cair (mencret) bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari) Tanda – tanda diare
Berak cair Muntah Kadang demam Malas makan dan minum Malas bergerak / lemas Rewel Dehidrasi (kekurangan cairan) Bahaya diare :
Kekurangan cairan / lemas
Kehabisan cairan dan meninggal Apa penyebabnya
Infeksi virus / bakteri
Makanan tidak higienis, botol susu yang tidak steril dan pemberian asi yang tidak eksklusif pada bayi 0-6 bulan Faktor lingkungan dan perilaku, lingkungan kotor, tidak cuci tangan sebelum memegang makanan atau setelah bab Cegah diare dengan :
Peningkatan kesehatan perorangan dan lingkungan :
gunakan air bersih yang cukup cuci tangan pakai sabun dan air bersih berak di jamban buang tinja bayi di jamban Peningkatan daya tahan tubuh melalui : Pemberian asi Pemberian makan pendamping asi Cara mengatasi diare di rumah :
Segera beri banyak minum :
berikan oralit setiap kali berak umur kurang dari 1 tahun ¼ - ½ gelas umur 1 – 4 tahun ½ - 1 gelas umur diatas 5 tahun 1 – 1 ½ gelas Cara menyiapkan oralit :
Sediakan 1 gelas air matang (200 ml)
Masukan semua bubuk oralit Aduk sampai larut Teruskan pemberian makan
Teruskan dan tingkatkan pemberian asi pada
bayi yang masih menyusu Anak usia diatas 6 bulan, berikan makanan tambahan Beri makanan lebih sering dari biasanya Mencari pengobatan lanjutan
Segera ke puskesmas atau rumah sakit, bila tidak membaik
dalam 3 hari atau ada salah satu tanda : Diare terus menerus Muntah berulang – ulang Rasa haus yang nyata Makan/minum sedikit Demam Ada darah dalam tinja