Anda di halaman 1dari 19

HIV

Human Immunodeficiency VIRUS


Andita Putri Laksmitasari
030.14.013

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU PENYAKIT DALAM RSUD BEKASI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
SISTEM IMUN
• Kulit dan mukosa
• Sistem imun alamiah/ innate (immidiate)
• Sistem imun adaptif/ acquired (several days)
– Antibodi mediated = B limfosit
• Makrofag merepresentasikan antigen dan
berikatan dengan sel b limfosit, dibantu dengan T
helper berdiferensiasi menjadi sel plasma
(antibodi) dan sel B memori (reinfeksi)
– Cell mediated = T limfosit
• Sel T dimatangkan di timus agar toleran terhadap
antigen diri sendiri
• T cell reseptor pada limfosit T berikatan dengan
antigen dengan bantuan T helper 
berdiferensiasi menjadi sel T sitotoksik (CD8/killer
T cell) yang produksi protein perforin yang dapat
melubangi dan membunuh patogen
HIV
• HIV adalah virus yang menginfeksi sel
CD4 menyebabkan menurunnya respon
imun  untreated  mudah terserang
penyakit spt Tbc AIDS (gejala penyakit
yang timbul akibat infeksi HIV)
Epidemiologi HIV

Kumulatif penderita HIV tahun 1987 – 2014 = 150.296


Patogenesis
Transmisi

Terjadi melalui luka/


perlukaan
• Kontak dengan cairan • Tranfusi darah/
tubuh HIV transplantasi organ
• Hubungan seksual • Ibu ke bayi
Staging HIV menurut WHO
Tes diagnostik HIV
• Pemeriksaan jumlah T-CD4 (target utama
virus)
• Viral Load
– Digunakan untuk mengukur jumlah virus HIV
dalam darah (viral load = kopi/mL)
– Membantu menentukan permulaan pemberian
terapi ARV
– Dengan beberapa metode: PCR
Tatalaksana
Terapi ARV
• Indikasi dan cara memulai terapi ARV
– Tidak tersedia pemeriksaan CD4
• Didasarkan penilaian klinis

– Tersedia pemeriksaan CD4


• Memulai ARV pada pasien dgn jumlah CD4 <350 sel/mm3,
tanpa melihat stadium klinis
• Dianjurkan pada ps dengan TB aktif, ibu hami, Hepatitis B tanpa
memandang jumlah CD4
Daftar pustaka
1. Linda A, Sawitri, ES Yunia, Hinda D. Viral load pada infeksi HIV. Telaah kepustakaan
departemen kesehatan kulit dan kelamin. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, Surabaya. 1990

2. WHO. Guidelines for HIV/AIDS Diagnosis and Treatment. 2009

3. Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral pada Orang
Dewasa. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2011

4. Situasi dan Analisis HIV AIDS. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. 2014

Anda mungkin juga menyukai