STRATEGI TRANSFORMASI
KEPESERTAAN PKH
DEPUTI MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL/BAPPENAS
BIDANG KEMISKINAN, KETENAGAKERJAAN, DAN UKM
Latar Belakang
Mengapa diperlukan Exit Strategy bagi
PKH?
Rancangan Exit Strategy PKH
Peran Pemda ke depan
2
LATAR BELAKANG
1. Pelaksanaan PKH tidak terlepas dari kisah sukses pelaksanaan Conditional Cash
Transfers di berbagai negara evaluasi menunjukan program efektif untuk:
a. Mendorong orangtua melakukan investasi kesehatan dan pendidikan anak,
b. Meningkatkan prestasi pendidikan,
c. Meningkatkan kesehatan ibu & anak dan mengurangi kekurangan gizi.
d. Dampak ikutan: pengurangan pekerja anak dan peningkatan kebiasaan baik terhadap pola
hidup sehat dari bukan penerima di suatu wilayah (neighbouring effect).
4
STATUS KELAYAKAN PESERTA PKH
KOHOR 2007
100,000
90,000
80,000
70,000
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
0
<= 5% 6%-10% 11%-30% 31%-40%
Have children
Memiliki below
anak 5 years
usia old by pada
<5 tahun 2013 (%)
tahun 2013 (%)
Memiliki
Have anak
children usia 7-17
between tahun
7-17 years oldpada tahun 2013 (%)
by 2013
Memiliki
Have bothanak usia <5children
children tahun dan 7-17 tahun
below 5 andpada tahun 7-17
between 2013 (%)
years old by 2013
Do notmemiliki
Tidak have either children
anak usia below
<5 tahun dan57-17
or between
tahun pada7-17 years
tahun 2013old
(%) by 2013 5
EXIT MELALUI RESERTIFIKASI
Resertifikasi/sertifikasi ulang adalah penilaian status sosial ekonomi peserta
PKH
Sebagai input penetapan strategi transformasi kepesertaan PKH
Akan dilaksanakan 1 tahun sebelum 6 tahun kepesertaan (tahun ke 5).
Tujuan
• Penilaian status sosial ekonomi peserta PKH
• Identifikasi program-program perlindungan sosial yang dimiliki peserta
• Identifikasi program lainnya yang dibutuhkan oleh peserta PKH
• Pemutakhiran data roster PKH.
Manfaat
• Bahan keputusan penilaian status kelayakan/eligibility kepesertaan PKH.
• Formulasi aturan graduasi program.
• Evaluasi kualitas penetapan sasaran PKH & efektifitas program dalam
memenuhi tujuannya.
• Dapat pula untuk verifikasi cadangan/daftar tunggu PKH
STATUS KEPESERTAAN HASIL
RESERTIFIKASI
Terdapat 4 kemungkinan status kepesertaan berdasarkan hasil resertifikasi:
1. Miskin, eligible
2. Miskin, tidak eligible
3. Tidak miskin eligible
4. Tidak miskin, tidak eligible K
Masih Elijibel
E
Transisi
RTSM
L
(=<10%)
Tidak Elijibel U
Status
A
Kemiskinan R
Graduasi
Masih Elijibel
Non-RTSM P
(>10%) K
Tidak Elijibel H
7
GRADUASI
Kondisi penyebab graduasi:
• Keluar sementara : jika ada anggota keluarga yang tidak memenuhi
komitmen secara berturut-turut selama tiga bulan. Disebut sementara
karena keluarga tersebut masih memungkinkan untuk didaftarkan lagi
sebagai Peserta PKH sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Di dalam
pedoman umum kondisi ini juga disebut sebagai penangguhan sementara.
• Graduasi alamiah: jika rumah tangga ini memiliki anggota keluarga yang
sudah tidak lagi memenuhi syarat kepesertaan PKH dan sudah tidak masuk
kategori miskin. Rumah tangga ini tidak mendapatkan bantuan tunai pada
periode pembayaran berikutnya.
– Bila status sosial ekonominya berada pada tingkat di bawah miskin masuk
dalam program transisi.
1. Diduga akan ada beban psikologis bagi penerima 1. Menciptakan ketergantungan RTSM
PKH kepada bantuan tunai program PKH.
RTSM, 2. Tidak terakomodasikannya akumulasi ketrampilan 2. Menciptakan kecemburuan antara
dan pengetahun yang sudah dimiliki oleh tenaga RTSM penerima dan non-penerima.
PENDAMPING, pendamping dan operator.
3. Relatif sulitnya memelihara perilaku positif dalam
OPERATOR memanfaatkan pelayanan kesehatan dan
pendidikan.
4. Terjadinya peningkatan peluang pekerja anak.
9
TRANSISI
1. Pengertian Transisi untuk menjamin keberlangsungan perubahan perilaku positif
(terhadap kesehatan dan pendidikan)
Pada tingkat peserta:
• Menjamin peralihan pembayaran/transfer PKH pada bentuk bantuan sosial lain (jaminan
kesehatan, beasiswa, TabunganKu, subsidi raskin, listrik, pupuk, dsb)
• Menjamin keikutsertaan/partisipasi mantan peserta dalam kelompok masyarakat (KUBE,
PNPM, dst).
Pada tingkat program:
• Terjadinya peralihan/keberlanjutan penanganan mantan peserta PKH dalam program
lainnya (baik program pusat maupun daerah).
• Peralihan pendampingan menjadi pekerja sosial di daerah yang sama atau pindah ke
daerah PKH baru.
Bantuan tetap
12
PERSIAPAN TRANSISI (di tahun ke 6)
Waktu Pusat Daerah Masyarakat
Kuartal 1
Pembahasan hasil
(s/d resertifikasi
April)
• Jamkesmas/Jampersal,
Komplementaritas • BSM/BOS,
(WAJIB DAPAT) • Raskin
• Lainnya..
• Askesos,
• KUBE/UEP/RTLH
Livelihood support
• PNPM,
(penunjang penghidupan)
• Koperasi/kredit permodalan
• Lainnya…
• JS-Paca (jika ada disable)
• JS-LU (jika ada lanjut usia)
Conditional support
• PNPM Generasi
(penunjang bersyarat)
• Lainnya…
PERAN PEMDA KE DEPAN
Sosialisasi rencana dan ketentuan graduasi dan transisi mantan peserta
PKH dan koordinasi di tingkat operasional antara dinas terkait
kabupaten/kota dan jenjang seterusnya dengan pendamping/fasilitator
masyarakat.
Integrasi data mantan peserta PKH dan pendamping yang sudah tidak
dibutuhkan lagi dalam PKH dengan program penanggulangan kemiskinan
lainnya/Pemda agar seluruh mantan peserta PKH dapat dipastikan
memperoleh manfaat yang lebih besar dan pendamping tetap dapat
dimanfaatkan.
Verifikasi data & kesiapan supply side, khususnya terkait pelayanan
pendidikan dan kesehatan di daerah (hal ini sekaligus untuk koordinasi
rencana perluasan PKH di provinsi ybs) dan koordinasi penganggarannya.
Pengembangan struktur koordinasi dan kelembagaan dukungan terhadap
mantan peserta PKH hingga ke tingkat basis (beserta payung hukum
pelaksanaan dan penganggarannya, bila diperlukan).
Koordinasi penanganan pengaduan/masalah
CONTOH: MASALAH SUPPLY SIDE KESEHATAN
DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA
• Penggunaan Buku KIA sebagai media
konseling
Petugas kesehatan : • Supervisi fasilitatif oleh Dinkes Kab
• Kurang memberikan konseling, • sarana, prasarana dan tenaga kesehatan
yang memadai
tidak secara rutin mengikuti
• Mempromosikan pentingnya kesehatan
standar pelayanan dan anjuran memanfaatkan pelayanan
kesehatan
• Sikap yang kurang ramah
• Memberitahukan jadwal kunjungan pada
peserta PKH
• Memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas kepada keluarga peserta PKH
Pendamping/fasilitator :
• Kurang aktif menggerakkan • Bekerja sama dengan RT/RW untuk
masyarakat untuk ke menggerakkan masyarakat
puskesmas • Fasilitasi koordinasi antara pendamping
• Tanpa melakukan verifikasi ke & puskesmas
puskesmas memberikan
bantuan tunai
MASIH BANYAK DAERAH YANG TERTINGGAL PENCAPAIAN
MDGs-NYA
KABUPATEN TELUK BINTUNI
Persentase kemiskinan Nasional Tahun 2011 12,49 %
Persentase kemiskinan Kabupaten Teluk Bintuni 47.53 %
Penurunan rata-rata Persentase kemiskinan per tahun 1,24 %
Untuk mencapai target KEMISKINAN RPJM (14.2 %) dibutuhkan waktu 26,79 Tahun.
KABUPATEN ASMAT
IPM Nasional Tahun 2010 72,27
IPM Kabupaten Asmat Tahun 2010 51,55
Kenaikan rata-rata IPM per tahun 0,97 %
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai target IPM RPJM (IPM 72.72) 21,82 tahun
KABUPATEN SAMPANG
Angka rata-rata lama sekolah secara nasional 7,92 tahun
Kondisi eksisting di Kabupaten Sampang pada tahun 2010 3,95
Rata-rata kenaikan lama sekolah per tahun 0,06
Untuk mencapai rata-rata nasional LAMA SEKOLAH dibutuhkan waktu 66,17 tahun.
RENCANA TINDAK LANJUT
1. Menyusun pedoman operasional “resertifikasi PKH” dan pedoman operasional
graduasi/transisi
2. Melaksanakan resertifikasi sesuai Pedoman operasional tsb
3. Koordinasi dan fasilitasi akses kepada program-program keberlanjutan bagi mantan
peserta PKH:
Koordinasi data kepesertaan;
Penyusunan SKB implementasi;
Koordinasi verifikasi & kesiapan supply side dengan sektor terkait di pusat dan
daerah Penyusunan petunjuk operasional
Koordinasi penganggarannya
4. Koordinasi dan diseminasi kepada pemerintah daerah dan masyarakat.
5. Menyusun desain supervisi dan monev.
Terima Kasih
18