Anda di halaman 1dari 18

Karya tulis ilmiah

Budidaya Sayuran Organik


1. Annisa Fitri
W.U

2. Annisa
5.Noval Andar P
Shalsabilla F

4. Nila Vania U.D 3. Farah Dila

Tahun pelajaran 2013-2014


Sma Antartika Sidoarjo
Latar Belakang
Sistem Pertanian
Organik

Sejak tahun 1990 isu pertanian organik mulai berhembus keras di dunia.
Di Indonesia sendiri dideklarasikan Masyarakat Pertanian Organik
Indonesia (MAPORINA) pada tanggal 1 Februari 2000 di Malang. Pertanian
organik didefinisikan sebagai suatu sistem produksi pertanian yang
menghindarkan atau mengesampingkan penggunaan senyawa sintetik
baik untuk pupuk, zat tumbuh, maupun pestisida.

Sistem pertanian organik sebenarnya sudah sejak lama diterap kan di


beberapa negara seperti Jepang, Taiwan, Korea Selatan dan Amerika
Serikat negara tersebut mengalami kemajuan pesat karena hasil pertanian
terutama sayur dan buah segar yang ditanam dengan pertanian sistem
organik (organic farming system) mempunyai rasa, warna, aroma dan
tekstur yang lebih baik daripada yang menggunakan pertanian anorganik
•Untuk lebih mengenal mengenai budidaya tanaman
organik maupun semi organik.

•Dapat mengidentifikasi perbedaan dan manfaat


tanaman organik dan semi organik.

Memberikan pengetahuan mengenai pembudidayaan


tanaman organik maupun semi organik
1.4 STUDI LITERATUR

Pertanian organik itu sendiri merupakan cara budidaya dan pengusahaan pertanian
dengan mengandalkan input dan saran produksi bahan alami (organik) tanpa
menggunakan kimia sintesis , rekayasa genetik , serta segala input luar yang
menurunkan kualits lahan. Tujuan utama pertanian sayuran tanaman organik adalah
menyediakn bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya
serta tidak merusak lingkungan
Pengembangan pertanian organik di Indonesia selama ini belum banyak dilirik
petani padahal potensi yang dimilik sangat besar. Sumber daya alam yang potensial
untuk pengembangan organik, teknologi untuk mendukung pengembangan pertanian
organik pun sudah tersedia seperti pembuatan pupuk kompos, pestisida hayati dan
nabati ,serta sistem tanah benih langsung. Masalh lain muncul bagi petani ang sudah
mencoba mengembangkan pertanian organik, yaitu pemahaman petani tentang
pertanian organik yang bervariasi, padahal standar mengenai pertanian organik telah
ada. Hail ini tentunya akan merugikan konsumen sehingga perlu ada kesepahaman
tentang pertanian organik. (Narasumber kuswanto dalam buku Panduan Budidaya
Tanaman Pangan Organik)
SUMBER DATA

Untuk membuat Karya Ilmiah ini dibutuhkan beberapa sumber


yang mendukung, berikut adalah sumber data yang kami pakai
untuk menyempurnakan Karya Ilmiah ini
Melakukan Penelitian di Badan Penelitian Teknologi
Pangan Malang Jawa Timur
Melakukan Wawancara Langsund dengan narasumber
(bapak topi ijo gak tau namanya)
Mengambil pembahan mengenai sayurn organik dari
buku/artikel yang terkait dengan budidaya tanaman
organic
1.6 METODOLOGI PENELITIAN

Didalam kegiatan ini kami mengumpulkan data-data sebagai bahan


dalam menyusun karya tulis. Metode – metode yang akan kami tulis
sebagai berikut :
1.6.1 Metode Observasi
Dan objek-objek yang kami amati secara langsung kemudian mencari
data – data yang di perlukan sebagai bahan untuk menyusun karya
tulis .

1.6.2 Studi Literatur


Kami mencari dan mengumpulkan buku-buku yang ada hubunganya
dengan objek wisata yang di teliti .

1.6.3 Metode Wawancara


Bertanya-tanya ke petugas di objek wisata yang dikunjungi.
Syarat Benih yang Dipilih

1. Berasal dari induk yang sehat


2. Bebas dari hama
3. Daya kecambah 80 prosen
4. Memiliki kemampuan benih tinggi
TEHNIK PENANAMAN
1. Penentuan Pola Tanam.
Pola tanam pada sayuran bayam yaitu dengan
cara monokultur. Jarak tanam untuk tanaman
bayam adalah antara 60 cm x 50 cm atau 80
cm x 40 cm. Jarak tanam tersebut dapat
divariasikan sesuai dengan tingkat kesuburan
tanah dan jenis bayam sehingga populasi
tanaman per hektar berkisar antara 30.000 -
60.000 tanaman.
2. Pembuatan Lubang Tanam.
Cara membuat lubang tanam dapat dibuat dengan
mudah menggunakan alat kayu dengan cara di pukul-
pukul sehingga membentuk lubang. Jarak antara
barisan adalah 60 - 80 cm dan jarak antar lubang
(antar barisan) 40 - 50 cm.
3. Cara Penanaman.

Penanaman dapat langsung di lapangan tanpa penyemaian atau


dengan penyemaian terlebih dahulu. apabila tanpa penyemaian
maka biji bayam dicampur abu disebarkan langsung di atas
bedengan menurut barisan pada jarak antar barisan 20 cm dan
arahnya membujur dari barat ke timur. setelah disebarkan benih
segera ditutup dengan tanah halus dan disiram hingga cukup
basah. waktu penanaman paling baik adalah pada awal musim
hujan. dengan penyemaian maka tanaman dapat tumbuh dengan
lebih baik karena benih diperoleh dengan cara seleksi untuk
ditanam.
Pemeliharaan
Tanaman
1. Penjarangan dan Penyulaman
penyulaman dengan mengganti tanaman dengan yang baru. Caranya dengan
mencabut dan apabila terserang penyakit segera dimusnahkan agar tidak menular ke
tanaman lainnya. Penyulaman dapat dilakukan seminggu setelah tanam.

2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah. Alat yang digunakan
dalam penyiangan dapat berupa cangkul kecil atau sabit. Caranya dengan dicangkul
untuk mencabut gulma atau langsung dicabut dengan tangan. Disamping itu
pencangkulan dilakukan untuk menggemburkan tanah.

3. Perempalan
Apabila perawakan tanaman terlalu subur, mungkin perlu dilakukan perempalan tunas - tunas
liar dan pemasangan ajir / turus untuk memperkuat tegaknya tanaman agar tidak rebah.
4. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik, untuk tiap lubang
calon tanaman sekitar 0,4 - 0,8 kg. Dengan demikian kuantum pupuk organik akan
berkisar 15 - 30 ton. Pupuk organik yang digunkan bisa dari larutan air pupuk
kandang atau air kencing hewan ternak (sapi, kambing, kelinci).

5. Pengairan dan Penyiraman


Pada fase awal pertumbuhan, sebaiknya penyiraman dilakukan rutin dan intensif 1 - 2
kali sehari, terutama di musim kemarau. Waktu yang paling baik untuk menyiram
tanaman bayam adalah pagi atau sore hari,

6. Penyemprotan Pestisida
daun Mindi yang mengandung margosin, glikosdida flafonoid untuk mengendalikan ulat
grayak dan kutu daun, Surian yang daun dan kulit batangnya berfungsi untuk
mengendalikan hama ulat, tungau dan lain-lain. Sedangkan untuk mengendalikan
penyakit bisa digunkan bunga Camomil (Chamaemelum spp). Pengaplikasian dengan
menggunakan 60 cc untuk 1 lt air, disemprotkan ke tanaman yang terkena hama pada
daun dan batangnya 1 minggu 1 kali.
MANFAAT SAYURAN ORGANIK
• Sayuran organik mengandung banyak
antioksidan yang menahan radikal bebas
• Mengandung banyak vitamin lebih banyak dari
sayuran non organik
• Mengandung asam alisilat yang berfungsi
sebagai imun
• Meningkatkan asupan nutrisi dan
menurunkan resiko kanker

Anda mungkin juga menyukai