Presentasi Alergi Dasar Asma Dan Rinitis
Presentasi Alergi Dasar Asma Dan Rinitis
OUTLINE
Rinitis ASMA
Komorbiditas Diagnosis
Rinitis
Penyakit yang melibatkan inflamasi epitel nasal dan golongan penyakit heterogen yang ditandai
dengan satu atau lebih gejala seperti bersin, rinorea, tersumbat, dan gatal pada hidung dan mata.
FAKTOR RISIKO
IgE serum >100 IU/ml Alergen Outdoor : Serbuk sari dan jamur
Sel Mast, TH 2 dan sel imun lainnya -> Sitokin dan kemokin Sitokin
- Drainase potensial mediator inflamasi Memacu produksi sel progenitor dari eosinofil,
WHO
ALERGI Virus, Bakteri
INFEKSI Intermittent dan Persisten
AKIBAT KERJA Intermittent dan Persisten
DIINDUKSI OBAT Asam salisilat
HORMON LAIN NARES, Iritan, Rinitis, Faktor
Emosi, Refluks GIT
KLASIFIKASI
(dalam dokumen ARIA)
Riwayat
Pribadi
Keluarga
TES Diagnostik
Rinitis
Alergi Gejala Spesifik
Pemeriksaan
Fisik
Diagnosis Banding
Rinitis Usia lanjut Rinitis dan Emosi Rinitis Hormonal Gejala Nasal Yang Rinitis Pada Perokok
berhubungan
dengan faktor Fisik
DEFINISI
KLINIS ->
Riwayat episode sesak terutama malam hari yang sering disertai batuk
FISIOLOGIS ->
Episode obstruksi saluran nafas yang ditandai oleh keterbatasan arus udara ekspirasi
PATOLOGIS ->
Inflamasi saluran nafas yang kadang disertai dengan perubahan struktur saluran nafas
ASMA
FAKTOR PEJAMU FAKTOR LINGKUNGAN
1. GENETIK 1. ALERGEN
2. DIET DAN HEPATITIS 2. INFEKSI
3. JENIS KELAMIN 3. ASAP ROKOK
4. lINGKUNGAN KERJA
ASMA
Mekanisme
Asma Bronkial adalah penyakit inflamasi Saluran nafas yang mengindukasi respon IgE dan
merupakan contoh reaksi tipe 1.
Respon inflamasi dapat dibagi dalam fase dini dan fase lambat
Inflamasi kronis dapat menimbulkan remodeling yaitu perubahan struktur kronis yang tidak
reversibel.
Stimulus -> Aktivasi sel Inflamasi -> Migrasi ke saluran nafas dan aktivasi sel inflamasi lainnya
Inflamasi kronis dapat menimbulkan remodeling yaitu perubahan struktur kronis yang tidak
reversibel.
Stimulus -> Aktivasi sel Inflamasi -> Migrasi ke saluran nafas dan aktivasi sel inflamasi lainnya
KLasifikasi derajat berat berguna untuk menetukan obat yang diperlukan pada awal
penanganan asma sebagai intermitten, persisten ringan, persisten sedang dan persiten berat.
ASMA
KLASIFIKASI
ASMA
DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Klinis
Penggunaan Peak Flow meter
Pemeriksaan IgE
Petanda Inflamasi
Uji Hiperekativitas Bronkus
Pengobatan ASMA
Pengontrol
PELEGA
SABA KS sistemik
TEOFILIN Antikolinergik
Isoproterenol Epinefrin
ASMA
Pendekatan Bertahap