Nama : Ny. N
Umur : 42 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Lamlagang
Pekerjaan : Swasta
Suku : Aceh
Tanggal berobat : 11 Juni 2013
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Keputihan
Keluhan Tambahan
Gatal-gatal pada kemaluan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan keputihan yang sudah
diderita pasien sejak ± 3 hari yang lalu. Cairan yang keluar
lebih banyak dari biasanya berwarna putih susu dan
berbau amis, disertai rasa gatal pada kemaluan. Nyeri
daerah kemaluan disangkal. Cairan berbusa disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
penyakit yang sama disangkal
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
PEMBAHASAN
• Vaginosis bakterial adalah keadaan abnormal pada
ekosistem vagina yang disebabkan bertambahnya
pertumbuhan flora vagina bakteri anaerob menggantikan
Pengertian Lactobacillus yang mempunyai konsentrasi tinggi sebagai
flora normal vagina
Bakteri
anaerob :
Mobilincus Spp
dan Bacteriodes
Spp
Asam
amino
pH
Trikomoniasis
Kandidiasis
Kandidiasis Trikomoniasis V.Bakterialis
Gejala Gatal, iritasi Nyeri,iritasi Berbau
Warna duh Putih kental Kuning/hijau Abu-abu
Konsistensi Tebal Berbusa Cair
Bau Jamur Amis/bau busuk Amis menyengat
pH < 4,5 >5,0 >4,5
Mikroskopis Leukositosis 80% Leukosit Leukosit,Clue cell
trikomonas
Kultur Perlu Bermanfaat Tidak perlu
Penatalaksanaan
Terapi sistemik
Metronidazol dosis 2 x 400 mg atau 500 mg selama 7 hari.
ampisilin oral (atau amoksisilin) pilihan kedua.
Klindamisin 300 mg, 2 x sehari selama 7 hari. Aman diberikan pada
wanita hamil. pengobatan intravagina untuk perempuan menyusui.
Amoksiklav (500 mg amoksisilin dan 125 mg asam klavulanat) 3 x sehari
selama 7 hari. Cukup efektif untuk wanita hamil dan intoleransi terhadap
metronidazol.
Tetrasiklin 250 mg, 4 x sehari selama 5 hari.
Doksisiklin 100 mg, 2 x sehari selama 5 hari.
Eritromisin 500 mg, 4 x sehari selama 7 hari.
Cefaleksia 500 mg, 4 x sehari selama 7 hari.
Terapi Topikal
Metronidazol gel intravagina (0,75%) 5 gram, 1
x sehari selama 5 hari.
Klindamisin krim (2%) 5 gram, 1 x sehari
selama 7 hari.
Tetrasiklin intravagina 100 mg, 1 x sehari.
Komplikasi
Pelvic Inflamatory Disease/PID),
komplikasi pada ibu hamil: kelahiran prematur, ketuban pecah
dini, bayi berat lahir rendah, dan endometritis post partum.
infeksi traktus urinarius.
Prognosis
Prognosis bakterial vaginosis sangat baik, karena infeksinya
dapat disembuhkan.
Prognosis bakterial vaginosis dapat timbul kembali pada
20-30% wanita walaupun tidak menunjukkan gejala.
Pengobatan ulang dengan antibiotik yang sama dapat
dipakai.
Daftar Pustaka
Judanarso J.Vaginosis bakterial. In: Adhi djuanda, editor. Ilmu penyakit kulit dan
kelamin 4th edition . Jakarta: Balai penerbit FKUI ; 2006. P.384-89
Farid. Vaginosis Bakterialis: Duh tubuh nan kelabu. serial on the internet: about 3 p.
available from: http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=545
Sylvia YM. Bakteri anaerob: yang erat kaitannya dengan problem di klinik. Jakarta :
EGC ; 2007.
Davey Patrick. Duh tubuh vagina dan uretritis. In : At a Glance Medicine. Jakarta:
Erlangga ; 2005. P.74-75.
Sweet RL. Gibbs RS. Infectious diseases of the female genital tract. Baltimore:
Williams and Wilkins. 1990.
Hiller SL. Holmes KK. Bacterial vaginosis. In : Holmes KK. Mardh PA. Sparling PF et
al eds. Sexually transmitted diseases. New York. Mc Graw hill information services
co. 1998 : 547-59.
Dewi AW. Studi prevalensi dan keberhasilan terapi vaginosis bakterialis pada ibu
hamil (dissertation). Semarang: Universitas Diponegoro; 2003