Anda di halaman 1dari 75

Kebijakan Kementerian Kesehatan

dalam mendukung program


Usaha Kesehatan Sekolah

Christina Manurung
Kasubdit Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
Direktorat Kesehatan Keluarga
Kementerian Kesehatan

Batam, 26 Oktober 2016


1
Sistematika

• Pendahuluan
1

• Masalah Kesehatan Anak Usia Sekolah


2

• Regulasi dalam Usaha Kesehatan Sekolah


3

• Kebijakan Usaha Kesehatan Sekolah


4
Pendahuluan

Anak Usia Sekolah dan Populasinya di Indonesia

Bonus Demografi

Pembangunan Kesehatan

3
Sasaran Program

PRODUKTIF 149,4 JT (63%)

USIA SEKOLAH
6 – 18 THN BALITA-ANAK 0-14TH 68 JT (28%)

Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Total


Anak Usia Sekolah: 0-4 11.662.369 11.016.333 22.678.702
anak usia 6 tahun sampai 18 tahun 5 -9 11.974.094 11.279.386 23.253.480
± 30% total penduduk 10 - 14 11.662.417 11.008.664 22.671.081
± 80% ada di sekolah 15 - 19 10.614.306 10.266.428 20.880.734
20 - 49 55.161.350 54.942.376 110.103.726
50 + 18.556.377 19.497.226 38.053.603
Jumlah 119.630.913 118.010.413 237.641.326
Menyiapkan Generasi Emas
Untuk Bonus Demografi
Ledakan penduduk USIA
BONUS DEMOGRAFI Tahun 2020- PRODUKTIF/potensial/kerja : 70
2035 % dari total jumlah penduduk

menentukan
peluang Indonesia menjadi
NEGARA MAJU

Bonus Demografi
Berkah? >< Bencana?

Indeks Pembangunan
Kesempatan menyiapkan SDM Berkualitas Manusia meningkat
Pembangunan Kesehatan
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005 -2009 2010-2014 2015 -2019 2020 -2025

Bangkes diarahkan untuk Akses masyarakat thp Akses masyarakat terhadap Kes masyarakat thp
meningkatkan akses dan yankes yang berkualitas yankes yang berkualitas yankes yang berkualitas
mutu yankes telah lebih berkembang telah mulai mantap telah menjangkau dan
dan meningkat merata di seluruh
wilayah Indonesia

KURATIF-REHABILITATIF
VISI:
MASYARAKAT
SEHAT
YANG MANDIRI
PROMOTIF - PREVENTIF DAN
BERKEADILAN

Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan 6
Masalah Kesehatan Anak Usia Sekolah di Indonesia
Merokok
Higiene dan Sanitasi Individu
Kebiasaan Makan
Penggunaan Obat Terlarang
Perilaku Seksual
Kesehatan Reproduksi
Aktivitas Fisik
Pengetahuan tentang HIV/AIDS
Gangguan Kesehatan Jiwa
Kekerasan Fisik
7
Masalah Merokok
Survei Kesehatan Berbasis Sekolah di Merokok
Indonesia tahun 2015 (GSHS), melihat Perilaku Berisiko Suma Jawa- Luar Nasio
gambaran faktor risiko kesehatan pada
pelajar usia 12 – 18 tahun (SMP dan SMA) tra (%) Bali Sumatra nal (%)
secara nasional: (%) dan Jawa-
1.Merokok Bali (%)
2.Penggunaan obat terlarang
Pernah merokok 19.5 20.8 22.9 21.1
3.Hygiene dan sanitasi individu
4.Kebiasaan makan
5.Perilaku seksual Perilaku Berisiko Laki-laki Perem- Total (%)
6.Kesehatan reproduksi (%) puan
7.Aktifitas fisik (%)
8.Pengetahuan tentang HIV/AIDS
9.Gangguan Kesehatan Jiwa Pernah merokok 41,8 4,1 22,2
10.Kekerasan fisik
Perokok pasif 81,9 73,4 77,6
26 provinsi Saat ini merokok 22,0 1,6 11,6
Siswa SMP/dan SMA
68 kab/kota (setidaknya 1 hari dalam 30
12 – 18 tahun
75 sekolah
hari terakhir)
Masalah Penggunaan Obat Terlarang
Survei Kesehatan Berbasis Sekolah di Penggunaan Obat Terlarang
Indonesia tahun 2015 (GSHS), melihat
gambaran faktor risiko kesehatan pada Perilaku Berisiko Suma Jawa- Luar Nasio
pelajar usia 12 – 18 tahun (SMP dan SMA) tra (%) Bali Sumatra nal
secara nasional:
(%) dan Jawa- (%)
1.Merokok
2.Penggunaan obat terlarang Bali (%)
3.Hygiene dan sanitasi individu Pernah mengkonsumsi 9.5 8.9 13.9 10.8
4.Kebiasaan makan minuman beralkohol
5.Perilaku seksual
6.Kesehatan reproduksi Pernah mengkonsumsi 5.2 3.9 6.0 5.0
7.Aktifitas fisik narkoba
8.Pengetahuan tentang HIV/AIDS
9.Gangguan Kesehatan Jiwa Perilaku Berisiko Laki-laki Perem- Total
10.Kekerasan fisik (%) puan (%) (%)
Pernah mengkonsumsi 14,4 5,6 8,8
26 provinsi minuman beralkohol
Siswa SMP/dan SMA
68 kab/kota Pernah mengkonsumsi 2,6 0,8 1,7
12 – 18 tahun
75 sekolah
narkoba
Masalah Hygiene dan Sanitasi Individu

Survei Kesehatan Berbasis Sekolah di


Indonesia tahun 2015 (GSHS), melihat Hygiene dan Sanitasi Individu
gambaran faktor risiko kesehatan pada
pelajar usia 12 – 18 tahun (SMP dan SMA)
sscara nasional:
1.Merokok, Alkohol dan Narkoba
2.Penggunaan obat terlarang
3.Hygiene dan sanitasi individu
4.Kebiasaan makan
5.Perilaku seksual
6.Kesehatan reproduksi
7.Aktifitas fisik
8.Pengetahuan tentang HIV/AIDS
9.Gangguan Kesehatan Jiwa
10.Kekerasan fisik

26 provinsi
Siswa SMP/dan SMA
68 kab/kota
12 – 18 tahun
75 sekolah
Masalah Kebiasaan Makan
Survei Kesehatan Berbasis Sekolah di
Indonesia tahun 2015 (GSHS), melihat
Kebiasaan Makan
gambaran faktor risiko kesehatan pada
pelajar usia 12 – 18 tahun (SMP dan SMA)
sscara nasional:
1.Merokok
2.Penggunaan obat terlarang
3.Hygiene dan sanitasi individu
4.Kebiasaan makan
5.Perilaku seksual
6.Kesehatan reproduksi
7.Aktifitas fisik
8.Pengetahuan tentang HIV/AIDS
9.Gangguan Kesehatan Jiwa
10.Kekerasan fisik

26 provinsi
Siswa SMP/dan SMA
68 kab/kota
12 – 18 tahun
75 sekolah
Masalah Perilaku Seksual

Survei Kesehatan Berbasis Sekolah di


Indonesia tahun 2015 (GSHS), melihat Perilaku Seksual
gambaran faktor risiko kesehatan pada
pelajar usia 12 – 18 tahun (SMP dan SMA)
sscara nasional: Perilaku Berisiko Laki- Perempu Total (%)
1.Merokok laki (%) an (%)
2.Penggunaan obat terlarang
3.Hygiene dan sanitasi individu
4.Kebiasaan makan Dipaksa melakukan 4,5 3,2 3,9
5.Perilaku seksual
hubungan seksual
6.Kesehatan reproduksi
7.Aktifitas fisik Pernah melakukan 6,9 3,8 5,3
8.Pengetahuan tentang HIV/AIDS hubungan seksual
9.Gangguan Kesehatan Jiwa
10.Kekerasan fisik Melakukan hubungan 71,5 73,9
seksual sebelum usia 14
26 provinsi tahun
Siswa SMP/dan SMA
68 kab/kota
12 – 18 tahun
75 sekolah
Masalah Kesehatan Reproduksi

Survei Kesehatan Berbasis Sekolah di


Indonesia tahun 2015 (GSHS), melihat Kesehatan Reproduksi
gambaran faktor risiko kesehatan pada
pelajar usia 12 – 18 tahun (SMP dan SMA)
sscara nasional: Perilaku Berisiko Laki- Perempu Total (%)
1.Merokok laki (%) an (%)
2.Penggunaan obat terlarang
3.Hygiene dan sanitasi individu
4.Kebiasaan makan Pernah melakukan 6,9 3,8 5,3
5.Perilaku seksual
hubungan seksual
6.Kesehatan reproduksi
7.Aktifitas fisik • Menggunakan kondom 32,0 34,7
8.Pengetahuan tentang HIV/AIDS
9.Gangguan Kesehatan Jiwa
10.Kekerasan fisik • Menggunakan kontrasepsi 33,5 34,9
lainnya
26 provinsi
Siswa SMP/dan SMA
68 kab/kota
12 – 18 tahun
75 sekolah
MasalahAktivitas Fisiki

Survei Kesehatan Berbasis Sekolah di


Indonesia tahun 2015 (GSHS), melihat Aktivitas Fisik
gambaran faktor risiko kesehatan pada
pelajar usia 12 – 18 tahun (SMP dan SMA)
sscara nasional:
1.Merokok Perilaku Berisiko Laki- Perempu Total (%)
2.Penggunaan obat terlarang laki (%) an (%)
3.Hygiene dan sanitasi individu
4.Kebiasaan makan
5.Perilaku seksual Kurang aktivitas fisik 30,8 33,3 32,1
6.Kesehatan reproduksi
7.Aktivitas fisik Duduk selama 3 jam atau 27,4 27,2 27,3
8.Pengetahuan tentang HIV/AIDS lebih dalam sehari
9.Gangguan Kesehatan Jiwa
10.Kekerasan fisik
Tidak menghadiri kelas 13,8 11,0 12,4
pendidikan jasmani
26 provinsi
Siswa SMP/dan SMA
68 kab/kota
12 – 18 tahun
75 sekolah
Masalah Pengetahuan tentang HIV-AIDS

Survei Kesehatan Berbasis Sekolah di Pengetahuan tentang HIV/AIDS


Indonesia tahun 2015 (GSHS), melihat
gambaran faktor risiko kesehatan pada
pelajar usia 12 – 18 tahun (SMP dan SMA) Pengetahuan tentang Laki-laki Perem- Total (%)
sscara nasional: HIV/AIDS (%) puan
1.Merokok (%)
2.Penggunaan obat terlarang
Pernah mendengar 73,4 79,3 76,4
3.Hygiene dan sanitasi individu
4.Kebiasaan makan
tentang HIV / AIDS
5.Perilaku seksual Pernah diajarkan di kelas 52,3 56,6 54,5
6.Kesehatan reproduksi tentang HIV / AIDS
7.Aktifitas fisik
8.Pengetahuan tentang HIV-AIDS
Pernah diajarkan cara 51,3 57,1 54,5
9.Gangguan Kesehatan Jiwa menghindari infeksi HIV /
10.Kekerasan fisik AIDS
Pernah berbicara tentang 27,0 34,1 30,7
26 provinsi HIV / AIDS dengan orang
Siswa SMP/dan SMA
68 kab/kota tua atau pengasuh
12 – 18 tahun
75 sekolah
Masalah Gangguan Kesehatan Jiwa

Survei Kesehatan Berbasis Sekolah di


Indonesia tahun 2015 (GSHS), melihat Gangguan Kesehatan Jiwa
gambaran faktor risiko kesehatan pada
pelajar usia 12 – 18 tahun (SMP dan SMA)
sscara nasional:
1.Merokok
2.Hygiene dan sanitasi individu Perilaku Berisiko Laki-laki (%) Perempuan Total
3.Kebiasaan makan (%) (%)
4.Penggunaan obat terlarang
5.Perilaku seksual
6.Kesehatan reproduksi
7.Aktifitas fisik Pernah di-bully 24,1 17,4 20,6
8.Pengetahuan tentang HIV/AIDS
9.Gangguan Kesehatan Jiwa Ingin bunuh diri 4,3 5,9 5,2
10.Kekerasan fisik
Selalu merasa 5,0 4,2 4,6
26 provinsi khawatir
Siswa SMP/dan SMA
68 kab/kota
12 – 18 tahun
75 sekolah
Masalah Kekerasan Fisik

Survei Kesehatan Berbasis Sekolah di


Indonesia tahun 2015 (GSHS), melihat Kekerasan Fisik
gambaran faktor risiko kesehatan pada
pelajar usia 12 – 18 tahun (SMP dan SMA)
sscara nasional:
1.Merokok
2.Hygiene dan sanitasi individu
3.Kebiasaan makan
4.Penggunaan obat terlarang
5.Perilaku seksual
6.Kesehatan reproduksi
7.Aktifitas fisik
8.Pengetahuan tentang HIV/AIDS
9.Gangguan Kesehatan Jiwa
10.Kekerasan fisik

26 provinsi
Siswa SMP/dan SMA
68 kab/kota
12 – 18 tahun
75 sekolah
Proporsi (%) Sepuluh Tertinggi Faktor Risiko Kesehatan
Pada Pelajar SMP dan SMA Laki laki – GSHS 2015
Tidak selalu sarapan
Pernah merokok
Tidak selalu cuci tangan dengan sabun
Diserang secara fisik >= 1 (in last 1 year)
Kurang aktifitas fisik
Perokok pasif
Orang tua merokok
Konsumsi makanan siap saji >=1x per hari
Konsumsi minuman bersoda >=1x per hari
Kurang konsumsi sayur dan buah

18
Proporsi (%) Sepuluh Tertinggi Faktor Risiko Kesehatan
Pada Pelajar SMP dan SMA Perempuan – GSHS 2015

Merasa orang tua kurang mengerti


Merasa kesepian atau khawatir berlebih
Tidak selalu cuci tangan dengan sabun
Perokok pasif
Tidak selalu sarapan
Kurang aktifitas fisik
Konsumsi makanan siap saji >=1x sehari
Orang tua merokok
Konsumsi minuman bersoda >=1x sehari
Kurang konsumsi sayur dan buah

19
Regulasi untuk UKS
UU No. 36 Tahun 2009 tentang: Kesehatan

Permenkes No. 25 Tahun 2014 tentang:


Upaya Kesehatan Anak

Peraturan Bersama 4 Menteri tentang: UKS/M

Indikator RPJMN 2015 - 2019


20
UU No. 36 Tahun 2009, tentang: Permenkes No. 25 Tahun 2014, tentang:
Kesehatan Upaya Kesehatan Anak
Pasal 79, tentang UKS: Pasal 28:
Kesehatan sekolah diselenggarakan (1) Setiap Anak Usia Sekolah dan Remaja harus diberikan pelayanan
untuk meningkatkan kemampuan hidup kesehatan
sehat peserta didik (2) Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja ditujukan agar
setiap Anak memiliki kemampuan berperilaku hidup bersih dan sehat,
memiliki keterampilan hidup sehat, dan keterampilan sosial yang baik
Pasal 136 – 137 tentang Upaya sehingga dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan
Pemeliharaan Kesehatan Remaja: optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas
Pasal 136: (3) Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja dilakukan
Upaya pemeliharaan kesehatan remaja paling sedikit melalui:
untuk mempersiapkan menjadi orang a. usaha kesehatan sekolah; dan
dewasa yang sehat dan produktif baik b. pelayanan kesehatan peduli remaja.
sosial maupun ekonomi
Pasal 137:
Pemerintah berkewajiban menjamin Pasal 30:
agar remaja dapat memperoleh (1) Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja melalui pelayanan: Konseling,
edukasi, informasi, dan layanan klinis medis, rujukan, KIE, partisipasi remaja dan keterampilan sosial
mengenai kesehatan remaja agar (2) Pelayanan kesehatan remaja diberikan kepada semua remaja
mampu hidup sehat dan bertanggung dilakukan di dalam gedung atau di luar gedung
jawab
Kemendikbud
Kemenkes
- Menetapkan kebijakan teknis UKS (melalui intra & ekstra kurikuler)
- Menetapkan kebijakan yang mendukung UKS/M
- Menyusun pedoman pendidikan kesehatan yang dibutuhkan untuk - Melaksanakan peningkatan kapasitas bagi tenaga kesehatan
Kegiatan Belajar Mengajar
- Menyediakan prototype media KIE, pedoman pembinaan UKS/M bagi tenaga
- Mendorong pemda untuk mengadakan pelatihan bagi guru Pembina kesehatan , memfasilitasi dinas kesehatan untuk penggandaan media KIE
UKS/M dan kader kesehatan
- melaksanakan KIE tentang UKS/M
- Mengembangkan metodologi pendidikan & pembudayaan PHBS
- Melaksanakan pelayanan kesehatan, penjaringan kesehatan, BIAS dll serta
- Membantu pelaksanaan penjaringan dan promosi kesehatan
pemeriksaan berkala PERATURAN BERSAMA - melaksanakan pembinaan, monitoring dan evaluasi
ANTARA pengendalian faktor resiko lingkungan di sekolah/madrasah
- Mengendalikan faktor risiko lingkungan sekolah MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
- Melaksanakan KIE UKS/M INDONESIA, - memfasilitasi gerakan masyarakat, sekolah, maupun
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI kampanye kesehatan yang mendukung pelaksanaan UKS/M
- Pengadaan sarana prasarana UKS/M AGAMA REPUBLIK INDONESIA, DAN MENTERI DALAM
NEGERI REPUBLIK INDONESIA
- Mengembangkan model sekolah sehat NOMOR 6/X/PB/2014
Kemenag NOMOR 73 TAHUN 2014
- Menetapkan kebijakan teknis
NOMOR 41 TAHUN 2014
NOMOR 81 TAHUN 2014
Kemendagri
- Menyusun, menggandakan dan - memfasilitasi penyusunan norma, standar, prosedur,
TENTANG
mendistribusikan pedoman pendidikan dan kriteria program UKS/M
kesehatan dan buku-buku UKS lainnya PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN - mendorong pemerintah daerah untuk membuat
USAHA KESEHATAN SEKOLAH/MADRASAH
- Mendorong pemda untuk Peraturan Daerah tentang penyelenggaraan UKS/M
mengadakan pelatihan bagi guru UKS - Mendorong pemerintah daerah untuk memasukkan UKS/M dalam
- Mengembangkan metodologi pendidikan & pembudayaan PHBS perencanaan daerah di tingkat kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi
- Membantu pelaksanaan penjaringan dan pemeriksaan berkala - Mendorong daerah untuk membentuk dan mengoptimalkan fungsi dan
- Mengendalikan faktor risiko lingkungan madrasah dan pondok pesantren peran TP UKS/M dan sekretariat TP UKS/M provinsi, sekretariat TP UKS/M
- KIE tentang UKS, madrasah dan pesantren sehat kabupaten/kota, dan sekretariat TP UKS/M kecamatan
- Pengadaan sarana prasarana UKS/M - Mendorong daerah untuk mengalokasikan pembiayaan pelaksanaan
- Mengembangkan model sekolah UKS/M

5/30/2016 22
Komitmen
Sektor Dikbud/Agama Sektor Kesehatan Pemerintah Daerah
Pendidikan Kesehatan

SK Gub/Bupati/Wako & Perda


Pelatihan UKS guru & Kader Pedoman materi kesehatan,
UKS ttg pelatihan guru & cetak
Sekolah, jam pelajaran kesehatan fasilitator pelatihan
buku pedoman

Pelayanan Kesehatan
Ruang UKS, penyediaan waktu
Penyuluhan kes, BIAS, SK Gub/Bupati/Wako & Perda
pelaksanaan pelayanan
Penjaringan kesehatan, UKS ttg penyediaan peralatan
kesehatan; peran guru & kader
pemeriksaan berkala, rujukan UKS di sekolah
sekolah

Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

Kesinambungan lingkungan SK Gub/Bupati/Wako & Perda


sekolah sehat, Membina lingkungan sekolah
UKS ttg penyediaan jamban,
sehat
tempat cuci tangan dsb
Peran Sekolah
Melaksanakan Melaksanakan KIE ttg
Bertanggung jawab pengendalian faktor lingkungan sekolah
terhadap risiko lingkungan sehat dan Mem bina
pelaksanaan UKS fisik, mental dan pelaksanaan kantin
sosial sehat

Membantu pelak Pembinaan lingku


Membentuk dan sanaan penjaringan, ngan sekolah sehat
memfungsikan pemeriksaan berkala, Mengusulkan
Timlak UKS pemeriksaan /mengupayakan
kesehtan lain Jamban dan CTPS

Memfasilitasi Komite Mengusulkan dan


Memasukkan UKS
Sekolah berperan mengupayakan
dalam RKS dan
aktif dalam penyediaan fasilitas
RAKS
pelaksanaan UKS UKS

24
Indikator Pembangunan Kesehatan
Usia Sekolah Dan Remaja
Target
No Dokumen Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
I RPJMN 2015- Persentase Puskesmas yang melaksanakan 30% 40% 50% 55% 60%
2019 penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas
1, 7 dan 10

II RENSTRA Persentase Puskesmas yang melaksanakan


KEMKES 2015- penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas 1 50% 55% 60% 65% 70%
(51%)
2019
Presentase Puskesmas yang melaksanakan
penjarungan kesehatan untuk peserta didik kelas 30%
40% 50% 55% 60%
7 dan 10 (42%)

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan


kegiatan kesehatan remaja 25%
30% 35% 40% 45%
(30%)

III SPM Persentase Siswa Satuan Pendidikan Dasar


Mendapatkan Skrining Kesehatan sesuai standar 100% 100% 100% 100% 100%
Kebijakan Usaha Kesehatan Sekolah
Tujuan UKS/M

Trias UKS/M

Pendidikan Kesehatan

Pelayanan Kesehatan

Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

Akselerasi Pembinaan dan Pelaksanaan UKS/M

Model UKS/M
26
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
PELAYANAN KESEHATAN
Promotif: Penyuluhan Kesehatn,
Rapor Kesehatanku, PKHS
Preventif:
 Penjaringan Kesehatan
PELAYANAN  Pemeriksaan Berkala
KESEHATAN  BIAS
 PMTAS
 Pemberiat Tablet Fe Rematri
Kuratif: Pengobatan sederhana & Rujukan
Rehabilitatif: Rujukan
TRIAS PEMBINAAN
PENDIDIKAN
KESEHATAN
UKS PEMBINAAN
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
SEKOLAH SEHAT
SEKOLAH SEHAT
• Sanitasi dan hygiene
• Pengawasan Kantin
• Pemanfaatan pekarangan
PENDIDIKAN KESEHATAN sekolah
• Intra Kurikuler • Kawasan sekolah bebas
• Ekstra Kurikuler asap rokok
• Muatan Lokal(Mulok) • Pencegahan kekerasan,
• Masa Orientasi Siswa (MOS) tawuran, pornografi
Pendidikan Kesehatan
Buku Catatan Kesehatan
Buku Rapor Kesehatanku
Berisi lembar catatan kesehatan:
• Identitas
• Hasil penjaringan kesehatan:
 Px kuesioner
 Riw kes anak
Buku Informasi Kesehatan  Riw imunisasi
 Riw kes keluarga
 Gaya hidup
Berisi pengetahuan kesehatan:  Kes mental
• PHBS  Kes intelegensia
• Gizi seimbang  Px fisik
• Jajan di kantin sekolah  Tanda vital
• Olah raga  Status gizi
• Kesehatan mata  Kebersihan diri
• Kesehatan telinga  Tajam penglihatan
• PTM  Tajam pendengaran
• P2M  Gigi mulut
• Merokok  Alat bantu
• Imunisasi • Hasil pemeriksaan di fasilitas kesehatan
• Kesehatan reproduksi: pubertas, • Pemberian tablet tambah darah
pencegahan kekerasan seksual • Grafik IMTDiagram gigi
• Kesehatan jiwa • Kartu menuju bugar
• Pencegahan kecelakaan • Lembar checking guru
Aku Bangga Aku Tahu (ABAT)

Merupakan kegiatan untuk mensosialisasikan Kegiatan :


pencegahan HIV AIDS secara komprehensif pada • Kampanye ABAT melalui: TV Nasional dan
peserta didik/anak usia sekolah dan remaja Lokal; sosial media, Comuter line
• Penyusunan pedoman Kampanye ABAT
• Memfasilitasi daerah melakukan
kampanye ABAT
• Pengembangan media Ular Tangga, lagu
dan dance ABAT
• Melakukan survei cepat pengetahuan
tentang HIV dan AIDS di kalangan remaja
(15-24 tahun) , dll
Modul
Kesehatan Reproduksi Metode pemberian materi dapat diintegrasikan pada
Materi Pelajaran yang telah ada dan dapat diberikan oleh
guru terkait mata pelajaran yang sesuai

Menekankan keterampilan sosial dari Remaja


Tidak hanya berisi materi kesehatan reproduksi, Modul
Kesehatan Reproduksi ini lebih menekankan pada pembentukan
pemahaman akan konsep diri, sikap dan nilai yang baik, cara
menghadapi pengaruh teman sebaya, sehingga remaja dapat
mengembangkan kemampuan untuk menghindarkan diri dari
pengaruh negatif seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan
NAPZA, kekerasan, diet tidak sehat dll yang merupakan
pengaruh dari karakteristik masa pubertas atau lingkungan
sekitar
Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)

Kesadaran Diri
Empati
10 KOMPETENSI PSIKOSOSIAL Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah
Berfikir Kreatif
Berfikir Kritis
Komunikasi Efektif
Hubungan Interpersonal
Mengendalikan Emosi
Mengatasi Stress 32
Pelayanan Kesehatan

Penjaringan Kesehatan

Paket pemeriksaan
SD/MI SMP/MTs-
Penjaringan Kesehatan 1x/thn kpd peserta didik SMA/SMK/MA
kls 1 SD/SDLB/MI, kls 7 SMP/SMPLB/MTs dan kls
10 SMA/SMK/SMALB/MA negeri dan swasta TB/ BB TB/BB
Gigi mulut Tekanan darah
Pemeriksaan berkala sedikitnya 1x/thn terhadap Visus Visus
seluruh peserta didik Pendengaran Pendengaran
Pendanaan: APBD, swasta, mandiri atau sumber + +
Kebugaran Kebugaran
dana lain sesuai peraturan berlaku Kuesioner, Kuesioner,
Pelaksana: kader terlatih, guru PAUD, guru BP Intelegensia, Intelegensia,
terlatih/tenaga UKS puskesmas, petugas mental, kespro, mental, kespro,
puskesmas, guru olah raga, guru SLB/madrasah gaya hidup gaya hidup
Pemberian TTD bagi Rematri

TTD (Tablet Tambah Darah) diberikan


bagi Rematri (Remaja Putri) yang
berusia 12-18 tahun (yang bersekolah
di SLTP dan SLTA):

1 kapsul per minggu

Penting memberi penjelasan:


 Minum tablet setelah makan
 Jangan bersamaan dengan minum teh
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)

Bulan Imunisasi Anak Sekolah


(BIAS)
pemberian imunisasi pada
peserta didik kelas 1, 2, 3 .
Dilaksanakan serentak pada
setiap bulan Agustus (campak)
dan November (DT / Td)
Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

• Inspeksi higiene Sanitasi Kantin sekolah dan


makanan jajanan
• Uji petik sampel pangan di kantin dan
makanan jajanan
• Pemeriksaan Rectal Swab Penjamah
(food handler)
• Pelatihan higiene sanitasi pangan pada
penjamah
• Orientasi higiene sanitasi pangan pada
masyarakat sekolah dan peserta didik
• Bantuan alat Food Contamination Kit dan
higiene sanitasi kit
Akselerasi Pembinaan dan
Pelaksanaan UKS

37
Perjalanan UKS

1956 1973 1984 1992 1993 2000 2003 2012 2014

Pilot Kerjasama SKB Program Pendidikan WHO Pembaharuan Akselerasi


memperkenal SKB Empat
UKS di Pendidikan & empat PMT anak Ketrampilan UKS
kan konsep Mentri. PERBER 4
Bekasi Kesehatan Menteri sekolah Hidup Sehat
Health MENTERI
(PKHS)
‘Trias Promoting untuk UKS/M
UKS’ School (HPS)

38
Pengertian Akselerasi
Pembinaan dan Pelaksanaan UKS

Berbagai strategi
dengan serangkaian kegiatan terencana dan terarah
yang dilakukan secara terpadu
oleh pemangku kepentingan
untuk mempercepat proses dan pencapaian tujuan UKS

39
Strategi

40
Strategi 1 Penguatan Dasar Hukum
RPP UKS, SKB
Peraturan Daerah Provinsi
Peraturan Gubernur
Peraturan Kab/Kota
Peraturan Bupati /Walikota
SK Gubernur
SK Bupati/Walikota

41
2
Strategi
Peningkatan Kelembagaan

Penguatan TP UKS

Bentuk dan Fungsikan Sekretariat TP UKS

Menempatkan SD pd sekretariat TP UKS

Melatih/orientasi personil TP UKS

Penguatan tim Pelaksana UKS di Sekolah

42
Strategi 3
Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas
Tenaga Terlatih UKS

Dokcil,
KKR/KS

43
Strategi 4
Peningkatan Peran Peserta Didik (PS)

• Melibatkan Peserta didik dan Perencanaan, Pelaksanaan dan


Evaluasi
• Sebagai Dokcil/KKR/Konselor Sebaya: membantu pelaksanaan
penjaringan kesehatan, pemeriksaan berkala dan kegiatan lainnya
• Sebagai agent of change di keluarga dan masyarakat

44
Meningkatkan Peran
Strategi 5
Kepala Sekolah, Guru, Orang Tua dan Masyarakat

 Meningkatkan peran Kep Sek & guru dlm penjaringan kesehatan, pemeriksaan
berkala
 Memfasilitasi peran guru memberikan materi PHBS & kompetensi psikososial
 Mendorong peran ortu memantau PHBS & kompetensi psikososial
 Meningkatkan peran Komite Sekolah dan masyarakat
 Melibatkan sekolah kesehatan dalam UKS
 Memfasilitasi UKS mandiri sekolah swasta/negeri
 Pemanfaatan media tradisional, ceramah, khutbah

45
Strategi 6 Memperkuat Kemitraan

 Review dan reformulasi peran stakeholder • Forkom berkala lintas direktorat


 Meningkatkan komitmen stakeholder • Memfasilitasi forkom/Koordinasi
 Revitalisasi konsep dan pelaksanaan UKS melalui TP UKS
 Memperluas jejaring kemitraan UKS • Fasilitasi swasta sebagai bapak angkat
UKS
 Revitalisasi dan reformulasi TP UKS
• MoU dengan mitra potensial
 Memperkuat “core kemitraan”
• Kegiatan terpadu
 Advokasi terpadu thd penentu kebijakan
• Pembinaan terpadu
 Sosialisasi terpadu/MoU dg mitra potensial
• Percontohan pelaksanaan UKS
 Forkom LP, dan LS melalui TP UKS

46
Strategi 7 Memfasilitasi Kearifan Lokal

 Maksimalisasi pemanfaatan CSR


 Meningkatkan peran sekolah kesehatan
 Fasilitasi peran institusi yankes/praktek swasta
 Mendorong UKS mandiri di sekolah swasta
 Pemanfaatan pendekatan keagamaan untuk pesan PHBS dan
kompetensi psikososial
 Memanfaatkan budaya lokal
 Kebijakan inovatif lokal
 Fasilitasi kreativitas dan inovasi lokal

47
Pemantauan, Penilaian Dan Pelaporan

Pemantauan
 Memantau kemajuan kegiatan
 Dari tatanan yang lebih tinggi ke level dibawahnya

Penilaian
 Pengumpulan/analisa data fokus pada keberhasilan kegiatan
 Menemukan kunci keberhasilan atau kegagalan
 Menggunakan Daftar Tilik Supervisi fasilitatif
(digunakan secara mandiri untuk: TP UKS Provinsi, Kab/Kota, Kecamatan, Sekolah)

Pelaporan
 Minimal dan terintegrasi dengan laporan yang ada
 Terintegrasi dengan laporan TP UKS Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Kecamatan, Timlak UKS
 Variabel yang dipilih bisa dijadikan bahan evaluasi dan untuk menilai indikator keberhasilan
48
Indikator Keberhasilan

 Semua TP UKS dan Sekretariat TP UKS berfungsi


 Semua sekolah dan madrasah memiliki 1 guru UKS dan 10 % KKS terlatih
 Semua sekolah dan madrasah melaksanakan penjaringan kesehatan
 50 persen sekolah memiliki ratio jamban dan peserta didik sesuai
standar dan berfungsi
 Semua sekolah dan madrasah memiliki CTPS dan tempat sampah yang
berfungsi disemua kelas

49
PENGEMBANGAN MODEL
SEKOLAH/MADRASAH SEHAT DALAM
UPAYA AKSELERASI UKS/M

50
PHBS di Sekolah

1. Mencuci tangan dengan air bersih yang


mengalir dan sabun
2. Jajan di kantin sekolah yang sehat
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah
5. Menimbang berat badan dan
mengukur tinggi badan setiap bulan
6. Tidak merokok di sekolah
7. Memberantas jentik nyamuk di sekolah
secara rutin
8. Buang air besar dan buang air kecil di
jamban sekolah
Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun

Guru menginformasikan kepada peserta didik :


 manfaat apa saja yang diperoleh dari mencuci tangan pakai sabun
 kapankah harus mencuci tangan
 mengapa mencuci tangan harus menggunakan air bersih yang
mengalir dan tehnik mencuci tangan yang baik.
Informasi tersebut selain diberikan oleh guru, peserta didik juga
dapat membacanya di Raport Kesehatanku (Buku Informasi).
Sikat Gigi Bersama
Jajan di kantin sekolah yang sehat
Penyelengaraan Makan Bersama

5/30/2016 55
Upaya Mengatasi Permasalahan Sampah
di Sekolah

Memilah Sampah Sesuai Jenis

Melakukan Aktivitas 3R

Melakukan GPS (Gerakan


Pungut Sampah)

Membuat Bank Sampah

Menjaga Kebersihan
Lingkungan
Aktivitas Fisik Di Sekolah

Kegiatan olah raga tidak hanya dilakukan


pada saat jam pelajaran olahraga saja, akan
tetapi juga dapat dilakukan melalui kegitan
sebagai berikut:
 Gerakan Peregangan antara jam
pelajaran (Gerak Kapiten)
 Optimalisasi waktu turun main
 Permainan engrang, permainan tali,
permainan tejek-tejekan/demprak,
galaksin dll
 Gerak ringan sebelum mulai jam
pelajaran (dalam & luar kelas)
 Senam Anak Bangsa (SAB)

57
Tidak Merokok
Memberantas Jentik Nyamuk Disekolah Secara Rutin

 Seminggu sekali siswa juga melakukan pemantauan jentik dan PSN di


lingkungan sekolahnya, melakukan pencatatan hasil pemantauan jentik,
jenis ruangan yang dipantau,jenis tempat perkembangbiakan nyamuk/
penampungan air (kontainer), ada tidaknya jentik dan kegiatan PSN 3M yang
dilakukan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Sekolah.
 Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan Anak Sekolah dilaporkan setiap
minggu ke guru penanggung jawab dan diparaf oleh guru penanggung
jawab.
 Guru penanggungjawab memeriksa Formulir Hasil Pemantauan Jentik dan
PSN Sekolah dan Formulir Hasil Pemantauan Jentik dan PSN Rumah, apabila
laporan ditemukan jentik maka guru wajib memberikan arahan kepada siwa
untuk meningkatkan kegiatan PSN 3M, serta diharapkan dapat melaporkan
ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan pengendalian lebih lanjut.
Contoh Jadwal Pelaksanaan Pilot UKS di Sekolah Dasar
Jam Pelajaran Hari
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
06.30– 07.05 Upacara Pembiasaan Diri Siswa Pembiasaan Diri Siswa Pembiasaan Diri Siswa Gerakan Pungut
Sampah
 Sarapan Bersama Literasi kesehatan  Sarapan Bersama Literasi kesehatan  Sarapan Bersama
 Sikat Gigi Bersama  Sikat Gigi Bersama  Sikat Gigi Bersama
Pemeriksaan
kebersihan diri
07.05– 07.40 Mapel Mapel Mapel Mapel Mapel
07.40– 08.15 Mapel Mapel Mapel Mapel Mapel
08.15– 08.50 Mapel Mapel Mapel Mapel Mapel
08.50– 09.25 Mapel Mapel Mapel Mapel Mapel
09.25– 10.00 Gerak Kapiten Gerak Kapiten Gerak Kapiten Gerak Kapiten  Makan buah
 Sikat Gigi Bersama

 Makan buah Penanaman dan  Makan buah Kebersihan dan


 Sikat Gigi Bersama perawatan tanaman  Sikat Gigi Bersama Pengelolaan sampah
sayur/ buah
10.00– 10.35 Mapel Mapel Mapel Mapel Mapel
10.35– 11.10 Mapel Mapel Mapel Mapel Mapel
11.10– 11.45 Mapel Mapel Mapel Mapel Orientasi dokter kecil
11.45– 12.15 Mapel Mapel Mapel Mapel 60
12.15– 12.45 Mapel Mapel Mapel Mapel
KONSEP PEMBIAYAAN TERKAIT DENGAN SPM KESEHATAN USIA
SEKOLAH
INDIKATOR SPM
KESEHATAN USIA SEKOLAH DAN REMAJA

Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan Dasar Sesuai Standar

Pelayanan skrining kesehatan yang diberikan kepada anak usia pendidikan


dasar minimal satu kali pada kelas 1 dan kelas 7 yang dilakukan oleh Tenaga
Kesehatan Puskesmas (dokter/dokter gigi/perawat/perawat gigi) dibantu
oleh Guru dan Kader kesehatan sekolah.
RUMUS PENGHITUNGAN KINERJA

Persentase anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan kelas 7 yang mendapatkan
pelayanan skrining kesehatan di satuan pendidikan dasar dibagi dengan jumlah
semua anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 di wilayah kabupaten/ kota
tersebut dalam kurun waktu satu tahun ajaran.

Target:
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam pelayanan skrining
kesehatan pada anak usia pendidikan dasar di wilayah kerja adalah 100 persen.
Contoh Perhitungan Penjaringan Kesehatan
Peserta Didik Kelas I dan VII

Jumlah anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan VII di suatu


Presentase anak usia wilayah kabupaten/kota yang mendapatkan penjaringan
pendidikan dasar yang kesehatan dalam satu tahun ajaran 2015-2016
mendapatkan penjaringan X 100%
kesehatan tahun 2016 =
jumlah seluruh anak usia pendidikan dasar kelas 1
dan VII di suatu wilayah kabupaten/kota dalam satu
tahun ajaran 2015-2016

Jan 2015 Juli 2015 Des 2015

Tahun Ajaran 2014/ 2015 Tahun Ajaran 2015/ 2016

Jan 2016 Juli 2016 Des 2016

Tahun Ajaran 2015/ 2016 Tahun Ajaran 2016-/2017


Petunjuk Teknis Penjaringan Kesehatan/
Pemeriksaan Berkala, Kemkes 2015
Pengisian Kuesioner Pemeriksaan Fisik
1 Riwayat kesehatan 1 Status gizi

2 Riwayat imunisasi 2 Tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi,


frekuensi pernapasan dan suhu)

3 Gaya hidup (sarapan, jajan, risiko merokok 3 Kebersihan diri


dan minum minuman beralkohol, NAPZA)

4 Kesehatan intelegensia 4 Kesehatan penglihatan


5 Kesehatan mental emosional 5 Kesehatan pendengaran
6 Kesehatan reproduksi 6 Kesehatan gigi
7 Pemeriksaan Alat Bantu*
8 Kebugaran Jasmani
Tahapan Pelaksanaan Penjarkes dan
Pemeriksaan Kesehatan Berkala

A. Pra Penjaringan Kesehatan / Persiapan

Inventarisasi data jumlah peserta didik dan sarana prasarana UKS

Koordinasi dengan Puskesmas : jadwal pelaksanaan, tempat, pembagian tugas dan peran

informed consent

Pembagian dan pengisian Kuesioner Penjaringan Kesehatan (Riwayat Kesehatan, Gaya Hidup, Kes.
Mental Emosional, Kes Intelegensia)
Pembagian Peran Tim Puskesmas dan Tim Sekolah:
Dokter
kecil/
Kepala Tim
N Kepala Guru Kader Orang Penanggung
Kegiatan puskes tenaga
o sekolah UKS Kesehat tua jawab
mas kesehatan
an
Remaja
1 Data peserta didik √ Sekolah
2 Koordinasi pelaksanaan: Sekolah
menyepakati tempat, waktu
dan penyediaan form
informed consent, √ √ √ √ √
kuesioner dan form
pemeriksaan
3 Koordinasi teknis Puskesmas
pelaksanaan penjaringan/ √ √ √ √ √
pemeriksaan berkala
4 Menyediakan alat Puskesmas
pemeriksaan √ √

5 Informed Consent peserta Sekolah


didik dan orangtua peserta √ √ √
didik
6 Pelaksanaan Penjaringan Puskesmas
Kesehatan √ √ √

7 Umpan balik hasil Puskesmas


pemeriksaan ke sekolah √ √

8 Umpan balik hasil Sekolah


pemeriksaan ke orang tua √ √ √

9 Tatalaksana rujukan √ √ √ √ √ Puskesmas


B. Pelaksanaan
(oleh Tenaga Kesehatan, Guru dan Kader Kesehatan Sekolah)

Mendapatkan Informed Consent (oleh masing-masing wali kelas)


Pengukuran BB dan TB, pemeriksaan kebersihan diri oleh Guru UKS dibantu kader
Pengumpulan kuesioner penjaringan kesehatan/pemeriksaan berkala
Penilaian Skoring Gaya Hidup, Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Mental Emosional,
Kesehatan Intelegensia oleh tenaga kesehatan atau guru UKS
Pemeriksaan fisik oleh tenaga kesehatan

Pengukuran dan Penilaian Kebugaran Jasmani oleh Guru Penjaskes

Pencatatan Hasil di Buku Rapor Kesehatanku oleh Tenaga kesehatan dan guru

Rujukan kasus ke Fasyankes (bila ada)


KEGIATAN YANG MENIMBULKAN BIAYA (1)
No Kegiatan Hal yang Menimbulkan Biaya Sumber Dana

1. Pendataan anak usia pendidikan dasar kelas 1 Rapat Koordinasi antara Puskesmas • APBD
dan kelas 7 dengan Sekolah:
• Transportasi
• Konsumsi
• ATK
2. Pra Skrining:
a. Informed consent • Kuesioner informed consent • APBD
b. Pembagian kuesioner pemeriksaan dan • Kuesioner pemeriksaan sejumlah • APBD
penjelasan pengisian kuesioner, peserta didik
c. Pembagian buku rapor kesehatanku • Pencetakan buku rapor • APBD, APBN
kesehatanku sejumlah peserta
didik
a. Pelatihan/Orientasi guru UKS dan Kader • Transportasi petugas Puskesmas • BOK / APBD
Kesehatan Sekolah/Remaja ke sekolah
KEGIATAN YANG MENIMBULKAN BIAYA (2)
No Kegiatan Hal yang Menimbulkan Biaya Sumber Dana

3. Pelaksanaan skrining kesehatan • ToT dan Pelatihan Tenaga • APBN, APBD


Kesehatan
• UKS Kit • APBN
• Transportasi petugas ke • BOK / APBD
sekolah
• Pembelian bahan habis • APBD
pakai (kapas, alkohol,dll)
4. Pelaksanaan tindak lanjut hasil skrining • Penggandaan form rujukan • APBD
kesehatan • Tatalaksana kasus rujukan • JKN/ Jamkesda
a. Rujukan jika diperlukan • Pencetakan media KIE • APBD
b. KIE

5. Pencatatan dan pelaporan • Print laporan • APBD


• Pembelian ATK • APBD
TOTAL SASARAN
Sasaran Sumber Data

Tahun lalu Tahun ini Tahun depan

Jumlah usia Data Siswa per Jenjang dan  Data Sasaran Umur
pendidikan dasar Tingkat Pendidikan (data Tunggal 2015 – 2019
kelas 1 dan kelas 7 tersedia untuk 3 tahun (PUSDATIN)
terakhir, termasuk tahun  Renstra Kemendikbud
berjalan) 2015 – 2019  pada
Lampiran tercantum APM
untuk tiap jenjang
pendidikan
SARANA-PRASARANA PENDUKUNG

No Sarana - Prasarana Kebutuhan Unit Cost di Pusat


(rph) per set
1 Buku Rapor Kesehatanku Set Sejumlah usia 10,000
(2 buku: Informasi Kesehatan pendidikan dasar kelas
dan Catatan Kesehatan) 1 dan kelas 7
2 UKS Kit 2 set untuk tiap 2,750,000
Puskesmas
4 Media KIE Usia Pendidikan Sejumlah usia -
Dasar (sudah masuk dalam pendidikan dasar kelas
Buku Rapor Kesehatanku Set) 1 dan kelas 7

73
REFERENSI
No Kegiatan Referensi
1 Data Peserta Didik  Data Sasaran Umur Tunggal 2015 – 2019 (PUSDATIN)
 Renstra Kemendikbud 2015 – 2019 
APM untuk tiap jenjang pendidikan
 Data Siswa per Jenjang dan Tingkat Pendidikan
(data untuk 3 tahun terakhir)
2 UKS Kit Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
3 Media KIE Usia Permenkes No. 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak
Pendidikan Dasar
4 Pelatihan Nakes Permenkes No. 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak
Pelaksana Skrining

74
Cuci tangan, sampai

bersih

Cukup sekian,
terima kasih

subditusekrem@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai