Anda di halaman 1dari 30

DINAS PERHUBUNGAN

KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

PEMAPARAN FASILITAS
PERLENGKAPAN JALAN
DAN KESELAMATAN
LALU LINTAS
JUMLAH KECELAKAAN DI
KABUPATEN KLUNGKUNG
Berdasarkan data dari Kepolisian Resor Tulang Bawang ,
jumlah kecelakaan pada tahun 2016 mencapai 79
kejadian. Total korban berjumlah 134 orang dengan rincian
korban meninggal dunia 34 orang, luka berat 17 orang, dan
luka ringan 83 orang.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kecelakaan di


Kabupaten Klungkung masih tinggi.

Maka sangat diperlukan upaya-upaya untuk


menanggulangi kecelakaan tersebut dengan
meningkatkan tingkat kedisiplinan pengemudi dalam
berkendara, diantaranya yaitu dengan melakukan kegiatan
sosialisasi.
Rambu - Rambu Lalu
Lintas

Rambu lalu lintas


merupakan bagian dari
perlengkapan jalan berupa
lambang, huruf, angka,
kalimat dasar atau
perpaduannya, diantara
berfungsi sebagai
peringatan, larangan,
perintah atau petunjuk bagi
pemakai jalan
RAMBU
PERINGATAN
RAMBU
LARANGAN
RAMBU PERINTAH
RAMBU PETUNJUK
Marka Jalan
Marka jalan adalah suatu tanda yang
berada di permukaan jalan atau di
atas permukaan jalan yang meliputi
tanda membentuk garis membujur,
garis melintang, garis serong, serta
lambang lainnya yang berfungsi
untuk mengarahkan arus lalu lintas
dan membatasi kepentingan lalu
lintas.
Marka dikelompokkan menjadi 5
jenis, yaitu :

 Marka membujur (ada yang


utuh dan putus)

 Marka melintang (stop line)

 Marka serong (tidak bisa


dilintasi/median)

 Marka lambang

 Marka lainnya (zebra cross)


Paku Jalan

Paku Jalan merupakan


perlengkapan jalan yang
dilengkapi dengan pemantul
cahaya reflektor berwarna
kuning, merah atau putih
yang dapat berfungsi dalam
kondisi permukaan jalan
kering ataupun basah. Paku
Jalan dapat berfungsi sebagai
reflektor marka jalan
khususnya pada cuaca gelap
dan malam hari.
Alat Pengendali dan Pengaman Lalu Lintas
a. Alat Pengendali pemakai jalan yang digunakan untuk
pengendalian atau pembatasan terhadap kecepatan, ukuran
muatan kendaraan pada ruas – ruas jalan tertentu, yang terdiri
dari :
 Alat pembatas kecepatan adalah kelengkapan tambahan
pada jalan yg berfungsi untuk membuat pengemudi
kendaraan bermotor mengurangi kecepatan kendaraannya
yang dapat berupa pembatas kecepatan dan rambu
 Alat pembatas tinggi dan lebar adalah kelengkapan
tambahan pada jalan yang berfungsi untuk membatasi
tinggi dan lebar kendaraan serta muatannya memasuki
suatu ruas jalan tertentu (portal).
b. Alat Pengaman pemakai jalan yang digunakan untuk
pengaman terhadap pemakai jalan terdiri dari :
 Pagar pengaman adalah kelengkapan tambahan pada jalan yang
berfungsi sebagai pencegah pertama bagi kendaraan bermotor yang
tidak dapat dikendalikan lagi agar tidak keluar dari jalur lalu lintas yang
mengakibatkan kecelakaan fatal (Guardrail).

PAGAR PENGAMAN
(GUARDRAILL)
 Cermin tikungan adalah kelengkapan tambahan pada jalan yang
berfungsi sebagai alat untuk menambah jarak pandang pengemudi
kendaraan bermotor.
 Deliniator atau patok tanda tikungan adalah suatu unit konstruksi yang
diberi tanda yang dapat memantulkan cahaya (reflektif) berfungsi
sebagai pengarah dan peringatan bagi pengemudi pada waktu malah
hari.

DELINIATOR
CERMIN TIKUNGAN
 Pulau-pulau lalu lintas adalah bagian jalan yang tidak dapat dilalui oleh
kendaraan bermotor.
 Pita penggaduh adalah kelengkapan tambahan pada jalan yang
berfungsi untuk membuat pengemudi lebih meningkatkan
kewaspadaan.

PULAU LALU PITA


LINTAS PENGGADUH
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas

Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas adalah


perangkat peralatan teknis yang
menggunakan isyarat lampu untuk
mengatur lalu lintas orang dan/atau
kendaraan di persimpangan atau pada ruas
jalan
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas terdiri dari :

1. Lampu 3 (tiga) warna, untuk mengatur


kendaraan;
2. Lampu 2 (dua) warna, untuk mengatur
kendaraan dan/atau pejalan kaki;
3. Lampu 1 (satu) warna, untuk memberikan
peringatan bahaya kepada pemakai jalan.
ATURAN BERLALU LINTAS SAAT
DI PERSIMPANGAN

POSISI KENDARAAN YANG BENAR


ATURAN BERLALU LINTAS SAAT
DI RUAS JALAN
Zona Selamat Sekolah (ZoSS

Zona Selamat Sekolah (ZoSS) adalah suatu kawasan di sekitar sekolah


yang perlu dikendalikan lalu lintas kendaraan menyangkut kecepatan,
parkir, menyalib, pejalan kaki yang menyeberang jalan. Pengendalian
perlu dilakukan mengingat banyak anak-anak sekolah yang berjalan kaki
menuju sekolah.

Peraturan dirjenhubdat no. Sk. 1304/AJ.403/DJPD/2014 tentang Zona


Selamat Sekolah (ZoSS)
Pasal1
Ayat (3)
ZoSS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertujuan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan guna menjamin keselamatan anak
di sekolah
Marka Kotak kuning

Penjelasan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan


Jalan
Pasal 103 Ayat (3)
Yang dimaksud dengan “marka kotak kuning” adalah Marka
Jalan berbentuk segi empat berwarna kuning yang berfungsi
untuk melarang Kendaraan berhenti di suatu area.
Penerapan Marka Kotak Kuning
Lalu lintas yang
didahulukan adalah lalu
lintas yang sudah berada di
bundaran, sehingga
kendaraan yang akan
masuk ke bundaran harus
memberikan kesempatan
terlebih dahulu kepada lalu
lintas yang sudah berada
dibundaran, untuk itu
dilengkapi dengan marka
jalan beri Simpang Bundaran
kesempatan berupa dua
garis putus-putus yang
berdampingan yang
melintang jalan.
Simpang 3 Prioritas
Lalu lintas yang didahulukan adalah lalu lintas pada arus
mayor (lalu lintas utama).
Sedangkan lalu lintas dari arus minor (dengan rambu prioritas)
harus berhati-hati/berhenti sejenak untuk melihat situasi aman
sebelum melanjutkan perjalanan.
UTAMAKAN
KESELAMATAN
PEJALAN KAKI DAN
PESEPEDA

UU No. 22 Tahun 2009


pasal 106 ayat (2)
mewajibkan
pengemudi
kendaraan bermotor
untuk mengutamakan
keselamatan pejalan
kaki dan pesepeda.
SABUK KESELAMATAN
UU No. 22 Tahun 2009 pasal 106 ayat
(6) mewajibkan pengemudi
kendaraan bermotor beroda empat
atau lebih di jalan dan penumpang
yang duduk di sampingnya untuk
mengenakan sabuk keselamatan.
HELM STANDAR NASIONAL
INDONESIA
UU No. 22 Tahun 2009 pasal 106 ayat (8)
mewajibkan setiap pengemudi sepeda motor
dan yang dibonceng untuk menggunakan Helm
Standar Nasional Indonesia, yang merupakan
suatu usaha untuk melindungi kepala dari
gesekan maupun benturan pada saat terjadi
kecelakaan.
TIDAK BALAPAN DI JALAN

UU No. 22 Tahun 2009 pasal 115 huruf


b melarang Pengemudi Kendaraan
Bermotor di Jalan berbalapan
dengan Kendaran Bermotor lain.
PILIH SELAMAT
SEPEDA MOTOR
BUKAN UNTUK
ANAK DIBAWAH
UMUR

Anda mungkin juga menyukai