Fisiologi Respirasi
Fisiologi Respirasi
Vokalisasi
Kapiler menghangatkan
Resonansi suara
Indra penciuman
Mengurangi berat tengkorak
Resonansi suara
Orofaring
Laringofaring
Faktor yang mempengaruhi:
Tekanan
Otot Pernafasan
Resistensi saluran udara
Elastisitas paru
Hiperesponsif/spasme airway
3. Emfisema
Kolaps airway kecil
Hancur dinding alveolus
Irreversible
Emfisema
Volume Tidal volume udara yang keluar & masuk
paru dalam sekali nafas
Inspiratory Reserve Volume volume udara tambahan
yang dapat di inspirasi secara maksimal lebih dari
volume tidal
Inspiratory Capacity volume udara maksimal yang
dapat di inspirasi pada akhir ekspirasi tenang
Expiratory Reserve Volume volume udara tambahan
yang dapat di ekspirasi secara aktif dengan kontraksi
otot pernapasan
Residual volume volume udara minimum yang tersisa
didalam paru setelah ekspirasi maksimal
Functional residual capacity volume udara paru pada
akhir ekspirasi pasif
Kapasitas vital volume udara maksimum yang dapat
dikeluarkan selama satu nafas setelah inspirasi maksimal.
Menandakan perubahan maksimal volume yang mungkin
terjadi
Total lung capacity volume udara maksimum yang
dapat disimpan paru
Forced expiratory volume in 1 second volume udara
yang dapat di ekspirasi selama 1 detik ekspirasi.
Gradien tekanan parsial perbedaan antara tekanan
parsial antara darah di kapiler dan struktur jaringan
sekitarnya
Hukum Fick difusi terjadi karena faktor luas
permukaan & ketebalan membrane (jarak)
Olahraga paru meregang, alveolus meregang luas
permukaan ↑, dinding membrane menipis (jarak ↓)
Emfisema alveolus kolaps luas permukaan ↓
Keadaan yang menebalkan dinding membrane
Edem pulmo cairan menumpuk di rongga interstisial
Fibrosis paru jar. paru diganti jar. fibrosa tebal
Pusat Respirasi
Saraf
•Simpatis
•Parasimpatis (vagus)
Efektor