2. Annisa
5.Noval Andar P
Shalsabilla F
Sejak tahun 1990 isu pertanian organik mulai berhembus keras di dunia.
Di Indonesia sendiri dideklarasikan Masyarakat Pertanian Organik
Indonesia (MAPORINA) pada tanggal 1 Februari 2000 di Malang. Pertanian
organik didefinisikan sebagai suatu sistem produksi pertanian yang
menghindarkan atau mengesampingkan penggunaan senyawa sintetik
baik untuk pupuk, zat tumbuh, maupun pestisida.
Pertanian organik itu sendiri merupakan cara budidaya dan pengusahaan pertanian
dengan mengandalkan input dan saran produksi bahan alami (organik) tanpa
menggunakan kimia sintesis , rekayasa genetik , serta segala input luar yang
menurunkan kualits lahan. Tujuan utama pertanian sayuran tanaman organik adalah
menyediakn bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya
serta tidak merusak lingkungan
Pengembangan pertanian organik di Indonesia selama ini belum banyak dilirik
petani padahal potensi yang dimilik sangat besar. Sumber daya alam yang potensial
untuk pengembangan organik, teknologi untuk mendukung pengembangan pertanian
organik pun sudah tersedia seperti pembuatan pupuk kompos, pestisida hayati dan
nabati ,serta sistem tanah benih langsung. Masalh lain muncul bagi petani ang sudah
mencoba mengembangkan pertanian organik, yaitu pemahaman petani tentang
pertanian organik yang bervariasi, padahal standar mengenai pertanian organik telah
ada. Hail ini tentunya akan merugikan konsumen sehingga perlu ada kesepahaman
tentang pertanian organik. (Narasumber kuswanto dalam buku Panduan Budidaya
Tanaman Pangan Organik)
SUMBER DATA
2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah. Alat yang digunakan
dalam penyiangan dapat berupa cangkul kecil atau sabit. Caranya dengan dicangkul
untuk mencabut gulma atau langsung dicabut dengan tangan. Disamping itu
pencangkulan dilakukan untuk menggemburkan tanah.
3. Perempalan
Apabila perawakan tanaman terlalu subur, mungkin perlu dilakukan perempalan tunas - tunas
liar dan pemasangan ajir / turus untuk memperkuat tegaknya tanaman agar tidak rebah.
4. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik, untuk tiap lubang
calon tanaman sekitar 0,4 - 0,8 kg. Dengan demikian kuantum pupuk organik akan
berkisar 15 - 30 ton. Pupuk organik yang digunkan bisa dari larutan air pupuk
kandang atau air kencing hewan ternak (sapi, kambing, kelinci).
6. Penyemprotan Pestisida
daun Mindi yang mengandung margosin, glikosdida flafonoid untuk mengendalikan ulat
grayak dan kutu daun, Surian yang daun dan kulit batangnya berfungsi untuk
mengendalikan hama ulat, tungau dan lain-lain. Sedangkan untuk mengendalikan
penyakit bisa digunkan bunga Camomil (Chamaemelum spp). Pengaplikasian dengan
menggunakan 60 cc untuk 1 lt air, disemprotkan ke tanaman yang terkena hama pada
daun dan batangnya 1 minggu 1 kali.
MANFAAT SAYURAN ORGANIK
• Sayuran organik mengandung banyak
antioksidan yang menahan radikal bebas
• Mengandung banyak vitamin lebih banyak dari
sayuran non organik
• Mengandung asam alisilat yang berfungsi
sebagai imun
• Meningkatkan asupan nutrisi dan
menurunkan resiko kanker