Sampel
Mengapa sampel?
• Populasi terlalu besar untuk diteliti
seluruhnya
– Idealnya seluruh populasi harus diambil
datanya untuk menentukan seberapa
kerap masalah kesehatan yang diteliti
itu ada di masyarakat
– Dilakukan teknik sampling
Alasan penarikan sampel
• Adanya populasi yang sangat besar (infinite population)
didalam populasi yang sangat besar dan tidak terbatas
• tidak mungkin seluruh populasi diperiksa atau diukur
karena akan memakai waktu yang lama.
• Homogenitas, populasi yang homogen tidak perlu
semua unit populasi diperiksa karena akan membuang
waktu serta tidak akan ada gunanya karena variabel yang
akan diteliti telah terwakili oleh sebagian saja dari
populasi tersebut.
• Menghemat biaya dan waktu
• Ketelitian / ketepatan pengukuran, meneliti yang
sedikit(sampel) tentu akan lebih teliti jika dibandingkan
dengan meneliti jumlah yang banyak (poplasi) .
• Adanya penelitan yang untuk melakukan penelitian ,objek
penelitianya harus dihancurkan(destruktif), misalnya
darah yang sudah diambil dari orang yang menjadi objek
penelitian tidak mungkin lagi akan dipakai kembali.
Sampel yang ideal adalah
• Dapat menghasilkan gambaran yang tepat
karakter populasi.
• Dapat menentukan presisi ( ketepatan )
dari hasil penelitian dengan menentukan
simpangan baku dari taksiran yang
diperoleh
• Sederhana, mudah dilaksanakan.
• Dapat memberikan keterangan sebanyak
mungkin dengan biaya serendah mungkin
Beberapa istilah
• Elemen sampling unit ialah sesuatu yang menjadi objek penelitian,
misalnya orang, barang, unit organisasi
• Karakteristik ialah ciri, sifat atau hal-hal yang dimiliki elemen,
misalnya pasien rumah sakit, pasien Puskesmas
• Variabel (nilai karakteristik) ialah sesuatu yang nilainya berbeda-
beda, biasanya diberi simbol X dan Y, misalnya jumlah pasien suatu
rumah sakit 200 orang.
• Populasi ialah kumpulan yang lengkap dari elemen-elemen yang
sejenis akan tetapi dapat dibedakan karena karakteristiknya,
misalnya seluruh pasien, seluruh penduduk indonesia.
• Sampel ialah sebagian dari populasi. Kalau N=banyaknya elemen
populasi, n=banyaknya elemen sampel.
• Sampling ialah cara pengumpulan data kalau hanya elemen sampel
yang diteliti hasilnya merupakan estimate
PENGERTIAN POPULASI
DAN SAMPEL
Populasi
• Populasi (Universe) adalah keseluruhan dari unit analisis yang
karakteristiknya akan diduga . Anggota (unit) populasi disebut
elemen populasi.
– Contoh:
– Individu , misal penderita penyakit TBC
– Virus HIV
Sampel:
• Sampel adalah sebagian dari populasi yang mana ciri-cirinya
diselidiki atau diukur. Unit sampel dapat sama dengan unit
populasi tetapi dapat juga tidak sama.
• Contoh:
– Unit analisis atau populasi suatu penelitian adalah bayi
berumur dibawah tiga tahun. Yang akan diteliti adalah
kebiasaan makannya.
– Sudah pasti nanti unit sampelnya adalah ibu yang mempunyai
anak berumur dibawah tiga tahun karena tidak mungkin
pertanyaan tentang makanan bayi dapat ditanyakan langsung
kepada bayi tersebut.
Kerangka Sampling
(sampling frame)
• Ialah daftar semua sampling unit
• Sampling frame adalah daftar yang berisi seluruh unit dalam
populasi.
• Fungsi dari kerangka sample adalah agar penarikan sample
secara acak (random) dapat dilakukan sehingga semua unit di
populasi mempunyai kesempatan (probabilitas) yang sama
untuk terpilih.
• Memilih sampel berarti memilih beberapa sampling unit dari
kerangka sampling untuk membuat perkiraan, sampling unit
bisa merupakan kelompok elemen.
– Sampling unit berupa kelompok individu antara lain rumah
tanggakumpulan orang, desa kumpulan rumah tangga, rumah
sakit kumpulan pasien, dokter, pegawai
Cara pengambilan Sampel
• Probability sampling
– Adalah cara pemilihan sampel yang setiap
sampling unitnya memiliki peluang sama untuk
terpilih yang besarnya tidak sama dengan nol
• Non probability sampling
– Adalah pengambilan sampel tanpa pemikiran
probabilitas anggota populasi untuk terpilih
dalam sampel
Prosedur pelaksanaan suatu
survei/eksperimen
• Tujuan survei harus jelas
• Bentuk pengumpulan data (primer atau sekunder)
• Menentukan populasi dan memilih teknik sampling yang tepat
• Menentukan tingkat ketelitian yang dinayatakan dalam batas
kesalahan sampling.
• Menentukan alat untuk memperoleh data dari elemen, misal
wawancara, direct observation
• Membuat daftar pertanyaan
• Memilih data collector
• Memilih sampel dari kerangka sampling dan mengumpulan data di
lapangan.
• Mengolah dan menyajikan data
• Analisis data dan membuat laporan
PENARIKAN SAMPEL
Sampel acak = random (probability sampling)
• Didalam penarikan sampel secara acak maka
semua unsur yang ada di populasi akan
mempunyai peluang yang sama untuk terambil
sebagai sampel untuk mewakili populasinya.
• Teknik didalam sampel acak ini adalah:
– Acak sederhana ( Simple Random Samping = SRS)
– Sistematis ( Systematic Random Sampling)
– Sampel strata ( Stratified Random Sampling)
– Klaster ( Cluster Sampling)
– Bertingkat / bertahap ( Multistage sampling)
PENARIKAN SAMPEL
Sampel tidak acak ( non probability sampling )
• Tidak semua unsur didalam populasi mempunyai
peluang yang sama untuk tertarik sebagai
sampel,
• Teknik ini juga banyak tetapi yang akan
dijelaskan hanya :
– Purposive sampling
– Incidental sampling
– Quota sampling
Sampel Acak Sederhana
(Simple Random Sampling)
• Sampel random sampling adalah cara pengambilan sampel
yang memberikan kesempatan sama pada setiap unit sampling
untuk tepilih.
• Keuntungan :
– Langkahnya tidak berbelit-belit
– Mudah untuk dimengerti
– Mudah untuk menghitung rata-rata dan variansinya
• Kelemahan :
– Biayanya mahal
– Sulitnya cara pengambilan sampel membutuhkan adanya
daftar unit sampling yang lengkapsebelum proses
pemilihan sampel dimulai
– Untuk mengadakannya seringkali membutuhkan ongkos
yang tidak sedikit.
Cara pemilihan elemen anggota
sampel
• Dengan cara lotere (elemen populasi
sedikit)
• Dengan menggunakan tabel bilangan acak
– Table of random number ialah tabel yang
memuat bilangan atau angka-angka
sedemikian rupa sehingga dapat
dipergunakan untuk memilih sampel
secara acak.
Sampel Acak Sistematik
(Systematic Random Sampling)
• Yang diambil secara acak adalah hanya unsur pertama ,
selanjutnya diambil secara sistimatik sesuai langkah yang
sudah ditetapkan
• Syarat penarikan sampel secara sistimatis ini adalah
tersedianya kerangka sampling
• Pada pemilihan sampel dengan metode sistematik, peneliti
harus membagi populasi menjadi m kelompok dengan besar
kelompok k=N/m.
• Pada kelompok pertama, pemilihan sampel dilakukan secara
acak sederhana dengan selang angka acak antara 1 sampai
dengan k. Sampel berikutnya dipilih dengan menambahkan k
pada angka sebelumnya.
Pemilihan sampel secara sistematik
memiliki keuntungan
• Pemilihan sampel dapat dilakukan pada proses yang
sedang berjalan, dimana jumlah populasi dan
kerangka sampel belum tersedia.
• Penggunaan metode sampel sistematik menjamin
sampel menjadi lebih tersebar ke seluruh anggota
populasi.
• Formula yang digunakan untuk estimasi parameter,
varians dan uji statistik pada sampel acak
sederhana dapat pula digunakan pada metode
sampel sistematik.
Contoh teknik pengambilan sampel acak
sistematik
• Misalkan peneliti ingin mengetahui status gizi
balita yang datang ke puskesmas pada tahun 1996.
Pada tahun tersebut ada 5000 balita yang datang
dan peneliti hanya ingin mengambil 100 balita saja
sebagai sampel. Maka peneliti membagi balita
tersebut menjadi 5000/100=50 kelompok. Pada
tiap kelompok terdiri dari 100 balita. Balita
pertama dipilih secara acak sederhana dengan
menggunakan selang angka 1 sampai dengan 100.
Misalkan terpilih balita nomor 7. Maka balita
selanjutnya yang terpilih sebagai sampel adalah
balita nomor (7+50=57), (57+50=107),
(107+50=157), dan seterusnya.
Sampel Acak Stratifikasi
(Stratified Random Sampling)
• Populasi terbagi menurut tingkat tertentu. Misalkan
masyarakat terbagi menurut tingkat pendidikan rendah,
sedang dan tinggi, atau puskesmas terbagi menjadi
puskesmas dengan perawatan dan puskesmas tanpa
perawatan.
• Populasi dibagi menjadi stratum terlebih dahulu. Yang
dimaksud dengan stratum adalah bagian dari populasi
(subpopulasi) yang memiliki karakteristik yang sama dan
karakteristik ini diduga berhubungan dengan variabel yang
diteliti. Jadi pada contoh di atas, puskesmas dibagi menjadi
2 kelompok, puskesmas tanpa perawatan dan puskesmas
dengan perawatan.
Sampel Acak Stratifikasi
• Didalam melakukan stratifikasi dan pengambilan
sampel perlu diperhatikan :
– Didalam setrata unsur populasi tersebut sehomogen
mungkin
– Antar strata seheterogen mungkin
– Sampel diambil proporsional menurut besarnya unit yang
ada didalam masing-masing strata dan antar strata
– Didalam masing-masing strata unit sampel diambil secara
acak
– Misalnya setrata pendidikan( tinggi, sedang, kurang),
ekonomi ( kaya, sedang, miskin)
Bila suatu populasi berukuran N dibagi menjadi
k kelompok (strata) yang masing-masing
berukuran N1,N2,N3,...Nk pada setiap kelompok
diambil sampel acak berukuran n1,n2,n3,...nk .
Ni
ni n
N
i 1,2,3,...k
N ukuran sampel keseluruha n
Contoh soal
disuatu universitas kemampuan mahasiswa diukur IPK
dapat dibagi menjadi 3 kelompok, dengan mengambil
sampel n=20