PENGAMBILAN

SAMPEL
1. MACAM TEKNIK
PENGAMBILAN SAMPEL
2. MENENTUKAN UKURAN
PENGAMBILAN SAMPEL
 MACAM TEKNIK PENGAMBILAN
SAMPEL
 PROBABILITY SAMPLING
 NON PROBABILITY SAMPLING

1. PROBABILITY SAMPLING
----TEKNIK YANG MEMBERIKAN PELUANG
YANG SAMA BAGI SETIAP UNSUR
(ANGGOTA) POPULASI UNTUK DIPILIH
MENJADI ANGGOTA SAMPEL
 MACAM PROBABILITY
SAMPLING
 SIMPLE RANDOM SAMPLING
--DIKATAKAN SIMPEL(SEDERHANA)
KARENA CARA PENGAMBILAN SAMPEL
DARI SEMUA ANGGOTA POPULASI
DILAKUKAN SECRA ACAK TANPA
MEMPERHATIKAN STRATA YANG ADA
DALAM POPULASI ITU.BIASANYA UNTUK
POPULASI HOMOGEN.
 PROPORTIONATE
STRATIFIED
RANDOM SAMPLING
 DIGUNAKAN JIKA POPULASI TIDAK
HOMOGEN DAN BERSTRATA SECARA
PROPORSIONAL.
CONTOH:POPULASI PNS DI DINAS X
LULUSAN SD/SMP= 500
LULUSAN SMA = 400
LULUSAN S1 = 30
LULUSAN S2 = 15
MAKA JUMLAH SAMPEL YANG DIAMBIL
HARUS PROPORSIONAL.
 DISPROPORTIONATE STRATIFIED
RANDOM SAMPLING
---KEBALIKAN DARI PSRS
 Cluster Sampling
--merupakan sampling daerah,digunakan
untuk menentukan sampel bila obyek
yang akan diteliti atau sumber data
sangat luas, misalnya penduduk dari
suatu negara, propinsi atau
kabupaten.untuk menentukan penduduk
mana yang akan dijadikan sumber data,
maka pengambilan sampelnya
berdasarkan daerah populasi yang
ditetapkan.
 NON PROBABILITY SAMPLING
 SAMPLING SISTEMATIS
TEKNIK PENETUAN SAMPEL BERDASARKAN
URUTAN DARI ANGGOTA POPULASI YANG TELAH DIBERIKAN NOMOR
URUT.SEPERTI ARISAN
 SAMPLING KUOTA
MENENTUKAN SAMPEL DARI POPULASI YANG MEMPUNYAI CIRI-CIRI
TERTENTU SAMPAI JUMLAH (KUOTA) YANG DIINGINKAN.
CONTOH: AKAN MELAKUKAN PENELITIAN TERHADAP PEGAWAI
GOLONGAN II, DAN PENELITIAN DILAKUKAN SECARA
BERKELOMPOK.SETELAH JUMLAH SAMPEL YANG DITENTUKAN MISAL
100 ORANG DAN ANGGOTA KELOMPOK 5, MASING-MASING HARUS
MENENTUKAN 20 SAMPEL SECARA BEBAS.
 SAMPLING AKSIDENTAL
TEKNIK PENENTUAN SAMPEL BERDASARKAN KEBETULAN, YAITU
SIAPA SAJA YANG SECARA KEBETULAN BERTEMU DENGAN PENELITI
DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI SAMPEL, BILA DIPANDANG ORANG
YANG KEBETULAN DITEMUI COCOK SEBAGAI SUMBER DATA
 SAMPLING PURPOSIVE
TEKNIK PENETUAN SAMPEL UNTUK
DENGAN PERTIMBANGAN
TERTENTU.MISALNYA AKAN MELAKUKAN
PENELITIAN TENTANG DISIPLIN PEGAWAI,
MAKA SAMPEL YANG DIPILIH ADALAH
ORANG YANG AHLI DALAM BIDANG
KEPEGAWAIAN SAJA.
 SAMPLING JENUH
TEKNIK PENENTUAN SAMPEL BILA SEMUA
ANGGOTA POPULASI DIGUNAKAN
SEBAGAI SAMPEL.HAL INI SERING
DILAKUKAN BILA JUMLAH POPULASI
RELATIF KECIL KURANG DARI 30.ISTILAH
LAIN SENSUS DIMANA SEMUA POPULASI
DIAMBIL SEBAGAI SAMPEL.
 SNOWBALL SAMPLING
TEKNIK PENENTUAN SAMPEL YANG
MULA-MULA JUMLAHNYA KECIL,
KEMUDIAN SAMPEL INI DISURUH
MEMILIH TEMAN-TEMANNYA UNTUK
DIJADIKAN SAMPEL.BEGITU
SETERUSNYA IBARAT BOLA SALJU
MENGGELINDING.
BIASA DIGUNAKAN PADA
PENELITIAN JENIS
KUALITATIF/DESKRIPTIF
MENENTUKAN UKURAN SAMPEL
 TABEL KREJCIE
 NOMOGRAM HARRY KING

 PERHITUNGAN
 TABEL KREJICE
 SANGANT PRAKTIS
 MENGGUNAKAN TABEL

 MENGGUNAKAN TK KESALAHAN 5%

 MAKIN BESAR POPULASI MAKIN

KECIL % SAMPEL YANG DIAMBIL
 MINIMAL JUMLAH POPULASI 10 DAN
MAKSIMAL 100.000
 LIHAT FC.
 NOMOGRAM HARRY KING
 SANGAT PRAKTIS
 MENGGUNAKAN NOMOGRAM
 DIDASARKAN ATAS KESALAHAN 5-15%
 MAKSIMAL JUMLAH POPULASI 2000
 CONTOH:
JIKA POPULASI 200 DENGAN KEPERCAYAAN 95%
ATAU KESALAHAN 5% MAKA JUMLAH SAMPEL
58% DARI 200 ATAU 0,58 X 200 = 116 SAMPEL
CARA MENDAPATKAN 58% DENGAN MENARIK
GARIS ANTARA POPULASI DAN SAMPEL YANG
HARUS DIAMBIL DENGAN MELEWATI KESALAHAN
5%
 PERHITUNGAN
 BILA POPULASI DIATAS 100.000
 ADA 2 RUMUS:
1. JIKA TIDAK DIKETAHUI SIMPANGAN
BAKUNYA
2. JIKA DIKETAHUI SIMPANGAN
BAKUNYA
 n≥ pg
δ²p
Dimana:
n = ukuran sampel yang diperlukan
P = proporsi 0,5
q = 1-p (0,5)
δp = perbedaan antara yang ditaksir
pada hipotesis kerja dg hipotesis nol
dibagi z pada tingkat kepercayaan
contoh.tp 68%, z=1,95%,z=1,96
dan 99%,z=2,58
 n≥ δ.z
b
Dimana:
n = ukuran sampel yang diambil
b = perbedaan antara yang ditaksir
dengan tolak ukur penaksir(0,1)
Z = harga tergt taraf kepercayaan
δ = simpangan baku