Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEBIDANAN

KOMUNITAS
“Komplikasi Kebidanan dan BBL”
REGULER A & B Yulia Dwi Wahyuni (PO.71.24.4.16.049)
Nur Layla Fajrianti (PO.71.24.4.16.028) Nur Cusyul Hatima (PO.71.24.4.16.027)
Catur Purnasari (PO.71.24.4.16.004) Sri Muji Wahyuni (PO.71.24.4.16.040)
Sela Insoraki Fairyo (PO.71.24.4.16.037) Anny. E. Wenda (PO.71.24.4.16.003)
Junita.F. M. Jikwa (PO.71.24.4.16.016) Jennyfer Debora Wetipo (PO.71.24.4.16.015)

POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA


8/24/2018 D-IV KEBIDANAN
SEMESTER IV
Peningkatan Penanganan Komplikasi Kebidanan
& Bayi Baru Lahir Oleh Tenaga Kesehatan
Peningkatan Pelayanan Ibu Nifas, BBL, Bayi
& Anak Balita Menjangkau Seluruh Sasaran

Peningkatan Pelayanan KB

Peningkatan Deteksi Dini Tanda Bahaya &


Penanganannya
Peningkatan Penanganan BBL dengan
Komplikasi
8/24/2018
A. Peningkatan Penanganan Komplikasi Kebidanan
& Bayi Baru Lahir Oleh Tenaga Kesehatan
Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu
dengan komplikasi kebidanan untuk mendapatkan penanganan definitif
sesuai standar oleh petugas kesehatan kompeten pada tingkat
pelayanan dasar dan rujukan.
Utk meningkatkan cakupan & kualitas penanganan komplikasi
kebidanan maka diperlukan adanya fasilitas pelkes yg mampu
memberikan pelayanan obstetric & neonatal emergency secara
berjenjang mulai dari polindes, pkm maupun PONED sampai Rs PONEK
24 jam.

8/24/2018
Pelayanan medis yang dapat dilakukan meliputi,
Pelayanan Obstetri untuk penanganan dan pencegahan :
• Perdarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas
• Hipertensi dalam kehamilan
• Infeksi
• Partus lama/macet
• Abortus
• Stabilisasi komplikasi neonatus untuk dirujuk dan transportasi rujukan

8/24/2018
B. Peningkatan Pelayanan Ibu Nifas, BBL, Bayi
& Anak Balita Menjangkau Seluruh Sasaran
Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas di perlukan
pemantauan pemeriksaan dgn melakukan Kunjungan Nifas min.3 kali.
Pelayanannya yaitu:
• Pemeriksaan TTV & TFU
• Pemeriksaan lochea & pengeluaran vaginam lainnya
• Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI esklusif 6 bulan.
• Pemberian kapsul vit A 200.000 IU sebanyak 2X (2X24 jam).
• Pelayanan KB pasca persalinan
8/24/2018
Pelayanan BBL
KN bertujuan meningkatkan akses neonatus terhadap pelkes dasar,
mengetahui sedini mungkin bila bayi mengalami masalah kshtn.
Menggunakan pendekatan komprehensif, manajemen terpadu bayi muda
utk bidan yg meliputi :
• Pemeriksaan tanda bahaya (seperti; ikterus, BBLR)
• Perawatan tali pusat
• Pemberian vitamin K1 & HB0 bila blm diberikan pada saat lahir
• Konseling memberikan ASI eksklusif, pencegahan hipotermi &
melaksanakan perawatan BBL di rumah dgn menggunakan buku KIA
• Penanganan dan rujukan kasus
Setiap neonatus hrs diberikan pelkes sedikitnya 2X pd mgg pertama
dan 1X pada mgg kedua setelah lahir.

8/24/2018
Pelayanan kesehatan bayi
Kunjungan bayi bertujuan meningkatkan akses bayi terhadap pelkes
dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdpt kelainan pd bayi sehingga
cepat mendpt pertolongan, pemeliharaan kshtn & pencegahan penyakit
melalui pemantauan pertumbuhan, imunisasi, peningkatan kualitas hdp bayi
dgn stimulasi tumbuh kembang.
• Pemberian imunisasi dasar
• SDIDTK
• Pemberian vitamin A 100.000 IU (6-11 bulan)
• Konseling ASI ekslusif & pemberian MP-ASI
• Konseling pencegahan hipotermi & perawatan kshtn bayi di rumah
• Penanganan & rujukan khusus
Setiap bayi berhak mendpt pelayanan kshtn sedikitnya 1X pada
triwulan pertama, 1X pada triwulan dua, 1X pada triwulan tiga, dan 1X pada
triwulan empat.

8/24/2018
Pelayanan kesehatan anak balita
adalah pelayanan kesehatan terhadap anak yang berumur 12-59
bulan yg sesuai dgn standar oleh tenaga kesehatan, ahli gizi, penyuluh
kesehatan masyarakat dan petugas sektor lainnya, yang meliputi
pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap bulan yang tercatat dalam
buku KIA atau KMS, & pelayanan SDIDTK serta mendapatkan vit A 2X
dalam setahun.
Pemantauan pertumbuhan adlh pengukuran BB anak balita
setiap bln yg tercatat pd buku KIA/KMS. Bila BB tdk naik dlm 2 bln
berturut-turut/BB anak balita dibawah garis merah harus dirujuk ke
sarana pelayanan kesehatan.

8/24/2018
C. Peningkatan Pelayanan KB
Pelayanan KB berkualitas adlh pelayanan KB sesuai standar dgn
menghormati hak individu dlm merencanakan kehamilan sehingga
diharapkan dpt berkontribusi dlm menurunkan angka kematian ibu &
menurunkan tingkat fertilitas bagi pasangan yg telah cukup memiliki
anak serta meningkatkan fertilitas bagi pasangan yg ingin mempunyai
anak.
Bertujuan menunda (merencanakan) kehamilan. Bagi PUS yg
ingin menjarakkan/menghentikan kehamilan, dpt menggunakan
metode kontrasepsi yang meliputi :
• Alamiah
• Hormonal
• Non-hormonal

8/24/2018
Sampai saat ini di Indonesia cakupan peserta KB aktif (CPR)
mencapai 61,4% (SDKI 2007) & angka ini mrpkn pencapaian yg cukup
tinggi di antara ASEAN. Namun, metode yg dipakai lebih banyak
menggunakan metode jangka pendek pil & suntik. Pengelola program
KB perlu memfokuskan sasaran pd kategori PUS dgn “4 terlalu” (Terlalu
muda, tua, sering & banyak).
Untuk mempertahankan & meningkatkan cakupan peserta KB
perlu diupayakan pengelolaan program yg berhubungan dgn aspek
kualitas, teknik & aspek manajerial pelayanan KB.

8/24/2018
Peningkatan Deteksi Dini Tanda Bahaya &
Penanganannya
Deteksi dini resiko kehamilan adlh usaha menemukan seawal
mungkin adanya kelainan, komplikasi & penyulit kehamilan serta
menyiapkan ibu utk persalinan normal.
Deteksi dini dalam pelayanan antenatal adalah mengarah pada
penemuan ibu hamil beresiko agar dpt ditangani secara memadai
sehingga kesakitan/kematian dpt dicegah. Contoh alat bantu yg
digunakn utk mengidentifikasi faktor resiko & komplikasi kehamilan
shgga dpt memberikan informasi & saran yg tepat yaitu dgn KIA,
memungkinkan juga dilibatkannya ibu secara aktif mengamati sendiri
kehamilannya.

8/24/2018
Tujuan dari deteksi dini kehamilan dgn faktor risiko adalah untuk
mendapatkan penanganan yang adekuat sedini mungkin (dengan
melakukan rujukan tepat waktu ).
Faktor-faktor yang mempengaruhi upaya deteksi dini seseorang
terhadap komplikasi kehamilan :
1. Tingkat Pendidikan
2. Informasi
3. Budaya
4. Sosial Ekonomi

8/24/2018
Upaya yg dpt dilakukan ibu dlm deteksi dini terhadap
komplikasi kehamilan yaitu dgn:
• Memeriksakan kehamilan sedini mungkin & teratur paling
sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
• Mendapat imunisasi TT 2x.
• Bila ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih
sering & lebih intensif.
• Makan makanan yg bergizi (gizi seimbang)

8/24/2018
Hal yg dpt dilakukan ibu utk menghindari terjadiny komplikasi kehamiln
Dengan mengenal tanda-tanda bahaya kehamilan secara dini.
Segera Posyandu, Puskesmas/Rumah Sakit terdekat bila ditemukan
tanda-tanda bahaya kehamilan tersebut.

Faktor risiko dalam kehamilan :


• Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
• Anak lebih dari empat orang
• Jarak persalinan terakhir dengan saat terjadi kehamilan kurang dari
dua tahun.
• KEK

8/24/2018
• Anemia
• Tinggi badan < 145 cm
• Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya.
• Sedang / pernah menderita penyakit kronis ( TBC ), kelainan jantung /
ginjal / hati, kelainan endokrin, tumor.
• Riwayat kehamilan buruk, persalinan dengan komplikasi, nifas dengan
komplikasi, keluarga menderita DM, hipertensi & cacat kongenintal.
• Kelainan jumlah janin
• Kelainan letak dan posisi janin

8/24/2018
Komplikasi dlm kehamilan, persalinan & nifas :
• KPD
• Perdarahan per vaginaam.
• Hipertensi dalam kehamilan ( HDK )
• Ancaman persalinan prematur.
• Infeksi berat dalam kehamilan, yaitu demam berdarah, sepsis.
• Distosia, yang persalinan macet atau persalinan lama.
• Infeksi masa nifas.

8/24/2018
Peningkatan Penanganan BBL dengan Komplikasi
adlh penanganan neonatus dgn penyakit & kelainan yg dpt
menyebabkan kesakitan, kecatatan & kematian oleh dokter, bidan atau
perawat terlatih di polindes, puskesmas, rumah bersalin, & rumah sakit
pemerintah / swasta.
Pelayanan Neonatus diantaranya, pencegahan & penanganan :
• Asfiksia
• Hipotermi
• BBLR
• Infeksi neonates, kejang neonatus, icterus ringan sedang
• Gangguan minum
• Stabilisasi komplikasi neonatus untuk dirujuk dan transportasi rujukan

8/24/2018
Diperkirakan sekitar 15% dari bayi lahir hidup akan mengalami
komplikasi neonatal. Hari pertama kelahiran bayi sangat penting. Bayi
baru lahir yang mengalami gejala sakit dpt cpt memburuk, sehingga bila
tdk ditangani dgn adekuat dpt terjadi kematian. Kematian bayi sebagian
besar terjadi pada hari pertama, minggu pertama kemudian bulan
pertama kehidupannya.

8/24/2018
TRIMA KASIH
-Be a Good Midwife-

POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA


8/24/2018 D-IV KEBIDANAN
SEMESTER IV

Anda mungkin juga menyukai