Nugra Ardiansyah PT
Nugra Ardiansyah PT
Weathering,
transport, and
deposition Cementation and compaction
Weathering,
IGNEOUS transport, SEDIMENTARY
ROCK and
Heat and deposition ROCK
pressure
(metamorphism)
Melting
METAMORPHIC
Magma ROCK
(molten rock)
Igneous Rock
Batuan Beku yang terbentuk oleh pembekuan magma.
TEKSTUR BATUAN
Asam Basa
Sedimentary Rock
• Sedimen merupakan bahan atau partikel yang terdapat di
permukaan bumi (di daratan ataupun lautan), yang telah
mengalami proses pengangkutan (transportasi) dari satu
tempat (kawasan) ke tempat lainnya. Air dan angin
merupakan agen pengangkut yang utama. Sedimen ini apabila
mengeras (membatu) akan menjadi batuan sedimen. Ilmu
yang mempelajari batuan sedimen disebut dengan
sedimentologi.
• Sedimentary Rock (Batuan Sedimen), terbentuk karena
endapan (sedimen) dari hasil erosi material-material batuan,
organik, kimia dan terkompaksi serta tersementasi (litifikasi).
• Batuan asal batuan sedimen dapat berupa batuan beku,
metamorf ataupun batuan sedimen itu sendiri.
• Tenaga pembentuk sedimen adalah : air, angin, es.
• Bahan sedimen yang mengeras disebut batuan sedimen
• Secara umumnya, sedimen atau batuan sedimen terbentuk
dengan dua cara, yaitu:
• Batuan sedimen yang terbentuk dalam cekungan pengendapan atau
dengan kata lain tidak mengalami proses pengangkutan. Sedimen ini
dikenal sebagai sedimen autochthonous. Yang termasuk dalam
kelompok batuan autochhonous antara lain adalah batuan evaporit
(halit) dan batugamping.
• Batuan sedimen yang mengalami proses transportasi, atau dengan kata
lain, sedimen yang berasal dari luar cekungan yang ditransport dan
diendapkan di dalam cekungan. Sedimen ini dikenal dengan sedimen
allochthonous. Yang termasuk dalam kelompok sedimen ini adalah
Batupasir, Konglomerat, Breksi, Batuan Epiklastik.
Berdasarkan cara dan proses pembentukkannya, batuan sedimen terbagi
mjd :
• Klastik. Batuan sedimen klastik merupakan batuan yang berasal dari suatu
tempat yang kemudian tertransportasi dan diendapkan pada suatu cekungan.
Contoh: a). Konglomerat atau Breksi; b). Batupasir; c). Batulanau; d). Lempung
• Sedimen kimiawi/biokimia Batuan sedimen kimiawi / biokimia adalah batuan
hasil pengendapan dari proses kimiawi suatu larutan, atau organisme
bercangkang atau yang mengandung mineral silika atau fosfat. Batuan yang
termasuk dalam kumpulan ini adalah: a). Evaporit ; b). Batuan sedimen
karbonat (batugamping dan dolomit) ; c). Batuan sedimen bersilika (rijang) ; d).
Endapan organik (batubara)
• Batuan volkanoklastik Batuan volkanoklastik yang berasal daripada aktivitas
gunungapi. Debu dari aktivitas gunungapi ini akan terendapkan seperti sedimen
yang lain. Adapun kelompok batuan volkanoklastik adalah: Batupasir tufa dan
Aglomerat
• Ciri-ciri batuan sedimen adalah:
(1). Berlapis (stratification),
masif Lempung
A. Batuan Sedimen Evaporit
• Batuan evaporit atau sedimen evaporit terbentuk sebagai hasil proses
penguapan (evaporation) air laut. Proses penguapan air laut menjadi
uap mengakibatkan tertinggalnya bahan kimia yang pada akhirnya
akan menghablur apabila hampir semua kandungan air manjadi uap.
Proses pembentukan garam dilakukan dengan cara ini. Proses
penguapan ini memerlukan sinar matahari yang cukup lama.
• Batuan garam (Rock salt) yang berupa halite (NaCl).
• Batuan gipsum (Rock gypsum) yang berupa gypsum (CaSO4.2H20)
B. Batuan Sedimen Karbonat
• Batuan sedimen karbonat terbentuk dari hasil proses kimiawi,
dan juga proses biokimia. Kelompok batuan karbonat antara lain
adalah batugamping dan dolomit.
• Mineral utama pembentuk batuan karbonat adalah:
• Kalsit (Calcite) (CaCO3)
• Dolomit (Dolomite) (CaMg(CO3)2)
C. Batuan Organik
Endapan organik terdiri daripada kumpulan material organik
yang akhirnya mengeras menjadi batu. Contoh yang paling baik
adalah batubara. Serpihan daun dan batang tumbuhan yang
tebal dalam suatu cekungan (biasanya dikaitkan dengan
lingkungan daratan), apabila mengalami tekanan yang tinggi
akan termampatkan, dan akhirnya berubah menjadi bahan
hidrokarbon batubara.
Metamorphic Rock
Metamorphic Rock (Batuan Metamorf), terbentuk hasil
ubahan/alterasi dari mineral dan batuan lain karena
pengaruh tekanan dan temperatur. Tekanan dan
temperatur yang mempengaruhi pembentukan batuan
ini sangat tinggi dari pada pembentukan batuan beku
dan sedimen sehingga mengubah mineral asal menjadi
mineral lain.
• Metamorphic Rock is formed when rocky material experiences intense
heat and pressure in the crust of the earth.
• Through the metamorphic process, both igneous rocks and sedimentary
rocks can change into metamorphic rocks, and a metamorphic rock can
change into another type of metamorphic rock.
• Heat and pressure do not change the chemical makeup of the parent
rocks but they do change the mineral structure and physical properties
of those rocks.
Batuan metamorf diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelas atas
dasar derajat metamorfosanya, yaitu: (1). Batuan
metamorfosa derajat rendah
(2). Batuan metamorfosa derjat menengah,
(3). Batuan metamorf derajat tinggi.
Lingkungan Derajat Rendah (200°C) Derajat Tinggi (800°C)
Komposisi Chlorite
Mineral
Muscovite (Mica)
Biotite (Mica)
Garnet
Staurolite
Sillimanite
Quartz
Feldspar
Tipe Batuan Filit Slate Schist Gneiss