E. Frekuensi Jantung
Frekuensi jantung normal 60 – 100
kali/menit.
Frekuensi denyut jantung janin normal 140 –
160 kali/menit.
Bila lebih dari 100 kali/menit disebut
Takikardi.
Bila kurang dari 60 kali/menit disebut
Bradikardi.
Pengaturan frekuensi:
Saraf otonom.
Reseptor.
Pengaruh lain.
Faktor2 yang menyebabkan frekuensi
jantung meningkat:
Saraf simpatis.
Reseptor di vena cava yang sensitif thd
penurunan tek darah.
Reseptor saraf kulit.
Emosi.
Hiperkalemi.
Faktor2 yang menyebabkan penurunan
frekuensi jantung:
Saraf parasimpatis.
Baroreseptor di aorta.
Hipokalemi.
F. Curah Jantung.
Adalah volume darah yang dikeluarkan oleh
kedua ventrikel dalam satu menit.
Curah Jantung = frek jantung x isi sekuncup
Isi sekuncup adalah volume darah yang
masuk ke aorta sesudah sistolik.
Faktor2 yang memperbesar curah jantung:
Aktifitas berat.
Peningkatan aliran balik vena.
Pompa otot rangka kaki.
Inspirasi pernapasan.
Faktor2 yang menurunkan curah jantung:
Posisi tubuh.
Perdarahan hebat.
Penyakit jantung.
Sirkulasi Darah
Ada 2 yang utama :
Sirkulasi besar.
Sirkulasi kecil.
Sirkulasi besar bermula dari ventrikel kiri
jantung > aorta > seluruh tubuh > vena
cava > atrium kanan jantung.
Sirkulasi kecil bermula dari ventrikel kanan
> arteri pulmonalis > paru-paru > vena
pulmonalis > atrium kiri jantung.
Sirkulasi yang lain al:
Sirkulasi portal
Sirkulasi koroner.
Sirkulasi portal di mulai dari vena2 yang berasal
dari lambung, usus, limpa dan pankreas > vena
porta > hepar > vena hepatika > vena cava.
Sirkulasi koroner berawal dari arteri koronaria
yang berasal dari percabangan di aorta >
bercabang2 menjadi arteri yang lebih kecil
menuju ke seluruh badan jantung > sinus
koronaria > atrium kanan.
Sirkulasi Janin
Sirkulasinya sama dengan manusia dewasa,
hanya ada tambahan:
Ada vena umbilikalis yang menyalurkan darah bersih
dari ibu masuk ke vena cava janin.
Di septum interatrial ada lubang foramen ovale yang
mengakibatkan darah dari atrium kanan bisa mengalir
ke atrium kiri dan sebaliknya.
Ada duktus arteriosus yang mengalirkan darah dari
ventrikel kanan ke aorta.
Di arteri abdominalis ada cabang yaitu arteri
hipogastrika yang berlanjut menjadi arteri umbilikalis
yang membawa darah dari janin ke ibu.
Ke empat organ yang disebut diatas,
setelah janin lahir, akan mengalami
rudimenter.
DARAH
Fungsi:
Sistem transpor.
Sistem respirasi.
Perlindungan.
Sumber protein.
Transpor hormon.
Tersusun dari air 91 %, protein 8 %,
sisanya mineral.
Terdiri dari : plasma dan sel darah.
Sel darah terdiri dari:
Eritrosit.
Lekosit.
Trommbosit.
Eritrosit.
Jumlah +/- 5000000/mm3.
Berbentuk cakram bikonkaf.
Pada dindingnya ada hemoglobin.
Dibentuk di sumsum tulang.
Waktu hidupnya 115-120 hari.
Hemoglobin:
Protein yang kaya akan zat besi.
Jumlah normal 15 gr/100 ml darah.
Memiliki afinitas dengan oksigen.
Lekosit.
Bening tidak berwarna.
Lebih besar dari sel darah merah.
Jumlah 6000-100000/100 ml.
Terdiri dari:
Limosit.
Monosit.
Netrofil.
Basofil.
Eosinofil.
Fibrinogen.
Tekanan Darah
Yang mempengaruhi:
Kekuatan pompa jantung.
Banyaknya darah.
Kekentalan darah.
Elastisitas dinding pembuluh darah.
Tahanan tepi.
Tekanan normal:
Tekanan sistolik 110-130 mmHg.
Tekanan diastolik 60-80 mmHg
Cara mengukur tekanan darah:
Manset dipasang pada lengan atas.
Manometer dipompa sampai tekanan sekitar
180-200 mmHg.
Tekanan diturunkan secara perlahan-lahan.
Sambil tekanan diturunkan, dengan stetoskop
didengarkan suara degup pada arteri
brakhialis di fossa cubiti.
Degup pertama yang terdengar, adalah
tekanan sistolik.
Degup yang terakhir terdengar, adalah
tekanan distolik.
Siklus jantung
Rangkaian kerja jantung dari sistol-diastol-
sistol
Peristiwa mekanik
Perubahan tekanan
Penutupan/pembukaan katup
Aliran darah
Potensial aksi
Peristiwa listrik
Pembentukan dan penghantaran impuls
Siklus jantung
Fase 1 (kontraksi atrium)
Tekanan atrium meningkat
Katup atrioventrikuler terbuka katup semilunar
tertutup
Darah dari atrium kiri ventrikel kiri secara pasif
Atrial kick darah masuk karena kontraksi atrium
(aktif) hanya 10% volume darah yang ke ventrikel
kiri.
Terbentuk gelombang a akibat atrial kick
Bunyi jantung IV karena getaran ventrikel akibat
atrial kick
End-diastolic volume (120 ml)
Pada EKG terbentuk gelombang P yang
menandakan depolarisasi atrium
Fase 2 (kontraksi isovolumetrik)
Seluruh katup menutup.
Tekanan ventrikel meningkat.
Tegangan meningkat tanpa disertai kontraksi
(isovolumetrik)
Perubahan bentuk jantung dari lonjong ke
bulat
Terdengar bunyi jantung I akibat
penutupan katup AV (terdapat split < 0.04
detik)
Terbentuk gelombang c, akibat kontraksi
ventrikel
Pada EKG terbentuk kompleks QRS yang
menandakan depolarisasi ventrikel
Fase 3 (Ejeksi cepat).
Katup semilunar terbuka, katup AV menutup
Darah di pompa ke aorta/a. pulmonalis
Normal tidak terdengar bunyi jantung
Bila ada kelainan katup murmur
Tekanan atrium mulai berkurang
Pada EKG tidak terlihat gambaran yang khas
Garis mendatar antara kompleks QRS dan
gelombang T
Fase 4 (ejeksi berkurang).
Katup semiluner terbuka, katup AV
tertutup
Tekanan ventrikel menurun
Ejeksi menurun