Anda di halaman 1dari 19

DR.IR.

APRISAL, Msi
KULIAH KE VII
SUMBERDAYA AIR
1. Air adalah sumberdaya alam yang dinamik (dynamic
resources), yang memberikan manfaat untuk
mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia.
2. Pemanfaatkan air di segala bidang, sehingga
memberikan implikasi yang relatif pelik dan khas
dalam upaya pengelolaan dan pemanfaatannya.
• Untuk menghadapi ketidakseimbangan
antara ketersediaan air yang cenderung
menurun dan kebutuhan air yang semakin
meningkat.
• Sumberdaya air wajib dikelola dengan
memperhatikan fungsi sosial, lingkungan
hidup dan ekonomi secara selaras.
Pengelolaan sungai, danau dan waduk adalah
upaya merencanakan, melaksanakan,
meman-tau dan mengevaluasi kegiatan
konservasi sumber daya air, pendayagunaan
sumberdaya air dan pengendalian daya rusak
air agar terciptanya konservasi sumber daya
air.
Konservasi sumberdaya air sendiri adalah
upaya memelihara keberadaan serta keberlan-
jutan keadaan, sifat dan fungsi sumber daya
air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas
dan kualitas yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan mahluk hidup, baik pada waktu
sekarang maupun yang akan datang.
Tujuan Pengelolaan Sungai, danau dan waduk untuk
Konservasi Sumber daya Air adalah upaya pencegahan
banjir dan kekeringan, pencegahan erosi dan
sedimentasi, pencegahan kerusakan bantaran sungai,
pencegahan tercemarnya sumber air, dan juga untuk
menghindari konflik dan degradasi sumber daya alam
dan lingkungan.
Pendayagunaan sumber daya air adalah upaya
penatagunaan, penyediaan, penggunaan,
pengembangan, dan pengusahaan sumber
daya air secara optimal agar berhasil dan
berdaya guna sementara pengendalian daya
rusak air adalah upaya untuk mencegah ,
menanggulangi dan memulihkan kerusakan
kualitas lingkungan yang disebabkan oleh daya
rusak air.
PENGERTIAN-PENGERTIAN
• Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta
jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara
dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang
pengalirannya oleh garis sempadan.

• Danau adalah bagian dari sungai yang lebar dan


kedalamannya secara alamiah jauh melebihi ruas-ruas lain
dari sungai yang bersangkutan.

• Waduk adalah wadah air yang terbentuk sebagai akibat


dibangunnya bangunan sungai dalam hal ini bangunan
bendungan, dan berbentuk pelebaran alur/badan/palung
sungai.
Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah tata
pengairan sebagai hasil pengembangan satu atau
lebih daerah pengaliran sungai.
Konservasi sendiri secara harfiah berasal dari
kata Conservation yang terdiri atas kata con
(together) dan servare (keep/save) yang
memiliki pengertian mengenai upaya
memelihara apa yang kita punya (keep/save
what you have),
Namun secara bijaksana (wise use). Ide ini
dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902)
yang merupakan orang Amerika pertama yang
mengemukakan tentang konsep konservasi.
Konservasi didefinisikan dalam beberapa batasan, sebagai berikut :
1. Konservasi adalah menggunakan sumberdaya alam untuk
memenuhi keperluan manusia dalam jumlah yang besar dalam
waktu yang lama.
2. Konservasi adalah alokasi sumberdaya alam antar waktu (generasi)
yang optimal secara sosial
3. Konservasi merupakan manajemen udara, air, tanah, mineral ke
organisme hidup termasuk manusia sehingga dapat dicapai
kualitas kehidupan manusia yang meningkat termasuk dalam
kegiatan manajemen adalah survai, penelitian, administrasi,
preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan latihan.
4. Konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia
sehingga dapat memberikan atau memenuhi keuntungan yang
besar dan dapat diperbaharui untuk generasi-generasi yang akan
datang.
 Sumberdaya air merupakan bagian dari
kekayaan alam dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk kemakmuran rakyat,
secara lestari sebagaimana termaktub
dalam pasal 33 ayat 3 UUD 1945.
Perlindungan dan pelestarian sumber air
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui:
a. pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air
dan daerah tangkapan air;
b. pengendalian pemanfaatan sumber air;
c. pengisian air pada sumber air;
d. pengaturan prasarana dan sarana sanitasi;
e. perlindungan sumber air dalam hubungannya
dengan kegiatan pembangunan dan pemanfaatan
lahan pada sumber air;
f. pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu;
g. pengaturan daerah sempadan sumber air;
h. rehabilitasi hutan dan lahan; dan/atau
i. pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam,
dan kawasan pelestarian alam.
Kegiatan untuk mencegah erosi dan sedimentasi yang dapat
dilakukan adalah:
(1) tidak melakukan penggarapan tanah pada lereng terjal.
Bila kelerengan lebih dari 40% maka tidak diperkenankan samasekali untuk
bercocok tanam tanaman semusim. Sedangkan bercocok tanam pada kawasan
yang berlereng antara 15-25 % dilakukan dengan membuat terasterlebih dahulu;
(2) Untuk mencegah terjadinya sedimentasi pada sungai,
maka pada berbagai lokasi di kawasan berlereng dibuat bangunan jebakan
lumpur, berupa parit-parit buntu sejajar kontur dengan berbagai variasi
panjang, lebar dan dalamnya parit. Secara periodik parit ini dibersihkan agar
dapat berfungsi sebagai penjebak lumpur, terutama pada musim penghujan;
(3) mencegah pemanfaatan lahan secara intensif pada lahan yang berada di
atas ketinggian lebih dari 1000 m di atas permukaan laut; (4) mencegah
pemanfaatan lahan yang memiliki nilai erosi lebih tinggi dari erosi yang
diperbolehkan.
Konservasi sumber daya air sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui kegiatan perlindungan dan pelestarian
sumber air, pengawetan air, serta pengelolaan
kualitas air dan pengendalian pencemaran air
dengan mengacu pada pola pengelolaan sumber
daya air yang ditetapkan pada setiap wilayah
sungai.

Ketentuan tentang konservasi sumber daya air


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi
salah satu acuan dalam perencanaan tata ruang.

Anda mungkin juga menyukai