2
INDIKASI :
1. Medis - Phimosis
- Perlekatan Glans Penis dg Prepusium
- Karsinoma Penis mengenai Prepusium
- Kondiloma Akuminata
- Hygiene
KONTRA INDIKASI :
1. Hipospadia
2. Chorde tanpa Hipospadia
3. Balano Postitis Akut
KONTRA INDIKASI RELATIF :
1. Gangguan pembekuan darah
2. Infeksi local/umum
3. Diabetes Melitus
3
ANATOMI
4
Hipospadia
5
Metode sirkumsisi
Dorsumsisi/ dorsal slit
Gulotine/ klasik
Sleeve
6
Dorsumsisi/ dorsal slit
Dorsumsisi adalah teknik sirkumsisi dengan cara
memotong prepusium pada jam 12, sejajar dengan
sumbu panjang penis kearah proksimal, kemudian
dilakukan petongan melingkar ke kiri dan ke kanan
sepanjang sulkus koronarius glands
7
8
Gulotine / klasik
Teknik klasik adalah teknik sirkumsisi dengan cara
menjepit prepusium secara melintang pada sumbu
panjang penis, kemudian memotongnya. Insisi dapat
dilakukan di bagian proksimal atau distal dari klem
tersebut.
9
10
Sleeve
Prepusium ditarik ke proksimal kemudian dibuat dua
buah insisi yang masing-masing melingkar dan saling
sejajar pada kulit prepusium. Insisi pertama berada 1
cm dari sulcus coronarius dan yang kedua berada
beberapa cm disebelah proksimal dari insisi pertama.
Kemudian kedua sisi dihubungkan dengan insisi
longitudinal dan selanjutnya kulit prepusium
dipisahkan dari jaringan subkutan hingga terlepas.
11
12
Persiapan Peralatan
a. Dua pasang handscoen steril sesuai ukuran op dan co-op
b. Minor set/Sirkum Set terdiri dari :
- gunting dengan ujung tajam dan tumpul
- pinset anatomis
- Klem lurus 2 buah atau lebih
- Klem bengkok (mosquito) 1 buah
- Neddle holder 1 buah
- waskom kecil
13
14
c. Wadah stainles untuk minor set
d. Jarum cutting (3.0-2.0) dan benang cat-gut plain
e. Spuit 3 cc dan lidocain 2% atau Pehacain
f. Kassa steril yang cukup
g. Plester
h. Trifamycetin zalf atau sofratule bila ada
i. Duk steril bolong
j. Adrenalin dlm spuit (jaga2)
k. Alkohol 70 % dan betadine
l. Tempat sampah
15
3. Persiapan Operator :
1. Memakai baju yang bersih, masker dan topi operasi.
2. Mencuci tangan dengan antiseptik.
3. Memakai sarung tangan steril.
4. Operator disebelah kiri pasien.
4. Persiapan Pasien :
16
Aseptik dan Anastesi
- Operator mencuci tangan dan memakai handscoen
- posisikan anak, alat dan operator yang nyaman
- Mulailah dengan bismillah
- bersihkan lapangan kerja dengan betadin :
Pegang dan tarik sedikit ujung prepusium dgn kasa
steril oleh tangan kiri.
Usapkan betadin ke seluruh permukaan penis dan
daerah sekitarnya dengan tangan kanan (sentrifugal)
Ulang dengan alkohol
- Tutuplah lapangan operasi dengan duk bolong steril-
17
Tindakan Aseptik dan antiseptik
18
19
Blok Nervus
Dorsalis Penis :
Suntikan dilakukan pada
pangkal penis, tegak lurus
pada batang penis, hingga
terasa menembus fascia buck
( sensasi seperti menembus
kertas), jarum miringkan ke
lateral, aspirasi darah , bila tak
masuk ke pembuluh darah,
injeksikan 1-3 ml obat anestesi.
20
Bila masih terasa sakit bisa ditambahkan dengan cara infiltrasi obat anestesi
21
Membebaskan Perlengketan
22
Dilakukan penjepitan ujung prepusium dengan klem pada jam 11 dan 1
serta dengan klem kocher lurus pada jam 6, Insisi prepusium diantara
jam 11 dan 1 kearah proksimal penis mendekati
Sulkus koronarius glandis
23
24
Prepusium dibuka untuk mengecek apakah terlalu panjang atau pendek
Pasang jahitan kendali ( teugel, scott suture ) pada jam 12 antara kulit dan mukosa
Jahitan ini berfungsi sebagai penuntun dan pegangan pada saat melakukan insisi
Ke lateral dan penjahitan kulit-mukosa disekeliling penis
25
1 2 3
26
27
Prepusium sudah diinsisi semua dan rawat perdarahan dengan menjepit
sumber perdarahan dengan menggunakan Klem Mosquito, kemudian d
iligasi menggunakan benang plain cat-gut no. 3-0 da
28
Dilakukan jahitan kendali pada jam Penjahitan Frenulum dengan jahitan
3 & 9, tali kendali di jepit dengan Angka 8 ( eight figure suture ) dengan
Klen pean lurus Benang plain cat-gut no.3-0
29
Teknik jahit 8 adalah :
30
31
Dilakukan penjahitan kulit mukosa Tepi luka diolesi antiseptik seperti
diantara jahitan kendali Betadine dll.
32
Penis dibalut dengan kain kassa steril ,lalu diplester.
33
a. Medikamentosa yang diberikan dapat berupa
Analgetika
Antibiotika
NB : jika anak berbadan kecil bisa disesuaikan per kg BB
b. Edukasi.
- Luka dalam 3 hari jangan kena air
- Hati hati dengan perdarahan post sirkumsisi, bila ada segera kontrol
- Perbanyak istirahat
- Perhatikan adanya infeksi, pus, hematom, luka belum menutup
- Selesai kencing hapus sisa air kencing dengan tisue atau kasa
- Jika terkena urin segera ganti perban
- makan dan minum yang bergizi (protein), tidak ada larangan makan
- Setelah 4-5 hari post sirkumsisi buka perban di rumah segera kontrol
34
Komplikasi
1. perdarahan
2. infeksi
3. pengangkatan kulit penis tidak adekuat
4. terjadinya amputasi glands penis
5. timbul fistula uretrokutan
6. nekrosis penis
35
36