬,‫للا‬ ِ ‫ِب ْس ِم‬
ْ‫ َّالل ُه َم ْاف َتح‬,‫الش ْي َطان َّالر ِج ْيم‬ َّ ‫َوب َو ْجه ِه ْال َكرْيم َو ُس ْل َطا ِن ِه ْال َق ِد ْيم ِم َن‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫ِلي َا َبو‬
َ‫اب َر ْح َم ِتك‬

Ketika menyaksikan kaabah, sebaiknya jamaah


bertahlil dan bertakbir sambil mengangkat tangannya
ke langit dan berdoa kerana doa ketika melihat
kaabah adalah mustajab.
2. THAWAF
Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran

“Thawaf itu di sekeliling Baitullah adalah seperti shalat.


Bedanya kalian berbicara di dalamnya (Thawaf).
Maka orang yang berbicara , hendaklah ia tidak berbicara
kecuali mengenai kebaikan “
(HR. Tirmidzi : 960)
Thawaf dimulai di Hajar Aswad, usap dengan tangan
kanan lalu cium jika memungkinkan, tidak berdesak-
desakan atau menyakiti seseorang. Saat menciumnya
mengucapkan: "Bismillahi Allahu Akbar". Apabila tidak
mungkin, cukup mengusap dengan tangan kanan lalu
tangan itu dicium. Atau cukup dengan memberi isyarat
sekali dengan tangan kanan, seraya mengucapkan:
"Allahu Akbar" tanpa diiringi dengan mencium tangan.
SUNAH-SUNAH THAWAF
 Ar-Raml ( Lari- lari kecil bagi laki-laki)
 Al- Idhthibaa ( Membuka pundak sebelah kanan bagi
laki- laki)
 Mengusap Rukun Yamani
 Berdo’a
 Mencium hajar aswad
 Berdo’a di Multazam (Antara Pintu Ka’bah & Hajar
Aswad)
 Shalat 2 rokaat di Maqom Ibrahim
 Minum air Zam- Zam
 Mengusap Hajar Aswad sebelum Sa’i / Keluar Masjidil
Haram
Bagi laki-laki, sebelum
melakukan thawaf sunnah
melakukan idhtibaa’
yaitu menyarungkan kain
ihram di atas pundak kiri,
dan dibawah ketiak kanan.
Setelah thawaf selesai,
posisi kain ihram
dikembalikan ke posisi
semula.
THAWAF
 Jadikan Ka'bah di sisi kiri ketika berjalan mengelilinginya,
 Berjalan sepanjang Rukun Yamani (sudut sebelum Hajar
Aswad), disunnahkan mengusapnya.
 Kemudian disunnahkan mengusap dan mencium Hajar Aswad.
Bila tidak dapat melakukannya diperbolehkan dilakukan
dengan memberi isyarat dengan menghadapkan kedua
tangan/tangan kanan ke Hajar Aswad, dan berjalan seperti
biasa.
 Antara Rukun Yamani dengan Hajar Aswad membaca doa:
َّ َ َ َ َ َ ً َ َ َ َ ‫ُّ ْ َ َ َ َ ً َ آ‬ َ ‫َ َّ َ آ‬
‫ربنا ا ِتنا ِفي الدنيا حسنة و ِفي اال ِخر ِة حسنة و ِِنا عَاب الن ِار‬
THAWAF
 Sesampai di Hajar Aswad lagi, maka harus melakukan salah
satu yang telah disebutkan di atas.
 Thawaf dilakukan sebanyak 7 kali putaran, dan pada 3
putaran pertama disunnahkan Ar-Raml (berlari-lari kecil) bagi
laki-laki.
 Setelah 7 putaran diakhiri dengan mengusap/mencium Hajar
Aswad.
 Kemudian mengembalikan posisi Kain Ihram ke keadaan
semula (menutupi kedua bahu).
 Dilanjutkan dengan melaksanakan Sholat Sunat 2 Rakaat
dengan membaca Surat Al-Kafirun (rakaat pertama) dan
Surat Al-Ikhlas (rakaat kedua) setelah bacaan Fatihah.
3. SA’I
 Sai adalah berjalan
diantara Shafa dan
Marwah bolak- balik
dengan niat beribadah.
(Di dalam Masjidil
Haram)
 Sai adalah satu rukun
Haji & Umroh.
 Sa’i dilaksanakan
sebanyak 7 putaran.
ADAB SA’I

 Dimulai dari shafa & berdoa menghadap ka’bah


 Keadaan suci
 Berjalan kaki / berlari
 Memperbanyak dzikir
 Menahan pandangan & menjaga lidah
 Tidak boleh menyakiti orang lain
 Mensucikan jiwa raga
RUKUN SA’I
 Berjalan ke bukit Shafa untuk melakukan sa'i. Saat
menaiki Shafa, membaca :
َّ‫اَّلل‬ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َّ َّ
ِ ‫ِان الصفا والمروة ِمن شعا ِئ ِر‬
 Lalu berdiri di Shafa menghadap Ka'bah dengan mengangkat
kedua tangan mengucapkan:
 "Alhamdulillah wallahu Akbar" tiga kali lalu berdoa
dan meminta kepada Allah apa yang diinginkan setiap doa
diulang tiga kali, juga ucapkan bacaan ini tiga kali :
ُ‫ َال ا َل َه ا َّال للا‬,‫ َل ُه ْا ُلم ْل ُك َو َل ُه ْال َح ْم ُد َو ُه َو َع َلى ُكل َش ْي ٍء َِ ِد ْير‬,‫للا َو ْح َد ُه َال َشرْي َك َل ُه‬ ُ ‫َال ا َل َه ا َّال‬
ِ ِ ِ ُ‫اب َو ْح َده‬ َ ‫َو ِْح َد ُه ِ َا ْن َج َز َو ْع َد ُه َو َن َص َر ِ َع ْب َد ُه َو َه َز َم ْا َال ْح َز‬
 Setelah itu turun dari bukit Shafa menuju ke bukit Marwah, mengucapkan
bacaan:
ُ َ َ َ َ ُ َ
‫ابدا ِبما بدا للا ِبه‬ ْ َ
 Berjalanlah biasa sampai pada tempat isyarat lampu hijau pertanda
disunnahkan lari-lari kecil di tempat itu sampai ke tanda lampu berikutnya.
Lalu berjalan biasa lagi sampai ke Marwah. Ini dihitung sekali putaran.
 Sesampai di atas Marwah menghadap ke arah Ka'bah dan mengangkat
kedua tangan seraya membaca dan berdoa seperti ketika di Shafa, lalu
berjalan biasa ke arah Shafa. Pada tanda lampu hijau lakukan lari-lari
kecil sampai tanda berikutnya. Bila sampai di Shafa berarti telah
mendapat dua putaran.
 Seperti ini dilakukan tujuh kali dan akan berakhir di Marwah. Selama sa'i
diperbolehkan membaca Al Qur'an, berdzikir atau berdoa apa yang
mudah baginya, atau membaca doa:
ُ‫رح ْم ا َّن َك َا ْن َت ْا َال َع ُّز ْا َال ْك َرم‬
َ ‫َرب ْا ِغف ْر َو ْا‬
ِ
ِ
3. TAHALLUL
 Tahallul adalah
mencukur rambut atau
mengguntingnya
seujung jari (1 cm)
 Dengan ini telah selesai
amalan umrah dan
tidak diharamkan lagi
larangan-larangan
ihram.

DAM
DAM
Adalah Denda atau tebusan bagi
mereka yang menunaikan haji
atau umrah tetapi melakukan
pelanggaran ketentuan atau
peraturan yang telah ditetapkan,
seperti melakukan larangan-
larangan Ihram atau tidak dapat
menyempurnakan wajib haji
seperti mabit di Mina atau
Pelanggaran yang dikenakan DAM :
Muzdalifah. • Melakukan Haji Qiran atau Tamattu.
• Tidak Ihram dari Miqat
• Tidak Mabit I di Muzdalifah
• Tidak Mabit II di Mina
• Tidak melontar Jumrah
• Tidak melakukan Tawaf Wada
Larangan Kondisi DAM (denda)
Memakai Pakaian Pria Memotong seekor kambing, berpuasa selama 10
hari.3 hari di tanah suci sisa di tanah air
Menutup Kepala Pria Memotong seekor kambing
Menutup muka atau tangan Wanita Memotong seekor kambing
Memotong rambut > 12 helai Memotong seekor kambing
Memotong Kuku < 12 helai Memberi makan Fakir Miskin
Memakai wewangian Pria/Wanita Bersedekah 1 Mud
Berburu atau membunuh Memotong seekor kambing atau memberi makan
binatang buruan 60 orang miskin atau berpuasa setiap fakir miskin
satu hari puasa
Bertengkar Pria/Wanita Memotong seekor kambing
Merusak tanaman di tanah suci Memotong seekor kambing

Melakukan akad nikah Sebelum Memotong seekor kambing


atau menikahkan Tahallul Awal
Bersetubuh Sesudah Hajinya Batal, Wajib Memotong seekor unta atau
tahallul Awal sapi atau puasa selama 10 hari. 3 hari di tanah suci
sisa di tanah air. Hajinya sah, Wajib memotong
seekor unta atau sapi.

Anda mungkin juga menyukai