Anda di halaman 1dari 27

ERITRODERMA

Nur Afiqah binti Abdul Rahman


112016188

Pembimbing:
Dr. Chadijah Rifai Latief,
Sp.KK
Identitas Pasien

– Nama : Tn. K
– Jenis Kelamin : Laki-laki
– Umur : 46 tahun
– Alamat : Kec. Cilincing
– Pekerjaan : Riwayat kerja di bengkel
– Status pernikahan : Sudah bernikah
Anamnesis

– KU : Bercak merah seluruh badan


– RPS : Pasien datang ke Poliklinik Kulit Kelamin dengan keluhan timbul bercak-
bercak merah seluruh badan yang bersifat hilang timbul sejak 5 tahun dan
menetap sejak 2 tahun ini. Bercak merah disertai sisik tebal berwarna putih.
Diawali dengan bercak-bercak merah kecil berukuran seperti coin 1000 rupiah
di lipatan lutut. Karena gatal yang dirasakan pasien menggaruk dan setelah itu
bercak merah mulai timbul seluruh badan termasuk kepala. Gatal dirasakan
memberat jika terkena dingin. Pasien juga mengeluh tidak berkeringat
walaupun beraktivitas berat. Pasien mengaku sering merasa dingin dan
mengggigil Pasien juga merasakan kulitnya seperti menebal.. Pasien
menyangkal pada lesi terasa baal ataupun nyeri. Demam (-), flu (-)
Anamnesis

– RPO : Rutin berobat sudah 1 tahun


– RPD: alergi obat (-) alergi lain (-) asma (-) DM (-) HT (-) penyakit autoimun (-),
dermatitis (-), psoriasis (-)
– RPK: tidak ada keluarga dengan keluhan yang sama, alergi obat (-) alergi lain (-)
asma (-) DM (-) HT (-) , psoariasis (-) penyakit autoimun (-)
– Riw. Pribadi : mandi 2x/hari, ganti pakaian 2x/hari, merokok (+) , sekitar rumah
bersih
Pemeriksaan Fisik

– Status generalis
– Kesadaran : CM
– KU : tampak sakit sedang
– TTV : dalam batas normal
– Mata : CA (-/-), SI (-/-)
– Paru : Ves (+/+), Rh (-/-), Whz (-/-)
– Jantung : BJ I-II reguler, murni, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik

Status dermatologi

Distribusi : Universal
Efloresensi : Tampak makula eritem
ukuran plakat berbentuk tidak tegas dan
difus dengan skuama putih kasar dan erosi
Pemeriksaan Penunjang

– Tidak dilakukan
Resume

Pasien datang ke Poliklinik Kulit Kelamin dengan keluhan timbul bercak-bercak


merah seluruh badan yang bersifat hilang timbul sejak 5 tahun dan menetap sejak
2 tahun ini. Bercak merah disertai sisik tebal berwarna putih. Diawali dengan
bercak-bercak merah kecil berukuran seperti coin 1000 rupiah di lipatan lutut.
Gatal dirasakan memberat jika terkena dingin. Pasien juga mengeluh tidak
berkeringat walaupun beraktivitas berat. Pasien mengaku sering merasa dingin
dan mengggigil Pasien juga merasakan kulitnya seperti menebal.
Pada pemeriksaan fisik umum, dalam batas normal. Pada pemeriksaan
dermatologi tampak lesi dengan makula eritem ukuran plakat berbentuk tidak
tegas dan difus dengan skuama putih kasar dan erosi di seluruh tubuh
Diagnosis

WD : Eritroderma

DD :
1. Psoariasis
2. Drug erruption
Terapi

1. Prednison tab 2x 8 mg
2. Cetirizine tab 1x1
3. Salep lanolin 10 % 2x1
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi

– Eritroderma ialah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya eritema


universalis (90%-100%)
– Mutlak harus ada ialah eritema, sedangkan skuama tidak selalu terdapat.
Epidemiologi

– Laki-laki : Wanita = 4 : 1
– Eritroderma yg paling banyak ditemui adalah akibat penyakit lainnya, terutama
psoriasis.
Etiologi
– alergi obat secara sistemik
– Perluasan penyakit kulit.
– Psoriasis
– Dermatitis seboroik
– penyakit sistemik termasuk keganasan
Patofisiologi
1. Dilatasi vaskuler  aliran darah ke kulit >>  laju kehilangan panas >> 
pasien merasa kedinginan & menggigil

2. Kehilangan panas >>  penguapan cairan >>  dehidrasi

3. Skuama >> (≥ 9 gr/m2)  kehilangan protein >>  hipoalbimun & globulin


>>

4. Permeabilitas vaskuler >> + kehilangan protein  edema


Manifestasi Klinis &
Diagnosis
I. Reaksi Obat
– Obat masuk dalam tubuh dengan berbagai cara
– Onset terjadinya penyakit setelah masuknya obat, berbeda-beda (segera sampai 2
minggu)
– Gambaran klinisnya eritema universal, skuama akan timbul di stadium
penyembuhan
Manifestasi Klinis & Diagnosis
II. Akibat Penyakit Kulit
1. Psoriasis Eritrodermik
 Dapat disebabkan oleh perluasan penyakitnya atau karena pengobatan yang terlalu kuat (ex. ter
topikal)
 Khas adalah skuama tebal, berlapis dan kasar di atas kulit yang eritema dan sirkumskrip
 Eritema tidak merata (tempat predileksi psoriasis, kelainannya lebih eritematosa dan agak meninggi,
skuama lebih tebal), pitting nail.
2. Penyakit Leiner
 Akibat dermatitis seboroika yang meluas
 Terjadi pada usia 4 – 20 minggu
 Kelainan kulitnya berupa eritema universal dengan skuama yang kasar
 Keadaan umum baik
Manifestasi Klinis & Diagnosis

III. Akibat Penyakit Sistemik


– Misalnya infeksi dan Sezary Syndrome
– Dicurigai pada pasien eritroderma yang tidak masuk golongan I dan II
– Cutaneous T cell Lymphoma
– Biasa menyerang orang dewasa ; L : 64 tahun, P : 53 tahun
– Eritema berwarna merah membara yang universal disertai skuama dan sangat gatal.
– Terdapat infiltrat pada kulit dan edema.
– Pada 1/3 - ½ pada pasien didapati splenomegali, limfadenopati superfisial, alopesia,
hiperpigmentasi, hiperkeratosis palmaris et plantaris, serta kuku yang distrofik.
Penegakan Diagnosis

1. Anamnesis
– Tanda
– Tampakan awal adalah eritema yang berkembang menjadi eritema generalisata dengan
tampakan yang berkilau.
– Skuama berwarna putih atau kuning mulai muncul setelah beberapa hari onset eritema,
biasanya muncul pada daerah fleksura.
– Plate-like scaling dapat muncul secara akut pada daerah palmar dan telapak kaki.
Scaling terus berkembang seiring kulit yang semakin memerah.

– Riwayat penyakit yang mendasari


2. Pemeriksaan Fisik
 Gangguan termoregulator  hipertermia atau kadang hipotermia,
 Takikardi  >> aliran darah + kehilangan cairan
 Edema didaerah perifer pedis atau periorbita dapat terjadi pada lebih dari 54%
pasien.
 Hepatomegali dapat terjadi pada sepertiga pasien dan lebih sering terlihat pada ED
akibat obat.
 Splenomegali jarang terjadi

 Fenomena titisan lilin, Auspitz, Koebner


Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium
– Darah lengkap
– Elektrolit
– Sel sezary (20%, 1000/mm3 atau lebih): limfosit atipik, inti homogen, lobular, tidak
teratur. Terdapat di darah, kulit, & KGB
– Protein total
2. Pemeriksaan histopatologi
biopsi kulit  infiltrate pada dermis bagian atas dan terdapatnya sel Sezary
3. X –ray thoraks
Tatalaksana
1. Awal
 Penggantian cairan & elektrolit
2. Lanjutan
 Golongan I: kortiksteroid (prednison 4 x 10 mg, penyembuhan dalam beberapa hari –
minggu)

 Golongan II: kortikosteroid (prednison 4 x 10 mg – 4 x 15 mg sehari); asetretin untuk


psoriasis; penyembuhan dalam minggu – bulan

 Sindrom Sezary: kortikosteroid (prednison 30 mg sehari) atau metilprednisolon


ekuivalen dengan sitostatik (klorambusil dengan dosis 2 - 6 mg sehari).
Tatalaksana

 Eritroderma kronik: diet tinggi protein

Kelainan kulit perlu pula diolesi emolien untuk mengurangi radiasi akibat vasodilatasi oleh
eritema misalnya dengan salap lanolin 10% atau krim urea 10%
Komplikasi
– Cairan dan elektrolit hilang akibat kebocoran kapiler, dan terjadi penurunan
kadar protein darah mengarah ke terjadinya oedem, kelemahan otot, dan
hipoalbuminemia.

– Gagal jantung high-output terjadi akibat peningkatan aliran darah ke kulit.


Keadaan ini biasanya terjadi pada orang tua, terutama dengan kelainan jantung.

– Peningkatan suseptibilitas terhadap infeksi terjadi akibat inflamasi, fisura, dan


ekskoriasi pada kulit.
Prognosis
– Prognosis tergantung etiologi
– Golongan 1 prognosis baik, penyembuhan lebih cepat
– Eritroderma idiopatik, ketergantungan KS, hanya mengurangi gejala
– Sindrom serazy : prognosisnya buruk, pasien laki-laki umumnya meninggal setelah 5
tahun, perempuan setelah 10 tahun.

Anda mungkin juga menyukai