KLASIFIKASI ABORTUS
Diagnosis Perdarahan Nyeri Perut Uterus Servix Gejala Khas
Abortus Iminens Sedikit Sedang Sesuai usia gestasi Tertutup Tidak ada ekspulsi jaringan
konsepsi
Abortus Insipiens Sedang – banyak Sedang- hebat Sesuai usia gestasi Terbuka Tidak ada ekspulsi jaringan
konsepsi
Abortus Inkomplit Sedang – banyak Sedang – Hebat Sesuai usia gestasi Terbuka Ekspulsi seagian jar.
Konsepsi
Abortus Komplit Sedikit Tanpa / sedikit Lebih kecil dari usia gestasi Terbuka / tertutup Ekspuksi seluruh jar.
Konspsi
Missed Abortus Tidak ada Tidk Ada Lebih kecil dari usia gestasi Tertutup Janin telah mati tapi tidak
ada pengeluaran jar.
konsepsi
(Sarwono Prawirohardjo,2002).
• Penderita abortus kompletus ditemukan perdarahan sedikit, ostium
uteri telah menutup, uterus sudah mengecil dan tidak memerlukan
pengobatan khusus, apabila menderita anemia perlu diberi sulfas
ferrosus atau transfuse (Sarwono Prawirohardjo,2002).
• Missed abortion adalah kehamilan yang tidak normal, janin mati pada
usia kurang dari 20 hari dan tidak dapat dihindari (James L Lindsey,MD
, 2007). Gejalanya seperti abortus immines yang kemudian menghilang
secara spontan disertai kehamilan menghilang, mamma agak
mengendor, uterus mengecil, tes kehamilan negative. Dengan USG
dapat diketahui apakah janin sudah mati dan besarnya sesuai dengan
usia kehamilan (Sarwono Prawirohardjo,2002). Dengan human
chorionic gonadotropin (hCG) tests bisa diketahui kemungkinan
keguguran (James L Lindsey,MD , 2007).Biasanya terjadi pembekuan
darah. Penanganannya, Pada kehamilan kurang dari 12 minggu
dilakukan pembukaan serviks uteri dengan laminaria selama + 12 jam
kedalam servikalis, yang kemudian diperbesar dengan busi hegar
sampai cunam ovum atau jari dapat masuk ke dalam kavum uteri.
Pada kehamilan lebih dari 12 minggu, maka pengeluaran janin dengan
infuse intravena oktsitosin dosis tinggi. Apabila fundus uteri tingginya
sampai 2 jari dibawah pusat, maka pengeluaran janin dapat dikerjakan
dengan penyuntikan larutan garam 20% kedalam dinding uteri melalui
dinding perut. Apabila terdapat hipofibrinogenemia, perlu persediaan
fibrinogen (Sarwono Prawirohardjo,2002). Pemberian misoprostol
(Cytotec) 400-800 mcg dengan dosis tunggal atau ganda untuk
mengurangi rasa sakit (James L Lindsey,MD , 2007).
• Medical aborsi adalah cara terakhir untuk melindungi
seperti surgical aborsi dengan mengetahui resiko
kehamilan ectropic , aborsi spontan, kelahiran dengan
berat yang minim, dan kelahiran premature sebagai
rangkaian kehamilan. Efek medical aborsi berturut-turut
dalam kehamilan adalah sulit untuk hamil lagi,
disebabkan kematian ditiga minggu pertama kehamilan.
Faktor resiko untuk kehamilan ectropic ditemukan
dengan kenaikan resiko yang signifikan untuk kehamilan
ectopic berhubungan dengan aborsi medik tetapi tidak
dengan surgical abortion,sebagai bandingan dengan
wanita yang tidak pernah melakukan aborsi. (Professor
Paul D. Blumenthal, MD, MPH and Beverly Winikoff, MD,
MPH, 2007.)
• Setelah abortus pertumbuhan virus Chlamydia,
gonorrhoea dan bacterial vaginosis meningkat. Untuk
mengurangi infeksi setelah abortus diberikan antibiotik 1
g rectally, azithromycin 1 g pada saat abortus, dan
doxycycline 100 mg secara oral 2 kali per hari selama 1
minggu. (Janesh K. Gupta and Cara Williams, 2004)