Difteri
Berasal dari bahasa Yunani diphthera (yang
berarti kulit)
Diperkenalkan oleh Hippocrates pada abad
ke-5 SM
Epidemi terjadi pada abad ke-6 M (Aetius)
C. diphtheriae diuraikan oleh Klebs tahun
1883 dan diperjelas oleh Löffler tahun 1884
Antitoksin ditemukan pada akhir abad ke-
19, dan Toksoid dikembangkan pada tahun
1920an
PENYAKIT DIFTERI
anterior nasal
pharyngeal and tonsillar
laryngeal
cutaneous
ocular
genital
Anak dengan bullneck karena infeksi difteri
KONFIRMASI LABORATORIUM
Tidak semua gejala klinis nampak jelas, maka untuk
memastikan penderita atau bukan penderita perlu
konfirmasi laboratoris
Sampel diambil dari penderita
Diphteri/tersangka/kontak berupa hapus tenggorok &
hapus hidung atau hapus luka di kulit yang diduga
Diphteri kulit.
Sampel segera diperiksa di lab. Atau disimpan di
lemari es dlm suhu 4 – 6 derajat C paling lama 2 - 3
jam.
Membran menempel jaringan,
bila diambil menimbulkan perdarahan
CUTANEOUS (SKIN) DIPHTHERIA
Penatalaksanaan
Pasien dengan difteri saluran nafas :
Rawat inap (isolasi)