Skolastika Indah
Klasifikasi Gangguan Psikotik Akut dan
Kronik
Pasien Datang
Psikosis
St. Ggg dgn hilangnya rasa kenyataan (sense of reality) dgn
terganggunya pada
Hidup Perasaan ( Afek dan Emosi )
Proses Berpikir
Psikomotor, dan
Kemauan sedemikian rupa sehingga tidak sesuai
dgn kenyataan lagi atau
Semua kondisi tentang terdapatnya hendaya (impairment) berat
dalam kemampuan daya nilai realitas (PPDGJ II)
Psikosis Fungsional 4%
Skizofrenia 0,2% - 0,8 %
Sindrom Otak Organik Akut 0,5%
Sindrom Otak Organik Menahun 1%
Retardasi Mental 2%
Neurosis 5%
Psikosomatis 5%
Gangguan Kepribadian 1%
Ketergantungan Obat ?
20/08/2018 Dr. Fattyawan Kintono Sp.KJ. (K) 8
Penyebab Umum Gangguan Jiwa :
• Somatogenik : di Badan
• Psikogenik : di Psike
• Sosiogenik : di Lingkungan Sosial
• Kultural : tekanan Kebudayaan
• Spiritual : tekanan Keagamaan
1. Gangguan Neurosis
2. Gangguan Kepribadian
3. Gangguan Psikoseksual
4. Gangguan Penyesuaian
5. Gangguan Stres Pasca Trauma
6. Gangguan Pengendalian impuls
7. Faktor Psikologik yang mempengaruhi kondisi fisik
8. Gangguan Buatan
9. Gangguan Penggunaan Zat
10. Fenomena dan Sindrom yg berkaitan dengan faktor Sosial
budaya di Indonesia
Psikosis Non-Organik :
Skizofrenia
Gangguan Afektif
Gangguan Waham
Gangguan Psikosis Fungsional Akut
Detereorasi :
• Kemunduran fungsi sosial dan fungsi pekerjaan
• Lalai dalam mengurus diri ;
• Mengabaikan tanggung jawab;
• Tanpa motivasi;
• Gej. Negatif yg berat
A. PENGERTIAN
– Suatu gangguan waham yang terjadi pada dua orang
atau lebih, satu individu memang menderita gangguan
psikotik, yang lainnya menderita waham karena
terinduksi penderita pertama tadi.
– Orang-orang yang terlibat dalam waham terinduksi ini
biasanya mempunyai hubungan yang sangat erat.
B. DIAGNOSIS WAHAM TERINDUKSI
– Pedoman Diagnosis Waham Terinduksi
(1) Dua orang atau lebih mengalami waham
yang sama dan saling meyakinkan ;
(2) Mereka mempunyai hubungan yang
sangat erat ;
(3) Terdapat bukti bahwa waham tersebut
terinduksi pada orang yang pasif dari
orang yang aktif.
Catatan
1. Kalau waham menetap lebih dari 3 bulan, menjadi : Gangguan
waham menetap.
2. Kalau halusinasi menetap lebih dari 3 bulan, menjadi : psikosis
nonorganik lainnya.
F22. Gangguan Waham Menetap
• F22.0 Gangguan Waham
• F22.8 Gangguan Waham Menetap Lainnya
– Kategori sisa untuk gangguan waham menetap yang
tidak memenuhi kriteria untuk Gangguan Waham
(F22.0)
– Gangguan waham < 3 bulan, tidak memenuhi
kriteria skizofrenia, harus dimasukkan dalam kode
F23.- (gangguan psikotik akut dan sementara),
walaupun untuk sementara
• F22.9 Gangguan Waham Menetap YTT
Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa
F22.0 Gangguan Waham
• Waham (satu-satunya ciri khas klinis / gejala yang
mencolok) sedikitnya 3 bulan lamanya, dan harus bersifat
khas pribadi (personal) dan bukan budaya setempat
• Gejala depresif atau episode depresif lengkap yang terjadi
intermitten dengan syarat waham tersebut menetap pada
saat tidak terdapat gangguan afektif
• Tidak boleh ada bukti penyakit otak
• Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang-
kadang dan bersifat sementara
• Tidak ada riwayat gejala skizofrenia
Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa
Etiologi Waham pada medis
Penyakit atau gangguan Keterangan
Gangguan neurodegenratif a. Penyakit Alzheimer
b. Penyakit Pick
c. Penyakit Huntington
d. Kalsifikasi Ganglia basal
e. Multiple sclerosis
f. Metakromatik leukodistrofi
Gangguan SSP lainnya a. Tumor otak
b. Tumor hemisfer khususnya lobus temporal
c. Epilepsi
d. Gangguan kejang kompleks
e. Trauma kepala (hematoma subdural)
Penyakit vaskular a. Aterosklerotik
b. Temporoparietal atau lesi subkortikal
c. Hipertensi ensefalopati
d. Perdarahan subaraknoid
e. Temporal artritis
Penyakit atau gangguan Keterangan
Penyakit infeksi a. HIV atau AID
b. Ensefalopati letargi
c. Ensefalopati viral akut
d. Penyakit Creutzfeldt-Jakob
e. Sifilis
f. Malaria
Gangguan metabolik a. Hiperkalsemia
b. Hiponatremia
c. Hipoglikemia
d. Uremia
e. Ensefalopati hepatic
f. Porfiria
Endokrinopati a. Penyakit Addison
b. Sindrom Cushing
c. Hiper ato hipotiroid
Defisiensi vitamin a. Defisiensi vitamin B12
b. Defisiensi folat
c. Defisiensi tiamin
d. Defisiensi niasin
Penyakit atau gangguan Keterangan
Medikasi a. Hormon adenokortikotropik
b. Steroid anabolic
c. Kortikosterois
d. Simetidine
e. Antibiotik ( sefalosporin, penisilin)
f. Disulfiram
g. Antikolinergik
Zat a. A. amfetamin
b. Kokain
c. Alkohol
d. Kanabis atau mariyuana
e. Halusinogen
Racun a. Merkuri
b. Arsenik
c. Mangan
d. Talium
Tipe-tipe waham
Persecutory Jealous Erotomanic Somatic
a. Merasa sedang a. Ketidaksetia a. de Clérambault a. Monosymptomatic
dianiaya atau an syndrome or psychose hypochondriacal
dirugikan conjugal Passionelle psychosis
b. Suka mengeluh, paranoia b. Biasanya perempuan , b. waham infestasi
rigiditas dan b. Eponym penampilan tidak (termasuk
gampang marah Othello menarik, bekerja parasitosis),
menyerang syndrome ditingkat rendah, waham
atau membunuh c. Laki-laki, tdk menarik diri, dismorfofobia,
ada penyakit kesepian, single dan waham bau tubuh
psikiatri lain punya sedikit kontak tdk sedap atau
seksual halitosis
c. Paradoxical conduct
Grandiose Mixed Unspecified Shared psychotic disorder
Megalomania Pasien dengan 2 atau a. Jarang a. Transfer waham dari satu orang
lebih tema waham b. Berhubungan ke orang lain
dengan: b. Orang pertama yang waham
- Skizofren (primer) sakit kronis, orang
- Demensia yang berpengaruh dlm
- Epilepsi hubungan dekat dengan orang
yang lbh mudah tersugesti
(sekunder)
c. Orang sekunder kurang
cerdas, mudah tertipu, lebih
pasif, kurang menghargai diri
sendiri daripada org pertama
d. folie simultanée simultan
Gangguan Skizoafektif
• Memiliki ciri skizofrenia dan gangguan afektif/mood
“thought echo”
“delusion of control”
Halusinasi Auditorik
Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat
dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil
Halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja, apabila disertai baik
oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa
kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-
valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama
berminggu minggu atau berbulan-bulan terus menerus.
Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation)
Perilaku katatonik
Gejala-gejala negatif, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan
respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja
sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh
depresi atau medikasi neuroleptika
• Adanya gejala-gejala khas tersebut telah
berlangsung selama kurun waktu 1 bulan atau
lebih (tidak berlaku untuk setiap fase
nonpsikotik (prodromal)
• Harus ada suatu perubahan yang konsisten
dan bermakna dalam mutu keseluruhan
(overall quality) dan beberapa aspek perilaku
pribadi (personal behavior)
Pedoman Diagnostik PPDGJ III
• Pedoman Diagnostik :
Tdk berkaitan langsung dgn kerusakan / peny. otak berat atau ggn jiwa lain.
• Memenuhi kriteria:
1.Disharmoni sikap & perilaku yg cukup berat, biasanya meliputi beberapa bidang
fungsi misalnya afek, kesiagaan, cara memandang dan berpikir.
2.Pola perilaku abnormal berlangsung lama, jangka panjang, tdk terbatas pd episode
ggn jiwa
3.Bersifat pervasif & maladaptif
4.Selalu muncul pada anak atau remaja dan berlanjut sampai usia dewasa
5.Menyebabkan penderitaan pribadi
6.Biasanya berkaitan dgn pekerjaan & kinerja sosial
7.Tergantung budaya setempat
Antipsikosis atipikal