2. Hilda Latifah 3. Putu Muhammad Zein 4. Melodi Dewi Kusumawati 5. Sri Rahayu Utami TOKOH TOKOH PEJUANG INDONESIA PADA TAHUN 1948-1955 Jenderal Gatot Soebroto Abdul Haris Nasution Letkol Slamet Riyadi 1. Jenderal Gatot Soebroto BIOGRAFI
• lahir di Banyumas, Jawa Tengah, 10
Oktober 1907 - Meninggal di Jakarta, 11 Juni 1962 pada umur 54 tahun • Tokoh perjuangan militer indonesia dalam merebut kemerdakaan dan juga pahlawan nasional indonesia. • Ia dimakamkan di Ungaran, kabupaten Semarang. Pada tahun 1962, Soebroto dinobatkan sebagai pahlawan Kemerdekaan Nasional menurut SSK Presiden RI No.222 tanggal 18 Juni 1962. 2. Abdul Haris Nasution BIOGRA FI
Jenderal Besar TNI Purn.Abdul Haris Nasution lahir
di kotanopan, Sumatra Utara pada tanggal 3 Desember 1918. Setelah menamatkan pendidikan di Hollands Inlandse School (HIS) di Kotanopan, Nasution diterima di Holland Inlandse Kweekschool (HIK) Bukittinggi, sekolah guru yang disebut dengan "Sekolah Raja". Nasution adalah angkatan terakhir di HIK bukittinggi karena sesudahnya sekolah ini ditutup akibat politik penghematan yang dijalankan oleh pemerintah Belanda. BIOGRAFI 3. Letkol Slamet Riyadi Menjelang proklamasi 1945 Slamet Riyadi melarikan sebuah kapal kayu milik jepang untuk melakukan perlawanan terhadap Jepang. Setelah diangkat sebagai Komandan Batalyon Resimen I Divisi X ia berhasil menggalang para pemuda, menghimpun kekuatan pejuang dari pemuda-pemuda terlatih eks Peta/Heiho/Kaigun dan merekrutnya dalam kekuatan setingkat Batalyon, yang disiapkan untuk mempelopori perebutan kekuasaan politik dan militer di kota Solo dari tangan Jepang. letnol kolonel slamet riyadi mempunyai peranan penting dalam kemerdekaan Indonesia Selamet Riyadi berhasil menggalang para pemuda, menghimpun kekuatan perjuangan dari pemuda-pemuda terlatih eks-Peta/Heiho/Kaigun dan merekrutnya dalam kekuatan Batalyon yang dipersiapkan bermaksud untuk mempelopori perebutan sebuah kekuasaan politik serta militer di kota Solo dari tangan Jepang. Kemudian, Slamet Riyadi diangkat menjadi Komandan Batalyon XIV dan pasukannya sangat aktif melakukan serangan Gerilya terhadap kedudukan militer Belanda. Pada tanggal 10 juli 1950, Letnan Kolonel Slamet Riyadi, ditugaskan dalam operasi penumpasan RMS di Maluku dan Andi Azis di Sulawesi Selatan bersama Panglima TT VII - Kolonel Kawilarang. Dalam tugas inilah ia gugur muda dalam usia 23 tahun. Ia tertembak di depan benteng Victoria setelah berusaha merebutnya. T H A N K S