Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS

“HERPES ZOSTER”
LAPORAN KASUS
HERPES ZOSTER

Pembimbing : dr. Sri Yusfinah, Sp.KK

Oleh : Nindya Karina

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI
RSUD RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI
2016
PENDAHULUAN

• Herpes zoster → penyakit yang disebabkan oleh infeksi


virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa

• Infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah


infeksi primer → varisela
• Daerah yang paling sering terkena adalah daerah torakal

• Pada pria dan wanita sama,

• Lebih sering pada orang dewasa

• Mekanisme → setelah kulit terinfeksi oleh virus varisela-


zoster → virus akan berdiam di ganglion kranialis → kelainan
kulit yang timbul memberikan lokasi yang setingkat dengan
daerah persarafan ganglion tersebut
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

• Nama : Tn. U
• Usia : 52 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Puri Cemara II
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Status : Sudah menikah
• Suku : Minang
ANAMNESIS DAN ALLOANAMNESIS

Keluhan Utama :
Gelembung-gelembung kecil berisi cairan dan terasa panas
dan nyeri di perut kiri ±1 hari yang lalu.

Keluhan Tambahan : -
Riwayat Penyakit Sekarang

± 3 hari yang lalu pasien mengeluh timbul bercak-


bercak kemerahan dan terasa panas dan nyeri di
punggung kiri. Pasien juga mengeluh seluruh badan
pegal-pegal, badan terasa lemas dan nafsu makan
berkurang. Keluhan demam tidak ada.
• 2 hari yang lalu saat pasien bangun dari tidurnya
pasien merasakan nyeri dan terasa tebal di punggung
kirinya, setelah dilihat terdapat bercak-bercak
kemerahan dan terdapat gelembung-gelembung kecil
yang berisi cairan dan nanah, gelembung tersebut
banyak dan tersusun berkelompok.
• Bercak-bercak merah dan gelembung tersebut terasa
panas dan nyeri tetapi tidak gatal. Awalnya bercak
kemerahan dan gelembung-gelembung yang berkelompok
tersebut sebesar koin tapi dalam hitungan jam bercak
kemerahan dan gelembung-gelembung yang berkelompok
tersebut meluas dan timbul lagi di perut sebelah kiri dan
pasien merasa perutnya terasa tebal dan nyeri sehingga
posisi tidur pasien kurang nyaman,
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengaku pernah menderita cacar air pada umur 10 tahun.

Riwayat Penyakit Keluarga :


Riwayat keluarga atau teman kerja yang menderita penyakit yang
sama disangkal.

Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
• Suhu : 36,6 C
• Nadi : 80 x/i
• Pernafasan : 18 x/i
Pemeriksaan Organ
• Kepala : tidak ada kelainan
• Mata : tidak ada kelainan
• Hidung : tidak ada kelainan
• Telinga : tidak ada kelainan
• Mulut : tidak ada kelainan
• Leher : tidak ada kelainan
• Thorax : tidak ada kelainan
• Abdomen : tidak ada kelainan
• Ekstremitas Atas : tidak ada kelainan
• Ekstremitas Bawah : tidak ada kelainan
STATUS DERMATOLOGI

pustul • Setinggi dermatom torakalis T10-T11


ditemukan ruam primer berupa pustul
dengan dasar eritematosa, ukuran
miliar, jumlah multiple, herpetiformis,
konfluens dengan batas sirkumskrip,
penyebaran regional.

• Terdapat ruam primer berupa vesikel


dengan dasar eritematosa, ukuran
vesikel miliar, jumlah multiple, herpetiformis,
konfluens dengan batas sirkumskrip,
Regio lumbalis sinistra penyebaran regional.
STATUS DERMATOLOGI
• Setinggi dermatom torakalis T9-T10
ditemukan ruam primer berupa
vesikel dengan dasar eritematosa,
ukuran miliar, jumlah multiple,
herpetiformis, konfluens dengan
batas sirkumskrip, penyebaran
regional.
• Setinggi dermatom torakalis T10-
T11 ditemukan ruam primer berupa
vesikel dengan dasar eritematosa,
ukuran miliar, jumlah multiple,
herpetiformis, konfluens dengan
batas sirkumskrip, penyebaran
Regio abdominalis lateralis sinistra regional.
STATUS DERMATOLOGI

• Pada regio inguinal sinistra setinggi dermatom torakalis T11-


T12 ditemukan ruam primer berupa vesikel dengan dasar
eritematosa, ukuran miliar, jumlah multiple, herpetiformis,
konfluens dengan batas sirkumskrip, penyebaran regional.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS BANDING &
DIAGNOSIS KERJA

• Pemeriksaan penunjang : Tidak dilakukan

• Differensial diagnosis :

• Herpes Zoster

• Herpes Simpleks

• Varicela.

• Diagnosa kerja : herpes zoster.


TATALAKSANA

Umum
Memberikan edukasi kepada pasien :
• Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit yang dideritanya,
• Pasien disarankan cukup istirahat
• Pasien disarankan banyak makan makanan yang bergizi seperti
sayur dan buah-buahan.
Khusus
Memberikan terapi farmakologi, berupa :
Topikal :
Kompres terbuka dengan Nacl 0,9%, Bedak salisil 2%, salep
gentamisin 3-4 kali sehari

Sistemik :
anti virus asiklovir 5 x 800 mg sehari →7 hari,
analgetik asam mefenamat 3 x 500 mg sehari

PROGNOSIS
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN

• Pada kasus di atas ditegakkan diagnosa herpes zoster


berdasarkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan dermatologik. Pada pasien ini ada
kecocokan antara data yang didapat dari anamnesis
dengan teori yang dikemukakan yaitu pasien sudah
berumur 52 tahun dimana pasien sudah mengalami
penurunan sistem imun karena penuaan.
Anamnesis Teori

KU : gelembung-gelembung kecil Pada herpes zoster → timbul


berisi cairan dan terasa panas dan eritema yang dalam waktu singkat
nyeri pada perut kiri ± 1 hr. menjadi vesikel yang berkelompok
Awalnya ± 3 hr yll : bercak- dengan dasar kulit yang eritematosa
bercak kemerahan dan dan edema. Vesikel ini berisi cairan
keesokannya disertai gelembung- jernih, kemudian menjadi keruh dan
gelembung kecil yang berisi dapat menjadi pustul dan krusta.
cairan dan nanah, gelembung
tersebut banyak dan tersusun
berkelompok.
Kisaran 3 hari yang lalu
pasien mengeluh seluruh
badan pegal-pegal, badan
terasa lemas dan nafsu Hal ini menunjukkan pasien
makan berkurang. sebelumnya mengalami gejala
prodromal yang merupakan
Anamnesis gejala khas dari infeksi virus
herpes, gejala prodromal
berupa :
• Gejala sistemik : demam,
pusing dan malaise,
• Gejala lokal : nyeri otot-
tulang, gatal, pegal

Teori
Riwayat menderita varisela (+)
pada umur 10 tahun dan
ANAMNESIS riwayat keluarga atau teman
kerja yang menderita penyakit
yang sama disangkal.

Hal ini sesuai dengan penyebab


herpes zoster yaitu merupakan
TEORI reaktivasi virus yang terjadi
setelah penderita mendapat
varisela sebelumnya.
Pemeriksaan fisik umum : tidak ada
kelainan.
Dari pemeriksaan dermatologi pada
PF DAN
pasien ini sama dengan pada P.DERMATOLOGI
penderita herpes zoster yaitu berupa
berupa eritema yang dalam waktu
singkat menjadi vesikel yang
berkelompok dengan dasar kulit
yang eritematosa dan edema dan
sesuai tempat persarafan
Pada pasien ini ruamnya setinggi
dermatom torakalis T9-T12
TEORI

Berdasarkan tempat predileksi herpes zoster


yaitu daerah yang paling sering terkena
adalah daerah torakal.
Pemeriksaan penunjang pada penderita ini tidak
dilakukan karena keterbatasan waktu pemeriksaan dan
sarana yang kurang memadai. Pemeriksaan penunjang yang
dianjurkan berupa pemeriksaan percobaan Tzanck. → akan
di dapati sel datia berinti banyak (multinukleated).
PERSAMAAN PERBEDAAN

 Tempat predileksinya berbeda


 Eritema yang dalam
waktu singkat menjadi Herpes simpleks :
vesikel yang berkelompok tipe I : mulut dan hidung
dengan dasar kulit yang
eritematosa dan edema tipe II : daerah genital

Herpes Zoster
Sesuai dengan dermatom
saraf >> Torakal
PERSAMAAN PERBEDAAN
 Berupa vesikel-vesikel  HZ vesikelnya tersusun
yang banyak berkelompok,
 Varisela vesikelnya tersusun
terpisah satu sama lainnya

 Tempat predileksinya terutama


di daerah badan dan kemudian
menyebar secara sentrifugal ke
muka dan ekstremitas, serta
dapat menyerang selaput lender
mata, mulut, dan saluran nafas
bagian atas.
• Pengobatan herpes zoster bertujuan untuk
mengurangi gejala konstitusi, meminimalkan nyeri,
mengurangi viral shedding, mencegah infeksi
sekunder, mempercepat terbentuknya krusta dan
penyembuhan, mencegah diseminasi virus atau
komplikasi lain dan mencegah atau meminimalkan
neuralgia paska herpes.
• Jika masih stadium vesikel diberikan bedak salicyl
2% : mencegah pecahnya vesikel
• Bila erosif diberikan kompres terbuka NaCl 0,9%
• Kalau terjadi ulserasi : salep antibiotik : basitrasin /
gentamisin
• Pengobatan sistemik diberikan antiviral, obat yang
biasa diberikan yaitu asiklovir
Asiklovir 5 x 800 mg sehari selama 7 hari

• Terapi simptomatiknya seperti nyeri diberikan


analgetik.
Asam mefenamat 3 x 500 mg
Pada kelainan kulit ini umumnya baik selama
pengobatan dilakukan secara dini dan terkontrol

Anda mungkin juga menyukai