LBM-6 SGD1-FLUXUS Jadi
LBM-6 SGD1-FLUXUS Jadi
ANIZATUN NUSKIYATI
Mengapa mens lebih 15 hari dan darah
banyak keluar dari jalan lahir ?
Perdarahan Uterus Disfungsional (DUB)
Perdarahan abnormal dari uterus baik dalam jumlah,
frekuensi maupun lamanya, yang terjadi didalam atau
diluar haid sebagai wujud klinis gangguan fungsional
mekanisme kerja poros hipotalamus-hipofisis-
ovarium, endometrium tanpa kelainan organik
alat reproduksi, seperti radang, tumor, keganasan,
kehamilan atau gangguan sistemik lain.
Perdarahan uterus disfungsional dapat berlatar belakang
kelainan-kelainan ovulasi, suklus haid, jumlah perdarahan
dan anemia yang ditimbulkannya
Berdasarkan kelainan tersebut maka perdarahan uterus
disfungsional dapat dibagi seperti table
5. Intermenstrual bleeding:
- often dysfunctional (fall in oestrogen secretion
following ovulation); 60% of ovulatory women have
erythrocytes in their cervical mucus if examined.
- common with cervical and endometrial polyps,
fibroids and cervical carcinoma
Etiologi dan patofisiologi menometroragie
Sepuluh penyebab teratas perdarahan berat saat haid :
Ketidakseimbangan hormon saat remaja atau menjelang masa
menopause merupakan penyebab yang terbanyak .
Tumor fibroid pada rahim.
Polip serviks
Polip endometrium
Penyakit Lupus
Penyakit Radang Panggul (PRP)
Kanker serviks.
Kanker endometrium
Intrauterine devices (IUD).
Gangguan perdarahan.
MENOMETRORHAGI
Etiologi
Organik
serviks uteri polip servisis uteri, erosi porsionis uteri, ulkus pada
porsio uteri, Ca servisis uteri
korpus uteri polip endometrium, abortus, molahidatidosa,
koriokarsinoma, subinvolusio uteri, Ca korporis uteri, sarkoma uteri,
mioma uteri.
tuba fallopi KET, radang tuba, tumor tuba.
ovarium radang ovarium, tumor ovarium
Fungsional
perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organik
perdarahan disfungsional.
dapat terjadi pada tiap umur antara menarche dan menopause. lebih sering
sewaktu masa permulaan dan masa akhir fungsi ovarium.
Penatalaksanaan
istirahat baring dan diberi transfusi darah
estrogen dosis tinggi shg kadarnya dalam darah
meningkat dan perdarahan berhenti. secara im
dispropionas estrasiol 2,5 mg atau benzoas estradiol 1,5
mg atau valeras estradiol 20 mg
progesteron mengimbangi pengaruh estrogen terhadap
endometrium
dilatasi dan kerokan kec wanita masa pubertas
perdarahan tidak terulang lagi
tangani adanya penyakit penyakit metabolik, endokrin,
penyakit darah.
Why she had irregular mentrual cycle
somtimes twice month
What is the probability?
Oligomenorhage siklus lbih panjang, >35 hari, fase
proliferasi lbih panjang, bisa karena adanya gangguan
proliferasi/pematangan sel2 endometrium, yg dipengaruhi
hormone estrogen
Polimenorhage mens >1x dlm sebulan,
Pengaruh dr obesitas, hormonal mempengaruhi siklus
menstruasinya, obesitas kelebihan estrogen
menorhagia
Polimenorhage = metroraghia?
Polimenorhage : mens > 1x sebulan, berkelanjutan,
berulang2 memang seperti itu tiap bulannya, dlm mens nya
ttep 4-7 hr
Metrorhagia : mens > 1x sebulan yg tdk teratur, haid
berkepanjangan, keadn patologis, bisa krna kelainan
hormonal, siklusnya pendek, lama mensnya >15hr, jumlah
darah mensnya normal
Kenapa ditemukan abdomen nyeri sampai
mengganggu aktivitas?
Dysmenorrhea primer terjadi karena banyak faktor,
diantaranya faktor endokrin, yaitu penurunan kadar
progesteron yang dapat meningkatkan prostaglandin,
antara lain PGE2 dan PGF2 alfa yang mana akan
merangsang miometrium sehingga terjadi peningkatan
kontraksi dan disritmia uterus.Akibatnya akan terjadi
penurunan aliran darah ke uterus dan ini akan
mengakibatkan iskemia. Prostaglandin dan endoperoksid
juga menyebabkan sensitisasi dan selanjutnya menurunkan
ambang rasa sakit pada ujung-ujung syaraf aferen nervus
pelvicus terhadap rangsang fisik dan kimia (Qittun,2008).
Faktor obstruksi kanalis servikalis
Salah satu teori yang paling tua untuk menerangkan
terjadinya dismenorea primer adalah karena terjadinya
stenosis kanalis servikalis. Akan tetapi sekarang tidak lagi
dianggap sebagai faktor penting sebagai penyebab
dismenorea primer, karena banyak wanita menderita
dismenorea primer tanpa stenosis servikalis dan tanpa
uterus dalam hiperantefleksi, begitu juga sebaliknya. Mioma
submukosum bertangkai atau polip endometrium dapat
menyebabkan dismenorea karena otot-otot uterus
berkontraksi kuat untuk mengeluarkan kelainan tersebut.
Faktor endokrin
Umumnya ada anggapan bahwa kejang yang terjadi pada
dismenorea primer disebabkan oleh kontraksi uterus yang
berlebihan. Hal ini disebabkan karena endometrium dalam
fase sekresi memproduksi prostaglandin F2 alfa yang
menyebabkan kontraksi otot-otot polos. Jika jumlah
prostaglandin F2 alfa berlebih dilepaskan dalam
peredaran darah, maka selain dismenorea, dijumpai
pula efek umum, seperti diare, nausea, dan muntah.
Faktor alergi
Teori ini dikemukakan setelah adanya asosiasi antara
dysmenorrhea primer dengan urtikaria, migren atau asma
bronkiale.
Dysmenorrhea sekunder yaitu rasa nyeri kram
pada perut bawah yang disebabkan karena adanya
kelainan pada daerah pelvis, misalnya
endometriosis, mioma uteri, stenosis serviks,
malposisi uterus atau adanya IUD dan biasanya
muncul seminggu sebelum menstruasi berlangsung
(McFerren, 1996).
Etiologi:
Penyebab dari dismenore sekunder adalah: endometriosis,
fibroid, adenomiosis, peradangan tuba falopii, perlengketan
abnormal antara organ di dalam perut, dan pemakaian
IUD.
Perbedaan gambaran klinis dismenore
primer dan sekunder
Dismenore primer Dismenore sekunder
Onset singkat setelah menarche Onset dapat terjadi kapan saja setelah
menarche (khasnya setelah 25 tahun).
Nyeri kram di perut bawah atau pelvis dengan awal Waktu dari nyeri berubah-ubah sepanjang
keluarnya darah selama 8-72 jam. siklus menstruasi.
Pola nyeri sama setiap siklus. Memburuk setiap waktu, dapat unilateral,
dapat memburuk pada waktu berkemih
Nyeri pada paha dan pinggang, sakit kepala, diare, mual Dijumpai gejala ginekologi: dispareunia
dan muntah dapat dijumpai. danmenorragia.
Mioma Uteri
1.Teori Stimulasi
Berpendapat bahwa estrogen sebagai faktor etiologi, mengingat
bahwa :
Mioma uteri sering kali tumbuh lebih cepat pada masa hamil
Neoplasma ini tidak pernah ditemukan sebelum monarche
Mioma uteri biasanya mengalami atrofi sesudah menopause
Hiperplasia endometriumsering ditemukan bersama dengan
mioma uteri
Mioma servikalis (terletak di dekat leher rahim)
2.Teori Cellnest atau genitoblas
Terjadinya mioma uteri itu tergantung pada sel-sel otot imatur
yang terdapat pada cell nest yang selanjutnya dapat dirangsang
terus menerus olehestrogen. (Prawirohardjo, 1996:282)
Mioma Submukosa Mioma intramural Mioma Subserosa atau
subperitoneal
D. GEJALA KLINIS
1. Perdarahan
Sifatnya bisa intermenstruit atau perdarahan kontak, kadang-kadang
perdarahan baru terjadi pada stadium selanjutnya. Pada jenis intraservikal
perdarahan terjadi lambat.
2. Biasanya menyerupai air, kadang-kadang timbulnya sebeluma ada
perdarahan. Pada stadium lebih lanjut perdarahan dan keputihan lebih
banyak disertai infeksi sehingga cairan yang keluar berbau.
Klasifikasi Sitologi Klasifikasi Histologi
(digunakan untuk skrining) (digunakan untuk diagnosis)
ASC-US
Klas II Atipia Atipia
ASC-H
CIN 1 termasuk
Klas III LSIL Koilositosis
flat condyloma
PENANGANAN
Endometriosis tdd: tx Hormonal, pembedahan, radiasi.
PENCEGAHAN
Kehamilan adalah cara yang paling baik
TERAPI :
Analgetika
Hormonal, hormon-hormon streoid, estrogen, progesteron,
pemberian terus menerus setiap hari selama 6-9 bulan
minimal 1 tahun. Lanjutkan 2-3 tahun, dosis 30-50mg/ hari.
Pembedahan dengan mengangkat sarang-sarang
endometriosis.
Radiasi bertujuan untuk menghentikan fungsi ovarium. Tidak
dilakukan lagi, kecuali jika ada kontra indikasi terhadap
pembedahan.
Kanker Endometrium