Anda di halaman 1dari 20

PERHUTANAN SOSIAL

JOKO TRIONO, S.Hut


NIP. 19810621 201001 1 015
PENYULUH KEHUTANAN
KPHP TANJUNG JABUNG TIMUR
Joko Triono, S.Hut

BUMI dan TANTANGANNYA


Populasi IDEAL
4,5 M orang

Tahun 2017
7.6 Milyar
Orang Tahun 2050
9.8 Milyar
Tahun 2030 Orang
8.6 Milyar
Orang

Sumber: Departemen Populasi Divisi Urusan Sosial dan Ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Juni 2017
riono, S.Hut

kemiskinan

pengangguran

Masalah
Ketimpangan pengelolaan kawasan
hutan

Konflik
riono, S.Hut

SOLUSI/
Jalan Keluar
PERHUTANAN SOSIAL
 Perhutanan Sosial : sistem pengelolaan
hutan lestari yang dilaksanakan dalam
kawasan hutan negara atau hutan
hak/hutan adat yang dilaksanakan oleh
masyarakat setempat atau masyarakat
hukum adat sebagai pelaku utama untuk
meningkatkan kesejahteraannya,
keseimbangan lingkungan dan dinamika
sosial budaya dalam bentuk hutan desa,
hutan kemasyarakatan, hutan tanaman
rakyat, hutan adat dan kemitraan
kehutanan.
MASA DEPAN HUTAN
MELALUI PERHUTANAN SOSIAL
1. Perhutanan Sosial memberikan akses bagi masyarakat untuk
bekerja secara legal di lahan hutan negara, namun tidak untuk
kepemilikan tanah.
2. Masyarakat sekitar hutan yang miskin dan rawan pangan bisa
memperoleh manfaat langsung berupa hasil hutan dan manfaat
tidak langsung sebagai sistem mata pencaharian (agroforestry,
agrosylvopasture, dan agro-silvo-fishery) untuk meningkatkan
kesejahteraan dengan pemanfaatan SDH secara berkelanjutan
dan lestari.
3. Perhutanan Sosial dengan kegiatan pengelolaan sumber daya
hutan secara berkelanjutan dan lestari melalui pemberdayaan
masyarakat dapat menjawab tantangan perubahan iklim dan
ketahanan pangan.
PERHUTANAN SOSIAL
SAFEGUARD PRINSIP
1. Masyarakat menjadi legal 1. Masyarakat
dalam kawasan hutan mengorganisasikan
2. Program Pemerintah dan dirinya berdasarkan
CSR dapat masuk ke kebutuhan (People
masyarakat di sekitar dan Organization by
dalam hutan the Necessity)
FUNGSI 3. Tidak bisa diperjualbelikan 2. Padat Karya (Labor
4. Tidak bisa diwariskan Intensive)
12,7 Juta Ha 5. Tidak bisa ditanami sawit

• P.83/Menlhk/Setjen/Kum.1/1
0/2016 tentang Perhutanan
Sosial
EVALUASI
Izin Bisa
Dicabut
DASAR HUKUM
 Undang-Undang 41 Tahun 1991tentang Kehutanan

 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan


Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan

 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2010 tentang Perusahaan Umum


Kehutanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 124)

 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia


Nomor : P.83/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2016 tentang Perhutanan
Sosial
Skema Perhutanan Sosial
 Hutan Desa adalah hutan Negara yang dikelola
oleh desa dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan
desa.

 Hutan Kemasyarakatan adalah hutan Negara


yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk
memberdayakan masyarakat

 HPHD dan IUPHKM DIBERIKAN PADA:


1. hutan produksi dan/atau hutan lindung yang
belum dibebani izin;
2. hutan lindung yang dikelola oleh Perum
Perhutani; dan/atau
 Hutan Tanaman Rakyat adalah hutan tanaman pada
hutan produksi yang dibangun oleh kelompok
masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas
hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam
rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan
(Pasal 1 P.83)

 IUPHHK-HTR DIBERIKAN PADA:


1. hutan produksi yang belum dibebani izin; dan/atau
2. wilayah tertentu dalam KPH.
(Pasal 27 P.83)
 Kemitraan Kehutanan adalah Kerjasama antara
masyarakat setempat dengan pengelola
hutan,pemegang izin usaha pemanfaatan hutan
/jasa hutan,izin pinjam pakai kawasan hutan,atau
pemegang izin usaha industri primer hasil hutan.
 Pelaku Kemitraan:
1. Pengelola hutan
2. Pemegang izin
(Pasal 40 P.83)
• Hutan adat adalah hutan yang berada
didalam wilayah masyarakat hukum adat (Pasal 1
P.83)

• Pada Kawasan Hutan dengan Penetapan

• Pada Areal Penggunaan Lain dengan


Pencantuman dan Penetapan

Video HD
HPHD pada hutan lindung :

1. Pemanfaatan kawasan : budidaya tan obat, tan


hias, jamur, lebah madu, penangkaran satwa
liar, hijauan makanan ternak
2. Jasa Lingkungan : pemanfaatan air, wisata
alam
3. Pemungutan HHBK : rotan, getah, madu, buah-
buahan, jamur, sarang walet
HPHD pada hutan Produksi:

1. Pemanfaatan kawasan : budidaya tan obat, tan


hias, jamur, lebah madu, penagkaran satwa
liar, hijauan makanan ternak
2. Jasa Lingkungan : pemanfaatan air, wisata
alam
3. Pemungutan HHBK : rotan, getah, madu, buah-
buahan, jamur, sarang walet
4. Pemanfaatan hasil hutan kayu
Kerjasama 1

Kerjasama 2
Hak Pemegang HPHD
1. Mendapat perlindungan dari gangguan
perusakan dan pencemaran lingkungan
atau pengambilalihan secara sepihak oleh
pihak lain
2. Mengelola dan memanfaatkan HPHD
sesuai dengan kearifan lokal antara lain
sistem usaha tani terpadu
3. Mendapat manfaat dari sumber daya
genetik yang ada
4. Mengembangkan ekonomi produktif
berbasis kehutanan
Kewajiban Pemegang HPHD
1. Menjaga arealnya dari perusakan dan
pencemaran lingkungan
2. Memberi tanda batas arealnya
3. Menyusun rencana pengelolaan hutan
desa, rencana kerja usaha, dan rencana
kerja tahunan
4. Menyampaikan laporan pelaksanaan
kepada pemberi izin
5. Melakukan penanaman dan pemeliharaan
hutan di areal kerjanya

Anda mungkin juga menyukai