Anda di halaman 1dari 16

Electroconvulsive Therapy

(ECT)
Pembimbing :
dr. Silvia Erfan, Sp.KJ

Ade Handayani : 1210070100071


Fadilla Nofrade : 1310070100162
Definisi
• Salah satu jenis terapi fisik yang merupakan pilihan
untuk indikasi terapi pada beberapa kasus gangguan
psikiatri.
• Metode :
ECT dilakukan dengan cara memberikan aliran listrik
pada otak melalui 2 elektrode yang ditempatkan pada
bagian temporal kepala. Aliran tersebut akan
menimbulkan kejang- kejang seperti keajang yang
terjadi pada epilepsi granmal.
Sejarah
Pada tahun 1937 diadakan pertemuan internasional
terapi kejang di Swiss oleh Muller seorang psikiater,
kemudian diterbitkan cara kerjanya di American Journal
of Psychiatry. Selama 3 tahun, cardiazol sebagai terapi
kejang yang sudah dipakai secara luas dan mendunia.
Ugo Cerletti, seorang profesor neuropsikiatri, yang
berkebangsaan Itali, juga mengembangkan terapi
kejang yang menggunakan listrik dengan uji coba
pada binatang. Lucio Bini teman Ugo Cerletti
mempunyai ide
bahwa untuk menimbulkan kejang dipakai listrik
untuk menggantikan metrazol. Tahun 1937 percobaan
pertama pada manusia yaitu, Sherwin B. Nuland dan
kemudian baru pada tahun 1970, ia ditetapkan sebagai
orang pertama yang menjalani terapi kejang listrik,
serta dibuat uraian gambaran deskripsi dari hasil pada
orang yang pertama yang menjalani terapi kejang listrik
tersebut
•tidak menyembuhkan penyakit apapun tetapi
dapat menginduksi remisi pada episode akut
•harus diikuti dengan pengobatan lain
•dapat digunakan sebagai profilaksis
untuk mencegah rekurensi
•Depresi berat
•bipolar disorder - depressi
•bipolar disorder - mania tidak I
respon pengobatan N
•skizofrenia D
•kehamilan yang disertai depresi I
•sindrom katatonik K
•psikotik atau depresi melankolis A
yang tidak respon pengobatan S
•riwayat respon positif terapi ECT I
•depresi refaktori obat
•bunuh diri depresi
•depresi disertai dengan tidak mau
makan dan minum
KONTRAINDIKASI

ABSOLUT RELATIVE

•infark miokard baru (< 1 bulan)


•penyakit arteri koroner stabil
•gagal jantung kongestif
•SOL
•penyakit jantung hipertensi
•perdarahan intraserebral
•aneurisma tidak stabil yang tidak terkontrol
•malformasi vaskular •trombosis vena
•demam
•aritmia
pemeriksaan pre ECT

•Pemerisaan fisik
•Pasien harus puasa minimal 6 jam sebelumnya
•laboratorium
•EKG
•thoraks photo
evaluasi pre ECT

1. RIWAYAT
•hipertensi
•cedera muskuloskeletal 3. PERSIAPAN PASIEN
•osteoporosis •informed consent
•antipsikotik 2. obat-obatan yang •terapi alternative
•litium dapat meningkatkan •periode konvalesen
•antidepresan trisiklik ambang kejang
•reserpine atau diberhentikan
•antikolinesterase
PROSEDUR

obat-obatan tipe stimulasi elektrik posisi elektroda

•antikolinergik
•anastesi
•methohexital
•ketamine •sine waves •bilateral
•propofol •brief pulse •nondominan unilateral
•muscle relaxan •dan lainnya
•succinylcholine
•curare
CARA PENGGUNAAN

periksa tanda vital induksi kejang

berikan stimulasi
pasang elektroda
elektrik

bebaskan jalan nafas berikan penahan


dan alat bantu dengar gigitan

anastesi ventilasi

muscle relaxan
monitoring

EKG EEG
Komplikasi

• Fraktur tulang / fraktur kompresi pada vertebrae


• Luxatio sendi terutama rahang
• Robekan otot
• Apneu
• Sakit kepala
• Amnesia retrograde/ antrograd, gangguan
konsentrasi bisa langsung 1-6 bln setelah ECT
• Kebingungan / delirium : pasien sangat gelisah ,
agresif/ desruktif
• Mudah lupa, demensia : terjadi generasi sel-sel otak
jika ECT terlalu sering/ 20-30 kali dalam 1 seri
• Angka kematian diperkirakan 1:1.000 – 1 : 10.000,
biasanya akibat komplikasi kardiovaskular.

Anda mungkin juga menyukai