Anda di halaman 1dari 18

SALMONELA

Nama Kelompok
Ardin Ramadani 1648201017
Ayun Farikah 1348201013
Bunga Debi Lestari 1648201024
Devi Maisyah 1648201031
Devi Orlanda 1548201039
Rio Kurnia Wijaya 1248201051
Suharni 1348201095
ENTEROBACTERIACEA

Suatu kelompok
besar heterogen
basil aerob gram- Example
negatif yang
merupakan
komensal
disaluran usus
manusia dn hewan

SALMONELLA
1. Salmonela serotipe typhi dan salmonela
serotipe pratyphi menyebabkan demam
enterik

GENUS SALMONELA

2. Salmonela lainnya menyebabkan


enteritis
Bersifat kompleks, dengan sekitar
2000 serotipe didalamnya

Salmonela memiliki antigen


H (flagella) dan O (somatik)

KLASIFIKASI

Tes aglutinasi dengan anti serum untuk


berbagai antigen O dan H merupakan dasar
klasifikasi serologi salmonella
ANTIGEN

 Salmonela memiliki 3 macam antigen


Ag simatik (O), Ag flagell (H) yang berbeda satu/dua
fase dan Ag kapsul (Vi).
Ag O dan Ag H adalah antigen utama Salmonella.
Bakteri Salmonella membentuk Ag (O) dan AG (H)
yang termostabil.
Pembawa

Setelah manifestasi atau infeksi subklinis, salmonella


tetap berada dalam jaringan beberapa individu tsb
selama periode yang bervariasi. Tiga persen orang
yang sembuh dari tifoid menjadi pembawa permanen
dan membawa organisme tsb didalam kandung
empedu saluran empedu atau usus maupun
sal.kemih.

EPIDEMIOLOGI
Sumber
Infeksi

Makanan atau minuman yang


terkontaminasi salmonela
Ex : air, susu dan produk susu, kerang, daging
dan produk daging.

EPIDEMIOLOGI
Demam Enterik Septikemia Enterokolitis
Masa tunas 7-20 hari Bervariasi 8-48 jam
Awitan Lambat Mendadak Mendadak
Demam Meningkat secara Meningkat dengan Biasanya rendah
bertahap, kemudian cepat, kemudian
datar tinggi, dengan meningkat tajam
keadan “tifoidal” mencapi suhu
“septik”
Lama penyakit Beberapa minggu Bervariasi 2-5 hari
Gejala pencernaan Sering konstipasi Sering tidak ada Mual, muntah, diare sejak awal
pada awalnya:
kemudian diare
berdarah
Hasil biakan darah Positif dalam Positif saat demam Negatif
minggu pertama tinggi
hingga kedua
penyakit
Hasil biakan tinja Positif sejak minggu Jarang positif Positif segera setelah awitan
kedua; negatif
sebelumnya
INFEKSI

 Salmonelosis  disebabkan oleh salmonella non-tifoid


 Enetrokolitis Atatu Gastroenteritis  jarang menyebabkan
septikemia, osteomilitis, artrithis septik, atau abses
 Demam Enterik akibat salmonella paratyphi
UJI LABORATURIOM DIAGNOSTIK

A. Spesimen
*Untuk demam enterik dan septikemia biakan darah sering
kali positif dalam minggu pertama penyakit.
*spesimen tinja memberikan hasil positif minggu kedua atau
ketiga(demam enterik). Kultur feses positif dalam minggu
pertama(enterokolitis).
B. Metode Bakteriologi Untuk Isolasi Salmonela

1. Biakan pada medium diferensial meduim, EMB,MacConkey


atau deoksikolat memungkinkan deteksi cepat organisme yang
tidak memfermentasi laktosa.

2. Biakan pada medium selektif spesimen diinokulasi pada agar


salmonela-shigela. Juga tersedia agar kromogenik untuk
pertumbuhan salmonela secara spesifik.
3. Biakan pada medium diperkaya spesimen(feses) juga
ditempatkan dalam kaldu tetrationat / selenit F keduanya
menghambat replikasi bakteri usus normal dan
memungkinkan multiplikasi salmonelainkubasi 1-2 hari,
hasil biakan dipindahkan ke medium diferensial dan selektif.
4. Identifikasi akhir  koloni yang diduga merupakan salmonela
dari medium solid diidentifikasi dengan pola reaksi biokimia
dan pemeriksaan aglutinasi slide dengan menggunakan serum
spesifik.
C. Metode
Serologi

Digunakan untuk mengidentifikasi biakan yang tidak


dapat dikenali dengan serum yang telah diketahui dan
dapat pula digunakan untuk menentukan titer antibody
pada pasien dengan penyakit yang tidak diketahui.
Terapi

Demam • siprofloksasin
Enterik

• swasima, amtibioti (siprofloksasi dan


Enterokolitis sefotaksin)

• melindungi tifoid dari air/makanan yang


Imunisasi
Tifoid
tercemar
Pencegahan
 Imunisasi typhoid yaitu Imunisasi yang sangat dianjurkan
untuk mencegah penyakit tersebut. Imunisasi
typhoid harus diperkuat setiap 3 tahun. Ini karena setelah
kurun waktu itu, kekebalan terhadap penyakit typhoid akan
berkurang.
 Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan mencuci
tangan dan menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi.
Selalu menjaga kebersihan lingkungan hidup kita agar
terhindar dari kontaminasi dengan bakteri Salmonella typhi.
Daftar Pustaka
 Kuswiyanto (2014) bakteriologi 1.Jakarta:EGC
 Jawetz, Melnick, Adelberg. Mikrobiologi kedokteran
Ed.27.EGC;jakarta.201
 Radji M, Biomed M. buku ajar mikrobiologi.EGC;jakarta.2015
 Harti SA. Mikrobiologi kesehatan.Andi;surakarta .2014
 Jawetz, Melnick, Adelberg. Mikrobiologi kedokteran
Ed.27.EGC;jakarta.2016
 Jawetz, Melnick, Adelberg. Mikrobiologi kedokteran
Ed.1.salemba medika;jakarta.2005

Anda mungkin juga menyukai