Anda di halaman 1dari 9

Definisi Luka

Terputusnya kontinuitas kulit/jaringan pada struktur normal anatomi dan fungsinya.

Luka Bersih dan Luka Kotor


Luka Kotor : Luka yang terkontaminasi oleh feces, saliva, kotoran, tanah. Luka tusuk, luka gigitan
binatang, luka bakar, frostbite.

Klasifikasi Luka Operasi


Luka bersih (Clean wounds) : luka akibat insisi tanpa adanya inflamasi pada prosedur operasi,
selama tidak mencederai organ pernapasan, pencernaan, dan traktus genitourinaria.

Luka bersih terkontaminasi (clean contaminated wounds) : luka akibat insisi yang mencederai
organ pernapasan, pencernaan, dan traktus genitourinaria yang memiliki resiko tinggi terkena
infeksi, tumpahan isi organ-organ tersebut terkendali.

Luka kontaminasi (contaminated wounds) : luka yang terjadi akibat cederanya saluran
pencernaan, pernapasan, dan traktus genitourinaria, dimana ada tumpahan yang tidak
terkendali ke dalam rongga abdomen/rongga disekitarnya. atau insisi dimana terdapat
peradangan akut dan non purulen. Luka trauma terbuka yang lebih dari 12-24 jam.

Luka kotor / terinfeksi (dirty or infected wounds) : luka yang terjadi akibat insisi yang
dilakukan selama operasi di mana ditemukan perforasi dari suatu oragan atau adanya
inflamasi akut dengan pus. Contohnya perforasi appendiks dan operasi gawat darurat untuk
peritonistis, dan untuk luka trauma terkontaminasi feses yang tidak segera ditangani.
Gunshot Wound
Beratnya cedera akibat luka tembak tergantung dari energi kinetik yang membentur jaringan.
Besarnya energi dipengaruhi oleh massa, kecepatan, dan gaya berat peluru, atau tergantung
dari jarak tembak atau kaliber senapan.

Luka masuk dan Luka keluar

Penatalaksanaan
Antibiotik profilaksis
Penicilin
Dewasa : Oral 125 – 312 mg 4x sehari
Parenteral : Dewasa 0,6 – 3,6 g sehari diberikan 4-6x sehari secara IM atau IV lambat <
300 mg/menit
Anak : bayi baru lahir 50 mg/kgBB sehari diberikan 2x sehari. 1-4 minggu 75
mg/kgBB sehari diberikan 3x sehari.
1 bulan – 12 tahun 100 mg/kgBB sehari diberikan 3x sehari. Tidak melebihi 4 g/hari.

Tetrasiklin
Dewasa : 4 x 500 mg / hari
Anak : 40 mg/kgBB/hari, diberikan 4x dalam sehari.
Eksplorasi eksisi darurat dan irigasi.
Benang Jahit
Benang yang dapat diserap
Alami : Plain cat gut : dibuat dari kolagen sapi atau domba.
Diabsorbsi secara sempurna dalam waktu ± 1 minggu.
Chromic cat gut : dibuat dengan bahan yang sama dengan
plain cat gut namun dilapisi dengan Chromium. Diabsorbsi secara
sempurna ± 2-3 minggu.
Buatan : benang yang dibuat dari bahan sintetis, misalnya Polyglactin
(Vicryl atau Safil).Memiliki daya pengikat ± 2-3 minggu. Diabsorbsi secara
sempurna dalam waktu 2-3 minggu hari.

Benang yang tidak dapat diserap


Alami : benang silk (sutera) yang dibuat dari protein organik
bernama fibroin, yang terkandung di dalam seabut sutera hasil produksi
ulat sutera. Untuk menjahit kulit, mengikat pembuluh darah arteri (arteri
besar).
Buatan : benang yang dibuat dari bahan dasar misalnya nylon atau
polyester. Dibuat sedemikian rupa sehingga reaksi jaringan kecil.
Jarum bedah

Taper  ujung jarum taper dengan batang bulat


cocok digunakan untuk menjahit otot, peritoneoum,
pembuluh darah, dan katup.
Blunt  batang gepeng cocok untuk menjahit
daerah usus besar, ginjal, limpa, dan hati.
Triangular  ujung segitiga dengan batang gepeng.
Cocok digunakan untuk menjahit daerah kulit, fascia,
ligament, dan tendon.
Tapercut  ujung jarum berbentuk segitiga yang
lebih kecil dengan batang gepeng, bisa digunakan
untuk menjahit fascia, ligamen, uterus, rongga mulut.
Jahit Primer / Penutupan Luka Primer
Dilakukan penjahitan pada luka bersih dengan edema minimal, tidak ada
infeksi lokal dan biasanya tidak di drainase.

Penutupan Sekunder
Dilakukan pada luka terinfeksi, jaringan hilang. Biarkan luka tetap terbuka
dan lakukan perawatan luka lokal sampai sembuh.

Penutupan Primer Tertunda / Jahit Tersier


Merupakan metode yang dianggap paling aman oleh dokter bedah sebagai
manajemen dari luka yang terkontaminasi, luka kotor, luka trauma yang
terinfeksi dengan jaringan hilang yang berlebihan, serta luka dengan resiko
infeksi yang tinggi.
Pada luka dilakukan debridemen terhadap jaringan yang rusak dan luka
dibiarkan terbuka. Lalu masukan kasa pada luka dan diganti sebanyak 2x
sehari. Setelah 3-5 hari jika luka tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi,
maka luka dapat dijahit. Akan sangat berguna untuk memasang drain atau
meletakkan sebagian dari sarung tangan steril di luka dan jahit ujungnya.
Drain tersebut akan mencegah cairan menumpuk di bawah jahitan tadi.
Tetanus Toxoid
Tahun terakhir Luka Perawatan Tetanus
mendapat
imunisasi TT
<5 Bersih atau Rentan Tetanus Tidak perlu imunisasi Tetanus
>5 dan <10 Bersih Tidak perlu imunisasi Tetanus
>5 Rentan Tetanus Tetanus Toxoid 0.5 ml IM
>10 Bersih atau Rentan Tetanus Tetanus Toxoid 0.5 ml IM
Tidak pernah Bersih Mulai pemberian imunisasi TT secara
imunisasi berkesinambungan (0.5 ml IM, ulangi
dalam 4 minggu, dan 6-12 bulan setelah
suntikan kedua.
Tidak pernah Rentan Tetanus Mulai pemberian imunisasi TT secara
imunisasi berkesinambungan (0.5 ml IM, ulangi
dalam 4 minggu, dan 6-12 bulan setelah
suntikan kedua.
Human tetanus immunoglobulin 250 U,
IM dalam – tidak di lokasi yang sama
dengan pemberian TT
Jadwal Pemberian Vaksin Tetanus

Suntikan diberikan secara IM sebanyak 0.5 cc

Untuk imunisasi dasar diberikan 3 kali berturut-turut dengan interval


antara suntikan pertama dengan kedua 4-6 minggu, antara kedua dengan
ketiga 6 bulan.

Imunisasi dasar sudah boleh dimulai waktu anak berumur sekitat 4 bulan
yang dapat diberikan bersama dengan vaksin diphteri, pertusis, dalam
bentuk vaksin DPT.

Seseorang yang telah mendapat imunisasi dasar lengkap (3x suntikan)


maka dalam jangka waktu 10 tahun setelah suntikan terakhir, kandungan
antitoksin tetanus dalam serum darahnya berada di atas garis
perlindungan minimal (minimum protective level),jadi orang itu dianggap
sudah terlindung terhadap tetanus.

Walau demikian untuk proteksi terhadap penyakit perlu dilakukan


suntikan booster setiap 5 tahun paling lambat 10 tahun.
Antibiotik
Cefadroxil
Dewasa : Oral 1-2g sehari diberikan 2x dalam sehari
Anak : Oral >6 tahun <40 kg 30-50 mg/kgBB sehari, diberikan 2x
sehari. Maksimal 100 mg/kgBB dalam sehari.

Levofloksasin
Dewasa : Oral 500 mg/hari, diberikan 1x dalam sehari selama 7-14
hari.

Klindamisin
Dewasa : Oral 150-300 mg per kali. Diberikan 3x sehari.

Amoxicillin
Dewasa : Oral 500 mg/kali. Diberikan 2x sehari.
Anak : Oral <3 bulan <30mg/kgBB/hari diberikan 2x sehari selama 2-
3 hari
>3 bulan dan <40 kg, 25mg/kgBB/hari diberikan 2x sehari.
>40 kg, 500 mg/kali diberikan 2x sehari.
Analgesik
Na Diklofenac : Dewasa Oral 75-150mg/hari, diberikan 2-3x sehari.

Asam Mefenamat (NSAID) : Dewasa Oral 500 mg/kali. Diberikan 3x sehari.

Ibuprofen (NSAID) : Dewasa Oral 200-400mg/kali. Diberikan 3-4x sehari.


Anak Oral 4-10 mg/kgBB/hari. Diberikan 3-4x sehari.

Acetaminophen (Analgesic Non-Opioid) : Dewasa Oral 0.5-1 g/kali.


Diberikan maksimal 4x sehari.
Anak Oral, <60 kg 10-15 mg/kali. Diberikan maksimal 4x sehari.

Petidine (Opioid) : Dewasa Oral 50-150 mg setiap 4 jam jika dibutuhkan


Anak, Oral 2 bulan – 12 tahun 0.5-2mg/kgBB diulang setiap 4-6 jam
jika dibutuhkan. 12-18 tahun 50-100 mg diulang setiap 4-6 jam jika
dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai