Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA IBU HAMIL, BERSALIN,


NIFAS DAN PELAYANAN KB SERTA BBL
DI PUSKESMAS 2 SUMPIUH
KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN 2015

Disusun oleh
RAHMASARI ARDIYANTINI
NIM: P17424312083

PRODI DIII KEBIDANAN PURWOKERTO JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2015
Program pembangunan kesehatan di Indonesia ini masih
diprioritaskan pada upaya peningkatan derajad kesehatan ibu dan
anak, terutama pada kelompok yang rentan kesehatan yaitu ibu
hamil,bersalin, nifas, bayi pada masa perinatal. Hal ini di tandai
dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB). (Kemenkes RI, 2011)
Target AKI tahun 2015: 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
Sementara AKI 2013 mencapai 6000 orang sedangkan AKB
mencapai 160.681 anak. (Kemenkes RI, 2013) .
AKI di Jawa Tengah Tahun 2013 sebesar 515 kasus dan AKB
3.759 kasus, sedangkan Tahun 2012 sebesar 675 kasus AKI dan
6.235 kasus AKB. (Dinkes Jateng, 2013). Upaya menurunkannya
dengan Millenium Development Goals (MDG’s). Dalam MDG’s
memiliki target adalah tercapai kesejahteraan rakyat dan
pembangunan masyarakat pada tahun 2015. Melalui peningkatan
pengetahuan dan perubahan perilaku ibu dan keluarga.
Puskesmas 2 Sumpiuh mencakup 6 wilayah diantaranya
Banjar Panepen, Bogangin, Selanegara, Kradenan, Sumpiuh
Dan Nusadadi. Di Puskesmas 2 Sumpiuh Angka Kematian Ibu
(AKI) pada tahun 2014 tidak ada per 492 kelahiran yang ada.
Sedangkan Angka Kematian Bayi di Puskesmas 2 Sumpiuh ini
11 per 493 kelahiran yang ada. Sedangkan angka cakupan K4 di
Puskesmas 2 Sumpiuh dengan presentase 92,88% per jumlah
keseluruhan 496. ( laporan KIA Puskesmas 2 Siumpiuh, 2014).
Berdasarkan di atas, penulis tertarik untuk mengambil
kasus dengan judul “ Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada
Ibu Hamil, Bersalinan, Nifas dan Pelayanan KB, serta BBL”.
Dengan sasaran ibu hamil usia kehamilan 36 minggu (TM III)
yang fisiolaogis diikuti asuhan ibu bersalin, asuhan ibu nifas,
KB dan asuhan bayi baru lahir di wilayah kerja puskesmas 2
sumpiuh.
Metode pengambilan data yang menggunakan pendekatan
7 langkah varnay, yaitu pada langkah pertama
(pengkajian) berupa: data subjektif diambil dengan
melakukan anamnesa dan obyektif dengan melakukan
observasi serta pemeriksaan fisik. Dilanjutkan dengan
interpretasi data dasar, mengidentifikasi diagnose
potensial dan mengantisipasi penanganannya, identifikasi
kebutuhan segera, menyusunan rencana asuhan
menyeluruh , melaksanakan asuhan dengan efisien dan
aman serta melakukan evaluasi.
TINJAUAN PUSTAKA
Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang
bersinambung dan terdiri dari ovulasi, migrasi
spermatosoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan
zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan
plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm. (Manuaba, 2010; h. 75).
Ketidak nyamanan pada trimester III.
Keputihan , buang air kencing, hemorrhoid,
garis garis diperut, konstipasi, sesak nafas.
Persalinan
Persalinan adalah proses dimana bayi,
plasenta, dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu
(APN, 2008).
Dimana penatalaksanaannya dengan APN 60
Langkah.
Nifas
Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah
lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari)
setelah itu.( sarwono, 2009; h. 357).
Nugroho, (2014;h. 217-218) mengatakan bahwa
penatalaksanaan masa nifas di bagi menjadi 4. Dimana
di kunjungan ke 4 ada pemberian konseling KB secara
dini.
BBL
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam
presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa
memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu
sampai dengan 42 minggu dengan berat badan antara
2500 gram sampai 4000 gram nilai apgar >7 dan tanpa
cacat bawaan (Rukiyah, 2010; h. 2)
Penatalaksanaan BBL ada 3
KN ke 1: 6-48 jam setelah lahir
KN ke 2: hari ke 3 sampai hari ke 7 setelah lahir.
KN ke 3: waktu 8 hari sampai hari ke 28
Manajemen Kebidanan
Manajemen Kebidanan adalan proses pemecahan
masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam
rangkaian tahapan logik untuk pengambilan keputusan
yang berfokus pada klien. (Zulvadi, 2014; h. 204).
Memuat tentang manajemen kebidanan dengan
menggunakan kerangka pikir Varnay dengan pendekatan
managemen kebidanan terdiri dari 7 (tujuh) langkah:
pengumpulan data dasar, interpretasi data dasar,
mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial,
mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang
memerlukan kebutuhan yang memerlukan penanganan
segera, merencanakan asuhan yang menyeluruh,
melaksanakan perencanaan, evaluarsi, dilanjutkan dengan
SOAP.
S (Data Subjektif)
Data subjektif, merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan
menurut Helen Varney langkah pertama (pengkajian data), terutama
data yang diperoleh melalui anamnesa. Data subjektif ini berhubungan
dengan masalah dari sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai
kekhawatiran dan keluhannya dan keluhan yang dicatat sebagai
kutipan langsung atau ringkasan yang akan berhubungan langsung
dengan diagnosa. Data subyektif ini nantinya akan menguatkan
diagnosis yang akan disusun.

O (Data Objektif)
Data obyektif merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan
menurut Helen Varney pertama (pengkajian data), terutama data yang
diperoleh melalui hasil obserfasi yang jujur dari pemeriksaan fisik
pasien, pemeriksaan laboratorium / pemeriksaan diagnostik lain.
Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
dimasukkan dalam data obyektif ini. Data ini akan memberikan bukti
gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan diagnosis.
A (Analisa)
Merupakan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi
(kesimpulan) dari data subyektif dan obyektif. Dalam
pendokumentasian manajemen kebidanan, karena keadaan pasien
yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan ditemukan
informasi baru dalam data subyektif maupun data objektif, maka
proses pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Hal ini juga
menuntut bidan untuk sering melakukan analisis data yang dinamis
tersebut dalam rangka mengikuti dan diambil keputusan / tindakan
yang tepat.
P ( Penatalaksanaan)
Perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan
datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisa dan
interpretasi data. Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan
tercapainya kondisi pasienseoptimal mungkin dan mempertahankan
kesejahteraannya. Rencana asuhan ini harus harus bisa mencapai
kriteria tujuan yang ingin dicapai dalam batasan waktu tertentu.
Tindakan yang akan dilaksanakan harus membantu pasien mencapai
kemajuan dan harus sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga kesehatan
lain, antara lain dokter
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ibu hamil,
Bersalin, Nifas dan Pelayanan KB serta BBL
METODE PENELITIAN

Jenis penelitian dengan menggunakan studi khasus


mengelola asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu
hamil 36 minggu dilakukan continue care , bersalin, nifas, dan
KB serta BBL. Data yang digunakan adalah data primer dan
sekunder.
Data primer diperoleh langsung dari sumber/klien
dapat berupa catatan hasil wawancara, pengamatan lapangan.
Sedangkan data sekunder seperti buku laporan, dokumentasi
foto dan vidio. Prosedurnya dengan pengkajian yang diperoleh
dari data subyektif melalui (anamnesa), dan data obyektif dari
pemeriksaan fisik, pemeriksaan obsteric, obserfasi, catatan
perkembangan serta pemeriksaan penunjang. Pengolahan data
yang diperoleh dari data subyektif dan obyektif kemudian
dilakukan interpretasi data sehingga dapat ditarik kesimpulan
untuk memunculkan diagnosa kebidanan, masalah kebidanan,
kebutuhan segera sesuai dengan kondisi klien secara fisiologis.
Hasil intrepretrasi data dasar berasal dari standar nomenklatur
diagnosis kebidanan dimana diakui dan telah disahkan oleh
profesi, berhubungan langsung dengan praktik kebidanan,
memiliki ciri khas kebidanan, didukung oleh clinical judgement
dalam praktik kebidanan , dapat diselesaikan dengan pendekatan
manajemen kebidanan. (Purwandari, 2006).
Etika dalam penyusunan proposal:
Dengan memberikan lembar persetujuan kepada subjek yang
akan diteliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian
yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama
dan sesudah pengumpulan data. Jika responden tersebut menolak
untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap
menghormati hak-haknya. Bila setuju maka penulis menjaga
kerahasian responden dengan tidak mencantumkan nama, dan
menjamin kerahasiannya serta hanya data tertentu saja yang
disajikan saebagai hasil asuhan.

Anda mungkin juga menyukai