Anda di halaman 1dari 27

 Mendapat O2 untuk bisa dipakai sel dan mengeliminasi

CO2 yang diproduksi sel


 Fungsi lainnya:
 Regulasi air & panas
 Meningkatkan venous return

 Regulasi asam basa

 Vokalisasi

 Proteksi terhadap benda asing

 Organ penciuman (hidung)


 Jalan napas
 Silia
 filter
 Mukosa  melembabkan

 Kapiler  menghangatkan

 Resonansi suara
 Indra penciuman
 Mengurangi berat tengkorak
 Resonansi suara

 Melembabkan & menghangatkan udara


 Nasofaring

 Orofaring

 Laringofaring
 Faktor yang mempengaruhi:
 Tekanan

 Otot Pernafasan
 Resistensi saluran udara

 Elastisitas paru

 Volume & kapasitas paru

 Ventilasi pulmonal & alveolar

 Kontrol lokal ventilasi & perfusi


Udara bergerak dari
tekanan tinggi ke tekanan
rendah
 Meregangkan paru untuk
mengisi rongga thorax
berapapun ukurannya
 Bersifat subatmosferik untuk
mencegah paru tertarik
masuk
 Sifat subatmosferik karena
berisi cairan pleura
 Cairan pleura sebagai
pelumas dan ‘lem’ utk
menyatukan paru & dinding
dada
Tekanan yang dihasilkan oleh gas pada
wadah tertutup berbanding terbalik dengan
volumenya
 Faktor utama adalah diameter conducting airways
 Dipengaruhi rangsang parasimpatis (bronkokonstriksi) &
simpatis (bronkodilatasi)
 Resistensi meningkat  gradien tekanan harus lbh besar
untuk menjaga airflow tetap normal
 Resistensi menyebabkan ekspirasi lebih sulit dari inspirasi
 Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)
1. Bronkitis Kronik  inflamasi kronik saluran napas bawah
2. Asma
 Edem
 Hipersekresi mucus

 Hiperesponsif/spasme airway

3. Emfisema
 Kolaps airway kecil
 Hancur dinding alveolus

 Irreversible
Emfisema
 Volume Tidal  volume udara yang keluar & masuk
paru dalam sekali nafas
 Inspiratory Reserve Volume  volume udara tambahan
yang dapat di inspirasi secara maksimal lebih dari
volume tidal
 Inspiratory Capacity  volume udara maksimal yang
dapat di inspirasi pada akhir ekspirasi tenang
 Expiratory Reserve Volume  volume udara tambahan
yang dapat di ekspirasi secara aktif dengan kontraksi
otot pernapasan
 Residual volume  volume udara minimum yang tersisa
didalam paru setelah ekspirasi maksimal
 Functional residual capacity  volume udara paru pada
akhir ekspirasi pasif
 Kapasitas vital  volume udara maksimum yang dapat
dikeluarkan selama satu nafas setelah inspirasi maksimal.
Menandakan perubahan maksimal volume yang mungkin
terjadi
 Total lung capacity  volume udara maksimum yang
dapat disimpan paru
 Forced expiratory volume in 1 second  volume udara
yang dapat di ekspirasi selama 1 detik ekspirasi.
 Gradien tekanan parsial  perbedaan antara tekanan
parsial antara darah di kapiler dan struktur jaringan
sekitarnya
 Hukum Fick  difusi terjadi karena faktor luas
permukaan & ketebalan membrane (jarak)
 Olahraga  paru meregang, alveolus meregang  luas
permukaan ↑, dinding membrane menipis (jarak ↓)
 Emfisema  alveolus kolaps  luas permukaan ↓
 Keadaan yang menebalkan dinding membrane
 Edem pulmo  cairan menumpuk di rongga interstisial
 Fibrosis paru  jar. paru diganti jar. fibrosa tebal

 Pneumonia  penumpukan cairan didalam/sekitar alveolus


karena infeksi
Neuron Sensori

•Kemoreseptor sentral  medulla oblongata


•Kemoreseptor perifer  aorta & arteri karotis
•Reseptor regang  dinding bronkus & bronkiolus

Pusat Respirasi

•Pusat inspirasi  medulla oblongata


•Area pneumotaxic  pons (inhibit)
•Area apneustic  pons (stimulasi)

Saraf

•Simpatis
•Parasimpatis (vagus)

Efektor

•Otot intercostalis eksterna


•Diafragma
•Trapezius
•Sternocleidomastoideus
•Skalenus
•Otot abdomen
•Otot bronkus
•Pembuluh darah pulmonal
•Kel. mukus
 Sherwood, L. Human Physiology: From Cells to Systems.
9th ed. 2016. Cengage Learning: Boston.
 Hall, John E. Guyton and Hall textbook of medical
physiology. 13th ed. 2016. Elsevier: Philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai