MATRIKULASI KMB 1
ANEMIA
OLEH
ALBINA JENITA
131711123005
AJ1 B20
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM
HEMATOLOGI
Darah
Tempat produksi darah (sumsum tulang
dan nodus limfa)
DARAH
Merupakanmedium transport
tubuh
7-10% BB normal
Pada orang dewasa + 5 liter
Keadaan dan jumlah darah pada
setiap orang tidak sama
tergantung ; usia, pekerjaan,
kondisi jantung dan pembuluh
darah
KOMPONEN UTAMA DARAH
Plasma darah: bagian cair darah yang
terdiri atas air, elektrolit dan protein
darah
Sel-sel darah(butirdarah/blood
corpuscles) :
1. Eritrosit/sel darah merah/RDP
2. Leukosit/ Sel darah putih/WBC
3. Trombosit butir pembekuan darah/
platelet.
SEL DARAH MERAH / ERITROSIT
Berbentuk bikonkaf
Diameter 7 mikron
Bikonkaf memungkinkan o2 masuk dan
keluar sel secara cepat dengan jarak yang
pendek antara membran dengan bagian
dalam sel
Warnanya merah kekuningan karena
mengandung hemoglobin.
HEMOGLOBIN
Hemoglobin terdiri dari
1. Heme: gabungan protoporfirin dengan besi
2. Globin: bagian protein yang terdiri atas 2
rantai alfa dan 2 rantai beta
3. Terdapat 300 molekul Hb dalam setiap sel
darah merah.
4. Berfungsi untuk mengikat Oksigen, juga
menyerap CO2 dan ion hodrogen untuk
dilepaskan di paru.
5. Oksihemoglobin merupakan hemoglobin
yang berikatan 02.
Pembentukan sel darah merah
(eritropoesis) pada orang dewasa
terutama terjadi di sumsum tulang.
Pada produksi eritrosit sum-sum tulang
memerlukan besi, vit B12, asam folat,
piridoksin (B6), kobal, asam amino dan
tembaga
Eritrosit hidup 74-154 hari (+120 hari),
setelah itu eritrosit akan hancur
Jumlah eritrosit orang dewasa11.5-15 gr
dalam100 cc darah
Normal Hb wanita11.5 mg% dan laki-
laki13.0 mg%
PENGHANCURAN SEL DARAH MERAH
Penghancuran sel darah merah dapat terjadi
karena proses penuaan dan proses patologis
(hemolisis)
Proses penghancuran mengakibatkan terurainya
komponen HB menjadi:
1. Kompinen protein yaitu globin akan
dikembalikan kepenyimpanan(pool) protein dan
dapat digunakan kembali
2. Komponen Heme akan dipecah menjadi 2,
yaitu:
- Besi akan disimpan dan digunakan kembali
- Biliribun akan dieksresikan melalui urin dan
feses, melalui proses dihati.
SEL DARAH PUTIH (LEUKOSIT)
Strukturleukosit
Bentuknya dapat berubah – ubah dan dapat
bergerak dengan perantaraan kaki palsu
(pseudopodia).
Dibentuk disum-sum tulang
Tidak berwarna (bening)
Mempunyai macam-macam inti sel, sehingga
dapat dibedakan menurut inti selnya.
Yang bergranula: limfositT dan B dan monosit
Tidak bergranula/agranulosit : eosinofil,
basofil dan neutrofil.
FUNGSI SEL DARAH PUTIH
Sebagai pertahanan tubuh
Fibrinogen
Garam-garam mineral (kalsium, natrium,
kalium,dll)
Protein darah: albumin, globulin
Zat makanan (asamamino, glukosa, lemak,
mineral dan vitamin)
Hormon
Antibody
Sumsum tulang
Sumsum tulang sebagai mesin pembentuk sel
darah
Pada orang dewasa normal menghasilkan dan
melepaskan kurang lebih 2.5jutasel darah merah,
2.5 juta trombosit, dan satu juta granulosit per
kg BB.
Semua sel darah yang beredar di dalam tubuh
berasal dari satu sel induk yang
pluripoten(Pluripotent Stem Cell): proliferasi,
diferensiasi dan maturasi.
Sel Induk Hemopoesis akan mampu menjadi sel
darah apa saja setelah melalui diferensiasi
menjadi sel progenitor/ bakal sel darah merah,
bakal sel lekosit(granulosit dan non granulosit)
serta bakal sel trombosit.
FUNGSI LIMPA
Pembentukan eritrosit (hanyapadajanin)
Destruksi sel eritrosit tua
Penyimpanan zat besi dari sel-sel yang
dihanncurkan
Produksi bilirubin
Pembentukan limfosit
Pembentukan imunoglobulin
Pembuangan partikel asing dari darah
Padaorangdewasa, dalamkondisifisiologis,
semuahematopoesisterjadipadasumsumtulang
Dalam keadaan patologis, hematopoesis terjadi
diluar sumsum tulang terutama dilimpa yang
disebut hematopoesis ekstra medular
ANEMIA
1. Pengertian
Anemia adalah kondisi jumlah sel darah merah atau
konsetrasi hemoglobin turun dibawah normal (Buku Ajar
Keperawatan Anak 2 :81)
2. Etiologi
Hemolisis (eritrosit mudah pecah)
Perdarahan
Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)
Defisiensi nutrient (nutrisional anemia),
meliputi defisiensi besi, folic acid, piridoksin, vitamin C dan
copper.
Penyebab anemia dapat disimpulkan menjadi 3 yaitu :
Penghancuran sel darah merah yang berlebihan
Kehilangan darah
Produksi sel darah merah yang berlebihan
3. Manifestasi Anemia
Area Manifestasi Klinik
Keadaan umum Pucat , penurunan
kesadaran, keletihan
berat , kelemahan,
nyeri kepala,
demam, dipsnea,
vertigo, sensitive
terhadap dingin, BB
turun.
Kulit Jaundice (anemia
hemolitik), warna
kulit pucat, sianosis,
kulit kering, kuku
rapuh, koylonychia,
clubbing finger, CRT
> 2 detik, elastisitas
kulit munurun,
perdarahan kulit atau
mukosa (anemia
aplastik)
Mata Penglihatan kabur,
jaundice sclera,
konjungtiva pucat.
Anak 6 – 14 tahun
< 12gr%/dl
Penatalaksanaan Anemia
Menurut Tarwoto (2008 Hal 45), prinsip-prinsip
penatalaksanaan pada kasus anemia :
• Pemberian diet tinggi zat besi.
◦ Atasi penyebab seperti cacingan, pendarahan.
◦ Pemberian preparat zat besi seperti sulfas
ferosus ( dosis : 3 x 200 mg ), ferro glukonat 3
x 200 mg / hari.
◦ Iron dextran mengadung fe 50 mg / ml dengan
IM, kemudian 100 – 250 mg tiap 1 – 2 hari
sampai dosis total sesuai perhitungan.
◦ Pemberian vitamin C ( dosis : 3 x 100 mg / hr
◦ Transfusi darah jika diperlukan.
Pemeriksaan diagnostik Anemia